Infeksi Lambung dan
Usus VS Madu
Infeksi adalah invasi tubuh patogen atau mikroorganisme yang mampu
menyebabkan sakit (Perry & Potter, 2005). Infeksi adalah peristiwa masuk
dan penggandaan mikroorganisme di dalam tubuh penjamu (Linda Tietjen, 2004).
Singkatnya patogen masuk – menggandakan diri – terjadilah sakit, itulah infeksi.
Patogen biasanya dikategorikan sebgaai organisme mikroskopik , walau
sebenarnya definisinya lebih luas, mencakup bakteri, parasit, fungi, virus,
prion, dan viroid. Akibat infeksi ini bisa menggangu fungsi normal organ-organ
tubuh yang terinfeksi sehingga bisa mengakibatkan luka kronik, gangrene,
kehilangan organ tubuh, dan bahkan kematian. Respon terhadap infeksi disebut
peradangan.
Lambung dan usus merupakan salah satu oragan tubuh yang sering terkena
infeksi. Infeksi tersebut tersebut misalnya karena bakteri Helicobacter Pylori.
Ketika lambung dan usus terken infeksi maka timbulah berbagai macam
penyakit seperti maag, diare, tukak lambung, radang lambung, asam lambung,
sembelit.
Salah satu cara untuk mencegah dan mengobati infeksi lambung adalah dengan
meminum madu. Hal tersebut dimungkinkan misalnya karena kandungan antimikroba /
antibakteri nya yang sangat ampuh.
Faktor-faktor yang menyebabkan madu bersifat antibakteri :
- Tekanan osmotik yang tinggi sehingga gerakan air
lambat.
- Kadar pH rendah, bersifat asam.
- Oksidasi glukosa menghasilkan hidrogen peroksida.
- Rasio perbandingan karbon terhadap nitrogen
tinggi.
- Kekentalan madu membatasi pelepasan oksigen.
- Unsur-unsur kimia
- Pinocembrin.
- Lysozyme.
- Asam fenolik
- Terpenen
- Alkohol
- Mudah menguap(karena pengaruh enzim pada tubuh
lebah)
(Sumber : Bekat Madu tulisan Ir. Rostita & Tim Redaksi Qanita)
Sebagai obat infeksi lambung dan usus tentu saja sudah dibuktikan oleh para ahli melalui
penelitian yang panjang semisal :
- Tahun 1985 sebuah jurnal kesehatan inggris
menerbitkan sebuah studi tentang penggunaan madu pada infeksi lambung dan
usus pada anak-anak. Studi ini menyimpulkan beberapa hal seperti madu
mampu mengurangi masa diare pada penderita yang diakibatkan serangan
bakteri Slmonella, Shigella, dan E.Coli. Ini dikarenakan khasiat madu
sebagai antibakteri.
- Tahun 1990 sebuah studi jurnal medis arab saudi
menginformasikan jika pemberian madu bisa mencegah terjadinya sakit
lambung.
- Tahun 1991 beberapa peneliti telah membuktikan
jika pemberian madu pada tikus percobaan sangat efektif utuk menghambat
pertumbuhan bakteri Helicobacter Pylori padahal beberapa obat antibiotik
gagal mengatasinya.
- Tahun 1991 sebuah studi yang diterbitkan Jurnal
Penyakit –Penyakit Pencernaan Skandinavia melaporkan hal yang sama.
- Tahun 2001 Majalah Pharmacolres menginformasikan
jika para peneliti berhasil menemukan jika madu sangat efektif
untuk mengatasi infeksi lambung.
Maha benar Allah yang telah mengabarkan pada kita jika madu merupakan obat
bagi manusia. Dan benarlah Sabda Nabi Muhammad SAW yang mencontohkan pada kita
jika mengobati penyakit lambung dengan madu.