Perkataan Ridha
١٩٧٣ــ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ
مِنْ رِضْوَانِ اللهِ تَعَالَى مَايَظُنُّ أَنْ تَبْلُغَ مَا بَلَغَتْ فَيَكْتُبُ اللهُ
لَهُ بِهَا رِضْوَانَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَتَكَلَّمُ
بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللهِ تَعَالَى مَا يَظُنُّ أَنْ تَبْلُغُ مَابَلَغَتْ فَيَكْتُبُ
اللهُ عَلَيْهِ بِهَا سَخَطَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ (مالك حم ت ن ه حب ك) عن
بلال بن الحارث (صح)ـ
“Sesungguhnya (ada)
seorang laki-laki mengucapkan ucapan (yang mengandung) keridhaan Allah swt, ia
tidak mengira (perkataannya itu) akan sampai pada apa yang telah dicapainya,
maka sebab itu Allah menuliskan untuknya
keridhaan-Nya sampai hari kiamat, Sesungguhnya (ada) seorang laki-laki
mengucapkan ucapan (yang mengandung) kemurkaan Allah swt, ia tidak mengira (perkataannya
itu) akan sampai pada apa yang telah dicapainya, maka sebab itu Allah menuliskan untuknya kemurkaan-Nya sampai hari
kiamat”. (HR. Malik, Ahmad, Tirmidzi (2319), Nasaai, Ibnu Majah (3969), Ibnu
Hibban dari Bilal bin Al-Haarits. SHAHIH)
Ada seseorang yang mengucapkan perkataan
– perkataan yang diridhai dan dicintai Allah swt yang dia sendiri tidak
menyangka jika perkataannya tersebut bernilai sangat tinggi dalam keridhaan
Allah swt. Sejak perkataanya tersebut Allah menetapkan keridhaan-Nya di
sepanjang sisa hidupnya hingga hari kiamat, maka dia meninggal dalam keadaan
islam, tidak di siksa dalam kuburnya, dan tidak dihinakan dalam hari
berbangkit.
Ada seseorang yang mengucapkan perkataan
– perkataan yang mengandung kebencian Allah swt yang dia sendiri tidak
menyangka jika perkataannya tersebut bernilai sangat tinggi dalam kemurkaan
Allah swt. Sejak perkataanya tersebut Allah menetapkan kemurkaan-Nya di
sepanjang sisa hidupnya hingga hari kiamat, maka dia meninggal dalam keadaan
celaka, di siksa dalam kuburnya, dan dihinakan dalam hari berbangkit sehingga
dimasukan ke dalam api neraka.
R