- Hadits 00770 [ Doa ketika marah ] SHAHIH / DHAIF
- Hadits 00768 [ Diamlah ketika marah ] SHAHIH
- Hadits 00769 [ Merubah posisi ketika marah ] SHAHIH
- Hadits 05805 [ Mandi ketika marah ] DHAIF
=
1. Bab
Doa Ketika Marah
٧٧٠ــ إِذَا غَضِبَ الرَّجُلُ فَقَالَ أَعُوْذُ
بِاللهِ سَكَنَ غَضَبُهُ (عد) عن أبى هريرة (ض)ـ
770-
Apabila seorang laki – laki marah kemudian berkata A`uudzu billahi (أَعُوْذُ بِاللهِ) maka tenanglah kemarahannya. (HR. Ibnu Adi dari Abu Hurairah.
DHAIF)
Dalam
riwayat Thabrani doanya lebih panjang, yaitu (أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرّجِيْمِ) Aku
berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk. Kemarahan
datangnya dari syetan oleh karena itu mohon perlindungan kepada Allah swt dari
kejahatan dan was – was syetan merupakan salah satu cara terbaik yang bisa
dilakukan oleh seorang mukmin.
٧٦٨ــ إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ
(حم) عن ابن عباس (ح)ـ
768-
Apabila salah seorang dari kalian marah maka diamlah (HR. Ahmad dari Ibnu
Abbas. HASAN)
Diamlah
dari berkata – kata selain dzikir yang dianjurkan karena sesungguhnya kemarahan
menyebabkan seseorang mengeluarkan kata – kata buruk yang bisa membuatnya
menyesal setelah kemarahannya mereda.
٧٦٩ــ إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ
فَلْيَجْلِسْ فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ (حم د حب) عن
ابى ذر (صح)ـ
769-
Apabila salah seorang dari kalian marah dalam kondisi berdiri maka duduklah,
maka apabila kemarahannya pergi (maka sudahlah) tetapi apabila belum maka hendaklah
ia berbaring. (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Hibban dari Abu Dzar. SHAHIH)