- Hadits 01475 [ Doa minta kekayaan ] SHAHIH
- Hadits 01491 [ Doa minta dilapangkan rizki larir dan batin ] HASAN
- Hadits 01515 [ Doa minta kekayaan ] SHAHIH
- Hadits 01542 [ Minta dijauhkan dari kekufuran dan kefakiran ] DHAIF
١٤٧٥ــ اللّٰهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ غِنَايَ
وَمَوْلَاىَ (طب) عن ابى صرمة (صح)ـ
1475- Ya
Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kekayaanku dan (مَوْلَاىَ) orang – orang dekatku. (HR. Thabrani dalam Al-Kabir dari Abu
Shirmah. SHAHIH)
Dalam
kontek ini Al-Munawi mengutip pendapat Zamahsyari bahwa maula (مَوْلَاىَ) adalah setiap orang yang bisa menjadi wali seperti ayah,
saudara laki – laki, anak laki – laki dari saudara laki – laki, saudara laki –
laki ayah, anak laki – laki dari saudara laki – laki ayah, dan semua orang yang
berhak mendapatkan ashabah. Sedang makna maula (مَوْلَاىَ) dalam kamus yang mungkin sesuai dengan maksud hadits ini
adalah sahabat, kerabat, tetangga,
pemimpin kita, penolong kita, orang yang memberi kita, orang yang mencintai
kita, orang yang mengikuti kita, dan orang – orang yang berbagi dengan kita.
Sedang
yang dimaksud kaya / Ghina (الغِنَى) dalam kontek hadits ini menurut Al-Munawi adalah jiwa yang
kaya / Ghinan Nafsi (غِنَى
النَّفْسِى), bukan kaya harta benda dan keadaan. Lebih lanjut Al-Munawi
menyebutkan pendapat Ibnu Athaillah bahwa tidak sah merasa gnina (merasa
cukup) terkecuali dengan wujudnya faqir (butuh/kurang), karena setiap orang
yang merasa butuh kepada Allah maka dia akan merasa cukup dengan-Nya. Maka
setiap orang yang merasa cukup dengan Allah maka dia akan dapat meraih kekayaan
sejati.[1]
١٤٩١ــ اَللهُمَّ اجْعَلْ أَوْسَعَ رِزْقِكَ عَلَيَّ
عِنْدِ كِبَرِ سِنِّى وَانْقِطَاعِ عُمْرِى (ك) عن عائشة (ح)ـ
1491- Ya
Allah jadikanlah rizki-Mu kepadaku yang paling lapang pada umur tuaku dan
(hampir) berakhirnya umurku. (HR. Hakim dari Aisyah. HASAN)
Rizki
Allah itu ada dua macam, rizki lahir dan rizki batin. Rizki lahir seperti
makanan untuk kekuatan lahir dan rizki batin seperti ma`rifat untuk
kekuatan hati dan jiwa.[2]
١٥١٥ــ اَللّٰهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْهُدَى
وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى (م ت ه) عن ابن مسعود (صح)ـ
1515- Ya
Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu petunjuk (hidayah), takwa, kebersihan,
dan kekayaan. (HR. Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Ibnu Mas`ud. SHAHIH)
Hidayah
maksudnya adalah petunjuk jalan yang lurus, yaitu jalan orang – orang orang yang di beri nikmat oleh
Allah swt ( shirathal mustaqim ). Takwa adalah takut kepada Allah dan menjaga
diri jangan sampai menyalahi perintah Allah swt. `Afaf (kebersihan)
adalah minta dijaga dari bahaya duniawi. Ghina yang dimaksud adalah kaya
jiwa, yaitu jiwa yang merasa cukup dengan Allah swt dan terjauh dari bergantung
kepada selain Allah swt.[3]
١٥٤٢ــ اَللّٰهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِوَجْهِكَ
الْكَرِيْمِ وَاسْمِكَ الْعَظِيْمِ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ (طب) فى السنة عن عبد
الرحن بن أبى بكر الصيق (ض)ـ
1542- Ya
Allah sesungguhnya aku berlindung dengan wajah-Mu yang Mulia dan dengan nama-Mu
yang agung dari kufur dan fakir (HR. Thabrani dalam As-Sunnah dari Abdurrahman
bin Abi Bakar Shiddiq)[4]
=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar