=
٣٥ــ ٤٢ــ مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ
فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ
أضْعَفُ الإيْمَانِ (حم م ٤) (صح) [الجامع(٨٦٨٧)، مسلم(٤٦)]ـ
[35](42)
Barangsiapa diantara kalian melihat yang munkar, maka hendaklah ia mengubahnya
dengan tangannya, maka kalau tidak mampu maka dengan lisannya, maka kalau tidak
mampu maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya iman. (HR. Ahmad,
Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasaai, dan Ibnu Majah dari Abu Sa`id. SHAHIH).
[Al-Jami:8687, Muslim:46].
Amar ma`ruf dan
nahi munkar hukumnya bisa jadi fardhu kifayah
dan fardhu ain, tergntung ilat hukumnya. Dalam melaksanakan Amar
ma`ruf dan nahi munkar tidak disyaratkan seseorang tersebut sempurna,
menerapkan apa yang dia perintahkan dan menjauhi apa yang dia larang.[1]
=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar