Al-Jami Ash-Shaghir Hadits 01752 (Wali Allah SWT)
إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ: مَنْ عَادَى لِى وَلِيًّا
آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَاتَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِى بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ
مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ، ومَايَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ
بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِى
يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِى يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِى يَبْطِشُ
بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِى يَمْشِى بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِى لَأُعْطِيَنَّهُ،
وَإِنِ اسْتَعَاذَنِى لَأُعِيْذَنَّهُ، وَمَاتَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ أَنَا
فَاعِلُهُ تَرَدُّدِى عَنْ قَبْضِ نَفْسِ الْمُؤْمِنِ يَكْرَهُ الْمَوْتَ
وَأَنَاأَكْرَهُ مَسَاءَتَهُ٠(خ)٠عن أبى هريرة٠(صح)٠
Artinya
Sesungguhnya Allah SWT berfirman: “Barangsiapa
memusuhi seorang wali-Ku maka Aku benar-benar memaklumatkan perang kepadanya.
Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari sesuatu
yang Aku telah mewajibkan kepadanya. Dan hamba-Ku terus menerus mendekat
kepada-Ku dengan perbuatan sunat sehingga Aku mencintainya. Maka ketika Aku mencintainya
maka Aku menjadi pendengaran yang ia mendengar dengannya (maksudnya dia hanya
mendengar yang diperintah Allah dan demi meraih ridha Allah SWT), dan
penglihatan yang dia melihat dengannya (maksudnya dia hanya melihat yang
diperintah Allah dan demi meraih ridha Allah SWT), dan tangan yang ia memukul
dengannya, dan kaki yang ia berjalan dengannya, dan apabila ia meminta
kepada-Ku maka pastilah aku memberinya, dan apabila ia minta perlindungan
kepada-Ku maka pastilah Aku melindunginya, dan Aku tidak ragu-ragu dari sesuatu
yang Aku kerjakan seperti keragu-raguan-Ku mencabut nyawa orang beriman yang
tidak senang mati, dan aku tidak senang menyusahkannya.
[HR. Bukhari dari
Abu Hurairah. SHAHIH]
Penjelasan
Wali Allah adalah orang yang dekat kepada
Allah karena menjalankan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, memperbanyak
menjalankan sunnah dan hatinya selalu ingat kepada-Nya tanpa dicampuri riya
sedikitpun. Balasan ketaatannya tersebut adalah penjagaan dan pertolongan Allah
SWT kepada para wali.
Menjalankan apa-apa yang diwajibkan oleh Allah
SWT merupakan salah satu cara mendekatkan diri yang paling dicintai Allah SWT.
Fardhu bagaikan pondasi dan sunat bagaikan bangunan yang berdiri diatas pondasi
tersebut.
Seorang hamba yang selalu mendekatkan diri
dengan cara menjalankan sunnnah sehingga Allah SWT mencintainya. Jika Allah
sudah mencintainya maka pendengaran, penglihatan, hati dan semua anggota badan
lahir dan batinnya akan selalu di tolong agar selalu berada di jalan yang
diridhai-Nya. Dia tidak bergerak terkecuali karena menjalankan perintah Allah
dan demi meraih ridha Allah. Jika sudah demikian maka dia naik kelas dari
derajat iman, islam kepada derajat ihsan.
Jika sudah di makom ihsan maka apabia dia
meminta maka Allah akan mengabulkannya dan apabila ia minta perlindungan maka
Allah akan melinunginya.
Allah SWT mengakhirkan kematian orang beriman
yang takut mati dengan semisal sakit, fakir, miskin dan semisalnya sehingga dia
tidak takut mati lagi karena ingin segera berangkat ke tempat yang penuh
nikmat.
Sumber
-Imam Suyuthi. 2016. Al-Jami Ash-Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.126 hadits nomor 01752
إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ: مَنْ عَادَى لِى وَلِيًّا آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَاتَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِى بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ، ومَايَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِى يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِى يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِى يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِى يَمْشِى بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِى لَأُعْطِيَنَّهُ، وَإِنِ اسْتَعَاذَنِى لَأُعِيْذَنَّهُ، وَمَاتَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِى عَنْ قَبْضِ نَفْسِ الْمُؤْمِنِ يَكْرَهُ الْمَوْتَ وَأَنَاأَكْرَهُ مَسَاءَتَهُ٠(خ)٠عن أبى هريرة٠(صح)٠
[HR Bukhari dari Abu Hurairah]
Shahih Bukhari nomor 6502, Al-Jami Ash-Shaghir nomor 1752.