٨٥٩ــ إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ
فَارْتَعُوْا، قَالُوْا: وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ؟ حِلَقُ الذِّكْرِ (حم ت هب) عن
أنس (صح) [أحمد:١٢٥٤٥، الترمذي:٣٥١٠]
859- Apabila kalian lewat di taman
surga maka lepaskanlah diri kalian (di situ). Sebagian sahabat bertanya:
“Apakah taman surga itu?” Nabi menjawab:”Lingkaran dzikir”. (HR. Ahmad,
Tirmidzi dan Baihaqi dalam Syu`abul Iman. HASAN) [Ahmad: 12545, Tirmidzi: 3510]
Nabi menyuruh orang yang melewati
majlis dzikir agar mampir ke majlis tersebut untuk sama-sama berdzikir atau
melakukan ketaatan – ketaatan lainnya. Nabi menyerupakan dzikir dengan taman
surga karena salah satu hal paling utama yang diberikan Allah swt kapada
hamba-hamba-Nya di dunia adalah dzikir dan hal paling utama yang
diberikan di akherat adalah memandang kepada Alah swt. Oleh karena itu orang
yang dzikir di dunia bagaikan orang yang melihat-Nya di akherat.
٨٠٨٧ــ مَامِنْ قَوْمٍ يَذْكُرُوْنَ اللهَ
إِلَّا حَفَّتْ بِهِمُ الْمَلَائِكَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَنَزَلَتْ
عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ، وَذَكَرَهُمُ ٱللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ (ت ه) عن أبي
هريرة وأبي سعيد (صح) [الترمذي:٣٣٧٨ ،إبن ماجه:٣٧٩١، مسلم:٢٧٠٠]ـ
8087- Tiada suatu kaum yang mengingat
Allah melainkan mereka dikepung (dinaungi) para Malaikat, dan ditutupi oleh
rahmat, dan turun ketenangan atas mereka, dan Allah menyebut mereka kepada yang
berada di sisi-Nya. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abi Hurairah danAbi
Sa`iid. SHAHIH) [Tirmidzi:3378, Ibnu Majah:3791, Muslim:2700]
Hadits ini menjelaskan tentang
keutamaan majlis dzikir, keutamaan orang yang berdzikir, keutamaan berkumpul
untuk berdzikir, dan kecintaan para Malaikat kepada mereka.
٨١٦٩ــ مَجَالِسُ الذِّكْرِ تَنْزِلُ عَلَيْهِمُ
السَّكِيْنَةُ، وتَحِفُّ بِهِمُ الْمَلَائِكَةُ، وَتَغْشَاهُمُ الرَّحْمَةُ، وَيَذْكُرُهُمُ
ٱللهُ عَلَى عَرْشِهِ (حل والخطيب) عن أبي هريرة وأبي سعد (ح)ـ
8169- Majlis – majlis dzikir turun
ketenangan atas mereka, Malaikat menaungi mereka, ditutupi rahmat, dan mereka
disebut-sebut oleh Allah di atas arasyi-Nya. (HR.Abu Nu`aim dari Abu Hurairah
dan Abu Sa`d. HASAN)
٧٨٨٤ــ مَاجَلَسَ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ تَعَالَى
إِلَّانَاداهُمْ مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ قُوْمُوْا مَغْفُوْرًا لَكُمْ (حم و الضياء)
عن أنس (صح)ـ
7884- Tidak duduk suatu kaum seranya
berdzikir kepada Allah swt, melinkan seorang penyeru berseru dari langit:
“Berdirilah kalian seranya diampuni”. (HR. Ahmad dan Dhiyaa ari Anas. SHAHIH)
Maksudnya ketika ada orang berkumpul
untuk berdzikir, kemudian setelah mereka selesai berdzikir, mereka berdiri
untuk berpisah kembali maka mereka pergi dalam keadaan dosa-dosa kecilnya
diampuni.
٧٨٨٥ــ مَاجَلَسَ قَوْمٌ يَذْكُرُوْا اللهَ تَعَالَى
فَيَقُوْمُوْنَ حَتَّى يُقَالُ لَهُمْ: قُوْمُوْا قَدْ غَفَرَ اللهُ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ،
وَبُدِّلَتْ سَيِّئَاتُكُمْ حَسَنَاتٍ (طب هب والضياء) عن سهل بن حنظلة (صح)ـ
7885- Tidak duduk suatu kaum berdzikir
kepada Allah swt lalu mereka berdiri sampai dikatakan kepada mereka:
“Berdirilah kalian, sungguh Allah swt telah mengampuni dosa-dosa kalian, dan
keburukan – keburukan kalian sudah diganti dengan kebaikan – kebaikan. (HR.
Thabrani, Baihaqi dan Dhiyaa dari Sahl bin Hanzhalah. SHAHIH)
Hal tersebut mereka peroleh jika
perbuatan mereka terebut disertai dengan taubat yang benar.
٧٧٧٦ــ مَاإِجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ
بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّانَزَلَتْ
عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ،
وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ (د) عن أبي هريرة (صح) [أبو داود:١٤٥٥ ٬ مسلم:٢٧٠٠]ـ
7776-
Tidaklah berkumpul suatu kaum di rumah Allah swt (Masjid dan sejenisnya) untuk
membaca kitab Allah dan saling membacakan di antara mereka, melainkan turun
ketenangan atas mereka, tertutupi rahmat, dikepung oleh para Malaikat, dan
Allah menyebut-nyebut mereka pada orang-orang yang ada di sisi-Nya. (HR. Abu
Dawud dari Abu Hurairah. SHAHIH) [Abu Dawud:1455, Muslim2700]
Apabila
sekelompok orang berkumpul di masjid atau tempat sejenisnya untuk membaca kitab
Allah swt (Al-Quran) dan saling mendengarkan dan mengingatkan diantara mereka
sehingga yang membaca sedikit maupun banyak, yang membaca fasih atau yang belum
fasih menjadi bersekutu dalam kebaikan majlis tadarus tersebut. Maka
akan turun ketenangan ke dalam diri mereka, hatinya bercahaya dan hilanglah
kegelapan, rahmat dan berkah menyelimuti mereka, malaikat turun dan
mengelilingi mereka seranya merentangkan sayap hingga tembus ke langit dunia
seranya mendengarkan Al-Qur`an dan bacaan dzikir, dan Allah swt menyebut-nyebut
dan membanggakan mereka kepada orang – orang di sisi-Nya.
٧٧٧٧ــ مَآجْتَمَعَ قَوْمٌ عَلَى ذِكْرٍفَتَفَرَّقُوا
عَنْهُ إِلَّاقِيْلَ لَهُمْ، قُوْمُوا مَغْفُوْرًا لَكُمْ (الحسن بن سفيان) عن سهل
بن الحنظلة (صح)ـ
7777- Tidaklah suatu kaum berkumpul
untuk berdzikir kemudian mereka berpisah melainkan dikatakan kepada mereka,
“berdirilah kalian seranya diampuni” (HR. Hasan bin Sufyan dari Sahl bin
Hanzhalah. SHAHIH)
٧١٩٩ــ لَأَنْ أَذْكُرَ اللهَ تَعَالَى مَعَ قَوْمٍ
بَعْدَ صَلَاةِ الْفَجْرِ إِلَى طُلُوْعِ الشَّمْسِ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنَ الدُّنْيَا
وَمَافِيْهَا، وَلَأَنْ أَذْكُرَ اللهَ مَعَ قَوْمٍ بَعْدَ صَلَاةِ العَصْرِ إِلَى
أَنْ تَغِيْبَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنَ الدُّنْيَا وَمَافِيْهَا (هب) عن أنس
(ح)ـ
7199- Bahwa aku menyebut Allah swt
bersama suatu kaum setelah shalat subuh sampai terbitnya matahari lebih aku
sukai daripada dunia dan seisinya, bahwa aku menyebut Allah swt bersama suatu
kaum setelah shalat asar sampai terbenamnya matahari lebih aku sukai daripada dunia
dan seisinya. (HR. Baihaki dari Anas. HASAN)
Waktu setelah shalat subuh dan shalat
asar adalah waktu dimana para malaikat membawa catatan amalan-amalan kita
sehingga sangat disunnahkan memperbanyak dzikir kepada Allah swt.
٧٢٠٣ــ لَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُوْنَ
اللهَ تَعَالَى مِنْ صَلَاةِ الْغَدَاةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَيَّ
مِنْ أَنْ أُعْتِقَ أَرْبَعَةَ مِنْ وَلَدِ اِسْمَاعِيْلَ، لَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ
يَذْكُرُوْنَ اللهَ تَعَالَى مِنْ صَلَاةِ الْعَصْرِ إِلَى أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ
أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أُعْتِقَ أَرْبَعَةً (د) عن أنس (ح) [ابو داود:٣٦٦٧،]ـ
7203- Bahwa aku duduk bersama sauatu
kaum untuk mengingat Allah swt setelah shalat shubuh hingga terbit matahari
lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang anak cucu Ismail as, Bahwa
aku duduk bersama sauatu kaum untuk mengingat Allah swt setelah shalat ashar
hingga terbenamnya matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang
(budak). (HR. Abu Dawud dari Anas. SHAHIH) [ Abu Dawud: 3667].
Hadits ini menunjukan keutamaan majlis
dzikir setelah shalat shubuh dan shalat ashar, lebih utama daripada
memerdekakan hamba sahaya dari kelompok kaum termulia anak cucu Ismail as.
٧٧٧٨ــ مَاإجْتَمَعَ قَوْمٌ ثُمَّ تَفَرَّقُوْا
عَنْ غَيْرِ ذِكْرِ اللهِ وَصَلَاةٍ عَلَى النَّبِيِّ إِلَّا قَامُوْا عَنْ أَنْتَنَ
مِنْ جِيْفَةٍ (الطيالسي هب والضياء) عن جابر (صح)ـ
7778- Tidaklah berkumpul suatu kaum
kemudian mereka berpisah tanpa dzikir dan shalawat atas Nabi terkecuali mereka
berdiri dari yang lebih busuk dari bangkai. (HR. Thayaalisi, Baihaqi, dan
Dhiyaa dari Jabir. SHAHIH)
Hadits ini menjelaskan tentang
keburukan suatu majlis yang di dalamnya tidak ada dzikir dan shalawat.
Keburukannya tersebut diumpamakan lebih buruk daripada bau busuknya bangkai.
Jika ada majlis yang seperti ini maka sebaiknya menjauhinya.
٧٧٧٩ــ مَاإجْتَمَعَ قَوْمٌ فَتَفَرَّقُوْا عَنْ
غَيْرِ ذِكْرِ اللهِ إِلَّا كَأَنَّمَا تَفَرَّقُوا عَنْ جِيْفَةٍ حِمَارٍ، وَكَانَ
ذلِكَ الْمَجْلِسُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً (حم) عن أبي هريرة (صح)ـ
7779- Tidaklah berkumpul suatu kaum
kemudian mereka berpisah tanpa dzikir kepada Allah, melainkan seakan-akan
mereka berpisah dari bangkai keledai, dan majlis tersebut merupakan majlis yang
merugi. (HR. Ahmad dari Abu Hurairah. SHAHIH)
Majlis yang tidak menyebut asma Allah
swt hingga mereka berpisahpun tidak menyebut asma Allah swt maka majlis tersebut
sebusuk bangkai keledai, dan orang-orang dalam majlis tersebut akan merasa
rugi, meskipun kelak mereka masuk surga.
٧٧٨٠ــ مَاإجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي مَجْلِسٍ فَتَفَرَّقُوْا
وَلَمْ يَذْكُرُوا اللهَ وَيُصَلُّوْاعَلَى النَّبِيِّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وسلم إِلَّا
كَانَ مَجْلِسُهُمْ تِرَةً عَلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (حم حب) عن أبي هريرة (صح)ـ
7780- Tidaklah berkumpul suatu kaum
dalam suatu majlis kemudian berpisah tanpa berdzikir kepada Allah dan tanpa
bershalawat kepada Nabi saw melainkan majlis mereka adalah majlis yang rugi
pada hari kiamat. (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah. SHAHIH)
Pada hari kiamat mereka akan merugi
karena telah menyia-nyiakan pahala membaca dzikir dan shalawat ketika berkumpul
bermajlis-majlis.
٧٨٨٦ــ مَاجَلَسَ قَوْمٌ مَجْلِسًا لَمْ يَذْكُرُوا
اللهَ تَعَالَى فِيْهِ وَلَمْ يُصَلُّوا عَلَى نَبِيِّهِمْ إِلَّا كَانَ عَلَيْهِمْ
تِرَةٌ، فَإِنْ شَاءَ عَذَّبَهُمْ، وَإِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُم (ت ه) عن أبي هريرة وأبي
سعيد (ح)ـ
7886- Tidaklah duduk suatu kaum dalam
suatu majelis yang tidak berdzikir kepada Allah swt dan tidak bershalawat
kepada Nabi mereka, melainkan adalah penyesalan atas mereka. Jika Ia
berkehendak Ia menyiksa mereka dan jika Ia berkehendak Ia memaafkan mereka.
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah dan Abu Sa`id. HASAN)
Majelis yang di dalamnya tidak ada
dzikir dan shalawat adalah majelis yang penuh kerugina. Jika Allah swt berkehendak
maka Allah swt akan menyiksa mereka sebab dosa-dosa mereka dan jika Ia berkehendak
maka Ia akan memaafkan mereka sebab semisal doa kifarat majelis yang mereka ucapkan
ketika membubarkan diri.
٨٠٨٦ــ مَا مِنْ قَوْمٍ يَقُوْمُوْنَ مِنْ مَجْلِسٍ
لَا يَذْكُرُوْنَ اللهَ تَعَالَى فِيْهِ إِلَّاقَامُوا عَنْ مِثْلِ جِيْفَةِ حِمَارٍ،
وَكَانَ ذَلِكَ الْمَجْلِسُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ (د ك) عن أبي
هريرة (صح)ـ
8086- Tidaklah suatu kaum berdiri dari
majelis yang tidak menyebut Allah swt melainkan mereka berdiri dari seumpama
bangkai keledai, dan majelis itu adalah kerugian bagi mereka pada hari kiamat.
Majelis tanpa dzikir bagaikan busuknya
bangkai keledai, apalagi ketika mereka membubarkan diri juga lupa membaca
dzikir dan shalawat kepada Nabi saw maka lebih-lebih kebusukannya tersebut.
٨٤٦٢ــ مَنْ اضْطَجَعَ مَضْجَعًا لَمْ يَذْكُرْ
اللهَ عَلَيهِ كَانَ عَلَيْهِ تِرَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ قَعَدَ مَقْعَدًا
لَمْ يَذْكُرْ اللهَ فِيْهِ كَان عَلَيْهِ تِرَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ (د) عن أبي هررة
(ح)ـ
8462- Barangsiapa berbaring pada
pembaringan seranya tidak berdzikir kepada Allah swt maka dia akan merugi pada
hari kiamat, dan barangsiapa duduk pada tempat duduk seranya tidak berdzikir
kepada Allah swt maka baginya ada kerugian pada hari kiamat. (HR. Abu Dawud
dari Abu Hurairah. HASAN)
٩٦٤٣ــ وَيْلٌ لِلْأَعْقَابِ مِنَ النَّارِ (حم
ق د ن ه) عن إبن عمرو (حم ق ت ه) عن أبي هريرة (صح) [الجامع:٩٦٤٣، بخاري:٦٠، مسلم:٢٤١،
ابو داود:٩٧،نسائي:١١١ ،ابن ماجه:٤٥٣]ـ
9643- Celakalah
tumit-tumit karena neraka. (HR.
Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Nasaa-i, dan Ibnu Majah dari Ibnu `Amr. Riwayat
Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah. SHAHIH) [Bukhari:60,
Muslim:241, Abu Dawud:97, Nasaa-i:111, dan Ibnu Majah:453]
Hadits ini beliau
ucapkan ketika melihat sekelompok orang wudhu mau shalat tetapi tumit-tumit
mereka tidak terkena air dengan baik. Celakalah tumit-tumit yang tidak terkena
air ketika wudhu, dia akan dibakar oleh api neraka karena tidak menyempurnakan
wudhu dan bersuci. Ada ulama yang memahami, celakah orang - orang yang tumitnya
tidak terbasuh air dengan sempurnah ketika wudhu. Mereka akan disiksa dalam api
neraka.
Hadits ini oleh
Imam Bukhari dituliskan juga dalam kitab ilmu bab orang yang meninggikan
suaranya untuk mengajarkan ilmu. Dengan kata lain Imam Bukhari ingin
menjelaskan kepada kita bahwa bagian dari sunnah adalah meninggikan suara di
dalam menyampaikan ilmu pengetahuan sehingga bisa di dengar dan dipahami dengan
jelas oleh orang yang menuntut ilmu.
Dengan hadits ini
pula saya ingin menegaskan jika majelis ilmu adalah bagian dari majelis dzikir,
dan salah satu yang harus dilakukan dalam setiap majelis adalah saling
mengingatkan akan kebaikan dan ilmu pengetahuan. Dan meninggikan suara dalam
majelis dzikir diperbolehkan.
٦٦١٨ــ كَانَ إِذَا تَكَلَّمَ بِكَلِمَةٍ أَعَادَهَا
ثَلَاثًا حَتَّى تُفْهَمَ عَنْهُ، وَإِذَا أَتى علَى قَوْمٍ فَسَلَّمَ عَلَيْهمْ ثَلَاثًا
(حم خ ت) عن أنس (صح) [الجامع:٦٦١٨،بخاري:٩٥،ترمذي:٢٧٢٣]ـ
6618- Bahwasanya apabila Nabi
mengucapkan sebuah kalimat maka beliau mengulangiya tiga kali sehingga bisa dipahami,
dan apabila beliau mendatangi kaum maka mengucapkan salam tiga kali. (HR.
Ahmad, Bukhari dan Tirmidzi ari Anas. SHAHIH) [Bukhari:65, Tirmidzi:2723]
Imam bukhari menuliskan hadits ini
dalam kitab ilmu bab mengulangi perkataan sebanyak tiga kali agar maksudnya
dipahami. Majelis ilmu merupakan bagian dari majelis dzikir. Dan salah satu hal
yang bisa dilakukan dalam majelis dzikir adalah mengucapkan salam sebanyak tiga
kali jika diperlukan dan mengulangi pembicaraan tiga kali jika diperlukan pula
sehingga semua maksud pembicaraan bisa dipahami.
١٠٠١٠ــ يَسِّرُوْا وَلَا تُعَسِّرُوْا، وَبشِّرُوْا
وَلَا تُنَفِّرُوا (حم ق ن) عن أنس (صح) [الجامع:١٠٠١٠ ٬ بخاري:٦٩ ، مسلم:١٧٣٤]ـ
10010-
Permudahlah dan janganlah mempersulit,
gembirakanlah dan jangan membuat (mereka) lari. (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, dan Nasaa-i dari Anas.
SHAHIH) [Al-Jami:10010, Bukhari:69, Muslim:1734]
Sampaikanlah
sesuatu yang bisa mempermudah mereka sehingga mereka mudah menerima pelajaran
dan mudah pula mengamalkannya, dan janganlah membuat mereka menjauh dari dakwah
karena pelajaran - pelajaran sulit yang kita sampaikan. Sampaikanlah kabar
gembira mengenai rahmat Allah SWT, pemberian-Nya, ampunan-Nya, pertolongan-Nya,
surga-Nya dan semua yang membuat manusia gembira, dan janganlah kalian
sampaikan sesuatu dengan cara-cara yang membuat mereka lari dan menjauh dari
dakwah.
Dengan hadits ini
maka permudahlah urusan – urusan dalam majelis dzikir dan gembirakanlah mereka
agar betah dan selalu datang ke majelis – majelis dzikir.