Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 09688 (Status anak orang tuanya pezina)
الوَلَدُ لِلْفِرَاسِ وَلِلْعَاهِرِ الْحَجَرُ
Artinya
Anak itu bagi pemilik hamparan (suami atau pemilik hamba sahaya) dan bagi penzina batu (tidak punya hak apapun)
[HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Nasaa-i, dan Ibnu Majah dari Aisyah. Riawayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasaai, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah. Riwayat Abu Dawud dari Usman, Riwayat Nasaa-i dari Ibnu Mas`ud dan Ibnuz Zubair. Riwayat Ibnu Majah dari Umar dan Abu Umamah. SHAHIH]
Penjelasan
Ketika seorang istri atau budak perempuan berzina dan mengandung anak maka anak tersebut hak suami atau pemilik budak, sedangkan penzina tidak memiliki hak apapun, haknya sebagian penzina adalah diranjam dengan batu sampai mati.
Sumber
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.627. hadits nomor 09688
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH
Artinya
Hak walaa` untuk orang yang memberikan perak (membeli budak) dan memberikan ni`mat (memerdekakan budak)
[HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasaa-i dari Aisyah. SHAHIH]
Penjelasan
Hak walaa` adalah hak menerima warisan harta budak yang dimerdekakannya. Orang yang memerdekakan budak maka berhak menerima harta warisan dari budak tersebut.
==
Sumber
-Imam Suyuthi.
2016. Al-Jami Ash-Shaghir fi
Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.626 hadits
nomor 09685
- Imam Suyuthi.
1995. AL-Jami Ash-Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir.
Jilid V. Terjemahan oleh Nadjih Ahjad. Surabaya: PT. Bina Ilmu. hlm.503. hadits
nomor.09685.
- Al-Albani. Muhammad
Nashiruddin. 2014. Shahih Al-Jami` Ash-Shaghir wa Ziyadah.
Terjemahan oleh Abdul Syukur Abdul Razzaq. Jakarta: Pustaka Azzam.
cet.1., Jilid. IV, Hlm.418. hadits nomor 7159.
-Al-Munawi. Imam
Abdurrouf. 2010. Faidhul Qodir Syarah Al-Jami' Ash-Shaghir. Kairo:
Dar El-Hadits. Jilid.VIII. hlm.547. hadits nomor 09685
-
Ash-Shan`ani. Imam Ash-Shan'ani. 2011. At-Tanwir Syarah al-Jami’
ash-Shaghir. Riyadh: Darus Salam, cet.1. Jilid XI. Hlm.63. hadits
nomor 09666
==
==
Sumber
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.626. hadits nomor 09685
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH
Artinya
Barangsiapa menuduh budaknya (berzina) padahal dia tidak seperti yang dituduhkan, maka ia akan dihajar pada hari kiamat sebagai hukuman had, terkecuali jika dia (budaknya) seperti yang dituduhkannya.
[HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan Tirmidzi dari Abu Hurairah. SHAHIH]
Penjelasan
Orang yang menuduh budaknya berzina padahal budaknya tidak melakukan zina seperti yang dituduhkan tuannya, maka tuannya kelak akan di hukum pada hari kiamat.
Sumber
-Imam Suyuthi.
2016. Al-Jami Ash-Shaghir fi
Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.589 hadits
nomor 08920
- Imam Suyuthi.
1995. AL-Jami Ash-Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir.
Jilid V. Terjemahan oleh Nadjih Ahjad. Surabaya: PT. Bina Ilmu. hlm.289. hadits
nomor.08920.
- Al-Albani. Muhammad
Nashiruddin. 2014. Shahih Al-Jami` Ash-Shaghir wa Ziyadah.
Terjemahan oleh Abdul Syukur Abdul Razzaq. Jakarta: Pustaka Azzam.
cet.1., Jilid. IV, Hlm.150. hadits nomor.06463.
-Al-Munawi. Imam
Abdurrouf. 2010. Faidhul Qodir Syarah Al-Jami' Ash-Shaghir. Kairo:
Dar El-Hadits. Jilid.VIII. hlm.213. hadits nomor 08920
Artinya
Barangsiapa yang memerdekakan seorang budak muslimah maka Allah akan memerdekakannya dengan setiap anggota tubuh budak terhadap anggota tubuhnya dari neraka, sehingga farjinya (akan dimerdekakan) dengan farjinya (budak)
[HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi dari Abu Hurairah. SHAHIH]
Penjelasan
Pahala memerdekakan budak adalah diselamatkan dari neraka.
Sumber
-Imam Suyuthi.
2016. Al-Jami Ash-Shaghir fi
Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.566 hadits
nomor 08477
- Imam Suyuthi.
1995. AL-Jami Ash-Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir.
Jilid V. Terjemahan oleh Nadjih Ahjad. Surabaya: PT. Bina Ilmu. hlm.152. hadits
nomor.08477.
- Al-Albani. Muhammad
Nashiruddin. 2014. Shahih Al-Jami` Ash-Shaghir wa Ziyadah.
Terjemahan oleh Abu Muqbil Ahmad Yuswaji. Jakarta: Pustaka Azzam. cet.2.,
Jilid. III, Hlm.886. hadits nomor.06051.
-Al-Munawi. Imam
Abdurrouf. 2010. Faidhul Qodir Syarah Al-Jami' Ash-Shaghir. Kairo:
Dar El-Hadits. Jilid.VII. hlm.626. hadits nomor 08477
Sesungguhnya seorang hamba sahaya apabila setia kepada
tuannya dan berbuat baik dalam beribadah kepada Tuhannya maka dia akan
mendapatkan dua pahala.
[HR Ahmad, Bukhari[2],
Muslim dan Abu Daud dari Ibnu Umar. SHAHIH[3]]
Penjelasan
Seorang hamba sahaya setiap kali berbuat kebaikan maka
dia punya peluang mendapatkan dua pahala, yaitu pahala setia kepada tuannya dan
pahala taat kepada Allah SWT[4]
-Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.147. hadits nomor 02063 - Imam Suyuthi. 1995. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Jilid II. Terjemahan oleh Nadjih Ahjad. Surabaya: PT. Bina Ilmu. hlm.18. hadits nomor.02063 - Al-Albani. Muhammad Nashiruddin. 2014. Shahih Al-Jami` Ash-Shaghir wa Ziyadah. Terjemahan oleh Abu Muqbil Ahmad Yuswaji. Jakarta: Pustaka Azzam. cet.3., Jilid. II., Hlm.48 . hadits nomor.1673 .
-Al-Munawi. Imam Abdurrouf. 2010. Faidhul Qodir Syarah Al-Jami' Ash-Shaghir. Kairo: Dar El-Hadits. Jilid.III. hlm.87. hadits nomor 02063
- Ash-Shan`ani. Imam Ash-Shan'ani. 2011. At-Tanwir Syarah al-Jami’ ash-Shaghir. Riyadh: Darus Salam, cet.1. Jilid III. Hlm.507. hadits nomor 02058
-Al-Bukhari. Al-Imam Al-Hafizh Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Ibn Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari Al-Ju`fiy.2004. Shahih Al-Bukhari. Cairo: Darul Hadits. Jilid II, Halaman 201, Hadits 2546.
-Al-Bukhari. Al-Imam Al-Hafizh Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Ibn Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari Al-Ju`fiy.2004. Shahih Al-Bukhari. Terjemahan oleh Imam Mudzakir, Lc. dan Makruf Abdul Jalil, Jakarta: Pustaka As-Sunnah. Jilid II, Halaman 740, Hadits 2546.
- Al-Asqalani. Al-Hafizh Ahmad bin Ali bin Hajar. 2015. Fath Al-Bari bi Syarh Shahih Al-Bukhar. Cairo: Al-Maktabah As-Salafiah, cet.1. Jilid 5, Halaman 216, Hadits 2546 .
-Ibnu Hajar Al-Asqalani. Al-Hafizh Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani. 2015. Fathul Bari Syarhu Shahih Al-Bukhari.Terjemahan oleh Ahmad Yunus, M,Si. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi`i, cet 2, Jilid , halaman . Hadits .
Adapun sesudah itu, kenapa orang - orang menetapkan
syarat - syarat yang tidak ada dalam kitab Allah, Apapun syarat - syarat yang
tidak ada dalam kitab Allah maka ia adalah bathal, walaupun ada seratus syarat.
Keputusan Allah lebih hak, syarat Allah lebih kukuh. Yang berhak menjadi wali
(wala) hanyalah orang yang memerdekakan.
[HR Bukhari[2],
Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaa-i dan Ibnu Majah dari Aisyah. SHAHIH[3]]
Penjelasan
Yang berhak menjadi wali hamba sahaya adalah orang yang
memerdekakan hamba sahaya tersebut. Semua syarat dan hukum yang bertentangan
dengan syariat Allah maka batal tidak boleh diikuti.[4]
-Imam Suyuthi. 2016. Al-Jami Ash-Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.115 hadits nomor 01606
-Al-Munawi. Imam Abdurrouf. 2010. Faidhul Qodir Syarah Al-Jami' Ash-Shaghir. Kairo: Dar El-Hadits. Jilid.II. hlm.499. hadits nomor 01606
- Ash-Shan`ani. Imam Ash-Shan'ani. 2011. At-Tanwir Syarah al-Jami’ ash-Shaghir. Riyadh: Darus Salam, cet.1. Jilid III. Hlm.218. hadits nomor 01600
- Al-Albani. Muhammad Nashiruddin. 2014. Shahih Al-Jami` Ash-Shaghir wa Ziyadah. Terjemahan oleh Abdul Syukur Abdul Razzaq. Jakarta: Pustaka Azzam. cet.1., Jilid. I, Hlm.586. hadits nomor 1456.
- Imam Suyuthi. 1995. AL-Jami Ash-Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Jilid I. Terjemahan oleh Nadjih Ahjad. Surabaya: PT. Bina Ilmu. hlm.462. hadits nomor.01606.
-Al-Bukhari. Al-Imam Al-Hafizh Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Ibn Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari Al-Ju`fiy.2004. Shahih Al-Bukhari. Cairo: Darul Hadits. Jilid II, Halaman 98, Hadits 2155.
-Al-Bukhari. Al-Imam Al-Hafizh Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Ibn Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari Al-Ju`fiy.2004. Shahih Al-Bukhari. Terjemahan oleh Muhamad Iqbal, Lc. Jakarta: Pustaka As-Sunnah. Jilid II, Halaman 447, Hadits 2155.
- Al-Asqalani. Al-Hafizh Ahmad bin Ali bin Hajar. 2015. Fath Al-Bari bi Syarh Shahih Al-Bukhar. Cairo: Al-Maktabah As-Salafiah, cet.1. Jilid IV, Halaman 467 , Hadits 2155 .