٥٣٢٦ــ الطاعِمُ الشاكِرُ مِثْلُ أَجْرِ الصائِمِ الصابِرِ (حم ه) عن سَنان بن سِنَّة (ح)ـ
5327- Orang makan yang syukur pahalanya seperti orang puasa yang sabar (HR. Ahmad dan Ibnu Majah dari Sannan bin Sinnah. HASAN)
٥٣٢٦ــ الطاعِمُ الشاكِرُ مِثْلُ أَجْرِ الصائِمِ الصابِرِ (حم ه) عن سَنان بن سِنَّة (ح)ـ
5327- Orang makan yang syukur pahalanya seperti orang puasa yang sabar (HR. Ahmad dan Ibnu Majah dari Sannan bin Sinnah. HASAN)
٥٣٢٦ــ الطاعِمُ الشاكِرُ بمنزلَةِ الصائِمِ الصابِرِ (حم ت ه ك) عن أبي هريرة (صح)ـ
5326- Orang makan yang syukur adalah pada kedudukan orang puasa yang sabar (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim dari Abu Hurairah. SHAHIH)
٢٨٥٤ــ
أَلَا أُخْبِرُكَ بِأَفْضَلِ مَا تَعَوَّذَ بِهِ الْمُتَعَوِّذُوْنَ (قُلْ أَعُوْذُ
بِرَبِّ الْفَلَقِ) وَ(قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ) (طب) عن عقبة بن عامر (صح)ـ
2854-
Maukah aku kasih tahu sesuatu yang paling utama yang digunakan oleh orang –
orang yang meminta perlindungan? (yaitu) (قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ) (surat Al-Falaq) dan (قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ) (surat An-Naas). (HR. Thabrani dari `Uqbah bin `Amir. SHAHIH)[1]
٢٧٣٢ــ
أُنْزِلَ عَلَيَّ آيَاتٌ لَمْ يُرَ مِثْلُهُنَّ قَطُّ (قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ)
وَ(قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ) (م ت ن) عن عقبة بن عامر (صح)ـ
2732-
Telah diturunkan atasku ayat-ayat (Al-Qur`an) yang belum pernah terlihat yang
seperti itu (قُلْ
أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ) (surat Al-Falaq) dan (قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ) (surat An-Naas). (HR. Muslim, Tirmidzi, dan Nasaai dari `Uqbah
bin `AAmir. SHAHIH)
Sebelum
surat Al-Falaq dan Surat An-Naas diturunkan Nabi SAW biasa berlindung dari
kejahatan Jin dan Manusia dengan selain keduanya, tetapi setelah diturunkan
maka Nabi meninggalkan kebiasaan tersebut dan memakai kedua surat tersebut.[1]
١٣٣٤ــ
إِقْرَإِ الْمُعَوِّذَاتِ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ (د حب) عن عقبة بن عامر (ح)ـ
1334-
Bacalah Al-Mu`awwidzaat di belakang setiap shalat. (HR. Abu Dawud dan
Ibnu Hibban dari `Uqbah bin `Amr. HASAN)
Mkasudnya
setelah selesai shalat fadhu disunnahkan membaca surat al-Ikhlash, al-Falaq,
dan an-Naas.[1]
٨٩٤٦ــ
مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ عَشْر مَراتٍ بَنَى الله لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ
(حم) عن معاذ بن أنس (صح)ـ
8946-
Barangsiapa membaca (قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ) (surat al-Ikhlash)
sepuluh kali maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga. (HR. Ahmad
dari Mu`adz bin Anas. SHAHIH)
٨٩٤٤ــ
مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ فَقَدْ قَرَأَ ثُلُثَ الْقُرْآنِ (حم ن والضياء)
عن ابي (صح)ـ
8944-
Barangsiapa membaca (قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ) (surat al-Ikhlash)
maka benar – benar telah membaca sepertiga Al-Qur`an. (HR. Ahmad, Nasaai dan
Dhiyaa dari Ubai. SHAHIH)
٦١٣٣ــ
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ تَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ و قُلْ يَاأَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ
تَعْدِلُ رُبُعَ الْقُرْآنِ (طب ك) عن ابن عمر (صح)ـ
٨٩٢٧ــ
مَنْ قَرَأَ اَلْآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُوْرَةِ الْبَقَرَةِ فِى لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
(٤) عن إبن مسعود (صح)ـ
8927-
Barangsiapa membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah pada suatu malam maka akan mencukupinya (pada malam tersebut). (HR. Abu
Dawud, Tirmidzi, Nasaai, dan Ibnu Majah dari Ibnu Mas`ud. SHAHIH)[1]
1.
١٧٣١ــ
إِنَّ اللهَ تَعَالَى خَتَمَ سُوْرَةَ الْبَقَرَةِ بِآيَتَيْنِ أَعْطَانِيْهِمَا مِنْ
كَنْزِهِ الَّذِي تَحْتَ الْعَرْشِ، فَتَعَلَّمُوْهُنَّ وَعَلِّمُوْهُنَّ نِسَاءَكُمْ
وَأَبْنَاءَكُمْ، فَإِنَّهُمَا صَلَاةٌ وَقُرْآنٌ وَدُعَاءٌ (ك) عن أبي ذر (ح)ـ
1731-
Sesungguhnya Allah swt mengakhiri surat Al-Baqarah dengan dua ayat yang
diberikannya kepadaku dari perbendaharaan-Nya yang berada di bawah Arasy. Maka
pelajarilah mereka dan ajarkanlah mereka pada istri – istri dan anak – anakmu,
karena keduanya merupakan shalat (rahmat), qur`an dan doa. (HR. Hakim dari Abu
Dzar. HASAN)[1]
=
٤٠٠٢ــ خَيْرُ الْبِقَاعِ الْمَسَاجِدُ وَشَرُّ الْبِقَاعِ الأَسْوَاقُ (طب ك) عن إبن عمر (صح)ـ
=
4002- Sebaik-baik tempat adalah masjid dan seburuk-buruk tempat adalah pasar. (HR. Thabrani dan Hakim dari Ibnu Umar. SHAHIH)
Masjid menjadi salah satu tempat terbaik karena masjid merupakan tempat melimpahnya rahmat dan nikmat Allah swt.
Hadits tersebut diucapkan Nabi SAW ketika ditanya tempat apakah yang paling baik dan tempat apakah yang paling buruk. Hal yang sama juga pernah ditanyakan Nabi SAW kepada Malaikat Jibril.
Pada riwayat lainnya menggunakan kalimat ahabbul bilaad dan abghodhul bilaad.
٢٨٥١ــ
اَلَا أُخْبِرُكَ بِأَخْيَرِ سُوْرَةٍ فِى القُرْآنِ: الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن
(حم) عن عبد الله بن جابر البياضى (ح)ـ
2851-
Maukah engkau aku beritahukan surat yang paling bagus dalam Al-Qur`an? “Alhamdulillahi
Rabbill `Aalamiin” (yaitu surat Al-Faatihah). (HR. Ahmad dari Abdullah bin
Jabir al-Bayaadhi. HASAN)
Tidak
ada surat yang labih baik dari al-Fatihah, baik itu di dalam Al-Qur`an, Injil,
Taurat, Zabur, maupun kitab-kitab lainnya. Oleh karena itu pahala membacanya
juga merupakan pahala yang paling besar jika dibandingkan dengan surat – surat lainnya.[1]
١٦١٤ــ
أُمُّ الْقُرْآنِ عِوَضٌ مِنْ غَيْرِهَا، وَلَيْسَ غَيْرُهَا مِنْهَا عِوَضٌ (قط ك)
عن عبادة (ح)ـ
1614-
Ummul Qur`an adalah ganti dari lainnya, dan tidak ada yang lainnya yang jadi
penggantinya. (HR. Daruquthni dan Hakim dari `Ubadah. HASAN)
Ummul
Qur`an bisa menjadi pengganti yang lain dan yang lain tidak bisa menjadi
pengganti dari Ummul Qur`an. Oleh karena itu tidak ada satu suratpun dari
Al-Qur`an dan dari kitab – kitab lainnya yang bisa menggantikan ummul qur`an di
dalam shalat. [1]