Laman
- Beranda
- جمع الجوامع
- الجامع الصغير
- الفتح الكبير
- كنوز الحقائق
- صحيح الجامع الكبير
- صحيح الجامع الصغير
- صحيح الفتح الكبير
- صحيح كنوز الحقائق
- صحيح الإمام السيوطي
- صحيح البخاري
- صحح مسلم
- لُبَابُ الحَدِيْثِ
- Muttafaq `Alaihi [ق ]
- Shahih Bukhari
- Shahih Muslim
- Mukhtashar Shahih Bukhari Muslim Imam Suyuthi
- Dzikir dan Do`a
- Pengobatan Islam
- Al-Arba`iin wa Al-Arba`iin
- Adzkar Nawawi
- YouTube
- Tafsir Munir Imam Nawawi
- MANHAJ ILMU GUS BAHA
- HIKAM
Minggu, 14 Maret 2021
Jumat, 17 Januari 2020
Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 10003 (Ka`bah akan dihancurkan oleh orang Habsyah)
Artinya
Yang akan menghancurkan ka`bah adalah orang berbetis kecil dari habasyah (Eithiopia)
[HR. Bukhari, Muslim, dan Nasaa-i dari Abu Hurairah. SHAHIH]
Penjelasan
Ketika kiamat sudah dekat maka ka`bah akan dihancurkan oleh orang-orang yang memiliki betis kecil yang berasal dari Habsyah / Eithiopia.
==
==
Sumber
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.641. hadits nomor 10003
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH
Minggu, 12 Januari 2020
Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 09907 (Tidak ada `adwaa, shafar, dan haamah)
Tidak ada `adwaa (penularan penyakit), tidak ada shafar (kesialan di bulan shafar), tidak ada haamah (reingkarnasi)
[HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud dari Abu Hurairah. Riwayat Ahmad dan Muslim dari Saaib bin Yazid. SHAHIH]
Penjelasan
`Adwaa adalah keyakinan bahwa suatu penyakit bisa menular dengan sendirinya, padahal hanya Allah SWT semata yang menentukan apakah suatu penyakit itu menular atau tidak. Shafar adalah anggapan orang jahiliah bahwa di bulan shafar banyak terjadi kesialan sehingga mereka biasa mengajukan atau memundurkan sesuatu agar terhindar dari kesialan bulan shafar, padahal semua takdir baik dan buruk yang terjadi hanya dengan kehendak Allah SWT semata. Haamah adalah keyakinan orang arab tentang keluarnya binatang atau mahluk dari tengkorak atau darah orang yang meninggal dunia, mahluk tersebut terus menerus memanggil - manggil untuk menuntut balas. Ada juga yang mengartikan kesialan burung haamah atau keyakinan reingkarnasi.
==
==
Sumber
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.637. hadits nomor 09907
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH
Senin, 06 Januari 2020
Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 09643 (Celakalah tumit-tumit karena neraka)
Artinya
Celakalah tumit-tumit karena neraka
[HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Nasaa-i, dan Ibnu Majah dari Ibnu `Amr. Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah. SHAHIH]
Penjelasan
Hadits ini beliau ucapkan ketika melihat sekelompok orang wudhu mau shalat tetapi tumit-tumit mereka tidak terkena air dengan baik. Celakalah tumit-tumit yang tidak terkena air ketika wudhu, dia akan dibakar oleh api neraka karena tidak menyempurnakan wudhu dan bersuci. Ada ulama yang memahami, celakah orang - orang yang tumitnya tidak terbasuh air dengan sempurnah ketika wudhu. Mereka akan disiksa dalam api neraka
=
Mukhtashar Shahih Bukhari Muslim Imam Suyuthi hadits nomor 112
٩٦٤٣ــ وَيْلٌ لِلْأَعْقَابِ مِنَ النَّارِ (حم
ق د ن ه) عن إبن عمرو (حم ق ت ه) عن أبي هريرة (صح) [الجامع:٩٦٤٣، بخاري:٦٠، مسلم:٢٤١،
ابو داود:٩٧،نسائي:١١١ ،ابن ماجه:٤٥٣]ـ
9643- Celakalah
tumit-tumit karena neraka. (HR.
Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Nasaa-i, dan Ibnu Majah dari Ibnu `Amr. Riwayat
Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah. SHAHIH) [Bukhari:60,
Muslim:241, Abu Dawud:97, Nasaa-i:111, dan Ibnu Majah:453]
Hadits ini beliau
ucapkan ketika melihat sekelompok orang wudhu mau shalat tetapi tumit-tumit
mereka tidak terkena air dengan baik. Celakalah tumit-tumit yang tidak terkena
air ketika wudhu, dia akan dibakar oleh api neraka karena tidak menyempurnakan
wudhu dan bersuci. Ada ulama yang memahami, celakah orang - orang yang tumitnya
tidak terbasuh air dengan sempurnah ketika wudhu. Mereka akan disiksa dalam api
neraka.[1]
Hadits ini oleh
Imam Bukhari dituliskan juga dalam kitab ilmu bab orang yang meninggikan
suaranya untuk mengajarkan ilmu. Dengan kata lain Imam Bukhari ingin
menjelaskan kepada kita bahwa bagian dari sunnah adalah meninggikan suara di
dalam menyampaikan ilmu pengetahuan sehingga bisa di dengar dan dipahami dengan
jelas oleh orang yang menuntut ilmu.[2]
Dengan hadits ini
pula saya ingin menegaskan jika majelis ilmu adalah bagian dari majelis dzikir,
dan salah satu yang harus dilakukan dalam setiap majelis adalah saling
mengingatkan akan kebaikan dan ilmu pengetahuan.
[1] Jami`us
Shaghir: 9643., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 9643.,
[2] Fathul
Bari penjelasan hadits nomor 60.
==
Sumber
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.624. hadits nomor 09643
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH
Jumat, 08 November 2019
Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 7871 (Perempuan fitnah paling berbahaya bagi laki-laki)
Artinya
Tidaklah aku meninggalkan setelahku fitnah yang paling berbahaya atas laki-laki daripada orang - orang perempuan
[HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasaa-i, dan Ibnu Majah dari Usamah. SHAHIH]
Penjelasan
Perempuan merupakan salah satu fitnah yang paling berbahaya bagi kaum laki-laki karena bersamanya banyak sekali syetan-syetan yang akan merayu laki-laki hingga mereka terjerumus dalam dosa sebab mendengarkan bisikan kaum perempuan. Perempuan sangat cinta dunia dan akan selalu memerintahkan laki-laki untuk meraihnya dengan segala cara sehingga merekapun binasa karena urusan dunia tersebut.
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.527. hadits nomor 07871.
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH
Kamis, 07 November 2019
Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 7862 (Madinah tanah suci)
Artinya
Apa yangg ada diantara dua batas Madinah adalah tanah haram
[HR Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi dari Abu Hurairah. SHAHIH]
Penjelasan
Sebagai tanah suci maka berlaku hukum - hukum khusus tanah suci seperti binatangnya haram diburu dan tanamannya haram ditebang sembarangan.
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.527. hadits nomor 07862.
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH
Senin, 21 Oktober 2019
Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 07133 (Bangun malam ketika ayam berkokok)
Artinya
Beliu bangun apabila mendengar ayam berkokok
[HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasaa-i dan Ibnu Majah dari Aisyah. SHAHIH]
Penjelasan
Salah satu kebiasaan Nabi SAW adalah bangun malam ketika mendengar ayam jantan berkokok, kemudian membaca hamdalah, tahlil, takbir, berdoa, bersiwak, wudhu dan menjalankan shalat malam. Adapun waktu berkokok ayam jantan ada yang berkata biasanya di tengah malam dan sepertiga malam.
Sabtu, 28 September 2019
Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 06901 (Tidak mengetuk pintu diwaktu malam)
Artinya
Beliau tidak pernah mengetuk pintu keluarganya (istrinya) di malam hari (ketika pulang dari perjalanan)
[HR. Ahmad, Bukhari, Muslim dan Nasai dari Anas. SHAHIH]
Penjelasan
Apabila pulang dari perjalanan beliau tidak mendatangi ahlinya di waktu malam, tetapi biasa datang di waktu pagi atau isya (permulaan malam). Hukum mendatangi istri di waktu malam ketika baru pulang dari perjalanan adalah makruh
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.471. hadits nomor 06901.
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH
Senin, 23 September 2019
Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 06802 (Ketika Nabi tidur)
Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 06802 (Ketika Nabi tidur)
Apabila tidur, beliau mendengkur
[HR. Ahmad, Bukhari, Muslim dari Ibnu Abbas. SHAHIH]
Penjelasan
Mendengkur adalah keluarnya udara dari tempatnya secara keras. Hal ini biasa terjadi pada sebagian orang dan bukan sesuatu yang tercela.
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.250. hadits nomor 06802.
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH
Minggu, 22 September 2019
Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 06729 (Cara minum Nabi SAW)
٦٧٢٩ــ كَانَ إِذَا شَرِبَ تَنَفَّسَ ثَلَاثًا،
وَيَقُوْلُ: هُوَ أَهْنَأُ وَأَمْرَأُ وَأَبْرَأُ (حم ق ٤) عن أنس (صح)ـ
6729- Apabila beliau mimum maka bernaas tiga kali, dan
berkata: "Ia (membuat) lebih sedap, lebih segar dan lebih menyembuhkan."
(HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud,
Tirmidzi, Nasaa-i, dan Ibnu Majah dari Anas. SHAHIH)
Apabila Nabi minum beliau
memulai dengan menyebut Nama Allah kemudian minum lalu memuji Allah SWT. Begitu
beliau lakukan sebanyak tiga kali. Dan beliau menjelaskan cara minum tersebut
lebih sedap, lebih segar dan lebih menyembuhkan.[1]
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.458. hadits nomor 06682.
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH
Rabu, 18 September 2019
Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 06573 (Doa ketika sakit)
٦٥٧٣ــ
كَانَ إِذَا اشْتَكَى نَفَثَ عَلَى نَفْسِهِ بِالْمُعَوِّذَاتِ وَمَسَحَ عَنْهُ بِيَدِهِ
(ق د ه) عن عائشة (صح)ـ
6573-
Apabila beliau mengeluh sakit, beliau meniupkan al-mu`awwidzaat atas
dirinya dan mengusap dari (tiupan) itu dengan tangannya. (HR. Bukhari, Muslim,
Abu Dawud, dan Ibnu Majah dari `Aisyah. SHAHIH)
Apabila
Nabi SAW sakit maka beliau membaca surat Al-Ikhlash, Al-`Alaq, dan An-Nas dan
meniupkannya kepada dirinya dengan tiupan basah, meniupkan kepada tangannya dan
mengusapkannya kepada dirinya.
Faidah
tiupan diantaranya adalah tabarruk (mencari berkah) dari percikan air
ludah atau angin nafas yang yang telah bersentuhan (menyatu) dengan dzikir
seperti tabarruk dengan air yang bersatu dengan tulisan dzikir.
Pada perbuatan tersebut juga ada tafaul
(perkataan baik atau husnuzhan) hilangnya sakit dan terpisahnya penyakit
seperti hilang dan terpisahnya angin dan percikan air ludah.
Apabila seseorang memabaca Al-Mu`awwidzaat
atau yang lainnya maka dada dan ruhnya penuh dengan cahaya bacaan tersebut,
kemudian cahaya tersebut dikeluarkan dengan bantuan tiupan ruhani dengan
harapan menerangi tubuh yang sakit sehingga menjadi obat sakitnya.[1]
Artinya
Apabila beliau mengeluh sakit maka beliau meniupkan mu`awwidzaat (tiga surat terakhir Al-Qur`an), dan mengusapkan dengan tangannya ke bagian yang sakit.
[HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Ibnu Majah SHAHIH]
Penjelasan
Apabila beliau mengeluh sakit maka beliau membaca surat mu`awwidzaat ( al-Ikhlash, al-Falaq dan an-Nas) ada pula yang memahami atau juga surat-surat yang sejenis dengannya. Kemudian meniupkan ke kedua telapak tangannya dengan tiupan yang basah, kemudian mengusap bagian yang sakit dengan kedua tangannya tersebut.
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.451. hadits nomor 06573
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH
Selasa, 17 September 2019
Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 06567 (Doa iftitah)
٦٥٦٧ــ
كَانَ إِذَا ٱسْتَفْتَحَ ٱلصَّلَاةَ قَالَ: سُبْحَانَكَ اللهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، وَتَبَارَكَ
اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلَا إِلهَ غَيْرُكَ (د ت ه ك) عن عائشة (ق ه ك) عن
أبى سعيد (طب) عن أبى مسعود وعن وائلة (صح)ـ
6567-
Apabila beliau membuka shalat maka beliau
berkata: "Maha suci Engkau Ya Allah dan dengan memuji-Mu, Maha berkah
Nama-Mu, Mahatinggi kemulian-Mu, dan tiada Tuhan selain-Mu. (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim dari
`Aisyah. Riwayat Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, dan Hakim dari Abu Sa`id. Riwayat
Thabrani dari Ibnu Mas`ud. SHAHIH)
Salah satu doa
iftitah yang pernah dibaca nabi adalah doa tersebut diatas
(سُبْحَانَكَ اللهُمَّ
وَبِحَمْدِكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلَا إِلهَ غَيْرُكَ)[1]
Doa Iftitah dalam Shahih Muslim hadits nomor
601
بيْنَما نَحْنُ نُصَلِّي مع رَسولِ اللهِ صَلَّى
اللَّهُ عليه وسلَّمَ إذْ قالَ رَجُلٌ مِنَ القَوْمِ: اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ
لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، فَقالَ رَسولُ اللهِ صَلَّى
اللَّهُ عليه وسلَّمَ: مَنِ القَائِلُ كَلِمَةَ كَذَا وَكَذَا؟ قالَ رَجُلٌ مَنِ القَوْمِ:
أَنَا، يا رَسولَ اللهِ، قالَ: عَجِبْتُ لَهَا، فُتِحَتْ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ
قالَ ابنُ عُمَرَ: فَما تَرَكْتُهُنَّ مُنْذُ سَمِعْتُ رَسولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ
عليه وسلَّمَ يقولُ ذلكَ.
Ketika
kami shalat bersama Rasulullah saw tiba-tiba ada laki – laki dari suatu kaum
yang mengucapkan: (اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ
بُكْرَةً وَأَصِيلًا) Allah Maha Besar
sebesar-besarnya, segala puji hanya milik Allah sebanyak – banyaknya, Maha Suci
Allah pada waktu pagi dan petang. Maka Rasulullah saw bertanya: “Siapakah
orang yang mengatakan kalimat ini dan itu?” Orang dari kaum itu menjawab: “Saya,
wahai Rasulullah, Beliau bersabda: “Aku senang dengan kata – kata itu, pintu –
pintu langit telah dibukakan untuknya”. Ibnu Umar berkata: “Aku tidak pernah
meninggalkannya sejak aku mendengar Rasulullah mengatakan hal tersebut”. (HR.
Muslim nomor 601. SHAHIH)
Sabtu, 01 September 2018
Al-Arba`ah Fi Al-Jami Ash-Shaghir [ ٤ ]
-
- Hadits 00001 [ Pentingnya niat dalam beramal ]
- Tunggu update ya