٢٠٨ـ حُقُوقٌ فِي الأَوْقَاتِ يُمْكِنُ قَضَاؤُهَا
، وَحُقُوقُ الأَوْقَاتِ لا يُمْكِنُ قَضَاؤُهَا، إِذْ مَا مِنْ وَقْتٍ يَرِدُ إِلاَّ
وَللهِ عَلَيْكَ فِيهِ حَقٌّ جَدِيدٌ ، وَ أَمْرٌ أَكِيْدٌ ، فَكَيْفَ تَقْضِي فِيْهِ
حَقَّ غَيْرِهِ وَأَنْتَ لمْ تَقْضِ حَقَّ اللهِ فِيهِ ـ
208- Hak – hak yang di atur di
dalam waktu mungkin saja diqodha tetapi hak – haknya waktu tidak mungkin dikodha
karena tidak ada satu waktupun yang datang terkecuali ada hak baru yang wajib
atasmu dan perintah (baru) yang ditekankan. Bagaimana kamu bisa menunaikan hak
selain Allah padahal kamu tidak menunaikan hak Allah dalam waktu tersebut.
Salah satu contoh perbuatan yang tidak bisa
diqadha adalah sikap kita kepada Allah swt yang harus selalu baik dan ridha
kepada Allah swt.
Untuk melatih sikap tersebut Gus Baha
mengajarkan beberapa hal berikut:
1. Membaca doa bangun tidur, terus
wudhu, terus shalat.
2. Jika belum bisa yang penting ingat
Allah, ingatlah sisi baik Allah swt saja
3. Membaca doa taradhi pagi
dan sore masing – masing tiga kali
4. Latihlah ridha setiap bangun tidur
dengan cara menikmati atau melakukan yang disenangi seperti ngopi.
5. Bahagia, Senang, Tertawa sebagai
tanda ridha kepada takdir Allah swt
6. Jangan sampai mrengut kepada Allah
swt
7. Dosa terbesar adalah lupa kepada
Allah swt
Al-`Ankabut
وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ ۖ
وَمَا يَعْقِلُهَا إِلَّا الْعَالِمُونَ (43)ـ
43- Dan
perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tidak ada yang akan
memahaminya kecuali mereka yang berilmu. (QS. Al-Ankabut: 43)
Bangun Tidur
يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ
إِذَا هُوَ نَامَ ثَلاَثَ عُقَدٍ، يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ
فَارْقُدْ. فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ تَوَضَّأَ
انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ
النَّفْسِ وَإِلاَّ أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ (بخارى:١١٤٢، مسلم:٧٧٦)ـ
Setan mengikat tiga tali
ikatan di atas tengkuk kepala seseorang dari kalian saat dia tidur, setan
mengencangkan ikatan tersebut (sambil berkata): Malam
masih panjang maka tidurlah. Jika dia
bangun dan mengingat Allah maka lepaslah satu tali ikatan. Jika kemudian dia berwudhu maka lepaslah tali yang
kedua, dan jika ia mendirikan shalat lepaslah satu tali ikatan, dan pada pagi
harinya ia akan merasakan semangat dan jiwa yang tentram. Namun bila dia tidak melakukan itu, maka pagi itu
jiwanya tidak tentram dan ia merasa malas.(HR. Bukhari 1142. Muslim 776)
Sumber
https://www.youtube.com/watch?v=ietbHgd-ULs [28:07 – 1:01:20]