Disungsi eksual VS Madu
Deskripsi: Seks adalah perbedaan badani atau biologis
perempuan dan laki-laki, yang sering disebut jenis kelamin. Hubungan seksual
berarti hubungan badani dengan cara memasukan alat kelamin laki-laki kedalam
alat kelamin perempuan. Hubungan seksual pada manusia biasanya bukanlah
semata-mata hubungan badani, tetapi juka melibatkan hubungan mental atau
psikis.
Hubungan seksual yang normal biasanya terjadi
dimana seorang laki-laki dan perempuan menyatukan fisik dan mental untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka dan demi mencapai kenikmatan dan kepuasaan
lahir batin. Tetapi sayangnya, sering kali seorang laki-laki maupun perempuan
tidak bisa melakukan hubungan seksual secara normal, inilah yang disebut
disfungsi seksual.
Sementara itu klikdokter.com memberikan
definisi jika disfungsi seksual adalah suatu gangguan yang berhubungan dengan fase tertentu dari proses
siklus seksual, yang terbagi menjadi 7 kategori, gangguan hasrat seksual,
gangguan rangsangan seksual, gangguan orgasme, gangguan nyeri seksual, gangguan
seksual akibat kondisi medis umum, disfungsi seksual akibat dari zat dan
disfungsi seksual dari keadaan yang tidak bisa ditentukan.
Penyebab: Ada dua penyebab penyakit disfungsi seksual,
yaitu penyakit fisik dan penyakit mental.
Penyakit fisik yang menyebabkan disfungsi
seksual misalnya adalah diabetes mellitus (kencing manis), hipertensi, penyakit
hati, penyakit syaraf, gangguan fungsi ginjal, dislipidemia, anemia, kurang
gizi, penyakit kelamin, penyakit otak, penyakit sumsum tulang, akibat oprasi
penyakit prostat pada pria, tumor atau kanker rahim pada wanita, menurunnya
horman (pada pria dan wanita), akibat pembedahan indung telur, penggunaan
narkoba, obat penenang, alkohol, rokok, stimulan,
antihipertensi, antihistamin, dan beberapa obat psikoterapi. Bagi wanita, hampir semua perubahan fisiologis yang
mempengaruhi sistem reproduksi - sindrom pramenstruasi, kehamilan, melahirkan,
menopause - dapat memiliki efek buruk pada libido.
Penyakit mental yang menyebabkan disfungsi
seksual misalnya adalah psikosis, schizoprenia, neurosis cemas, histerik,
obsesif-kompulsif, depresif, fobia, gangguan kepribadian atau psiko- seksual,
retardasi mental, gangguan intelegensia.
Gejala: Disfungsi seksual bisa terjadi pada pria
maupun wanita dengan gejala atau tanda-tanda yang berbeda.
Gejala disfungsi seksual pada pria misalnya
adalah hiposeksualitas (hasrat seksual yang berkurang), impotensia (kemampuan
ereksi yang berkurang atau tidak mampu sama sekali), ejakulasi dini, anorgasmia
(tidak dapat orgasme), sulit untuk terangsang.
Menurut dr. Sylvia D. Elvira seperti yang
dipublikasikan oleh situs www.lestari.info , gejala
disfungsi seksual pada wanita bisa dikelompokan menjadi empat bagian, yaitu
1. Gangguan gairah (hipoaktif atau aversi). Yaitu
kurang atau tidak adanya minat, fantasi, atau pikiran tentang aktivitas
seksual. Ditandai dengan: a) Hilangnya libido. b) Tidak ada keinginan untuk
melakukan aktivitas seksual. c) Tidak ada usaha untuk mencari stimulasi
seksual.
2. Gangguan perangsangan (arousal).
Yaitu ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan kesenangan seksual. Ditandai
dengan: a) Tidak adanya atau berkurangnya cairan lubrikasi pada vagina. b)
Tidak adanya atau berkurangnya respons fisik lain, misalnya sensitivitas puting
susu. c) Menurunnya sensasi daerah klitoris dan sekitarnya. d) Menurunnya atau
tidak adanya pembesaran dan rangsangan pada vagina.
3. Gangguan orgasme. Yaitu kesulitan
atau ketidakmampuan yang menetap atau berulang untuk mencapai orgasme setelah
perangsangan seksual yang cukup atau adekuat. Terdiri dari: a) Primer: belum
pernah mencapai. b) Sekunder: hilangnya kemampuan orgasme.
4. Gangguan nyeri: a) Dyspareunia:
nyeri genital yang menetap atau berulang yang berhubungan dengan aktivitas
seksual. b) Vaginismus: nyeri genital akibat kontraksi otot vagina bagian bawah
yang berhubungan dengan aktivitas seksual.
Bahaya: Karena merupakan gangguan seksual, maka disfungsi seksual yang tidak
segera diatasi akan membahayakan kehidupan seksual si penderita, baik secara
fisik maupun mental. Sementara bagi pasangan suami istri disfungsi seksual bisa
menjadi pemicu terjadinya berbagai masalah rumah tangga hingga berujung pada
perceraian.
Pengobatan:
Menurut dr. Nugroho Setiawan, Sp.And.,
seperti ditulis tabloidnova.com ada tiga tahap pengobatan disfungsi seksual.
1. Psikoterapi atau dengan pemberian obat
oral. Sedangkan bila dianggap masalah kejiwaan yang jadi penyebabnya, maka
masalah kejiwaan inilah yang harus ditangani secara baik. Semisal, istri sering
mengomel hingga saat melakukan sanggama suami dilanda cemas. "'Aduh, aku
bisa enggak, ya?" atau "Gimana , ya, kalau aku ejakulasi dini?"
2. Jika tahap awal tersebut gagal, akan
dilanjutkan ke lini kedua dengan menggunakan vakum khusus yang memberi tekanan
pada penis. Cara lain yang juga masih banyak dipakai adalah suntikan pada penis
agar pembuluh darahnya melebar. Di samping cara intra uretra yang sudah
ditinggalkan karena penggunaannya sulit sementara frekuensi kegagalannya
tinggi.
3. Lini ketiga atau tahap terakhir adalah
melakukan operasi dengan memasangkan protesa pada penis.
Mengenai kesembuhannya, tegas Nugroho,
lagi-lagi juga sangat tergantung pada penyebabnya. Kalau masalah kejiwaan,
contohnya, akan cepat sembuh dengan psikoterapi. Sebaliknya, kalau disebabkan
penyakit diabetes dan kerusakan yang ditimbulkannya menetap akan lebih susah
lagi pengobatannya karena harus bersifat holistik atau menyeluruh.
Pengobatan Disfungsi Seksual dengan Madu: Sudah sejak jaman dahulu kala madu digunakan
dan dipercaya bisa mencegah dan mengobati berbagai macam kasus disfungsi
seksual. Hal tersebut karena madu mampu mengatasi gangguan-gangguan berkaitan
dengan disfungsi seksual seperti gangguan gairah, gangguan perangsangan,
gangguan orgasme, gangguan nyeri saat berhubungan seks.
Madu sangat ampuh mengobati disfungsi seksual
tentunya tidak lepas dari banyaknya kandungan zat berkhasiat dalam madu seperti
:
Misalnya beberapa kandungan berikut :
1.
Madu kaya akan kandungan potasium dan Vitamin B yang sangat dibutuhkan
untuk proses pembentukan hormon-hormon seksual. Kandungan tersebut membuat gairah
seksual atau libido laki-laki maupun perempuan jadi membara. Vitamin B bisa
meningkatkan kualitas sperma dan meningkatkan kesuburan perempuan. Manfaat lain
dari Vitamin B misalnya adalah perbaikan sel-sel tubuh, kehalusan kulit,
pencegahan kanker paru-paru, memperbaiki metabolisme sel syaraf, otot jantung,
karbohidrat, membentuk antibodi, sel eritrosit, meningkatkan sistem kekebalan
tubuh.
2.
Madu memiliki komponen kimia yang memiliki efek koligemik yakni asetilkolin. Asetilkolin berfungsi untuk
melancarkan peredaran darah dan mengurangi tekanan darah.
3.
Asam amino bebas dalam madu mampu membantu menyembuhkan penyakit, dan
bahan pembentukan neurotransmitter atau senyawa yang berperan dalam
mengoptimalkan fungsi otak.
4.
Kandungan lainnya berupa protein, zat besi, zinc dan lainnya yang sangat
bermanfaat untuk menjaga dan meningkatkan fungsi organ reproduksi laki-laki.
Merupakan salah satu mineral sangat penting untuk menjaga organ seks pria dan
meningkatkan produksi sperma yang berkualitas. Kekuranagn zinc menyebabkan
menurunnya hormon testosteron, penyusutan testis, dan penurunan kualitas
sperma. Sementara bagi perempuan sangat berguna meningkatkan libido dan gairah
seksual. Manfaat lain Zinc adalah bisa mempertahankan keseimbangan asam-basa
tubuh, membentuk sel trombosit, menutup luka terbuka, sebagai antioksidan.
5.
Madu kaya kandungan zat besi yang Sangat penting untuk transportasi
darah dan oksigen serta berguna untuk menjaga keseimbangan siklus ovulasi.
Asupan zat besi yang cukup membuat siklus ovulasi perempuan normal dan pada
akhirnya akan meningkatkan kesuburan dan mengurangi resiko kemandulan. Manfaat
lain dari zat besi misalnya adalah antianemia, menormalkan siklus menstruasi, membantu
proses pembentukan sel darah merah.
6.
Asam lemak dalam madu sangat penting untuk proses pembentukan sperma dan
membantu penyerapan sebagian vitamin pada saluran lambung.
7.
Madu sebagai sumber energi yang membuat stamina dan vitalitas joss berasal dari kandungan glukosa /
gula dalam madu yang mudah dicerna oleh sistem pencernaan. Satu sendok madu
memasok sekitar 64 kalori. Kalori 1 kg madu setara dengan 50 butir telur ayam.
8.
Antioksidan madu sangat penting untuk melawan kondisi dan penyakit-penyakit
yang bisa menyebabkan penurunan kesuburan sehingga terjadi kemandulan. Misalnya
adalah kanker servik, kanker testis, diabetes, kelainan pada kelenjar, dlln.
Lengkap sudah, kandungan kandungan madu
diatas membuat peredaran darah lancar, hormon seksual normal, syaraf-syaraf
normal, dan organ reproduksi juga normal sehingga penyakit disfungsi seksual
takut menghinggapi orang-orang yang rutin mengkonsumsi madu.