٤٤٨٩ــ
الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمٰنُ تَبَارَكَ وَتَعَالَ. ارْحَمُوْا مَنْ فِى
الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ (حم د ت ك) عن إبن عمرو. زاد (حم ت ك)
والرَّحِمُ شِجْنَةٌ مِنَ الرَّحْمٰنِ فَمَنْ وَصَلَهَا وَصَلَهُ اللهُ وَمَنْ قَطَعَهَا
قَطَعَهُ ٱللهُ (صح)ـ
4489-
Orang – orang pengasih dikasihi oleh (Allah) Yang Maha Pengasih (Ar-Rahmaan)
tabaaraka wa ta`aalaa. Kasihanilah orang di bumi maka kamu dikasihi oleh
yang di langit. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Hakim dari Ibnu `Amr). Dan
Ahmad, Tirmidzi dan Hakim menambahkan “Dan Rahim (رَحِم) adalah terambil dari kata Ar-Rahmaan (الرَّحْمٰن) maka barangsiapa menyambungnya maka Allah akan
menyambungkannya dan barangsiapa memutusnya maka Allah akan memutuskannya”. (SHAHIH).
Orang
– orang yang belas kasihan kepada mahluk – mahluk Allah yang berada di bumi
akan dikasihi oleh Allah SWT dan mahluk – mahluk Allah SWT yang di langit.
Adapun
cara dan wujud kasih sayang tentu disesuaikan dengan situasi dan kondisi,
misalnya kasihanilah orang – orang bodoh dengan cara mengajar mereka, kasihanilah
orang – orang lemah dengan kelebihan yang kita punya, dan cara – cara lain yang
tidak bertentangan dengan syara.[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar