- Hadits 00001 [ Pentingnya niat dalam beramal ]
- Hadits 00024 [ Tanda iman dan munaik ]
- Hadits 00025 [ Tanda munaik ada tiga ]
- Hadits 00055 [ Laki-laki yang paling dimurkai Allah ]
- Hadits 00066 [ Persaudaraan ]
- Hadits 00075 [ Keutamaan ahli Yaman ]
- Hadits 00078 [ Jaminan masuk surga]
- Hadits 00121 [ Bersikap adil kepada anak ]
- Hadits 00143 [ Sedekah kurma ]
- Hadits 00144 [ Sedekah kurma atau kalimat yang baik ]
- Hadits 00154 [ Ruku dan sujud ]
- Hadits 00171 [ Tujuh perbuatan yang merugikan ]
- Hadits 00185 [ Shalat witir ]
- Hadits 00187 [ Shalat di rumah ]
- Hadits 00193 [ Kewajiban memenuhi undangan ]
- Hadits 00196 [ Tiga amal yang paling dicintai Allah ]
- Hadits 00197 [ Amal yang istiamah]
- Hadits 00205 [ Perempuan paling dicintai Nabi SAW ]
- Hadits 00212 [ Puasa dan shalat Nabi Daud as]
- Hadits 00284 [ Umur Nabi Ibrahim ketika dikhitan 80 th]
- Hadits 00303 [ Nama paling buruk di hari kiamat ]
- Hadits 00304 [ Tanggung jawab terhadap pelayan ]
- Hadits 00342 [ Arah ketika buang air ]
- Hadits 00344 [ Adab terhadap pelayan ]
- Hadits 00400 [ Adzab Allah SWT]
- Hadits 00422 [ Meminta izin sampai tiga kali ]
- Hadits 00423 [ Perempuan jangan dilarang ke masjid ]
- Hadits 00435 [ Cuci tangan setelah tidur ]
- Hadits 00436 [ Amalan bangun tidur ]
- Hadits 00440 [ Mengakhirkan shalat dzuhur ]
- Hadits 00458 [ Larangan mengetuk pintu di waktu malam ]
- Hadits 00465 [ Waktu berbuka puasa ]
- Hadits 00466 [ Tanda akhir jaman ]
- Hadits 00471 [ Larangan tergesa-gesa mendatangi shalat jamaah ]
- Hadits 00472 [ Waktu berdiri untuk shalat berjamaah ]
- Hadits 00473 [ Ketika iqamat dan makam malam bersamaan ]
- Hadits 00478 [ Sunnah menjilati tangan setelah makan ]
- Hadits 00485 [ Orang yang membunuh saudara muslim ]
- Hadits 00490 [ Bacaan imam shalat ]
- Hadits 00491 [ Membaca amin bersama imam dosanya diampuni ]
- Hadits 00498 [ Nafkah untuk keluarga adalah sedekah ]
- Hadits 00499 [ Pahala istri yang berinfak ]
- Hadits 00500 [ Pahala istri berinfak tanpa izin suami ]
- Hadits 00504 [ Do`a sebelum tidur ]
- Hadits 00505 [ perempuan yang meninggalkan tempat tidur suaminya ]
- Hadits 00506 [ Adab buang air ]
- Hadits 00516 [ Menutup mulut ketika menguap ]
- Hadits 00542 [ Mandi jum`at ]
- Hadits 00543 [ Shalat tahiyatal masjid di hari jum`at ]
- Hadits 00565 [ Ijtihad seorang hakim ]
- Hadits 00583 [ Shalat tahiyatal masjid ]
- Hadits 00592 [ Keutamaan bulan Ramadhan ]
- Hadits 00597 [ Kuatkan permohonan dalam berdo`a]
- Hadits 00602 [ Wanita yang dilaknat malaikat ]
- Hadits 00638 [ Berdiri menghormat jenazah ]
- Hadits 00683 [ Jawaban salam kepada ahli kitab ]
- Hadits 00691 [ Ketika mendengar pangilan azan ]
- Hadits 00695 [ Ketika ayam dan keledai bersuara ]
- Hadits 00700 [ Penyakit Tha`un / wabah penyakit ]
- Hadits 00707 [Larangan Bernapas dalam wadah ]
- Hadits 00801 [ Bicara ketika imam khutbah jum`at ]
- Hadits 00804 [ Pahala shalat jum`at ]
- Hadits 00805 [ Ketika malam tiba ]
- Hadits 00806 [ Larangan ketika berpuasa ]
- Hadits 00815 [ Larangan meludah ke arah muka ketika shalat ]
- Hadits 00827 [ Larangan berbisik ]
- Hadits 00842 [ Larangan berbisik karena bisa menyedihkan ]
- Hadits 00851 [ Diperlihatkan surga dan neraka setelah kematian ]
- Hadits 00862 [ Membawa panah ke Masjid dan Pasar ]
- Hadits 00875 [ Melihat kelebihan orang lain ]
- Hadits 00877 [ Mengantuk ketika shalat]
- Hadits 00916 [ Tanda orang munafik ]
- Hadits 00974 [ Mengingat-ingat Al-Qur`an ]
- Hadits 00976 [ Ruqyah obat penyakit `Ain ]
- Hadits 01012 [ Wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok ]
- Hadits 01019 [ Mensegerakan Merawat Jenazah ]
- Hadits 01029 [ Kebaikan orang yang baru masuk islam ]
- Hadits 01042 [ Allah murka kepada yang mengira dirinya malikul amlak]
- Hadits 01052 [ Azab bagi pembuat patung ]
- Hadits 01070 [ Menolong berpahala ]
- Hadits 01081 [ Kalimat paling benar seorang penyair ]
- Hadits 01117 [ Penghuni surga dan neraka ]
- Hadits 01137 [ Larangan merentangkan siku ketika sujud ]
- Hadits 01174 [ Lima kekhususan Nabi ]
- Hadits 01184 [ Pahala shalat berjamaah ]
- Hadits 01255 [ Hamba sahaya yang paling utama ]
- Hadits 01258 [ Sedekah paling utama ]
- Hadits 01296 [ Manusia paling utama ]
- Hadits 01325 [ Perintah membunuh ular ]
- Hadits 01329 [ Anjuran mengkhatamkan Al-Qur`an ]
- Hadits 01336 [ Membaca Al-Qur`an dengan Hati ]
- Hadits 01346 [ Membaca Al-Qur`an dalam tujuh lughat ]
- Hadits 01372 [ Menyempurnakan ruku` dan sujud ]
- Hadits 01416 [ Manusia paling mulia di sisi Allah ]
- Hadits 01417 [ Kemuliaan Nabi Yusuf ]
- Hadits 01448 [ Kehidupan abadi ]
- Hadits 01463 [ Doa minta ampunan, rahmat dan rafiqul `ala
- Hadits 01496 [ Doa berlindung dari kemalasan dan kepikunan ]
- Hadits 01513 [ Doa memohon cahaya ]
- Hadits 01550 [ Kota Makkah dan Madinah penuh berkah ]
- Hadits 01552 [ Doa minta kebaikan di dunia dan akherat ]
- Hadits 01553 [ Doa berlindung dari kesedihan dan hutang ]
- Hadits 01555 [ Doa berlindung dari fitnah hidup dan mati ]
- Hadits 01557 [ Penebus dosa orang beriman ]
- Hadits 01559 [ Istighfar dari semua salah dan dosa ]
- Hadits 01564 [ Maskawin cincin besi ]
- Hadits 01574 [ Perintah pembagian harta warisan ]
- Hadits 01591 [ Bagi mereka dunia dan bagi kita akhirat ]
- Hadits 01594 [ Makmum berkepala keledai ]
- Hadits 01606 [ Wali Hamba sahaya ]
- Hadits 01607 [ Nasib orang yang curang ]
- Hadits 01623 [ Bekam dan Kayu gaharu ]
- Hadits 01630 [ Menegakan kalimat tauhid ]
- Hadits 01637 [ Tujuh anggota sujud ]
- Hadits 01639 [ Hijrah ke Kota Madinah ]
- Hadits 01646 [ Sedekah sebagian harta ]
- Hadits 01704 [ Bisikan hati ]
- Hadits 01726 [ Tiga hal yang diharamkan dan tiga hal yang dibenci Allah ]
- Hadits 01738 [ Keutamaan silaturahmi ]
- Hadits 01739 [ Seratus rahmat Allah SWT ]
- Hadits 01756 [ Dzikir لَا إِلهَ إِلَّا اللّهُ benteng dari neraka ]
- Hadits 01762 [ Kronologis zina ]
- Hadits 01763 [ Balasan kebaikan dan keburukan ]
- Hadits 01800 [ Siksa orang zalim ]
- Hadits 01811 [ Pencatatan takdir manusia ketika dalam kandungan ]
- Hadits 01826 [ Ketika ilmu agama dicabut ]
- Hadits 01907 [ Allah Maha Pengampun ]
- Hadits 01919 [ Kecemburuan Allah SWT ]
- Hadits 01922 [ Dialog Allah dengan Ahli Neraka ]
- Hadits 01932 [ Ridha Allah untuk ahli surga ]
- Hadits 01945 [ Larangan bersumpah demi nenek moyang ]
- Hadits 01958 [ Orang beriman berkumpul di kota Madinah ]
- Hadits 01960[ Rumah yang tidak dimasuki Malaikat Rahmat ]
- Hadits 01971 [ Amal baik dan amal buruk ]
- Hadits 02016 [ Gerhana matahari dan rembulan ]
- Hadits 02018 [ Bulan hijriyah ]
- Hadits 02036 [ Syetan dalam aliran darah ]
- Hadits 02041 [ Sabar pada awal musibah ]
- Hadits 02044 [ Kebiasaan jujur dan bohong ]
- Hadits 02058 [ Perbuatan zhalim ]
- Hadits 02061 [ Tabayun sebelum berkata ]
- Hadits 02063 [ Kebaikan hamba sahaya ]
- Hadits 02072 [ Nikmat dan siksa kubur ]
- Hadits 02078 [ Hukuman pengkhianat ]
- Hadits 02094 [ Siksa pembuat patung ]
- Hadits 02103 [ Orang mukmin tidak najis ]
- Hadits 02122 [ Banyak harta sedikit pahala ]
- Hadits 02133 [ Menangisi mayit ]
- Hadits 02153 [ Mewarnai rambut ]
- Hadits 02176 [ Gunung Uhud ]
- Hadits 02178 [ Meludah ketika shalat ]
- Hadits 02179 [ Peniptaan dan takdir manusia ]
- Hadits 02188 [ Janji pernikahan ]
- Hadits 02220 [ Keutamaan ahli wudhu ]
- Hadits 02229 [ Pemandangan penghuni surga ]
- Hadits 02230 [ Pemandangan ahli surga ]
- Hadits 02257 [ Hari-hari menjelang hari kiamat ]
- Hadits 02284 [ Orang paling buruk ]
- Hadits 02304
- Hadits 02312 [ Pintu rayyan ]
- Hadits 02318 [ Pohon surga ]
- Hadits 02330 [ Shalat khusu`]
- Hadits 02339 [ Telaga Nabi ]
- Hadits 02345 [ Berbohong atas nama Nabi ]
- Hadits 02353 [ Jaminan surga bagi penghafal asmaul husna]
- Hadits 02354 [ Jaminan surga bagi penghafal asmaul husna]
- Hadits 02361
- Hadits 02434 [ Syafaat Nabi di hari kiamat ]
- Hadits 02437 [ Lima nama Nabi Muhammad SAW ]
- Hadits 02474 [ Tanda kiamat sudah dekat ]
- Hadits 02494 [ Berjanji atas Allah ]
- Hadits 02512 [ Al-Qur`an diturunkan atas tujuh huruf ]
- Hadits 02514 [ Tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah]
- Hadits 02517 [ Bahaya api ]
- Hadits 02521 [ Umat yang ummi ]
- Hadits 02522 [ Kepada siapa seharusnya jabatan publik diberikan ]
- Hadits 02536 [ Ketika penguasa pilih kasih ]
- Hadits 02537 [ Melihat Allah SWT ]
- Hadits 02555 [ Kapan wajib taat kepada pemimpin ]
- Hadits 02558 [ Keutamaan kota Madinah ]
- Hadits 02559 [ Susahnya menemukan orang baik ]
- Hadits 02566 [ Keputusan hakim ]
- Hadits 02572 [ Penegakan hukum ]
- Hadits 02590 [ Minta izin masuk rumah orang ]
- Hadits 02600 [ Orang yang mahir Al-Qur`an ]
- Hadits 02601 [ Perumpamaan teman baik dan buruk ]
- Hadits 02618
- Hadits 02640 [ Ketika shalat ada anak nangis ]
- Hadits 02642 [ Saksi atas kezaliman ]
- Hadits 02670 [ Madu, Bekam dan Kay ]
- Hadits 02672 [ Tidak ada kesialan ]
- Hadits 02683 [ Nabi tidak pernah bohong ]
- Hadits 02700 [ Nabi pemimpin telaga surga ]
- Hadits 02706 [ Nabi Muhamma SAW dan Nabi Isa as ]
- Hadits 02707 [ Hutang orang beriman ]
- Hadits 02743 [ Saudara sepersusuan ]
- Hadits 02747 [ Anjuran banyak seekah ]
- Hadits 02760 [ Sa`d bin Mu`dz ]
- Hadits 02800
- Hadits 02825 [ Hisab para pembunuh ]
- Hadits 02848 [ Surga dan Neraka Dajjal ]
- Hadits 02856 [ Calong penghuni surga dan neraka ]
- Hadits 02900 [ Larangan duduk di tepi jalan ]
- Hadits 02901 [ Larangan buruk sangka ]
- Hadits 02903 [ Larangan puasa wishal]
- Hadits 02905 [ Larangan masuk ke tampat wanita lain ]
- Hadits 03031 [ Dua ayat terakhir surat Al-Baqarah ]
- Hadits 03042 [ Ihsan ]
- Hadits 03097 [ Iman Orang Yaman ]
- Hadits 03110 [ Prioritaskan yang kanan ]
- Hadits 00001 [ Pentingnya niat dalam beramal ]
- Hadits 00002 [ Orang yang pertama masuk surga ]
- Hadits 00024 [ Tanda munafik dan iman ]
- Hadits 00025 [ Tanda orang munafik ada tiga ]
- Hadits 00031 [ Kewajiban memnuhi undangan ]
- Hadits 00037 [ Perempuan boleh ke masjid malam hari ]
- Hadits 00058 [ Keutamaan menolong dhu`afa]
- Hadits 00872 [ Doa ketika masuk suatu daerah ] SHAHIH MUSLIM
- Hadits 01496 [ Berlindung dari kemalasan, kepikunan ... ]
- Hadits 02016 [ Gerhana matahari dan rembulan ]
- Hadits 02018 [ Bulan hijriyah ]
- Hadits 02041 [ Sabar di awal musibah ]
- Hadits 02044 [ Kebiasaan jujur dan dusta ]
- Hadits 02058 [ Perbuatan zhalim ]
- Hadits 02061 [ Tabayun sebelum berkata ]
- Hadits 02063 [ Kebaikan hamba sahaya ]
- Hadits 02072 [ Nikmat dan siksa kubur ]
- Hadits 02078 [ Hukuman orang curang ]
- Hadits 02094 [ Siksa pembuat patung ]
- Hadits 02103 [ Orang mukmin tidak najis ]
- Hadits 02122 [ Banyak harta sedikit pahala ]
- Hadits 02133 [ Menangisi mayit ]
- Hadits 02176 [ Gunung Uhud ]
- Hadits 02178 [ Meludah ketika shalat ]
- Hadits 02179 [ Penciptaan dan takdir manusia ]
- Hadits 02188 [ Janji pernikahan ]
- Hadits 02220 [ Keutamaan ahli wudhu ]
- Hadits 02229 [ Pemandangan ahli surga ]
- Hadits 02230 [ Pemandangan ahli surga ]
- Hadits 02257 [ Hari-hari menjelang hari kiamat ]
- Hadits 02284 [ Manusia paling buruk ]
- Hadits 02312 [ Pintu rayyan ]
- Hadits 02318 [ Pohon surga ]
- Hadits 02330 [ Shalat khusu` ]
- Hadits 02339 [ Telaga Nabi ]
- Hadits 02345 [ Berbohong atas nama Nabi ]
- Hadits 02353 [ Jaminan surga bagi penghafal asmaul husna ]
- Hadits 02354 [ Jaminan surga bagi penghafal asmaul husna ]
- Hadits 02434 [ Syafaat Nabi di hari kiamat ]
- Hadits 02437 [ Lima nama Nabi Muhammad SAW]
- Hadits 02474 [ Tanda kiamat sudah dekat ]
- Hadits 02494 [ Bersumpah atas Allah ]
- Hadits 02512 [ Al-Qur`an diturunkan atas tujuh huruf ]
- Hadits 02514 [ Tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah ]
- Hadits 02517 [ Bahaya api ]
- Hadits 02521 [ Umat yang ummi]
- Hadits 02522 [ Jabatan publik ]
- Hadits 02536 [ Penguasa yang pilih kasih ]
- Hadits 02537 [ Melihat Allah SWT ]
- Hadits 02555 [
- Hadits 02558 [ Keutamaan kota Madinah ]
- Hadits 02559 [ Susahnya mencari orang baik ]
- Hadits 02566 [ Keputusan hakim ]
- Hadits 02572 [ Penegakan hukum ]
- Hadits 02590 [ Minta izin masuk rumah orang ]
- Hadits 02600 [ Orang yang mahir Al-Qur`an ]
- Hadits 02601 [ Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk ]
- Hadits 02640 [ Ketika shalat ada anak nangis ]
- Hadits 02670 [ Bekam, Madu dan Kay]
- Hadits 02672 [ Tidak ada kesialan ]
- Hadits 02683 [
- Hadits 02700 [ Nabi Pemimpin telaga surga ]
- Hadits 02706 [ Nabi Muhammad saw dan Nabi Isa as ]
- Hadits 02707 [ Hutang orang beriman ]
- Hadits 02743 [ Sudara sepersusuan ]
- Hadits 02747 [
- Hadits 02760 [ Sa`d bin Mu`adz ]
- Hadits 02825 [ Hukuman para pembunuh ]
- Hadits 02848
- Hadits 02856
- Hadits 02900 [ Larangan duduk di tepi jalan ]
- Hadits 02901 [ Larangan buruk sangka ]
- Hadits 02903 [ Larangan puasa wishal ]
- Hadits 02905 [ Larangan masuk ke tempat wanita lain ]
- Hadits 03031 [ Dua ayat terakhir surat Al-Baqarah ]
- Hadits 03042 [ Ihsan ]
- Hadits 03110
- Hadits 03092 [ Rukun iman ] SHAHIH MUSLIM
- Hadits 0
- Tunggu update ya
Laman
- Beranda
- جمع الجوامع
- الجامع الصغير
- الفتح الكبير
- كنوز الحقائق
- صحيح الجامع الكبير
- صحيح الجامع الصغير
- صحيح الفتح الكبير
- صحيح كنوز الحقائق
- صحيح الإمام السيوطي
- صحيح البخاري
- صحح مسلم
- لُبَابُ الحَدِيْثِ
- Muttafaq `Alaihi [ق ]
- Shahih Bukhari
- Shahih Muslim
- Mukhtashar Shahih Bukhari Muslim Imam Suyuthi
- Dzikir dan Do`a
- Pengobatan Islam
- Al-Arba`iin wa Al-Arba`iin
- Adzkar Nawawi
- YouTube
- Tafsir Munir Imam Nawawi
- MANHAJ ILMU GUS BAHA
- HIKAM
Sabtu, 01 September 2018
Bab Huruf Hamzah [ ء ] Shahih Muslim fi Al-Jami Ash-Shaghir [ صحيح مُسلم فى الجامع الصغير ]
Kamis, 30 Agustus 2018
Shahih Muslim fi Al-Jami Ash-Shaghir [ صحيح مُسلم فى الجامع الصغير ]
AL-JAMI ASH-SHAGHIR
- Bab huruf hamzah [ أ ] [Hadits nomor 01-3110]
- Bab huruf ba` [ ب ]
- Bab Huruf Ta [ ت ]
- Bab Huruf Ta [ ث ]
- Bab Huruf Jim [ج ]
- Bab Huruf ha [ ح ]
- Bab Huruf Ra [ ر ]
- Hadits 08631 [ Peringatan bagi penyebar hadits dusta / palsu] SHAHIH
- Hadits 08809 Membaca shalawat sekali dibalas sepuluh kali
- Hadits 07115 [ Air wudhu ] SHAHIH BUKHARI MUSLIM
- https://www.waqfeya.com/book.php?bid=335
- عنوان الكتاب: المنهاج في شرح صحيح مسلم بن الحجاج (صحيح مسلم بشرح النووي) (ط المصرية القديمة)
- المؤلف: يحيى بن شرف النووي محي الدين أبو زكريا
- حالة الفهرسة: مفهرس على العناوين الرئيسية
- الناشر: المطبعة المصرية بالأزهر
- سنة النشر: 1347 - 1929
- https://archive.org/details/waq14478/page/n1710/mode/2up ABDUL BAQI
- https://archive.org/details/samusamu/mode/2up DARUT THAIBAH
AL-JAMI ASH-SHAGHIR
Selasa, 28 Agustus 2018
Kitab Al-Jami ash-Shaghir Hadits nomor 00001 (Pentingnya niat dalam beramal)
١ــ إِنَّمَا
الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ ٱمْرِئٍ مَانَوَى، فَمَنْ كَانَتْ
هِجْرَتُهُ إِلَى ٱللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى ٱللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ
هِجْرَتُهُ إِلَى الدُّنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ إمْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا،
فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَاهَاجَرَ إِلَيْهِ (ق ٤) عن عمر بن الخطاب (حل قط) فى غرائب
مالك عن أبى سعيد، ابن عساكر فى أماليه عن أنس، الرشيد العطار فى جزء من تخريجه عن
أبى هريرة (صح)ـ
1- Sesungguhnya amal - amal
itu hanya (dinilai) menurut niatnya. Dan sesungguhnya bagi setiap orang
hanyalah apa yang diniatkannya. Barang siapa yang hijrahnya karena Allah dan
Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang
hijrahnya untuk dunia yang ingin diraihnya atau kepada perempuan yang akan
dinikahinya maka hijranya kepada apa yang dia hijrah karenanya. (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaa-i dan
Ibnu Majah dari Umar bin Khattab. Riwayat Abu Nu`aim dan Daaraquthni di Gharaa-ibu
Malik dari Abu Sa`id. Riwayat Ibnu `Asaakir dalam Amaalinya dari Anas. Riwayat
Al-`Atthar dalam satu juz dari takhrijnya dari Abu Hurairah. SHAHIH[1])
Suatu amal perbuatan akan
dinilai dan diberi balasan hanya berdasarkan niatnya. Sebagai contoh kaum yang
melakukan hijrah, ada yang hijrah karena taat kepada Allah dan Rasul-Nya maka
dia aka mendapatkan balasan kebaikan, sedangkan orang yang hijrah karena akan
mencari dunia semata maka dia hanya akan mendapatkan dunia saja.[2]
Menurut Imam Syafi`I hadits ini sepertiga
islam.
[1]
Jaami`ush Shaghiir 1., Fathul Kabiir., Jam`ul Jawaami`., Kunuuzul Haqaaiq. (Imam
Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir min
Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.13. hadits
nomor 1.)
[2] Faidhul Qadiir 1. (Al-Munawi, Faidhul Qodir Syarah Al-Jami' Ash-Shaghir, Jilid I, Kairo: Darul Hadits , 2010) hlm. 55.)
بسم الله الرمن الرجيم
١ــ١ــ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ ٱمْرِئٍ مَانَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى ٱللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى ٱللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى الدُّنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ إمْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَاهَاجَرَ إِلَيْهِ ٠
(ق ٤) عن عمر بن الخطاب (حل قط) فى غرائب مالك عن أبى سعيد، ابن عساكر فى
أماليه عن أنس، الرشيد العطار فى جزء من تخريجه عن أبى هريرة ٠ [الجامع (١)، البخاري
(١)، مسلم (١٩٠٧) ]٠
Para ulama sepakat akan keagungan kedudukan
hadits ini, diantara mereka adalah Imam Syafi`i yang menjelaskan jika hadits
ini masuk dalam sepertiga islam dan masuk dalam tujuh puluh bab ilmu.
Yang dimaksud sepertiga ilmu
menurut al-Baihaqi, amalan seorang hamba itu dilakukan dengan hatinya, mulutnya
dan anggota tubuhnya. Dan niat merupakan salah satu dari tiga bagian tersebut,
bahkan niat yang paling esensial. Niat terkadang bisa menjadi amal yang
independen (tidak membutuhkan amalan lain) sedangkan amalan lain membutuhkan
niat.
Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan
jika hadits ini merupakan salah satu pilar dari tiga pilar hadits yang semua
persoalan hukum bisa dikembalikan kepadanya. Pilar keduanya adalah hadits
tentang barang siapa beramal suatu amalan yang tidak ada tuntunannya dalam
agama maka amalan tersebut tertolak (lihat Shahih Bukhari 2697 dan Shahih
Muslim 1718). Pilar ketiga adalah hadits mengenai perkara halal itu sudah jelas
dan perkara haram juga sudah jelas (lihat Shahih Bukhari 52 dan Shahih Muslim
1599).
Amal yang dimaksudkan disini
adalah amal yang dilakukan oleh orang mukallaf. Tetapi amal memerdekakan
budak dan sedekah ada pembahasan khusus berkaitan dengan niat.
Niat menurut Imam Nawawi identik
dengan maksud, yaitu tekad hati.
Yang menghubungkan amal dan niat
dalam kalimat hadits tersebut adalah huruf “ba” yang bisa bermakna mushahabah
(penyertaan) dan sababiyyah (penyebab) dan jar majrur-nya (kata
tersembunyinya). Jar majrur tersebut menurut sebagian ulama adalah tu`tabaru
(dipandang benar), takmulu (sempurna), tashihhu (dianggap sah), tahshulu
(memperoleh hasil / pahala), tastaqirru (diakui), kaana (ada).
Menurut cerita ada seorang
laki-laki yang hijrah dari Mekah ke Madinah namun bukan demi mendapatkan
keutamaan (pahala hijrah) tetapi demi menikahi seorang wanita bernama Ummu
Qais. Laki-laki tersebut kemudian dikenal sebagai muhajir Ummu Qais.
Hadits ini menunjukan ketercelaan
orang yang berhijrah untuk menikahi seorang wanita, namun ia melakukannya
seolah-olah hijrah tersebut murni karena Allah SWT.
Dalam melakukan suatu amal seseorang ada yang murni karena Allah SWT semata, ada yang semata-mata mencari dunia, dan ada yang berniat meraih keduanya. Berkaitan dengan pahala suatu amal macam ini, maka al-Ghazali menjelaskan, jika tujuan dunianya lebih dominan maka ia tidak mendapat pahala. Jika tujuan akhiratnya lebih dominan maka ia mendapatkan pahala sesuai dengan kadar niatnya. Jika dominasi keduanya seimbang, maka ia tidak mendapatkan pahala.[1]
[1] Ibnu
Hajar al-Asqalani, Al-Hafizh Ahmad bin Ali bin Hajar al-`Asqalani Asy-Syafi`I, Fathul
Bari Syarhu Shahih al-Bukhari, (Riyadh: Daar as-Salaam, 2000), jld. I, hlm.
29 – 43.
=
بسم الله الرحمن الرحيم
SHAHIH JAMIUS HAGHIR 1-10
حرف الهمزة
١ـ١ـ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا
لِكُلِّ ٱمْرِئٍ مَانَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى ٱللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى ٱللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ
إِلَى الدُّنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ إمْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَاهَاجَرَ
إِلَيْهِ. (ق ٤) عن عمر بن الخطاب (حل قط) فى غرائب مالك عن أبى سعيد، ابن عساكر فى
أماليه عن أنس، الرشيد العطار فى جزء من تخريجه عن أبى هريرة. [الجامع (١)، البخاري
(١)، مسلم (١٩٠٧) ]ـ[1]
[1](1)- Sesungguhnya
amal - amal itu hanya (dinilai) menurut niatnya. Dan sesungguhnya bagi setiap
orang hanyalah apa yang diniatkannya. Barang siapa yang hijrahnya karena Allah
dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya
untuk dunia yang ingin diraihnya atau kepada perempuan yang akan dinikahinya
maka hijranya kepada apa yang dia hijrah karenanya. (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaa-i dan Ibnu Majah dari
Umar bin Khattab. Riwayat Abu Nu`aim dan Daaraquthni di Gharaa-ibu Malik dari
Abu Sa`id. Riwayat Ibnu `Asaakir dalam Amaalinya dari Anas. Riwayat Al-`Atthar
dalam satu juz dari takhrijnya dari Abu Hurairah.) [Al-Jami: (1), Bukhari
(1,54,2529,3898,5070,6689,6953), Muslim (1907)].
٢ـ٢ـ آتِي بَابَ الجَنَّةِ فَأَسْتَفْتِحُ فَيَقُولُ
الخَازِنُ مَنْ أنْتَ فَأَقُولُ مُحمَّدٌ فَيَقُولُ بِكَ أُمِرْتُ أنْ لاَ أَفْتَحَ
لأَحَدٍ قَبْلَك (حم م) عَن أنَسٍ (صح)ـ[2]
[2](2)- "Saya
mendatangi pintu surga, lalu saya meminta dibukakan. Lalu seorang penjaga
(Malaikat) bertanya, "Siapa kamu?" Maka aku menjawab, 'Muhammad'.
Lalu ia berkata, "Khusus untukmu, aku diperintahkan untuk tidak membukakan
pintu untuk siapapun, sebelum kamu masuk." (HR. Ahmad, Muslim dari Anas. SAHIH) [Muslim: 197]
٥ـ٣ـ آخِرُ مَنْ يُحْشَرُ رَاعِيَانِ مِنْ مُزَيْنَةَ، يُرِيدَانِ الْمَدِينَةَ، يَنْعِقَانِ بِغَنَمِهِمَا،
فَيَجِدَانِهَا وُحُوْشًا، حَتَّى إِذَا بَلَغَا ثَنِيَّةَ الْوَدَاعِ خَرَّا عَلَى
وُجُوهِهِمَا (ك)عن أبي هريرة (صح)ـ[3]
[5](3)- Orang terakhir yang akan meninggal dunia adalah dua orang penggembala
dari Muzainah, mereka menuju ke kota Madinah, mereka meneriaki kambingnya, maka
mereka mendapati kota madinah (kosong) banyak binatang buas, sehingga apabila
mereka sampai daerah tsaniyatul wadaa mereka tersungkur (mati). (HR
Haakim dari Abu Hurairah. SHAHIH).
٦ـ٤ـ آخِرُ مَا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ
النُّبُوّةِ الْأُوْلى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ (كر) عن أبي مسعود
البدري (صح)ـ[4]
[6](4)- Yang
terakhir bisa dijumpai manusia dari kalam kenabian pertama (sejak Adam AS
hingga saat ini) adalah "Jika kamu tidak merasa malu maka berbuatlah
sesukamu".(HR Ibnu `Asakir dalam Tarikhnya dari Abu Mas`ud Al-Badri.
SHAHIH).
٧ـ٥ـ آخِرُ مَا تَكَلَّمَ بِهِ إِبْرَاهِيمُ حِينَ أُلْقِيَ فِي النَّارِ حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعْمَ
الْوَكِيلُ (خط) عن أبي هريرة، وقال: غريب، والمحفوظ من إبن عباس موقوف، رواه الحاكم
[صح]ـ[5]
[7](5)- Perkataan terakhir yang diucapkan Ibrahim ketika dilemparkan ke dalam
api adalah: HasbiyAllahu wa ni’mal wakiil, "Cukuplah Allah bagiku sebagai
sebaik-baik yang diserahi." (HR. Khatib dari Abu
Hurairah dan dia mengatakanna gharib. Yang mahfuzh dari Ibnu Abbas adalah
mauquf. Riwayat Hakim. SHAHIH)
١٣ـ٦ـ آكِلُ الرِّبَا و مُوَكِّلُهُ و كَاتِبُهُ
و شَاهِدَاهُ، إذَا عَلِمُوْا ذَلِكَ، و الوَاشِمَةُ و المَوْشُوْمَةُ لِلْحُسْنِ وَ
لَاوِي الصَّدَقَةِ و المُرْتَدُ أَعْرَابِيًّا بَعْدَ الهِجْرَةِ مَلْعُوْنُوْنَ عَلَى
لِسَانِ مُحَمَّدٍ يَوْمَ القِيَامَةِ (ن) عن إبن مسعود (صح)ـ[6]
[13](6)- Orang yang makan riba, orang yang memberi makan riba, orang yang
mencatat riba, dan kedua saksi riba, jika mereka mengetahuinya, orang yang
membuat tato, orang yang ditato untuk hiasan, orang yang tidak mau membayar
zakat, orang arab badui yang murtad setelah hijrah ke Madinah adalah orang yang
dilaknati menurut ucapan Muhammad di hari kiamat. (HR. Nasa`i, dari Ibnu
Mas`ud, SHAHIH)
١٤ـ٧ـ آكُلُ كَمَايَأْكُلُ الْعَبْدُ، وَأَجْلِسُ
كَمَايَجْلِسُ العَبْدُ ـ إبن سعد (ع حب) عن عائشة (صح)ـ[7]
[14](7)- Aku makan seperti makannya budak dan aku duduk seperti duduknya budak.
(HR Ibnu Sa`id, Abu Ya`la dan Ibnu Hibban dari Aisyah. SHAHIH)
١٦ـ٨ـ آلُ القُرْآنِ آلُ الله (خطّ) فِي رُوَاة
مَالك عَن أنس (حسن لغيره)ـ[8]
[16](8)- Keluarga Al-Qur`an adalah keluarga Allah. (HR. Khathib dalam
perawi-perawi Malik dari Anas. HASAN LI GHAIRIHI)
١٧ـ٩ـ آمِرُوا النِّسَاءَ فِي بَناتِهِنَّ (دهق)
عَن ابْن عمر (ح)ـ[9]
[17](9)- Bermusyawarahlah dengan
perempuan dalam urusan (pernikahan) anak-anak perempuan mereka. [HR Abu Dawud dan Baihaqi
dari Ibnu Umar. HASAN]
١٨ـ١٠ـ آمِرُوا النِّسَاءَ فِي أنْفُسِهِنَّ فإِنَّ
الثَّيِّبَ تُعْرِبُ عَنْ نَفْسِهَا وإذْنُ البِكْرِ صَمْتُها (طب هق) عَن الْعرس بن
عميرَة (صح)ـ[10]
[18](10)- Bermusyawarahlah dengan perempuan dalam urusan (pernikahan) diri mereka, karena sesungguhnya janda mengetahui prihal dirinya. Sedangkan tanda setuju seorang gadis adalah diamnya. (HR. Thabrani dalam Al-Kabir dan Baihaqi dari Ursy bin Amiirah.SHAHIH)
[1] Jam`ul Jawaami`: ., Jami`us Shaghir: 1., Fathul Kabiir: .,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[2] Jam`ul Jawaami`: 1., Jami`us Shaghir: 2., Fathul Kabiir: 1.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[3] Jam`ul Jawaami`: 15., Jami`us Shaghir: 5., Fathul Kabiir: 8.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[4] Jam`ul Jawaami`: 8., Jami`us Shaghir: 6., Fathul Kabiir: 6.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[5] Jam`ul Jawaami`: 9., Jami`us Shaghir: 7., Fathul Kabiir: 7.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[6] Jam`ul Jawaami`: 25., Jami`us Shaghir: 13., Fathul Kabiir: 15.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[7] Jam`ul Jawaami`: 29., Jami`us Shaghir: 14., Fathul Kabiir: 17.,
Kunuuzul Haqaaiq: 6.
[8] Jam`ul Jawaami`: 30., Jami`us Shaghir: 16., Fathul Kabiir: 20.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[9] Jam`ul Jawaami`: 38., Jami`us Shaghir: 17., Fathul Kabiir: 27.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[10] Jam`ul Jawaami`: 39., Jami`us Shaghir: 18., Fathul Kabiir: 26.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
بسم الله الرحمن الرحيم
حرف الهمزة
١ــ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا
لِكُلِّ ٱمْرِئٍ مَانَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى ٱللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى ٱللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ
إِلَى الدُّنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ إمْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَاهَاجَرَ
إِلَيْهِ. (ق ٤) عن عمر بن الخطاب (حل قط) فى غرائب مالك عن أبى سعيد، ابن عساكر فى
أماليه عن أنس، الرشيد العطار فى جزء من تخريجه عن أبى هريرة. [الجامع (١)، البخاري
(١)، مسلم (١٩٠٧) ]ـ[1]
1- Sesungguhnya
amal - amal itu hanya (dinilai) menurut niatnya. Dan sesungguhnya bagi setiap
orang hanyalah apa yang diniatkannya. Barang siapa yang hijrahnya karena Allah
dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang
hijrahnya untuk dunia yang ingin diraihnya atau kepada perempuan yang akan
dinikahinya maka hijranya kepada apa yang dia hijrah karenanya. (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaa-i dan
Ibnu Majah dari Umar bin Khattab. Riwayat Abu Nu`aim dan Daaraquthni di
Gharaa-ibu Malik dari Abu Sa`id. Riwayat Ibnu `Asaakir dalam Amaalinya dari
Anas. Riwayat Al-`Atthar dalam satu juz dari takhrijnya dari Abu Hurairah.)
[Al-Jami: (1), Bukhari (1,54,2529,3898,5070,6689,6953), Muslim (1907)].
٢ــ آتِي بَابَ الجَنَّةِ فَأَسْتَفْتِحُ فَيَقُولُ
الخَازِنُ مَنْ أنْتَ فَأَقُولُ مُحمَّدٌ فَيَقُولُ بِكَ أُمِرْتُ أنْ لاَ أَفْتَحَ
لأَحَدٍ قَبْلَك (حم م) عَن أنَسٍ (صح)ـ[2]
[2](2)- "Saya
mendatangi pintu surga, lalu saya meminta dibukakan. Lalu seorang penjaga
(Malaikat) bertanya, "Siapa kamu?" Maka aku menjawab, 'Muhammad'.
Lalu ia berkata, "Khusus untukmu, aku diperintahkan untuk tidak membukakan
pintu untuk siapapun, sebelum kamu masuk." (HR. Ahmad, Muslim dari
Anas. SHAHIH) [Muslim: 197]
٣ــ آخِرُ من يُحشر من هذه الأمة رجلان من قريش (ابن أبى شيبة عن وكيع
عن إسماعيل عن قيس قال: أُخبرتُ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال فذكره، وعن وكيع
عن المسعودى عن سعد بن خالد عن حذيفة بن أَسِيد موقوفًا والأول صحيح؛ لأن قيس بن أبى
حازم سمع من العشرة، والثانى حسن وله حكم الرفع) ( ح صح)ـ[3]
3- Orang terakhir
yang akan dikumpulkan (di padang makhsyar) dari umat ini (ahli jahiliah) adalah
dua orang dari Quraisy. [HR. Ibnu Abi Syaibah dari Wakii` dari Ismail dari Qais
berkata: Aku diberitahu sesungguhnya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda… kemudian menuturkan hadits. Dan dari wakii` dari
al-mas`uudy dari sa`d bin Khaalid dari Hudzaifah bin Asiid secara mauquuf. Dan yang awal shahih karena sesungguhnya Qais bin Abi Haazim
mendengar dari “al-`asyrah”. Dan yang kedua hasan dan memiliki hukum marfu.HASAN SHAHIH].
٤ــ آخِرُ مَا تَكَلَّمَ بِهِ إِبْرَاهِيمُ حِينَ أُلْقِيَ فِي النَّارِ حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعْمَ
الْوَكِيلُ (خط) عن أبي هريرة، وقال: غريب، والمحفوظ من إبن عباس موقوف، رواه الحاكم
[صح]ـ[4]
4- Perkataan
terakhir yang diucapkan Ibrahim ketika dilemparkan ke dalam api adalah:
HasbiyAllahu wa ni’mal wakiil, "Cukuplah Allah bagiku sebagai sebaik-baik
yang diserahi." (HR. Khatib dari Abu Hurairah dan dia mengatakanna
gharib. Yang mahfuzh dari Ibnu Abbas adalah mauquf. Riwayat Hakim. SHAHIH)
٥ــ آخر من يخرج من النار رجلان، يقول الله عزَّ وَجَلَّ لأحدهما: يا
ابن آدم ما أعددتَ لهذا اليوم؟ هل عملتَ خيرًا قط؟ هل رجوتَنى؟ فيقول لا يا رب فيؤمر
به إلى النار فهو أشد أهل النار حسرة ويقول للآخر يا ابن آدم ما أعددتَ لهذا اليوم
هل عملتَ خيرًا قط ورجوتنى فيقول لا يا رب إلا أنى كنت أرجوك فيُرفع له شجرةٌ فيقول
أى رب أَقِرَّنِى تحت هذه الشجرة فأستظل بظلِّها وآكل من ثمرها وأشرب من مائها ويعاهده
أن لا يسأله غير هذا فَيُقِرَّه تحتها ثم تُرفع له شجرةٌ أحسن من الأولى وأَغْدق ماء
فيقول أى رب أَقِرَّنِى تحتها لا أسألك غيرها فأستظل بظلها وأشرب من مائها فيقول يا
ابن آدم ألم تعاهدنى أن لا تسألنى غيرها فيقول أى رب هذه لا أسألك غيرها فَيُقِرَّه
تحتها ثم تُرفع له شجرةٌ عند باب الجنة هى أحسن من الأُولَيَيْن وأَغْدَق ماء فيقول
أى رب هذه فأَقِرَّنِى تحتها فيُدنيه منها ويعاهده أن لا يسأله غيرها فيسمع أصواتَ
أهل الجنة فلا يتمالك فيقول أى رب أدخلنى الجنة فيقول الله سَلْ وتَمَنَّ فيسأل ويتمنى
مقدار ثلاثة أيام من أيام الدنيا ويلقِّنه الله ما لا علم له به فيسأل ويتمنى فإذا
فرغ قال لك ما سألت ومثله معه وقال أبو هريرة وعشرة أمثاله (أحمد، وعبد بن حميد عن
أبى سعيد وأبى هريرة معًا) رجال (حم) رجال الصحيح (صح)ـ[5]
5- Orang terakhir
yang keluar dari neraka adalah dua orang laki-laki. Bertanyalah Allah Yang Maha
Mulia dan Yang Maha Besar kepada salah seorang dari keduanya: Wahai anak adam,
apa yang telah kamu persiapkan untuk hari ini? Apakah kamu telah beramal
kebaikan sejak dahulu? Apakah kamu telah berharap kepada-Ku? Maka dia menjawab: Tidak, wahai Tuhanku, maka diapun
diperintahkan (dilemparkan) ke neraka, maka dia menjadi ahli neraka yang paling
banyak mengeluh (kepayahan). Dan Allah bertanya kepada yang lainnya : Wahai
anak adam, apa yang telah kamu persiapkan untuk hari ini? Apakah kamu telah
beramal kebaikan sejak dahulu? Apakah kamu telah berharap kepada-Ku? Maka dia menjawab: Tidak, Wahai Tuhanku, terapi
aku benar – benar berharap kepada-Mu, kemudian diangkatlah sebuah pohon
untuknya, dan dia berkata: Hai Tuhanku tempatkanlah aku dibawah pohon ini agar
aku bisa berteduh dibawah naungannya dan agar aku bisa makan dari buahnya dan
aku minum dari airnya, dan dia berjanji kepada Allah tidak akan meminta selain
hal tersebut, maka Allah menempatkannya dibawah pohon tersebut. Setelah itu
kemudian didirikan lagi untuknya sebuah pohon yang lebih bagus dari pohon yang
pertama dan lebih banyak airnya. Kemudian dia berkata: Hai Rabbi, tempatkanlah
aku dibawah pohon tersebut dan aku tidak akan minta selainnya, agar aku bisa
berteduh di bawah naungannya dan aku bisa minum dari airnya. Kemudian Allah
berirman: Wahai anak adam, bukanlah kamu telah berjanji tidak akan meminta
selain pohon itu (yang pertama)? Kemudian dia berkata: Hai Tuhanku, ini saja,
maka aku tidak akan minta lagi kepada-Mu selain pohon ini. Kemudian Allah
menempatkannya dibawah pohon yang kedua (tersebut). Setelah itu kemudian
didirikan lagi sebuah pohon dekat pintu surga yang lebih bagus dari kedua pohon terdahulu dan
lebih banyak airnya. Maka laki-laki tadi berkata: Hai Tuhanku, pohon ini,
tempatkanlah aku dibawahnya, kemudian diapun mendekati pohon tersebut dan
berjanji kepada Allah tiak akan meminta (lagi) selain pohon (ketiga) tersebut.
Kemudian ia mendengar suara-suara ahli surga (sehingga) dia tidak bisa menahan dirinya (ingin
masuk surga). Kemudian ia berkata: Hai Tuhanku, masukanlah aku ke dalam surga.
Kemudian Allah berfirman: Mintalah dan berharaplah. Kemudian iapun meminta dan
berharap selama kira-kira tiga hari seperti lamanya hari di dunia. Dan Allah
mengajarkan kepadanya ilmu – ilmu yang dia tidak tahu. Kemudian iapun meminta
dan berharap (kepada Allah). Kemudian setelah selesai, Allah berfirman: Untukmu
apa yang telah kamu minta dan bersamanya (ada tambahan) seperti yang kamu
minta. Abu Hurairah berkata: Dan sepuluh kali lipat yang serupa. (HR. Ahmad,
dan `Abd bin Hamiid dari Abi Sa`iid, dan Abi Hurairah secara bersamaan. SHAHIH).
٦ــ آخِرُ مَن يَدْخُلُ الجَنَّةَ
رَجُلٌ، فَهْوَ يَمْشِي مَرَّةً، ويَكْبُو مَرَّةً، وتَسْفَعُهُ النَّارُ مَرَّةً،
فإذا ما جاوَزَها التَفَتَ إلَيْها، فقالَ: تَبارَكَ الذي نَجَّانِي مِنْكِ، لقَدْ
أعْطانِي اللَّهُ شيئًا ما أعْطاهُ أحَدًا مِنَ الأوَّلِينَ والآخِرِينَ، فَتُرْفَعُ
له شَجَرَةٌ، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه الشَّجَرَةِ فَلأَسْتَظِلَّ بظِلِّها،
وأَشْرَبَ مِن مائِها، فيَقولُ اللَّهُ عزَّ وجلَّ: يا ابْنَ آدَمَ، لَعَلِّي إنَّ
أعْطَيْتُكَها سَأَلْتَنِي غَيْرَها، فيَقولُ: لا، يا رَبِّ، ويُعاهِدُهُ أنْ لا يَسْأَلَهُ
غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ لأنَّهُ يَرَى ما لا صَبْرَ له عليه، فيُدْنِيهِ مِنْها،
فَيَسْتَظِلُّ بظِلِّها، ويَشْرَبُ مِن مائِها، ثُمَّ تُرْفَعُ له شَجَرَةٌ هي أحْسَنُ
مِنَ الأُولَى، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه لأَشْرَبَ مِن مائِها، وأَسْتَظِلَّ
بظِلِّها، لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ، ألَمْ تُعاهِدْنِي أنْ
لا تَسْأَلَنِي غَيْرَها، فيَقولُ: لَعَلِّي إنْ أدْنَيْتُكَ مِنْها تَسْأَلُنِي غَيْرَها،
فيُعاهِدُهُ أنْ لا يَسْأَلَهُ غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ لأنَّهُ يَرَى ما لا
صَبْرَ له عليه، فيُدْنِيهِ مِنْها فَيَسْتَظِلُّ بظِلِّها، ويَشْرَبُ مِن مائِها،
ثُمَّ تُرْفَعُ له شَجَرَةٌ عِنْدَ بابِ الجَنَّةِ هي أحْسَنُ مِنَ الأُولَيَيْنِ،
فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه لأَسْتَظِلَّ بظِلِّها، وأَشْرَبَ مِن مائِها،
لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ، ألَمْ تُعاهِدْنِي أنْ لا تَسْأَلَنِي
غَيْرَها، قالَ: بَلَى يا رَبِّ، هذِه لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ
لأنَّهُ يَرَى ما لا صَبْرَ له عليها، فيُدْنِيهِ مِنْها، فإذا أدْناهُ مِنْها فَيَسْمَعُ
أصْواتَ أهْلِ الجَنَّةِ، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْخِلْنِيها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ
ما يَصْرِينِي مِنْكَ؟ أيُرْضِيكَ أنْ أُعْطِيَكَ الدُّنْيا ومِثْلَها معها؟ قالَ:
يا رَبِّ، أتَسْتَهْزِئُ مِنِّي وأَنْتَ رَبُّ العالَمِينَ؟ فَضَحِكَ ابنُ مَسْعُودٍ،
فقالَ: ألا تَسْأَلُونِي مِمَّ أضْحَكُ فقالوا: مِمَّ تَضْحَكُ، قالَ: هَكَذا ضَحِكَ
رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ، فقالوا: مِمَّ تَضْحَكُ يا رَسولَ اللهِ،
قالَ: مِن ضَحِكِ رَبِّ العالَمِينَ حِينَ قالَ: أتَسْتَهْزِئُ مِنِّي وأَنْتَ رَبُّ
العالَمِينَ؟ فيَقولُ: إنِّي لا أسْتَهْزِئُ مِنْكَ، ولَكِنِّي علَى ما أشاءُ قادِرٌ
(أحمد، ومسلم، والطبرانى، والبيهقى فى البعث عن ابن مسعود، في كتاب الإيمان) (صح)ـ[6]
6- Orang terakhir yang masuk surga adalah laki – laki yang
sesekali berjalan dan sesekali tersungkur dan sesekali api membakarnya. Ketika
ia telah dapat melewatinya, ia menoleh kepadanya seranya berkata: Maha suci
Dzat yang telah menyelamatkanku darinya, sungguh Allah telah memberiku sesuatu
yang yang belum pernah Dia berikan kepada mahluk yang awal dan yang akhir.
Kemudian diperlihatkan kepadanya sebuah pohon. Diapun berkata: “Wahai Rabb,
dekatkanlah aku kepada pohon ini , hingga aku bisa berteduh di bawah naungannya
dan aku bisa meminum airnya. Kemudian Allah `Azza wa Jalla berfirman: Wahai anak adam, barang kali seandainya Aku
berikan kepadamu permohonan tersebut apakah kamu akan meminta kepada-Ku
permohonan lainnya?. Ia menjawab: Tidak, Wahai Rabb, dan Allah meminta perjanjiannya agar tidak akan meminta yang lainnya. Dan Rabb-nya mengerti
dengan keadaannya, karena Dia melihat ketidaksabarannya. Kemudian Dia
mendekatkannya ke pohon tersebut, hingga dia bisa berteduh di bawah naungannya
dan dia bisa meminum airnya. Kemudian diperlihatkan kepadanya pohon lain yang
lebih bagus dari pohon pertama. Ia pun berkata: Wahai Rab, dekatkanlah aku
kepadanya, agar aku bisa minum airnya, agar aku bisa berteduh dibawah naungannya, dan aku tidak akan
meminta kepada-Mu selainnya. Kemudian Allah berfirman: Wahai anak adam,
bukanlah kamu telah berjanji kepada-Ku tidak akan meminta kepada-Ku selainnya
(pohon pertama)?. Bisa jadi setelah Aku mendekatkanmu kepadanya, kamu akan
minta yang lain lagi kepada-Ku. Dan Rabb-nya mengerti dengan keadaannya, karena
Dia melihat ketidaksabarannya. Kemudian Dia mendekatkannya ke pohon tersebut,
hingga dia bisa berteduh di bawah naungannya dan dia bisa meminum airnya.
Kemudian diperlihatkan kepadanya pohon di sisi pintu surga dimana pohon
tersebut lebih bagus dari dua pohon sebelumnya. Kemudian ia berkata: Wahai Rabb, dekatkanlah aku padanya
agar aku bisa berteduh di bawah naungannya dan agar aku bisa meminum airnya,
dan aku tidak akan meminta yang lainnya kepada-Mu. Allah berfirman: Wahai anak
adam, bukankah kamu telah berjanji kepada-Ku tidak akan meminta kepada-Ku
selainnya. Ia menjawab: benar Ya Rabb, dekatkan aku padanya dan aku tidak akan
meminta selainnya. Dan Rabb-nya mengerti dengan keadaannya, karena Dia melihat
ketidaksabarannya. Kemudian Dia mendekatkannya ke pohon tersebut. Ketika ia
telah di dekatkan kepadanya, ia mendengar suara-suara penduduk surga, lalu
iapun berkata: Wahai Rabb, masukanlah aku ke dalam surga. Allah berfirman:
Wahai anak adam, apakah yang bisa menghentikanmu meminta kepada-Ku terus
menerus? Apakah kamu ridha seandainya aku berikan dunia bahkan ditambahkan lagi
untukmu yang semisal dengannya?, Kemudian ia menjawab: Wahai Rabb, apakah
Engkau mentertawakan aku sedangkan Engkau adalah Rabb Al-`Alami?. Allah berfirman: Sesungguhnya Aku tidak
mentertawakanmu tetapi aku mampu melaksanakan sesuatu yang Aku kehendaki.” (HR.
Ahmad, Muslim, Thabrani dan Baihaqi dalam bab kebangkitan dari Ibnu Mas`ud,
dalam kitab iman. SHAHIH)
٧ــ آخِرُ مَنْ يُحْشَرُ رَاعِيَانِ مِنْ مُزَيْنَةَ، يُرِيدَانِ الْمَدِينَةَ، يَنْعِقَانِ بِغَنَمِهِمَا،
فَيَجِدَانِهَا وُحُوْشًا، حَتَّى إِذَا بَلَغَا ثَنِيَّةَ الْوَدَاعِ خَرَّا عَلَى
وُجُوهِهِمَا (ك)عن أبي هريرة (صح)ـ[7]
7- Orang
terakhir yang akan meninggal dunia adalah dua orang penggembala dari Muzainah,
mereka menuju ke kota Madinah, mereka meneriaki kambingnya, maka mereka
mendapati kota madinah (kosong) banyak binatang buas, sehingga apabila mereka
sampai daerah tsaniyatul wadaa mereka tersungkur (mati). (HR Haakim dari
Abu Hurairah. SHAHIH).
٨ــ آخِرُ مَا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ
النُّبُوّةِ الْأُوْلى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ (كر) عن أبي مسعود
البدري (صح)ـ[8]
8- Yang terakhir
bisa dijumpai manusia dari kalam kenabian pertama (sejak Adam AS hingga saat
ini) adalah "Jika kamu tidak merasa malu maka berbuatlah sesukamu".(HR
Ibnu `Asakir dalam Tarikhnya dari Abu Mas`ud Al-Badri. SHAHIH).
٩ــ آخِرُ سُورَةٍ نَزَلَتْ كَامِلَةً بَرَاءَةٌ (ن) عن البراء موقوفاً
[كنوز الحقائق] [أخرجه البخارى (٤٣٦٣)، ومسلم (1618)] [صح]ـ[9]
9- Surat terakhir yang sempurna adalah baraa`ah (HR. Nasaai dari Barra` secara
mauquuf. SHAHIH) [Kunuuzul Haqaaiq] [Bukhari: 4363, Muslim: 1618] [SHAHIH]
١٠ــ آكِلُ الرِّبَا و مُوَكِّلُهُ و كَاتِبُهُ و شَاهِدَاهُ، إذَا عَلِمُوْا
ذَلِكَ، و الوَاشِمَةُ و المَوْشُوْمَةُ لِلْحُسْنِ وَ لَاوِي الصَّدَقَةِ و المُرْتَدُ
أَعْرَابِيًّا بَعْدَ الهِجْرَةِ مَلْعُوْنُوْنَ عَلَى لِسَانِ مُحَمَّدٍ يَوْمَ القِيَامَةِ
(ن) عن إبن مسعود (صح)ـ[10]
10- Orang yang makan riba, orang yang memberi makan riba, orang yang mencatat riba, dan kedua saksi riba, jika mereka mengetahuinya, orang yang membuat tato, orang yang ditato untuk hiasan, orang yang tidak mau membayar zakat, orang arab badui yang murtad setelah hijrah ke Madinah adalah orang yang dilaknati menurut ucapan Muhammad di hari kiamat. (HR. Nasa`i, dari Ibnu Mas`ud, SHAHIH).
[1] Jam`ul Jawaami`: ., Jami`us Shaghir: 1., Fathul Kabiir: .,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[2] Jam`ul Jawaami`: 1., Jami`us Shaghir: 2., Fathul Kabiir: 1.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[3] Jam`ul Jawaami`: 7., Jami`us Shaghir: ., Fathul Kabiir: .,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[4] Jam`ul Jawaami`: 9., Jami`us Shaghir: 7., Fathul Kabiir: 7.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[5] Jam`ul Jawaami`: 11., Jami`us Shaghir: ., Fathul Kabiir: .,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[6] Jam`ul Jawaami`: 12., Jami`us Shaghir: ., Fathul Kabiir: .,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[7] Jam`ul Jawaami`: 15., Jami`us Shaghir: 5., Fathul Kabiir: 8.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[8] Jam`ul Jawaami`: 8., Jami`us Shaghir: 6., Fathul Kabiir: 6.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[9] Jam`ul Jawaami`: 12., Jami`us Shaghir: ., Fathul Kabiir: .,
Kunuuzul Haqaaiq: 27.
[10] Jam`ul Jawaami`: 25., Jami`us Shaghir: 13., Fathul Kabiir: 15., Kunuuzul Haqaaiq: .
=