٤٨٤٦ــ
السَّلَامُ اِسْمٌ مِنْ أَسْمَاءِ اللهِ تَعَالَى وَضَعَهُ اللهُ فِى الْأَرْضِ فَأَفْشُوْهُ
بَيْنَكُمْ فَإِنَّ الرَّجُلَ المُسْلِمَ إِذَا مَرَّ بِقَوْمٍ فَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ
فَرَدُّوْا عَلَيْهِ كَانَ لَهُ عَلَيْهِمْ فَضْلُ دَرَجَةٍ بِتَذْكِيْرِهِ إِيَّاهُمْ
السَّلَامَ فَإِنْ لَمْ يَرُدُّوا عَلَيْهِ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنْهُمْ وَأَطْيَبُ
(البزار هب) عن إبن مسعود (صح)ـ
4846-
As-Salaam (السَّلَام) adalah nama
dari nama – nama Allah swt yang telah Allah letakan di bumi, maka dari itu
ucapkanlah (tebarkanlah) salam diantara kalian. Karena apabila seorang muslim
lewat pada suatu kaum kemudian mengucapkan salam kemudian mereka menjawabnya
maka ia mempunyai satu keutamaan derajat diatas mereka karena ia mengingatkan
salam. Tetapi apabila mereka tidak menjawabnya maka akan menjawab yang lebih
baik dan lebih bagus dari mereka (yaitu para Malaikat yang mulia). (HR.
Al-Bajjaari dari Ibnu Masud. SHAHIH)[1]