BAGIAN PERTAMA
: HADITS QAULI
HURUF HAMZAH :
Hamzah Bersma Alif
١ـ١ـ١ـ ــ آتِي بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ القيَامَةِ
فَأَسْتَفْتحُ فَيَقُوْل الْخَازِنُ: مَنْ أَنْتَ؟ فَأَقُوْلُ: مُحَمَّدٌ فَيَقُوْلُ:
بِكَ أُمِرتُ أَنْ لَا أَفْتَحَ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ (حم ،وعبد بن حميد، م عن أنس) صح
(مسلم:١٩٧)ـ
[1/1](1) "Saya
mendatangi pintu surga, pada hari kiamat, lalu saya meminta dibukakan. Lalu seorang
penjaga (Malaikat) bertanya, "Siapa kamu?" Maka aku menjawab,
'Muhammad'. Lalu ia berkata, "Khusus untukmu, aku diperintahkan untuk
tidak membukakan pintu untuk siapapun, sebelum kamu masuk." (HR.
Ahmad, Abdu bin Hamid, Muslim dari Anas. SAHIH) [Muslim: 197]
٧ـ٧ـ٢ـ آخِرُ من يُحشر من هذه الأمة رجلان من قريش (ابن أبى شيبة عن
وكيع عن إسماعيل عن قيس قال: أُخبرتُ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال فذكره، وعن
وكيع عن المسعودى عن سعد بن خالد عن حذيفة بن أَسِيد موقوفًا والأول صحيح؛ لأن قيس
بن أبى حازم سمع من العشرة، والثانى حسن وله حكم الرفع) ـ
[7/7](2) Orang
terakhir yang akan dikumpulkan (di padang makhsyar) dari umat ini (ahli
jahiliah) adalah dua orang dari Quraisy. (HR. Ibnu Abi Syaibah dari Wakii` dari
Ismail dari Qais berkata: Aku diberitahu sesungguhnya Rasulullah shallallahu
`alaihi wa sallam bersabda… kemudian menuturkan hadits. Dan dari wakii`
dari al-mas`uudy dari sa`d bin Khaalid dari Hudzaifah bin Asiid secara
mauquuf. Dan yang awal shahih karena
sesungguhnya Qais bin Abi Haazim mendengar dari “al-`asyrah”. Dan yang
kedua hasan dan memiliki hukum marfu.HASAN SHAHIH)
٩ـ٩ـ٣ـ آخِرُ مَا تَكَلَّمَ بِهِ إِبْرَاهِيمُ حِينَ أُلْقِيَ فِي النَّارِ حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعْمَ
الْوَكِيلُ (خط) عن أبي هريرة، وقال: غريب، والمحفوظ من إبن عباس موقوف، رواه الحاكم
ـ
[9/9](3)
Perkataan terakhir yang diucapkan Ibrahim ketika dilemparkan ke dalam api
adalah: HasbiyAllahu wa ni’mal wakiil, "Cukuplah Allah bagiku sebagai
sebaik-baik yang diserahi." (HR. Khatib
dari Abu Hurairah dan dia mengatakanna gharib. Yang mahfuzh dari Ibnu Abbas
adalah mauquf. Riwayat Hakim. SHAHIH)
١١ـ١١ـ٤ آخر من يخرج من النار رجلان، يقول الله عزَّ وَجَلَّ لأحدهما:
يا ابن آدم ما أعددتَ لهذا اليوم؟ هل عملتَ خيرًا قط؟ هل رجوتَنى؟ فيقول لا يا رب فيؤمر
به إلى النار فهو أشد أهل النار حسرة ويقول للآخر يا ابن آدم ما أعددتَ لهذا اليوم
هل عملتَ خيرًا قط ورجوتنى فيقول لا يا رب إلا أنى كنت أرجوك فيُرفع له شجرةٌ فيقول
أى رب أَقِرَّنِى تحت هذه الشجرة فأستظل بظلِّها وآكل من ثمرها وأشرب من مائها ويعاهده
أن لا يسأله غير هذا فَيُقِرَّه تحتها ثم تُرفع له شجرةٌ أحسن من الأولى وأَغْدق ماء
فيقول أى رب أَقِرَّنِى تحتها لا أسألك غيرها فأستظل بظلها وأشرب من مائها فيقول يا
ابن آدم ألم تعاهدنى أن لا تسألنى غيرها فيقول أى رب هذه لا أسألك غيرها فَيُقِرَّه
تحتها ثم تُرفع له شجرةٌ عند باب الجنة هى أحسن من الأُولَيَيْن وأَغْدَق ماء فيقول
أى رب هذه فأَقِرَّنِى تحتها فيُدنيه منها ويعاهده أن لا يسأله غيرها فيسمع أصواتَ
أهل الجنة فلا يتمالك فيقول أى رب أدخلنى الجنة فيقول الله سَلْ وتَمَنَّ فيسأل ويتمنى
مقدار ثلاثة أيام من أيام الدنيا ويلقِّنه الله ما لا علم له به فيسأل ويتمنى فإذا
فرغ قال لك ما سألت ومثله معه وقال أبو هريرة وعشرة أمثاله (أحمد، وعبد بن حميد عن
أبى سعيد وأبى هريرة معًا) رجال (حم) رجال الصحيح (ص)ـ
[11/11](4) Orang
terakhir yang keluar dari neraka adalah dua orang laki-laki. Bertanyalah Allah
Yang Maha Mulia dan Yang Maha Besar kepada salah seorang dari keduanya: Wahai
anak adam, apa yang telah kamu persiapkan untuk hari ini? Apakah kamu telah
beramal kebaikan sejak dahulu? Apakah kamu telah berharap kepada-Ku? Maka dia menjawab: Tidak, wahai Tuhanku, maka
diapun diperintahkan (dilemparkan) ke neraka, maka dia menjadi ahli neraka yang
paling banyak mengeluh (kepayahan). Dan Allah bertanya kepada yang lainnya :
Wahai anak adam, apa yang telah kamu persiapkan untuk hari ini? Apakah kamu
telah beramal kebaikan sejak dahulu? Apakah kamu telah berharap kepada-Ku? Maka dia menjawab: Tidak, Wahai Tuhanku,
terapi aku benar – benar berharap kepada-Mu, kemudian diangkatlah sebuah pohon
untuknya, dan dia berkata: Hai Tuhanku tempatkanlah aku dibawah pohon ini agar
aku bisa berteduh dibawah naungannya dan agar aku bisa makan dari buahnya dan
aku minum dari airnya, dan dia berjanji kepada Allah tidak akan meminta selain
hal tersebut, maka Allah menempatkannya dibawah pohon tersebut. Setelah itu
kemudian didirikan lagi untuknya sebuah pohon yang lebih bagus dari pohon yang
pertama dan lebih banyak airnya. Kemudian dia berkata: Hai Rabbi, tempatkanlah
aku dibawah pohon tersebut dan aku tidak akan minta selainnya, agar aku bisa
berteduh di bawah naungannya dan aku bisa minum dari airnya. Kemudian Allah
berirman: Wahai anak adam, bukanlah kamu telah berjanji tidak akan meminta
selain pohon itu (yang pertama)? Kemudian dia berkata: Hai Tuhanku, ini saja,
maka aku tidak akan minta lagi kepada-Mu selain pohon ini. Kemudian Allah
menempatkannya dibawah pohon yang kedua (tersebut). Setelah itu kemudian
didirikan lagi sebuah pohon dekat pintu surga yang lebih bagus dari kedua pohon terdahulu
dan lebih banyak airnya. Maka laki-laki tadi berkata: Hai Tuhanku, pohon ini,
tempatkanlah aku dibawahnya, kemudian diapun mendekati pohon tersebut dan
berjanji kepada Allah tiak akan meminta (lagi) selain pohon (ketiga) tersebut.
Kemudian ia mendengar suara-suara ahli surga (sehingga) dia tidak bisa menahan dirinya
(ingin masuk surga). Kemudian ia berkata: Hai Tuhanku, masukanlah aku ke dalam
surga. Kemudian Allah berfirman: Mintalah dan berharaplah. Kemudian iapun
meminta dan berharap selama kira-kira tiga hari seperti lamanya hari di dunia.
Dan Allah mengajarkan kepadanya ilmu – ilmu yang dia tidak tahu. Kemudian iapun
meminta dan berharap (kepada Allah). Kemudian setelah selesai, Allah berfirman:
Untukmu apa yang telah kamu minta dan bersamanya (ada tambahan) seperti yang
kamu minta. Abu Hurairah berkata: Dan sepuluh kali lipat yang serupa. (HR.
Ahmad, dan `Abd bin Hamiid dari Abi Sa`iid, dan Abi Hurairah secara bersamaan.
SHAHIH)
١٢ـ١٢ـ٥ـ آخِرُ مَن يَدْخُلُ
الجَنَّةَ رَجُلٌ، فَهْوَ يَمْشِي مَرَّةً، ويَكْبُو مَرَّةً، وتَسْفَعُهُ النَّارُ
مَرَّةً، فإذا ما جاوَزَها التَفَتَ إلَيْها، فقالَ: تَبارَكَ الذي نَجَّانِي مِنْكِ،
لقَدْ أعْطانِي اللَّهُ شيئًا ما أعْطاهُ أحَدًا مِنَ الأوَّلِينَ والآخِرِينَ، فَتُرْفَعُ
له شَجَرَةٌ، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه الشَّجَرَةِ فَلأَسْتَظِلَّ بظِلِّها،
وأَشْرَبَ مِن مائِها، فيَقولُ اللَّهُ عزَّ وجلَّ: يا ابْنَ آدَمَ، لَعَلِّي إنَّ
أعْطَيْتُكَها سَأَلْتَنِي غَيْرَها، فيَقولُ: لا، يا رَبِّ، ويُعاهِدُهُ أنْ لا يَسْأَلَهُ
غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ لأنَّهُ يَرَى ما لا صَبْرَ له عليه، فيُدْنِيهِ مِنْها،
فَيَسْتَظِلُّ بظِلِّها، ويَشْرَبُ مِن مائِها، ثُمَّ تُرْفَعُ له شَجَرَةٌ هي أحْسَنُ
مِنَ الأُولَى، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه لأَشْرَبَ مِن مائِها، وأَسْتَظِلَّ
بظِلِّها، لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ، ألَمْ تُعاهِدْنِي أنْ
لا تَسْأَلَنِي غَيْرَها، فيَقولُ: لَعَلِّي إنْ أدْنَيْتُكَ مِنْها تَسْأَلُنِي غَيْرَها،
فيُعاهِدُهُ أنْ لا يَسْأَلَهُ غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ لأنَّهُ يَرَى ما لا
صَبْرَ له عليه، فيُدْنِيهِ مِنْها فَيَسْتَظِلُّ بظِلِّها، ويَشْرَبُ مِن مائِها،
ثُمَّ تُرْفَعُ له شَجَرَةٌ عِنْدَ بابِ الجَنَّةِ هي أحْسَنُ مِنَ الأُولَيَيْنِ،
فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه لأَسْتَظِلَّ بظِلِّها، وأَشْرَبَ مِن مائِها،
لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ، ألَمْ تُعاهِدْنِي أنْ لا تَسْأَلَنِي
غَيْرَها، قالَ: بَلَى يا رَبِّ، هذِه لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ
لأنَّهُ يَرَى ما لا صَبْرَ له عليها، فيُدْنِيهِ مِنْها، فإذا أدْناهُ مِنْها فَيَسْمَعُ
أصْواتَ أهْلِ الجَنَّةِ، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْخِلْنِيها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ
ما يَصْرِينِي مِنْكَ؟ أيُرْضِيكَ أنْ أُعْطِيَكَ الدُّنْيا ومِثْلَها معها؟ قالَ:
يا رَبِّ، أتَسْتَهْزِئُ مِنِّي وأَنْتَ رَبُّ العالَمِينَ؟ فَضَحِكَ ابنُ مَسْعُودٍ،
فقالَ: ألا تَسْأَلُونِي مِمَّ أضْحَكُ فقالوا: مِمَّ تَضْحَكُ، قالَ: هَكَذا ضَحِكَ
رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ، فقالوا: مِمَّ تَضْحَكُ يا رَسولَ اللهِ،
قالَ: مِن ضَحِكِ رَبِّ العالَمِينَ حِينَ قالَ: أتَسْتَهْزِئُ مِنِّي وأَنْتَ رَبُّ
العالَمِينَ؟ فيَقولُ: إنِّي لا أسْتَهْزِئُ مِنْكَ، ولَكِنِّي علَى ما أشاءُ قادِرٌ
(أحمد، ومسلم، والطبرانى، والبيهقى فى البعث عن ابن مسعود، في كتاب الإيمان) (صح)ـ
[12/12](5) Orang
terakhir yang masuk surga adalah laki – laki yang sesekali berjalan dan
sesekali tersungkur dan sesekali api membakarnya. Ketika ia telah dapat
melewatinya, ia menoleh kepadanya seranya berkata: Maha suci Dzat yang telah
menyelamatkanku darinya, sungguh Allah telah memberiku sesuatu yang yang belum
pernah Dia berikan kepada mahluk yang awal dan yang akhir. Kemudian
diperlihatkan kepadanya sebuah pohon. Diapun berkata: “Wahai Rabb, dekatkanlah
aku kepada pohon ini , hingga aku bisa berteduh di bawah naungannya dan aku
bisa meminum airnya. Kemudian Allah `Azza wa Jalla berfirman: Wahai anak
adam, barang kali seandainya Aku berikan kepadamu permohonan tersebut apakah
kamu akan meminta kepada-Ku permohonan lainnya?. Ia menjawab: Tidak, Wahai
Rabb, dan Allah meminta
perjanjiannya agar tidak akan
meminta yang lainnya. Dan Rabb-nya mengerti dengan keadaannya, karena Dia
melihat ketidaksabarannya. Kemudian Dia mendekatkannya ke pohon tersebut,
hingga dia bisa berteduh di bawah naungannya dan dia bisa meminum airnya. Kemudian
diperlihatkan kepadanya pohon lain yang lebih bagus dari pohon pertama. Ia pun
berkata: Wahai Rab, dekatkanlah aku kepadanya, agar aku bisa minum airnya, agar aku bisa berteduh dibawah naungannya,
dan aku tidak akan meminta kepada-Mu selainnya. Kemudian Allah berfirman: Wahai
anak adam, bukanlah kamu telah berjanji kepada-Ku tidak akan meminta kepada-Ku
selainnya (pohon pertama)?. Bisa jadi setelah Aku mendekatkanmu kepadanya, kamu
akan minta yang lain lagi kepada-Ku. Dan Rabb-nya mengerti dengan keadaannya,
karena Dia melihat ketidaksabarannya. Kemudian Dia mendekatkannya ke pohon
tersebut, hingga dia bisa berteduh di bawah naungannya dan dia bisa meminum
airnya. Kemudian diperlihatkan kepadanya pohon di sisi pintu surga dimana pohon
tersebut lebih bagus dari dua pohon sebelumnya.
Kemudian ia berkata: Wahai Rabb, dekatkanlah aku padanya agar aku bisa
berteduh di bawah naungannya dan agar aku bisa meminum airnya, dan aku tidak
akan meminta yang lainnya kepada-Mu. Allah berfirman: Wahai anak adam, bukankah
kamu telah berjanji kepada-Ku tidak akan meminta kepada-Ku selainnya. Ia
menjawab: benar Ya Rabb, dekatkan aku padanya dan aku tidak akan meminta
selainnya. Dan Rabb-nya mengerti dengan keadaannya, karena Dia melihat
ketidaksabarannya. Kemudian Dia mendekatkannya ke pohon tersebut. Ketika ia
telah di dekatkan kepadanya, ia mendengar suara-suara penduduk surga, lalu
iapun berkata: Wahai Rabb, masukanlah
aku ke dalam surga. Allah berfirman: Wahai anak adam, apakah yang bisa
menghentikanmu meminta kepada-Ku terus menerus? Apakah kamu ridha seandainya
aku berikan dunia bahkan ditambahkan lagi untukmu yang semisal dengannya?,
Kemudian ia menjawab: Wahai Rabb, apakah Engkau mentertawakan aku sedangkan
Engkau adalah Rabb Al-`Alami?. Allah berfirman: Sesungguhnya Aku tidak
mentertawakanmu tetapi aku mampu melaksanakan sesuatu yang Aku kehendaki.” (HR.
Ahmad, Muslim, Thabrani dan Baihaqi dalam bab kebangkitan dari Ibnu Mas`ud,
dalam kitab iman. SHAHIH)
١٥ـ١٥ــ٦ـ آخِرُ مَنْ يُحْشَرُ رَاعِيَانِ مِنْ مُزَيْنَةَ، يُرِيدَانِ الْمَدِينَةَ، يَنْعِقَانِ بِغَنَمِهِمَا،
فَيَجِدَانِهَا وُحُوْشًا، حَتَّى إِذَا بَلَغَا ثَنِيَّةَ الْوَدَاعِ خَرَّا عَلَى
وُجُوهِهِمَا (ك) عن أبي هريرة (صح)ـ
[15/15](6) Orang terakhir yang akan meninggal
dunia adalah dua orang penggembala dari Muzainah, mereka menuju ke kota
Madinah, mereka meneriaki kambingnya, maka mereka mendapati kota madinah
(kosong) banyak binatang buas, sehingga apabila mereka sampai daerah tsaniyatul
wadaa mereka tersungkur (mati). (HR Haakim dari Abu Hurairah.
SHAHIH)
١٧ـ١٧ـ٧ـ آخِرُ سُورَةٍ نَزَلَتْ كَامِلَةً بَرَاءَةٌ (ن) عن البراء
موقوفاً [كنوز الحقائق] [أخرجه البخارى (٤٣٦٣)، ومسلم (1618)] [صح]ـ
[17/17](7) Surat terakhir yang sempurna adalah baraa`ah (HR. Nasaai dari
Barra` secara mauquuf. SHAHIH) [Kunuuzul Haqaaiq] [Bukhari: 4363, Muslim: 1618]
[SHAHIH]
٢٥ـ٢٥ـ٨ـ آكِلُ الرِّبَا و مُوَكِّلُهُ و كَاتِبُهُ و شَاهِدَاهُ، إذَا
عَلِمُوْا ذَلِكَ، و الوَاشِمَةُ و المَوْشُوْمَةُ لِلْحُسْنِ وَ لَاوِي الصَّدَقَةِ
و المُرْتَدُ أَعْرَابِيًّا بَعْدَ الهِجْرَةِ مَلْعُوْنُوْنَ عَلَى لِسَانِ مُحَمَّدٍ
يَوْمَ القِيَامَةِ (ن) عن إبن مسعود (صح)ـ
[25/25](8) Orang yang
makan riba, orang yang memberi makan riba, orang yang mencatat riba, dan kedua
saksi riba, jika mereka mengetahuinya, orang yang membuat tato, orang yang
ditato untuk hiasan, orang yang tidak mau membayar zakat, orang arab badui yang
murtad setelah hijrah ke Madinah adalah orang yang dilaknati menurut ucapan
Muhammad di hari kiamat. (HR. Nasa`i, dari Ibnu Mas`ud, SHAHIH)
٢٦ـ٢٦ـ٩ــ آكُل كما يأكلُ العبدُ ، وأجلِسُ كما
يجلسُ العبدُ ، فإنَّما أنا عبدٌ ـ ابن سعد، (هب) عن يحيى بن ابي كثير مرسلا، رواه
ابن سعد بسند حسن (صح)ـ
[26/26](9) Aku makan seperti
makannya budak dan aku duduk seperti duduknya budak. Sesungguhnya aku hanyalah seorang
hamba (HR Ibnu Sa`id dengan sanad hasan dan
Thabrani dalam kitab Syu`abul Iman dari Yahya bin Abu Katsir secara mursal.
SHAHIH)
٢٧ـ٢٧ـ١٠ـ آكُلُ كَما يَأْكُلُ الْعَبْدُ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ
لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَزِنُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ مَا سَقَى مِنْهَا
كَافِرًا كَأْسًا (هناد) في الزهد عن إبن عمر بن مرة مرسلا (صح)ـ
[27/27](10) Aku
makan seperti makannya budak, demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya,
seandainya dunia sebanding dengan satu sayap nyamuk di sisi Allah, maka Allah
tidak akan memberi minum orang kafir dari dunia (yang rendah dan sangat
sedikit) tersebut, walaupun hanya segelas saja. (HR. Hannad dalam az-Zuhdi dari
Ibni Umar bin Murrah secara mursal)