Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 00058 (Keutamaan menolong dhu`afa)
Carikanlah aku para dhuafa, karena sesungguhnya kalian diberi rizki dan pertolongan karena para dhuafa.
[ HR. Ahmad, Muslim, Ibnu Hibban dan Hakim dari Abu Dardaa, SHAHIH]
Penjelasan
Kita diberi rizki dan pertolongan karena orang-orang lemah (dhu`afa) berada di belakang kita, karena kita menjaga mereka atau karena do`a - do`a mereka. Sebab ketika kaum dhu`afa berdoa maka mereka akan merasa lemah, merendahkan diri dan ikhlas meminta pertolongan kepada Allah SWT sehingga menyebabkan do`a mereka terkabulkan. Sedangkan orang - orang kuat akan merasa sebaliknya, mereka merasa segala sesuatunya karena kekuatan yang mereka miliki.
- Imam Suyuthi. 1995. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Jilid I. Terjemahan oleh Nadjih Ahjad. Surabaya: PT. Bina Ilmu. hlm.45. hadits nomor.0005.
- Al-Albani. Muhammad Nashiruddin. 2014. Shahih Al-Jami` Ash-Shaghir wa Ziyadah. Terjemahan oleh Imran Rosadi. et.al. Jakarta: Pustaka Azzam. cet.4., Jilid. I., Hlm. 91. hadits nomor.41 .
صحيح
الجامع الصغير للإمام السيوطي
SHAHIH
AL-JAMI ASH-SHAGHIR
Imam Suyuthi
Hadits 31-40
=
٥٨ـ٣١ـ أَبْغُوْنِى آلضُّعَفَاءَ فَإِنَّمَا تُرْزَقُوْنَ
وَ تُنصَرُوْنَ بِضُعَفَائِكُمْ (حم م حب حد ك) عن أبي الدرداء (صح)ـ[1]
[58](31)- Carikanlah aku para dhuafa, karena sesungguhnya kalian diberi rizki dan
pertolongan karena para dhuafa. (HR.
Ahmad, Muslim, Ibnu Hibban dan Hakim dari Abu Dardaa, SHAHIH)
٥٩ـ٣٢ـ أَبْلِغُوْا حَاجَةَ مَنْ لَايَسْتَطِيْعُ
إِبْلَاغَ حَاجَتِهِ، فَمَنْ أَبْلَغَ سُلْطَانًا حَاجَةَ مَنْ لَايَسْتَطِيْعُ إِبْلَاغَهَا
ثَبَّتَ اللهُ قَدَمَيْهِ عَلَى الصِّرَاطِ يَوْمَ الْقِيامَةِ (طب) عن أبي الدرداء
(ح)ـ[2]
[59](32)- Sampaikanlah hajat orang yang tidak bisa menyampaikan hajatnya. Karena
barang siapa yang menyampaikan kepada penguasa hajat orang yang tidak mampu
menyampaikannya maka Allah SWT akan meneguhkan kedua kakinya diatas shirat pada
hari kiamat. (HR Thabrani dalam Al-Kabir
dari Abu Darda. Hasan)
٦٠ـ٣٣ـ ابْنُوْآلْمَسَاجِدَ وَاتَّخِدُوْهَاجُمًّا
(ش هق) عن أنس (ح)ـ[3]
[60](33)- Bangunlah masjid-masjid dan jadikanlah tanpa hiasan. (HR Ibnu Abi Syaibah dan Baihaqi dari Anas. HASAN)
٦١ـ٣٤ـ ابْنُوْا مَسَاجِدَكُمْ جُمًّا و ابْنُوْا مَدَائِنَكُمْ مُشَرّفَةً (ش) عن إبن
عباس (ح)ـ[4]
[61](34)- Bangunlah majid kalian tanpa hiasan dan bangunlah kota kalian dengan
hiasan (HR Ibnu Abi Syaibah dari Ibnu
Abbas. HASAN)
٦٢ـ٣٥ـ ابْنُوا الْمَسَاجِدَ، وَ أَخْرِجُوْا
الْقُمَامَةَ مِنْهَا، فَمَنْ بَنَى لِلَّهِ بَيْتًا بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى
الْجَنَّةِ، وَ إِخْرَاجُ الْقُمَامَةِ مِنْهَا مُهُوْرُ الْحُوْرِ الْعِيْنِ (طب والضياء
في المختارة) عن أبي قرصافة (صح)ـ[5]
[62](35)- Bangunlah
masjid - masjid dan keluarkanlah sampah darinya, karena barang siapa yang
membangun rumah (ibadah) bagi Allah maka Allah akan membangunkan rumah untuknya
di surga. Mengeluarkan sampah dari masjid adalah maskawinnya bidadari. (HR.
Thabrani dalam AlKabir dan Dliyaa dalam Al-Mukhtaarah dari Abu Qarshaafah,
SHAHIH)
٦٣ـ٣٦ـ أَبِنِ الْقَدْحَ عَنْ فِيكَ ثُمَّ تَنَفَّسْ
(سِمَوَيْهِ فِي فَوَائِدِهِ) (هب) عن أبي سعيد (ح)ـ[6]
[63](36)- Jauhkanlah tempat minum dari mulutmu, kemudian bernafaslah. (HR. Samawaih dalam Fawaaid, Baihaqi dalam Syu`abul
Iman dari Abu Sa`id,)
٦٥ـ٣٧ـ ابْنَ آدَمَ، عِنْدَكَ مَا يَكْفِيكَ،
وَ أَنْتَ تَطْلُبُ مَا يُطْغِيْكَ. ابْنَ آدَمَ، لَا بِقَلِيلٍ تَقْنَعُ وَلَابِكَثِيْرٍ
تَشْبَعُ. ابْنَ آدَمَ، إِذَا أَصْبَحْتَ مُعَافًى فِى جَسَدِكَ، آمِنًا فِى سِرْبِكَ،
عِنْدَكَ قُوْتُ يَوْمِكَ، فَعَلَى الدُّنْيَا ٱلعَفَاءُ. (عد هب) عن إبن عمر (صح)ـ[7]
[65](37)- Wahai anak
adam, engkau mempunyai yang mencukupimu tetapi engkau malah mencari yang
membuatmu melampaui batas. Wahai anak adam, engkau tidak akan puas dengan yang
sedikit dan tidak akan kenyang dengan yang banyak. Wahai anak adam jika di
waktu pagi badanmu sehat, hatimu merasa aman, dan punya makanan untuk harimu
tersebut, maka biarlah dunia binasa (perduli amat dengan urusan dunia). (HR.
Ibnu `Adi dan Baihaqi dalam Syu`abul Iman dari Ibnu Umar, SHAHIH)
٦٦ـ٣٨ـ ابْنُ أُخْتِ الْقَوْمِ مِنهُمْ (حم ق
ت ن) عن أنس (د) عن أبي موسى (طب) عن جبير ابن مطعم، وعن إبن عباس، وعن أبي مالك الأشعري
(صح)ـ[8]
[66](38)- Anak laki-laki dari saudara perempuan suatu kaum adalah bagian dari
mereka (kaum tersebut). (HR. Ahmad,
Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Nasaa-i dari Anas. Riwayat Abu Dawud dari Abu
Musa. Riwayat Thabrani dalam Al-Kabir dari Ibnu Abbas dan dari Abu Malik Al-
Asy`ari, SHAHIH )
٦٧ـ٣٩ـ ابْنُ السَّبِيْلِ أَوَّلُ شَارِبٍ . يَعْنِى
مِنْ زَمْزَمَ (طص) عن أبي هريرة (ح)ـ[9]
[67](39)- Orang yang dalam perjalanan adalah orang yang (berhak) pertama kali
minum (dari air sumur zam-zam). (HR
Tabrani dalam Ash-Shaghir dari Abu Hurairah. HASAN)
٦٨ـ٤٠ـ
أَبُوبَكْرٍ وَ عُمَرُ سَيِّدَاكُهُوْلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ مِنَ الْأَوَّلِيْنَ وَ
الْآخِرِيْنَ، إِلَّا النَّبِيِّيْنَ وَ الْمُرْسَليْنَ (حم ت ه) عن علي (ه) عن أبي
جحيفة (ع) والضياء في المختارة عن أنس (طص) عن جابر وعن أبي سعيد (صح)ـ[10]
[1] Jam`ul Jawaami`: 156., Jami`us Shaghir: 58., Fathul Kabiir: 87.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[2] Jam`ul Jawaami`: 161., Jami`us Shaghir: 59., Fathul Kabiir: 89.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[3] Jam`ul Jawaami`: 183., Jami`us Shaghir: 60., Fathul Kabiir: 100.,
Kunuuzul Haqaaiq: 56.
[4] Jam`ul Jawaami`: 184., Jami`us Shaghir: 61., Fathul Kabiir: 102.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[5] Jam`ul Jawaami`: 185., Jami`us Shaghir: 62., Fathul Kabiir: 101.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[6] Jam`ul Jawaami`: 166., Jami`us Shaghir: 63., Fathul Kabiir: 97.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[7] Jam`ul Jawaami`: 168., Jami`us Shaghir: 65., Fathul Kabiir: 92.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[8] Jam`ul Jawaami`: 177., Jami`us Shaghir: 66., Fathul Kabiir: 93.,
Kunuuzul Haqaaiq: 53.
[9] Jam`ul Jawaami`: 178., Jami`us Shaghir: 67., Fathul Kabiir: 95.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[10] Jam`ul Jawaami`: 190., Jami`us Shaghir: 68., Fathul Kabiir: 108.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.16. hadits nomor 00058
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar