Rabu, 30 Desember 2020

Terjemah Jam`ul Jawaami` 14 - Madinah kota terakhir - جمع الجوامع للإمام جَلَال الدِّينِ السيوطي (المعروف بالجامع الكبير) ١٤ـ

 =

جمع الجوامع للإمام جَلَال الدِّينِ السيوطي (المعروف بالجامع الكبير) ١٤ـ

=

١٤/١٤ــ آخِرُ قَرْيَةٍ مِنْ قُرَى الْإِسْلَامِ خَرَابًا الْمَدِيْنَةُ (ت) عن أبي هريرة [حسن غريب][١٤]ــ

=

14/14 Daerah (negeri) terakhir dari daerah-daerah islam yang akan rusak adalah Al-Madinah (Al-Munawwarah). [HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah.HASAN GRHARIB] [14]

=

=

JAM`UL JAWAAMI` HADITS NO 14

JAMI`USH SHAGHIR NO 4

FATHUL KABIIR HADITS NO 5

KUNUUZUL HAQAAIQ NO 3

=

=

Terjemah Jam`ul Jawaami` 13 - Hari Rabu Na`as

 =

جمع الجوامع للإمام جَلَال الدِّينِ السيوطي (المعروف بالجامع الكبير) ١٣ـ

=

١٣/١٣ــ آخِرُ أَرْبِعاءَ فِي الشَّهْرِ يَوْمُ نَحْسٍ مُسْتَمِرٍّ(وَكيعٌ) فِي الْغرَر (وابنُ مردَوَيْه) فِي التَّفْسِيرِ(خطّ) عَن ابْن عَبَّاس. وفيه مَسْلَمَة بن الصَّلْت متروك، وأورده ابن الجوزى فى الموضوعات، ورواه الطيورى من وجه آخر عن ابن عباس موقوفا) [ض] [١٣]ــ

=

13/13 Hari rabu terakhir dalam setiap bulan adalah hari naas yang tetap. [HR Waki` dalam Al-Gharar, riwayat Ibnu Murdawiyah dalam at-Tafsir dan riwayat Khathib dari Ibnu Abbas. Di dalamnya ada Maslamah bin al-Shalt matruuk, Ibnu al-Jauzi meriwayatkan dalam Al-Maudhuu`aat, Ath-Thuyuuri meriwayatkan dari wajah lain dari Ibnu Abbas secara mauquuf. DHA`IF]

=

=

Terjemah Shahih Al-Jaami` Al-Kabiir 1 - Pintu surgaterbuka صحيح الجامع الكبير للإمام جَلَال الدِّينِ السيوطي ١

 =

صحيح الجامع الكبير للإمام جَلَال الدِّينِ السيوطي ١

=

١ــ آتِي بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ القيَامَةِ فَأَسْتَفْتحُ فَيَقُوْل الْخَازِنُ: مَنْ أَنْتَ؟ فَأَقُوْلُ: مُحَمَّدٌ فَيَقُوْلُ: بِكَ أُمِرتُ أَنْ لَا أَفْتَحَ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ (حم ،وعبد بن حميد، م عن أنس) صح (مسلم:١٩٧)[١]ـ

=

1-"Saya mendatangi pintu surga, pada hari kiamat, lalu saya meminta dibukakan. Lalu seorang penjaga (Malaikat) bertanya, "Siapa kamu?" Maka aku menjawab, 'Muhammad'. Lalu ia berkata, "Khusus untukmu, aku diperintahkan untuk tidak membukakan pintu untuk siapapun, sebelum kamu masuk." [HR. Ahmad, Abdu bin Hamid, Muslim dari Anas. SAHIH] [Muslim: 197] [1]

=

=

Terjemah Fathul Kabiir 10 Orang terakhir masuk surga الفتح الكبير في ضم الزيادة إلى الجامع الصغير ١٠

 =

الفتح الكبير في ضم الزيادة إلى الجامع الصغير ١٠

=

١٠ــ  آخِرُ مَن يَدْخُلُ الجَنَّةَ رَجُلٌ، فَهْوَ يَمْشِي مَرَّةً، ويَكْبُو مَرَّةً، وتَسْفَعُهُ النَّارُ مَرَّةً، فإذا ما جاوَزَها التَفَتَ إلَيْها، فقالَ: تَبارَكَ الذي نَجَّانِي مِنْكِ، لقَدْ أعْطانِي اللَّهُ شيئًا ما أعْطاهُ أحَدًا مِنَ الأوَّلِينَ والآخِرِينَ، فَتُرْفَعُ له شَجَرَةٌ، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه الشَّجَرَةِ فَلأَسْتَظِلَّ بظِلِّها، وأَشْرَبَ مِن مائِها، فيَقولُ اللَّهُ عزَّ وجلَّ: يا ابْنَ آدَمَ، لَعَلِّي إنَّ أعْطَيْتُكَها سَأَلْتَنِي غَيْرَها، فيَقولُ: لا، يا رَبِّ، ويُعاهِدُهُ أنْ لا يَسْأَلَهُ غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ لأنَّهُ يَرَى ما لا صَبْرَ له عليه، فيُدْنِيهِ مِنْها، فَيَسْتَظِلُّ بظِلِّها، ويَشْرَبُ مِن مائِها، ثُمَّ تُرْفَعُ له شَجَرَةٌ هي أحْسَنُ مِنَ الأُولَى، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه لأَشْرَبَ مِن مائِها، وأَسْتَظِلَّ بظِلِّها، لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ، ألَمْ تُعاهِدْنِي أنْ لا تَسْأَلَنِي غَيْرَها، فيَقولُ: لَعَلِّي إنْ أدْنَيْتُكَ مِنْها تَسْأَلُنِي غَيْرَها، فيُعاهِدُهُ أنْ لا يَسْأَلَهُ غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ لأنَّهُ يَرَى ما لا صَبْرَ له عليه، فيُدْنِيهِ مِنْها فَيَسْتَظِلُّ بظِلِّها، ويَشْرَبُ مِن مائِها، ثُمَّ تُرْفَعُ له شَجَرَةٌ عِنْدَ بابِ الجَنَّةِ هي أحْسَنُ مِنَ الأُولَيَيْنِ، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه لأَسْتَظِلَّ بظِلِّها، وأَشْرَبَ مِن مائِها، لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ، ألَمْ تُعاهِدْنِي أنْ لا تَسْأَلَنِي غَيْرَها، قالَ: بَلَى يا رَبِّ، هذِه لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ لأنَّهُ يَرَى ما لا صَبْرَ له عليها، فيُدْنِيهِ مِنْها، فإذا أدْناهُ مِنْها فَيَسْمَعُ أصْواتَ أهْلِ الجَنَّةِ، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْخِلْنِيها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ ما يَصْرِينِي مِنْكَ؟ أيُرْضِيكَ أنْ أُعْطِيَكَ الدُّنْيا ومِثْلَها معها؟ قالَ: يا رَبِّ، أتَسْتَهْزِئُ مِنِّي وأَنْتَ رَبُّ العالَمِينَ؟ فَضَحِكَ ابنُ مَسْعُودٍ، فقالَ: ألا تَسْأَلُونِي مِمَّ أضْحَكُ فقالوا: مِمَّ تَضْحَكُ، قالَ: هَكَذا ضَحِكَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ، فقالوا: مِمَّ تَضْحَكُ يا رَسولَ اللهِ، قالَ: مِن ضَحِكِ رَبِّ العالَمِينَ حِينَ قالَ: أتَسْتَهْزِئُ مِنِّي وأَنْتَ رَبُّ العالَمِينَ؟ فيَقولُ: إنِّي لا أسْتَهْزِئُ مِنْكَ، ولَكِنِّي علَى ما أشاءُ قادِرٌ (حم م) عن ابن مسعود (صح) [١٠]ـــ

=

10- Orang terakhir yang masuk surga adalah laki – laki yang sesekali berjalan dan sesekali tersungkur dan sesekali api membakarnya. Ketika ia telah dapat melewatinya, ia menoleh kepadanya seranya berkata: Maha suci Dzat yang telah menyelamatkanku darinya, sungguh Allah telah memberiku sesuatu yang yang belum pernah Dia berikan kepada mahluk yang awal dan yang akhir. Kemudian diperlihatkan kepadanya sebuah pohon. Diapun berkata: “Wahai Rabb, dekatkanlah aku kepada pohon ini , hingga aku bisa berteduh di bawah naungannya dan aku bisa meminum airnya. Kemudian Allah `Azza wa Jalla berfirman: Wahai anak adam, barang kali seandainya Aku berikan kepadamu permohonan tersebut apakah kamu akan meminta kepada-Ku permohonan lainnya?. Ia menjawab: Tidak, Wahai Rabb, dan Allah meminta  perjanjiannya  agar tidak akan meminta yang lainnya. Dan Rabb-nya mengerti dengan keadaannya, karena Dia melihat ketidaksabarannya. Kemudian Dia mendekatkannya ke pohon tersebut, hingga dia bisa berteduh di bawah naungannya dan dia bisa meminum airnya. Kemudian diperlihatkan kepadanya pohon lain yang lebih bagus dari pohon pertama. Ia pun berkata: Wahai Rab, dekatkanlah aku kepadanya, agar aku bisa minum airnya,  agar aku bisa berteduh dibawah naungannya, dan aku tidak akan meminta kepada-Mu selainnya. Kemudian Allah berfirman: Wahai anak adam, bukanlah kamu telah berjanji kepada-Ku tidak akan meminta kepada-Ku selainnya (pohon pertama)?. Bisa jadi setelah Aku mendekatkanmu kepadanya, kamu akan minta yang lain lagi kepada-Ku. Dan Rabb-nya mengerti dengan keadaannya, karena Dia melihat ketidaksabarannya. Kemudian Dia mendekatkannya ke pohon tersebut, hingga dia bisa berteduh di bawah naungannya dan dia bisa meminum airnya. Kemudian diperlihatkan kepadanya pohon di sisi pintu surga dimana pohon tersebut lebih bagus dari dua pohon sebelumnya.  Kemudian ia berkata: Wahai Rabb, dekatkanlah aku padanya agar aku bisa berteduh di bawah naungannya dan agar aku bisa meminum airnya, dan aku tidak akan meminta yang lainnya kepada-Mu. Allah berfirman: Wahai anak adam, bukankah kamu telah berjanji kepada-Ku tidak akan meminta kepada-Ku selainnya. Ia menjawab: benar Ya Rabb, dekatkan aku padanya dan aku tidak akan meminta selainnya. Dan Rabb-nya mengerti dengan keadaannya, karena Dia melihat ketidaksabarannya. Kemudian Dia mendekatkannya ke pohon tersebut. Ketika ia telah di dekatkan kepadanya, ia mendengar suara-suara penduduk surga, lalu iapun berkata:  Wahai Rabb, masukanlah aku ke dalam surga. Allah berfirman: Wahai anak adam, apakah yang bisa menghentikanmu meminta kepada-Ku terus menerus? Apakah kamu ridha seandainya aku berikan dunia bahkan ditambahkan lagi untukmu yang semisal dengannya?, Kemudian ia menjawab: Wahai Rabb, apakah Engkau mentertawakan aku sedangkan Engkau adalah Rabb Al-`Alami?. Allah berfirman: Sesungguhnya Aku tidak mentertawakanmu tetapi aku mampu melaksanakan sesuatu yang Aku kehendaki.” [HR. Ahmad dan Muslim dari Ibnu Mas`ud. SHAHIH] [10]

=

SHAHIH FATHUL KABIIR 1-10

بسم الله الرحمن الرحيم

١ـ١ـ آتِي بَابَ الجَنَّةِ فَأَسْتَفْتِحُ فَيَقُولُ الخَازِنُ مَنْ أنْتَ فَأَقُولُ مُحمَّدٌ فَيَقُولُ بِكَ أُمِرْتُ أنْ لاَ أَفْتَحَ لأَحَدٍ قَبْلَك (حم م) عَن أنَسٍ (ص)ـ[1]

[1](1)- "Saya mendatangi pintu surga, lalu saya meminta dibukakan. Lalu seorang penjaga (Malaikat) bertanya, "Siapa kamu?" Maka aku menjawab, 'Muhammad'. Lalu ia berkata, "Khusus untukmu, aku diperintahkan untuk tidak membukakan pintu untuk siapapun, sebelum kamu masuk." [HR. Ahmad, Muslim dari Anas. SAHIH] [Muslim: 197]

٢ـ٦ـ آخِرُ مَا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ النُّبُوّةِ الْأُوْلى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ (كر) عن أبي مسعود البدري (صح)ـ[2]

[2](6)- Yang terakhir bisa dijumpai manusia dari kalam kenabian pertama (sejak Adam AS hingga saat ini) adalah "Jika kamu tidak merasa malu maka berbuatlah sesukamu".(HR Ibnu `Asakir dalam Tarikhnya dari Abu Mas`ud Al-Badri. SHAHIH)

٣ـ٧ـ آخِرُ مَا تَكَلَّمَ بِهِ إِبْرَاهِيمُ  حِينَ أُلْقِيَ فِي النَّارِ حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ (خط) عن أبي هريرة، وقال: غريب، والمحفوظ من إبن عباس موقوف، رواه الحاكم (صح)ـ[3]

[3](7)- Perkataan terakhir yang diucapkan Ibrahim ketika dilemparkan ke dalam api adalah: HasbiyAllahu wa ni’mal wakiil, "Cukuplah Allah bagiku sebagai sebaik-baik yang diserahi." (HR. Khatib dari Abu Hurairah dan dia mengatakanna gharib. Yang mahfuzh dari Ibnu Abbas adalah mauquf. Riwayat Hakim. SHAHIH)

٤ـ٨ـ آخِرُ مَنْ يُحْشَرُ رَاعِيَانِ مِنْ مُزَيْنَةَ،  يُرِيدَانِ الْمَدِينَةَ، يَنْعِقَانِ بِغَنَمِهِمَا، فَيَجِدَانِهَا وُحُوْشًا، حَتَّى إِذَا بَلَغَا ثَنِيَّةَ الْوَدَاعِ خَرَّا عَلَى وُجُوهِهِمَا (ك)عن أبي هريرة (صح)ـ[4]

[4](8)- Orang terakhir yang akan meninggal dunia adalah dua orang penggembala dari Muzainah, mereka menuju ke kota Madinah, mereka meneriaki kambingnya, maka mereka mendapati kota madinah (kosong) banyak binatang buas, sehingga apabila mereka sampai daerah tsaniyatul wadaa mereka tersungkur  (mati). (HR Haakim dari Abu Hurairah. SHAHIH)

٥ـ١٠ـ آخِرُ مَن يَدْخُلُ الجَنَّةَ رَجُلٌ، فَهْوَ يَمْشِي مَرَّةً، ويَكْبُو مَرَّةً، وتَسْفَعُهُ النَّارُ مَرَّةً، فإذا ما جاوَزَها التَفَتَ إلَيْها، فقالَ: تَبارَكَ الذي نَجَّانِي مِنْكِ، لقَدْ أعْطانِي اللَّهُ شيئًا ما أعْطاهُ أحَدًا مِنَ الأوَّلِينَ والآخِرِينَ، فَتُرْفَعُ له شَجَرَةٌ، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه الشَّجَرَةِ فَلأَسْتَظِلَّ بظِلِّها، وأَشْرَبَ مِن مائِها، فيَقولُ اللَّهُ عزَّ وجلَّ: يا ابْنَ آدَمَ، لَعَلِّي إنَّ أعْطَيْتُكَها سَأَلْتَنِي غَيْرَها، فيَقولُ: لا، يا رَبِّ، ويُعاهِدُهُ أنْ لا يَسْأَلَهُ غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ لأنَّهُ يَرَى ما لا صَبْرَ له عليه، فيُدْنِيهِ مِنْها، فَيَسْتَظِلُّ بظِلِّها، ويَشْرَبُ مِن مائِها، ثُمَّ تُرْفَعُ له شَجَرَةٌ هي أحْسَنُ مِنَ الأُولَى، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه لأَشْرَبَ مِن مائِها، وأَسْتَظِلَّ بظِلِّها، لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ، ألَمْ تُعاهِدْنِي أنْ لا تَسْأَلَنِي غَيْرَها، فيَقولُ: لَعَلِّي إنْ أدْنَيْتُكَ مِنْها تَسْأَلُنِي غَيْرَها، فيُعاهِدُهُ أنْ لا يَسْأَلَهُ غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ لأنَّهُ يَرَى ما لا صَبْرَ له عليه، فيُدْنِيهِ مِنْها فَيَسْتَظِلُّ بظِلِّها، ويَشْرَبُ مِن مائِها، ثُمَّ تُرْفَعُ له شَجَرَةٌ عِنْدَ بابِ الجَنَّةِ هي أحْسَنُ مِنَ الأُولَيَيْنِ، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه لأَسْتَظِلَّ بظِلِّها، وأَشْرَبَ مِن مائِها، لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ، ألَمْ تُعاهِدْنِي أنْ لا تَسْأَلَنِي غَيْرَها، قالَ: بَلَى يا رَبِّ، هذِه لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ لأنَّهُ يَرَى ما لا صَبْرَ له عليها، فيُدْنِيهِ مِنْها، فإذا أدْناهُ مِنْها فَيَسْمَعُ أصْواتَ أهْلِ الجَنَّةِ، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْخِلْنِيها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ ما يَصْرِينِي مِنْكَ؟ أيُرْضِيكَ أنْ أُعْطِيَكَ الدُّنْيا ومِثْلَها معها؟ قالَ: يا رَبِّ، أتَسْتَهْزِئُ مِنِّي وأَنْتَ رَبُّ العالَمِينَ؟ فَضَحِكَ ابنُ مَسْعُودٍ، فقالَ: ألا تَسْأَلُونِي مِمَّ أضْحَكُ فقالوا: مِمَّ تَضْحَكُ، قالَ: هَكَذا ضَحِكَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ، فقالوا: مِمَّ تَضْحَكُ يا رَسولَ اللهِ، قالَ: مِن ضَحِكِ رَبِّ العالَمِينَ حِينَ قالَ: أتَسْتَهْزِئُ مِنِّي وأَنْتَ رَبُّ العالَمِينَ؟ فيَقولُ: إنِّي لا أسْتَهْزِئُ مِنْكَ، ولَكِنِّي علَى ما أشاءُ قادِرٌ (حم م) عن ابن مسعود (صح)ـ[5]

[5](10)- Orang terakhir yang masuk surga adalah laki – laki yang sesekali berjalan dan sesekali tersungkur dan sesekali api membakarnya. Ketika ia telah dapat melewatinya, ia menoleh kepadanya seranya berkata: Maha suci Dzat yang telah menyelamatkanku darinya, sungguh Allah telah memberiku sesuatu yang yang belum pernah Dia berikan kepada mahluk yang awal dan yang akhir. Kemudian diperlihatkan kepadanya sebuah pohon. Diapun berkata: “Wahai Rabb, dekatkanlah aku kepada pohon ini , hingga aku bisa berteduh di bawah naungannya dan aku bisa meminum airnya. Kemudian Allah `Azza wa Jalla berfirman: Wahai anak adam, barang kali seandainya Aku berikan kepadamu permohonan tersebut apakah kamu akan meminta kepada-Ku permohonan lainnya?. Ia menjawab: Tidak, Wahai Rabb, dan Allah meminta  perjanjiannya  agar tidak akan meminta yang lainnya. Dan Rabb-nya mengerti dengan keadaannya, karena Dia melihat ketidaksabarannya. Kemudian Dia mendekatkannya ke pohon tersebut, hingga dia bisa berteduh di bawah naungannya dan dia bisa meminum airnya. Kemudian diperlihatkan kepadanya pohon lain yang lebih bagus dari pohon pertama. Ia pun berkata: Wahai Rab, dekatkanlah aku kepadanya, agar aku bisa minum airnya,  agar aku bisa berteduh dibawah naungannya, dan aku tidak akan meminta kepada-Mu selainnya. Kemudian Allah berfirman: Wahai anak adam, bukanlah kamu telah berjanji kepada-Ku tidak akan meminta kepada-Ku selainnya (pohon pertama)?. Bisa jadi setelah Aku mendekatkanmu kepadanya, kamu akan minta yang lain lagi kepada-Ku. Dan Rabb-nya mengerti dengan keadaannya, karena Dia melihat ketidaksabarannya. Kemudian Dia mendekatkannya ke pohon tersebut, hingga dia bisa berteduh di bawah naungannya dan dia bisa meminum airnya. Kemudian diperlihatkan kepadanya pohon di sisi pintu surga dimana pohon tersebut lebih bagus dari dua pohon sebelumnya.  Kemudian ia berkata: Wahai Rabb, dekatkanlah aku padanya agar aku bisa berteduh di bawah naungannya dan agar aku bisa meminum airnya, dan aku tidak akan meminta yang lainnya kepada-Mu. Allah berfirman: Wahai anak adam, bukankah kamu telah berjanji kepada-Ku tidak akan meminta kepada-Ku selainnya. Ia menjawab: benar Ya Rabb, dekatkan aku padanya dan aku tidak akan meminta selainnya. Dan Rabb-nya mengerti dengan keadaannya, karena Dia melihat ketidaksabarannya. Kemudian Dia mendekatkannya ke pohon tersebut. Ketika ia telah di dekatkan kepadanya, ia mendengar suara-suara penduduk surga, lalu iapun berkata:  Wahai Rabb, masukanlah aku ke dalam surga. Allah berfirman: Wahai anak adam, apakah yang bisa menghentikanmu meminta kepada-Ku terus menerus? Apakah kamu ridha seandainya aku berikan dunia bahkan ditambahkan lagi untukmu yang semisal dengannya?, Kemudian ia menjawab: Wahai Rabb, apakah Engkau mentertawakan aku sedangkan Engkau adalah Rabb Al-`Alami?. Allah berfirman: Sesungguhnya Aku tidak mentertawakanmu tetapi aku mampu melaksanakan sesuatu yang Aku kehendaki.” (HR. Ahmad dan Muslim dari Ibnu Mas`ud. SHAHIH).

٦ـ١٥ـ آكِلُ الرِّبَا و مُوَكِّلُهُ و كَاتِبُهُ و شَاهِدَاهُ، إذَا عَلِمُوْا ذَلِكَ، و الوَاشِمَةُ و المَوْشُوْمَةُ لِلْحُسْنِ وَ لَاوِي الصَّدَقَةِ و المُرْتَدُ أَعْرَابِيًّا بَعْدَ الهِجْرَةِ مَلْعُوْنُوْنَ عَلَى لِسَانِ مُحَمَّدٍ يَوْمَ القِيَامَةِ (ن) عن إبن مسعود (صح)ـ[6]

[6](15)- Orang yang makan riba, orang yang memberi makan riba, orang yang mencatat riba, dan kedua saksi riba, jika mereka mengetahuinya, orang yang membuat tato, orang yang ditato untuk hiasan, orang yang tidak mau membayar zakat, orang arab badui yang murtad setelah hijrah ke Madinah adalah orang yang dilaknati menurut ucapan Muhammad di hari kiamat. (HR. Nasa`i, dari Ibnu Mas`ud, SHAHIH)

٧ـ١٦ـ آكُلُ كَما يَأْكُلُ الْعَبْدُ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَزِنُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ مَا سَقَى مِنْهَا كَافِرًا كَأْسًا (هناد) في الزهد عن إبن عمر بن مرة مرسلا (صح)ـ[7]

[7](16)- Aku makan seperti makannya budak, demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya dunia sebanding dengan satu sayap nyamuk di sisi Allah, maka Allah tidak akan memberi minum orang kafir dari dunia (yang rendah dan sangat sedikit) tersebut, walaupun hanya segelas saja. (HR. Hannad dalam az-Zuhdi dari Ibni Umar bin Murrah secara mursal. SHAHIH)

٨ـ١٧ـ آكُلُ كَمَايَأْكُلُ الْعَبْدُ، وَأَجْلِسُ كَمَايَجْلِسُ العَبْدُ ـ إبن سعد (ع حب) عن عائشة (ح)ـ[8]

[8](17)- Aku makan seperti makannya budak dan aku duduk seperti duduknya budak. (HR Ibnu Sa`id, Abu Ya`la dan Ibnu Hibban dari Aisyah. HASAN)

٩ـ١٨ـ آكُلُ كَمَايَأْكُلُ الْعَبْدُ، وَأَجْلِسُ كَمَايَجْلِسُ العَبْدُ فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ ـ إبن سعد (هب) عن يحي بن كثير مرسلا (صح)ـ[9]

[9](18)- Aku makan seperti makannya budak dan aku duduk seperti duduknya budak. Sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba (HR Ibnu Sa`id dengan sanad hasan dan Thabrani dalam kitab Syu`abul Iman dari Yahya bin Abu Katsir secara mursal. SHAHIH)

١٠ـ١٩ـ الفَقْرَ تَخَافُونَ والَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتُصَبَّنَّ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا صَبّاً حَتَّى لَا يُزيغَ قَلْبَ أَحَدِكُمْ إِنْ أَزَاغَهُ إِلاَّ هِيَ وايْمُ الله لَقَدْ تَرَكْتُكُمْ على مِثْلِ البَيْضَاءِ لَيْلُهَا وَنَهَارُهَا سَوَاءٌ) (هـ) عَن أبي الدَّرداء (ح)ـ[10]

[1](19)- Apakah kalian merasa takut dengan kemiskinan? Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, dunia ini benar-benar akan dituangkan kepada kalian (di lapangkan harta bendanya), sehingga hati kalian tidak akan tersesat terkecuali karena dunia. Demi Allah, sungguh benar-benar telah aku tinggalkan untuk kalian (ajaran agama) yang terang benerang, malam dan siangnya sama saja. (HR. Ibnu Majah dari Abi Darda. HASAN).


[1] Jam`ul Jawaami`: 1., Jami`us Shaghir: 2., Fathul Kabiir: 1., Kunuuzul Haqaaiq: .

[2] Jam`ul Jawaami`: 8., Jami`us Shaghir: 6., Fathul Kabiir: 6., Kunuuzul Haqaaiq: .

[3] Jam`ul Jawaami`: 9., Jami`us Shaghir: 7., Fathul Kabiir: 7., Kunuuzul Haqaaiq: .

[4] Jam`ul Jawaami`: 15., Jami`us Shaghir: 5., Fathul Kabiir: 8., Kunuuzul Haqaaiq: .

[5] Jam`ul Jawaami`: 12., Jami`us Shaghir: ., Fathul Kabiir: 10., Kunuuzul Haqaaiq: .

[6] Jam`ul Jawaami`: 25., Jami`us Shaghir: 13., Fathul Kabiir: 15., Kunuuzul Haqaaiq: .

[7] Jam`ul Jawaami`: 27., Jami`us Shaghir: ., Fathul Kabiir: 16., Kunuuzul Haqaaiq: .

[8] Jam`ul Jawaami`: 29., Jami`us Shaghir: 14., Fathul Kabiir: 17., Kunuuzul Haqaaiq: 6.

[9] Jam`ul Jawaami`: 26., Jami`us Shaghir: ., Fathul Kabiir: 18., Kunuuzul Haqaaiq: .

[10] Jam`ul Jawaami`: ., Jami`us Shaghir: ., Fathul Kabiir: 19., Kunuuzul Haqaaiq: .


Terjemah Jam`ul Jawaami` 12 - Orang terakhir yang masuk surga جمع الجوامع للإمام جَلَال الدِّينِ السيوطي (المعروف بالجامع الكبير) ١٢ ـ

 =

جمع الجوامع للإمام جَلَال الدِّينِ السيوطي (المعروف بالجامع الكبير) ١٢ ـ

=

١٢/١٢ــ آخِرُ مَن يَدْخُلُ الجَنَّةَ رَجُلٌ، فَهْوَ يَمْشِي مَرَّةً، ويَكْبُو مَرَّةً، وتَسْفَعُهُ النَّارُ مَرَّةً، فإذا ما جاوَزَها التَفَتَ إلَيْها، فقالَ: تَبارَكَ الذي نَجَّانِي مِنْكِ، لقَدْ أعْطانِي اللَّهُ شيئًا ما أعْطاهُ أحَدًا مِنَ الأوَّلِينَ والآخِرِينَ، فَتُرْفَعُ له شَجَرَةٌ، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه الشَّجَرَةِ فَلأَسْتَظِلَّ بظِلِّها، وأَشْرَبَ مِن مائِها، فيَقولُ اللَّهُ عزَّ وجلَّ: يا ابْنَ آدَمَ، لَعَلِّي إنَّ أعْطَيْتُكَها سَأَلْتَنِي غَيْرَها، فيَقولُ: لا، يا رَبِّ، ويُعاهِدُهُ أنْ لا يَسْأَلَهُ غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ لأنَّهُ يَرَى ما لا صَبْرَ له عليه، فيُدْنِيهِ مِنْها، فَيَسْتَظِلُّ بظِلِّها، ويَشْرَبُ مِن مائِها، ثُمَّ تُرْفَعُ له شَجَرَةٌ هي أحْسَنُ مِنَ الأُولَى، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه لأَشْرَبَ مِن مائِها، وأَسْتَظِلَّ بظِلِّها، لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ، ألَمْ تُعاهِدْنِي أنْ لا تَسْأَلَنِي غَيْرَها، فيَقولُ: لَعَلِّي إنْ أدْنَيْتُكَ مِنْها تَسْأَلُنِي غَيْرَها، فيُعاهِدُهُ أنْ لا يَسْأَلَهُ غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ لأنَّهُ يَرَى ما لا صَبْرَ له عليه، فيُدْنِيهِ مِنْها فَيَسْتَظِلُّ بظِلِّها، ويَشْرَبُ مِن مائِها، ثُمَّ تُرْفَعُ له شَجَرَةٌ عِنْدَ بابِ الجَنَّةِ هي أحْسَنُ مِنَ الأُولَيَيْنِ، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه لأَسْتَظِلَّ بظِلِّها، وأَشْرَبَ مِن مائِها، لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ، ألَمْ تُعاهِدْنِي أنْ لا تَسْأَلَنِي غَيْرَها، قالَ: بَلَى يا رَبِّ، هذِه لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ لأنَّهُ يَرَى ما لا صَبْرَ له عليها، فيُدْنِيهِ مِنْها، فإذا أدْناهُ مِنْها فَيَسْمَعُ أصْواتَ أهْلِ الجَنَّةِ، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْخِلْنِيها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ ما يَصْرِينِي مِنْكَ؟ أيُرْضِيكَ أنْ أُعْطِيَكَ الدُّنْيا ومِثْلَها معها؟ قالَ: يا رَبِّ، أتَسْتَهْزِئُ مِنِّي وأَنْتَ رَبُّ العالَمِينَ؟ فَضَحِكَ ابنُ مَسْعُودٍ، فقالَ: ألا تَسْأَلُونِي مِمَّ أضْحَكُ فقالوا: مِمَّ تَضْحَكُ، قالَ: هَكَذا ضَحِكَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ، فقالوا: مِمَّ تَضْحَكُ يا رَسولَ اللهِ، قالَ: مِن ضَحِكِ رَبِّ العالَمِينَ حِينَ قالَ: أتَسْتَهْزِئُ مِنِّي وأَنْتَ رَبُّ العالَمِينَ؟ فيَقولُ: إنِّي لا أسْتَهْزِئُ مِنْكَ، ولَكِنِّي علَى ما أشاءُ قادِرٌ (أحمد، ومسلم، والطبرانى، والبيهقى فى البعث عن ابن مسعود، في كتاب الإيمان) (صح) [١٢]ــ

=

12/12 Orang terakhir yang masuk surga adalah laki – laki yang sesekali berjalan dan sesekali tersungkur dan sesekali api membakarnya. Ketika ia telah dapat melewatinya, ia menoleh kepadanya seranya berkata: Maha suci Dzat yang telah menyelamatkanku darinya, sungguh Allah telah memberiku sesuatu yang yang belum pernah Dia berikan kepada mahluk yang awal dan yang akhir. Kemudian diperlihatkan kepadanya sebuah pohon. Diapun berkata: “Wahai Rabb, dekatkanlah aku kepada pohon ini , hingga aku bisa berteduh di bawah naungannya dan aku bisa meminum airnya. Kemudian Allah `Azza wa Jalla berfirman: Wahai anak adam, barang kali seandainya Aku berikan kepadamu permohonan tersebut apakah kamu akan meminta kepada-Ku permohonan lainnya?. Ia menjawab: Tidak, Wahai Rabb, dan Allah meminta  perjanjiannya  agar tidak akan meminta yang lainnya. Dan Rabb-nya mengerti dengan keadaannya, karena Dia melihat ketidaksabarannya. Kemudian Dia mendekatkannya ke pohon tersebut, hingga dia bisa berteduh di bawah naungannya dan dia bisa meminum airnya. Kemudian diperlihatkan kepadanya pohon lain yang lebih bagus dari pohon pertama. Ia pun berkata: Wahai Rab, dekatkanlah aku kepadanya, agar aku bisa minum airnya,  agar aku bisa berteduh dibawah naungannya, dan aku tidak akan meminta kepada-Mu selainnya. Kemudian Allah berfirman: Wahai anak adam, bukanlah kamu telah berjanji kepada-Ku tidak akan meminta kepada-Ku selainnya (pohon pertama)?. Bisa jadi setelah Aku mendekatkanmu kepadanya, kamu akan minta yang lain lagi kepada-Ku. Dan Rabb-nya mengerti dengan keadaannya, karena Dia melihat ketidaksabarannya. Kemudian Dia mendekatkannya ke pohon tersebut, hingga dia bisa berteduh di bawah naungannya dan dia bisa meminum airnya. Kemudian diperlihatkan kepadanya pohon di sisi pintu surga dimana pohon tersebut lebih bagus dari dua pohon sebelumnya.  Kemudian ia berkata: Wahai Rabb, dekatkanlah aku padanya agar aku bisa berteduh di bawah naungannya dan agar aku bisa meminum airnya, dan aku tidak akan meminta yang lainnya kepada-Mu. Allah berfirman: Wahai anak adam, bukankah kamu telah berjanji kepada-Ku tidak akan meminta kepada-Ku selainnya. Ia menjawab: benar Ya Rabb, dekatkan aku padanya dan aku tidak akan meminta selainnya. Dan Rabb-nya mengerti dengan keadaannya, karena Dia melihat ketidaksabarannya. Kemudian Dia mendekatkannya ke pohon tersebut. Ketika ia telah di dekatkan kepadanya, ia mendengar suara-suara penduduk surga, lalu iapun berkata:  Wahai Rabb, masukanlah aku ke dalam surga. Allah berfirman: Wahai anak adam, apakah yang bisa menghentikanmu meminta kepada-Ku terus menerus? Apakah kamu ridha seandainya aku berikan dunia bahkan ditambahkan lagi untukmu yang semisal dengannya?, Kemudian ia menjawab: Wahai Rabb, apakah Engkau mentertawakan aku sedangkan Engkau adalah Rabb Al-`Alami?. Allah berfirman: Sesungguhnya Aku tidak mentertawakanmu tetapi aku mampu melaksanakan sesuatu yang Aku kehendaki.” [HR. Ahmad, Muslim, Thabrani dan Baihaqi dalam bab kebangkitan dari Ibnu Mas`ud, dalam kitab iman. SHAHIH] [12]

=



=

Terjemah Jam`ul Jawaami` 11 - Orang terakhir yang keluar dari neraka

 =

جمع الجوامع للإمام جَلَال الدِّينِ السيوطي (المعروف بالجامع الكبير)ـ١١ـ

=

١١/١١ــ  آخر من يخرج من النار رجلان، يقول الله عزَّ وَجَلَّ لأحدهما: يا ابن آدم ما أعددتَ لهذا اليوم؟ هل عملتَ خيرًا قط؟ هل رجوتَنى؟ فيقول لا يا رب فيؤمر به إلى النار فهو أشد أهل النار حسرة ويقول للآخر يا ابن آدم ما أعددتَ لهذا اليوم هل عملتَ خيرًا قط ورجوتنى فيقول لا يا رب إلا أنى كنت أرجوك فيُرفع له شجرةٌ فيقول أى رب أَقِرَّنِى تحت هذه الشجرة فأستظل بظلِّها وآكل من ثمرها وأشرب من مائها ويعاهده أن لا يسأله غير هذا فَيُقِرَّه تحتها ثم تُرفع له شجرةٌ أحسن من الأولى وأَغْدق ماء فيقول أى رب أَقِرَّنِى تحتها لا أسألك غيرها فأستظل بظلها وأشرب من مائها فيقول يا ابن آدم ألم تعاهدنى أن لا تسألنى غيرها فيقول أى رب هذه لا أسألك غيرها فَيُقِرَّه تحتها ثم تُرفع له شجرةٌ عند باب الجنة هى أحسن من الأُولَيَيْن وأَغْدَق ماء فيقول أى رب هذه فأَقِرَّنِى تحتها فيُدنيه منها ويعاهده أن لا يسأله غيرها فيسمع أصواتَ أهل الجنة فلا يتمالك فيقول أى رب أدخلنى الجنة فيقول الله سَلْ وتَمَنَّ فيسأل ويتمنى مقدار ثلاثة أيام من أيام الدنيا ويلقِّنه الله ما لا علم له به فيسأل ويتمنى فإذا فرغ قال لك ما سألت ومثله معه وقال أبو هريرة وعشرة أمثاله (أحمد، وعبد بن حميد عن أبى سعيد وأبى هريرة معًا) رجال (حم) رجال الصحيح (ص) [١١]ــ

=

11/11 Orang terakhir yang keluar dari neraka adalah dua orang laki-laki. Bertanyalah Allah Yang Maha Mulia dan Yang Maha Besar kepada salah seorang dari keduanya: Wahai anak adam, apa yang telah kamu persiapkan untuk hari ini? Apakah kamu telah beramal kebaikan sejak dahulu? Apakah kamu telah berharap kepada-Ku?  Maka dia menjawab: Tidak, wahai Tuhanku, maka diapun diperintahkan (dilemparkan) ke neraka, maka dia menjadi ahli neraka yang paling banyak mengeluh (kepayahan). Dan Allah bertanya kepada yang lainnya : Wahai anak adam, apa yang telah kamu persiapkan untuk hari ini? Apakah kamu telah beramal kebaikan sejak dahulu? Apakah kamu telah berharap kepada-Ku?  Maka dia menjawab: Tidak, Wahai Tuhanku, terapi aku benar – benar berharap kepada-Mu, kemudian diangkatlah sebuah pohon untuknya, dan dia berkata: Hai Tuhanku tempatkanlah aku dibawah pohon ini agar aku bisa berteduh dibawah naungannya dan agar aku bisa makan dari buahnya dan aku minum dari airnya, dan dia berjanji kepada Allah tidak akan meminta selain hal tersebut, maka Allah menempatkannya dibawah pohon tersebut. Setelah itu kemudian didirikan lagi untuknya sebuah pohon yang lebih bagus dari pohon yang pertama dan lebih banyak airnya. Kemudian dia berkata: Hai Rabbi, tempatkanlah aku dibawah pohon tersebut dan aku tidak akan minta selainnya, agar aku bisa berteduh di bawah naungannya dan aku bisa minum dari airnya. Kemudian Allah berirman: Wahai anak adam, bukanlah kamu telah berjanji tidak akan meminta selain pohon itu (yang pertama)? Kemudian dia berkata: Hai Tuhanku, ini saja, maka aku tidak akan minta lagi kepada-Mu selain pohon ini. Kemudian Allah menempatkannya dibawah pohon yang kedua (tersebut). Setelah itu kemudian didirikan lagi sebuah pohon dekat pintu surga  yang lebih bagus dari kedua pohon terdahulu dan lebih banyak airnya. Maka laki-laki tadi berkata: Hai Tuhanku, pohon ini, tempatkanlah aku dibawahnya, kemudian diapun mendekati pohon tersebut dan berjanji kepada Allah tiak akan meminta (lagi) selain pohon (ketiga) tersebut. Kemudian ia mendengar suara-suara ahli surga  (sehingga) dia tidak bisa menahan dirinya (ingin masuk surga). Kemudian ia berkata: Hai Tuhanku, masukanlah aku ke dalam surga. Kemudian Allah berfirman: Mintalah dan berharaplah. Kemudian iapun meminta dan berharap selama kira-kira tiga hari seperti lamanya hari di dunia. Dan Allah mengajarkan kepadanya ilmu – ilmu yang dia tidak tahu. Kemudian iapun meminta dan berharap (kepada Allah). Kemudian setelah selesai, Allah berfirman: Untukmu apa yang telah kamu minta dan bersamanya (ada tambahan) seperti yang kamu minta. Abu Hurairah berkata: Dan sepuluh kali lipat yang serupa. [HR. Ahmad, dan `Abd bin Hamiid dari Abi Sa`iid, dan Abi Hurairah secara bersamaan. SHAHIH] [11]

=

=

Selasa, 29 Desember 2020

Terjemah Fathul Kabir 9 - Orang terakhir masuk surga الفتح الكبير في ضم الزيادة إلى الجامع الصغيرـ٩ــ

 =

الفتح الكبير في ضم الزيادة إلى الجامع الصغيرـ٩ــ

=

٩ــ آخِرُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ "جُهَيْنَةَ" فَيَقُوْلُ أَهْلُ الْجَنَّةِ، عِنْدَ جُهَيْنَةَ الْخَبَرُ الْيَقِيْنُ (خط) رواة مالك عن إبن عمر (ض) [٩]ــ

=

9-Orang yang terakhir masuk surga adalah laki-laki yang di panggil "Juhainah", maka berkatalah ahli surga :"pada Juhainah ada kabar yakin. [HR Khatib dalam perawi-perawi Malik dari Ibnu Umar. Dha`if]


Penjelasan
Juhainah merupakan ahli tauhid (orang beriman) yang masuk neraka. Kemudian menjadi orang terakhir yang masuk surga. Dia punya informasi yang meyakinkan tentang apakah masih ada orang yang disiksa di neraka atau tidak.

=

Jaami`ush Shaghiir haditss nomor 3

 

٣ــ  آخِرُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ "جُهَيْنَةَ" فَيَقُوْلُ أَهْلُ الْجَنَّةِ، عِنْدَ جُهَيْنَةَ الْخَبَرُ الْيَقِيْنُ (خط) رواة مالك عن إبن عمر (ض)ـ

3- Orang yang terakhir masuk surga adalah laki-laki yang di panggil "Juhainah", maka berkatalah ahli surga :"pada Juhainah ada kabar yakin”. (HR Khatib dalam perawi-perawi Malik dari Ibnu Umar. DHAIF)[1]

Imam Daruquthni menceritakan: “Sesungguhnya surga diharamkan bagi semua Nabi sehingga aku memasukinya dan diharamkan bagi semua umat sehingga umatku memasukinya”.

Ibnul Qayyim berkata: “Umat Nabi Muhammad saw merupakan umat yang terakhir diturunkan ke muka bumi tetapi merupakan umat yang lebih dahulu menempati tempat tertinggi, yang lebih dahulu mendapatkan naungan arasyi, lebih dahulu menyelesaikan pengadilan akherat, lebih dahulu melewati shirath, dan lebih dahulu masuk surga”.

Juhainah merupakan nama sebuah Qabilah yang kemudian digunakan menjadi nama seorang laki-laki. Juhainah merupakan ahli tauhid (orang beriman) yang masuk neraka. Kemudian (keluar dari neraka) dan menjadi orang terakhir yang masuk surga. Dia punya informasi yang meyakinkan tentang apakah masih ada orang yang disiksa di neraka atau tidak.

Ahlul Jannah (penduduk surga) terdiri dari manusia, jin, malaikat, bidadari dan mahluk lainnya. Tetapi dalam kontek ini adalah manusia yang saling berbicara antara satu sama lainnya tentang kabar yang ada pada Juhainah.[2]



[1] Jaami`ush Shaghiir 3., Fathul Kabiir 9., Jam`ul Jawaami 16`., Kunuuzul Haqaaiq.

[2] Faidhul Qadiir penjelasan hadits nomor 3.

=

Terjemah Fathul Kabir 8 - Orang terakhir meninggal dunia - الفتح الكبير في ضم الزيادة إلى الجامع الصغيرـ٨ــ

 =

الفتح الكبير في ضم الزيادة إلى الجامع الصغيرـ٨ــ

=

٨ــ آخِرُ مَنْ يُحْشَرُ رَاعِيَانِ مِنْ مُزَيْنَةَ،  يُرِيدَانِ الْمَدِينَةَ، يَنْعِقَانِ بِغَنَمِهِمَا، فَيَجِدَانِهَا وُحُوْشًا، حَتَّى إِذَا بَلَغَا ثَنِيَّةَ الْوَدَاعِ خَرَّا عَلَى وُجُوهِهِمَا (ك)عن أبي هريرة (صح) [٨]ــ


=

8-Orang terakhir yang akan meninggal dunia adalah dua orang penggembala dari Muzainah, mereka menuju ke kota Madinah, mereka meneriaki kambingnya, maka mereka mendapati kota madinah (kosong) banyak binatang buas, sehingga apabila mereka sampai daerah tsaniyatul wadaa mereka tersungkur  (mati). [HR Haakim dari Abu Hurairah. SHAHIH] [8]


Penjelasan
Ada yang memahami hadits ini bahwa ketika dua orang tersebut menggiring kambing mereka, tiba - tiba kambing - kambing mereka berubah menjadi buas dan ketika mereka sampai di tsaniyatul wadaa merekapun tersungkur meninggal dunia.

=

SHAHIH FATHUL KABIIR 1-10

بسم الله الرحمن الرحيم

١ـ١ـ آتِي بَابَ الجَنَّةِ فَأَسْتَفْتِحُ فَيَقُولُ الخَازِنُ مَنْ أنْتَ فَأَقُولُ مُحمَّدٌ فَيَقُولُ بِكَ أُمِرْتُ أنْ لاَ أَفْتَحَ لأَحَدٍ قَبْلَك (حم م) عَن أنَسٍ (ص)ـ[1]

[1](1)- "Saya mendatangi pintu surga, lalu saya meminta dibukakan. Lalu seorang penjaga (Malaikat) bertanya, "Siapa kamu?" Maka aku menjawab, 'Muhammad'. Lalu ia berkata, "Khusus untukmu, aku diperintahkan untuk tidak membukakan pintu untuk siapapun, sebelum kamu masuk." [HR. Ahmad, Muslim dari Anas. SAHIH] [Muslim: 197]

٢ـ٦ـ آخِرُ مَا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ النُّبُوّةِ الْأُوْلى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ (كر) عن أبي مسعود البدري (صح)ـ[2]

[2](6)- Yang terakhir bisa dijumpai manusia dari kalam kenabian pertama (sejak Adam AS hingga saat ini) adalah "Jika kamu tidak merasa malu maka berbuatlah sesukamu".(HR Ibnu `Asakir dalam Tarikhnya dari Abu Mas`ud Al-Badri. SHAHIH)

٣ـ٧ـ آخِرُ مَا تَكَلَّمَ بِهِ إِبْرَاهِيمُ  حِينَ أُلْقِيَ فِي النَّارِ حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ (خط) عن أبي هريرة، وقال: غريب، والمحفوظ من إبن عباس موقوف، رواه الحاكم (صح)ـ[3]

[3](7)- Perkataan terakhir yang diucapkan Ibrahim ketika dilemparkan ke dalam api adalah: HasbiyAllahu wa ni’mal wakiil, "Cukuplah Allah bagiku sebagai sebaik-baik yang diserahi." (HR. Khatib dari Abu Hurairah dan dia mengatakanna gharib. Yang mahfuzh dari Ibnu Abbas adalah mauquf. Riwayat Hakim. SHAHIH)

٤ـ٨ـ آخِرُ مَنْ يُحْشَرُ رَاعِيَانِ مِنْ مُزَيْنَةَ،  يُرِيدَانِ الْمَدِينَةَ، يَنْعِقَانِ بِغَنَمِهِمَا، فَيَجِدَانِهَا وُحُوْشًا، حَتَّى إِذَا بَلَغَا ثَنِيَّةَ الْوَدَاعِ خَرَّا عَلَى وُجُوهِهِمَا (ك)عن أبي هريرة (صح)ـ[4]

[4](8)- Orang terakhir yang akan meninggal dunia adalah dua orang penggembala dari Muzainah, mereka menuju ke kota Madinah, mereka meneriaki kambingnya, maka mereka mendapati kota madinah (kosong) banyak binatang buas, sehingga apabila mereka sampai daerah tsaniyatul wadaa mereka tersungkur  (mati). (HR Haakim dari Abu Hurairah. SHAHIH)

٥ـ١٠ـ آخِرُ مَن يَدْخُلُ الجَنَّةَ رَجُلٌ، فَهْوَ يَمْشِي مَرَّةً، ويَكْبُو مَرَّةً، وتَسْفَعُهُ النَّارُ مَرَّةً، فإذا ما جاوَزَها التَفَتَ إلَيْها، فقالَ: تَبارَكَ الذي نَجَّانِي مِنْكِ، لقَدْ أعْطانِي اللَّهُ شيئًا ما أعْطاهُ أحَدًا مِنَ الأوَّلِينَ والآخِرِينَ، فَتُرْفَعُ له شَجَرَةٌ، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه الشَّجَرَةِ فَلأَسْتَظِلَّ بظِلِّها، وأَشْرَبَ مِن مائِها، فيَقولُ اللَّهُ عزَّ وجلَّ: يا ابْنَ آدَمَ، لَعَلِّي إنَّ أعْطَيْتُكَها سَأَلْتَنِي غَيْرَها، فيَقولُ: لا، يا رَبِّ، ويُعاهِدُهُ أنْ لا يَسْأَلَهُ غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ لأنَّهُ يَرَى ما لا صَبْرَ له عليه، فيُدْنِيهِ مِنْها، فَيَسْتَظِلُّ بظِلِّها، ويَشْرَبُ مِن مائِها، ثُمَّ تُرْفَعُ له شَجَرَةٌ هي أحْسَنُ مِنَ الأُولَى، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه لأَشْرَبَ مِن مائِها، وأَسْتَظِلَّ بظِلِّها، لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ، ألَمْ تُعاهِدْنِي أنْ لا تَسْأَلَنِي غَيْرَها، فيَقولُ: لَعَلِّي إنْ أدْنَيْتُكَ مِنْها تَسْأَلُنِي غَيْرَها، فيُعاهِدُهُ أنْ لا يَسْأَلَهُ غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ لأنَّهُ يَرَى ما لا صَبْرَ له عليه، فيُدْنِيهِ مِنْها فَيَسْتَظِلُّ بظِلِّها، ويَشْرَبُ مِن مائِها، ثُمَّ تُرْفَعُ له شَجَرَةٌ عِنْدَ بابِ الجَنَّةِ هي أحْسَنُ مِنَ الأُولَيَيْنِ، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه لأَسْتَظِلَّ بظِلِّها، وأَشْرَبَ مِن مائِها، لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ، ألَمْ تُعاهِدْنِي أنْ لا تَسْأَلَنِي غَيْرَها، قالَ: بَلَى يا رَبِّ، هذِه لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ لأنَّهُ يَرَى ما لا صَبْرَ له عليها، فيُدْنِيهِ مِنْها، فإذا أدْناهُ مِنْها فَيَسْمَعُ أصْواتَ أهْلِ الجَنَّةِ، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْخِلْنِيها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ ما يَصْرِينِي مِنْكَ؟ أيُرْضِيكَ أنْ أُعْطِيَكَ الدُّنْيا ومِثْلَها معها؟ قالَ: يا رَبِّ، أتَسْتَهْزِئُ مِنِّي وأَنْتَ رَبُّ العالَمِينَ؟ فَضَحِكَ ابنُ مَسْعُودٍ، فقالَ: ألا تَسْأَلُونِي مِمَّ أضْحَكُ فقالوا: مِمَّ تَضْحَكُ، قالَ: هَكَذا ضَحِكَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ، فقالوا: مِمَّ تَضْحَكُ يا رَسولَ اللهِ، قالَ: مِن ضَحِكِ رَبِّ العالَمِينَ حِينَ قالَ: أتَسْتَهْزِئُ مِنِّي وأَنْتَ رَبُّ العالَمِينَ؟ فيَقولُ: إنِّي لا أسْتَهْزِئُ مِنْكَ، ولَكِنِّي علَى ما أشاءُ قادِرٌ (حم م) عن ابن مسعود (صح)ـ[5]

[5](10)- Orang terakhir yang masuk surga adalah laki – laki yang sesekali berjalan dan sesekali tersungkur dan sesekali api membakarnya. Ketika ia telah dapat melewatinya, ia menoleh kepadanya seranya berkata: Maha suci Dzat yang telah menyelamatkanku darinya, sungguh Allah telah memberiku sesuatu yang yang belum pernah Dia berikan kepada mahluk yang awal dan yang akhir. Kemudian diperlihatkan kepadanya sebuah pohon. Diapun berkata: “Wahai Rabb, dekatkanlah aku kepada pohon ini , hingga aku bisa berteduh di bawah naungannya dan aku bisa meminum airnya. Kemudian Allah `Azza wa Jalla berfirman: Wahai anak adam, barang kali seandainya Aku berikan kepadamu permohonan tersebut apakah kamu akan meminta kepada-Ku permohonan lainnya?. Ia menjawab: Tidak, Wahai Rabb, dan Allah meminta  perjanjiannya  agar tidak akan meminta yang lainnya. Dan Rabb-nya mengerti dengan keadaannya, karena Dia melihat ketidaksabarannya. Kemudian Dia mendekatkannya ke pohon tersebut, hingga dia bisa berteduh di bawah naungannya dan dia bisa meminum airnya. Kemudian diperlihatkan kepadanya pohon lain yang lebih bagus dari pohon pertama. Ia pun berkata: Wahai Rab, dekatkanlah aku kepadanya, agar aku bisa minum airnya,  agar aku bisa berteduh dibawah naungannya, dan aku tidak akan meminta kepada-Mu selainnya. Kemudian Allah berfirman: Wahai anak adam, bukanlah kamu telah berjanji kepada-Ku tidak akan meminta kepada-Ku selainnya (pohon pertama)?. Bisa jadi setelah Aku mendekatkanmu kepadanya, kamu akan minta yang lain lagi kepada-Ku. Dan Rabb-nya mengerti dengan keadaannya, karena Dia melihat ketidaksabarannya. Kemudian Dia mendekatkannya ke pohon tersebut, hingga dia bisa berteduh di bawah naungannya dan dia bisa meminum airnya. Kemudian diperlihatkan kepadanya pohon di sisi pintu surga dimana pohon tersebut lebih bagus dari dua pohon sebelumnya.  Kemudian ia berkata: Wahai Rabb, dekatkanlah aku padanya agar aku bisa berteduh di bawah naungannya dan agar aku bisa meminum airnya, dan aku tidak akan meminta yang lainnya kepada-Mu. Allah berfirman: Wahai anak adam, bukankah kamu telah berjanji kepada-Ku tidak akan meminta kepada-Ku selainnya. Ia menjawab: benar Ya Rabb, dekatkan aku padanya dan aku tidak akan meminta selainnya. Dan Rabb-nya mengerti dengan keadaannya, karena Dia melihat ketidaksabarannya. Kemudian Dia mendekatkannya ke pohon tersebut. Ketika ia telah di dekatkan kepadanya, ia mendengar suara-suara penduduk surga, lalu iapun berkata:  Wahai Rabb, masukanlah aku ke dalam surga. Allah berfirman: Wahai anak adam, apakah yang bisa menghentikanmu meminta kepada-Ku terus menerus? Apakah kamu ridha seandainya aku berikan dunia bahkan ditambahkan lagi untukmu yang semisal dengannya?, Kemudian ia menjawab: Wahai Rabb, apakah Engkau mentertawakan aku sedangkan Engkau adalah Rabb Al-`Alami?. Allah berfirman: Sesungguhnya Aku tidak mentertawakanmu tetapi aku mampu melaksanakan sesuatu yang Aku kehendaki.” (HR. Ahmad dan Muslim dari Ibnu Mas`ud. SHAHIH).

٦ـ١٥ـ آكِلُ الرِّبَا و مُوَكِّلُهُ و كَاتِبُهُ و شَاهِدَاهُ، إذَا عَلِمُوْا ذَلِكَ، و الوَاشِمَةُ و المَوْشُوْمَةُ لِلْحُسْنِ وَ لَاوِي الصَّدَقَةِ و المُرْتَدُ أَعْرَابِيًّا بَعْدَ الهِجْرَةِ مَلْعُوْنُوْنَ عَلَى لِسَانِ مُحَمَّدٍ يَوْمَ القِيَامَةِ (ن) عن إبن مسعود (صح)ـ[6]

[6](15)- Orang yang makan riba, orang yang memberi makan riba, orang yang mencatat riba, dan kedua saksi riba, jika mereka mengetahuinya, orang yang membuat tato, orang yang ditato untuk hiasan, orang yang tidak mau membayar zakat, orang arab badui yang murtad setelah hijrah ke Madinah adalah orang yang dilaknati menurut ucapan Muhammad di hari kiamat. (HR. Nasa`i, dari Ibnu Mas`ud, SHAHIH)

٧ـ١٦ـ آكُلُ كَما يَأْكُلُ الْعَبْدُ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَزِنُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ مَا سَقَى مِنْهَا كَافِرًا كَأْسًا (هناد) في الزهد عن إبن عمر بن مرة مرسلا (صح)ـ[7]

[7](16)- Aku makan seperti makannya budak, demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya dunia sebanding dengan satu sayap nyamuk di sisi Allah, maka Allah tidak akan memberi minum orang kafir dari dunia (yang rendah dan sangat sedikit) tersebut, walaupun hanya segelas saja. (HR. Hannad dalam az-Zuhdi dari Ibni Umar bin Murrah secara mursal. SHAHIH)

٨ـ١٧ـ آكُلُ كَمَايَأْكُلُ الْعَبْدُ، وَأَجْلِسُ كَمَايَجْلِسُ العَبْدُ ـ إبن سعد (ع حب) عن عائشة (ح)ـ[8]

[8](17)- Aku makan seperti makannya budak dan aku duduk seperti duduknya budak. (HR Ibnu Sa`id, Abu Ya`la dan Ibnu Hibban dari Aisyah. HASAN)

٩ـ١٨ـ آكُلُ كَمَايَأْكُلُ الْعَبْدُ، وَأَجْلِسُ كَمَايَجْلِسُ العَبْدُ فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ ـ إبن سعد (هب) عن يحي بن كثير مرسلا (صح)ـ[9]

[9](18)- Aku makan seperti makannya budak dan aku duduk seperti duduknya budak. Sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba (HR Ibnu Sa`id dengan sanad hasan dan Thabrani dalam kitab Syu`abul Iman dari Yahya bin Abu Katsir secara mursal. SHAHIH)

١٠ـ١٩ـ الفَقْرَ تَخَافُونَ والَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتُصَبَّنَّ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا صَبّاً حَتَّى لَا يُزيغَ قَلْبَ أَحَدِكُمْ إِنْ أَزَاغَهُ إِلاَّ هِيَ وايْمُ الله لَقَدْ تَرَكْتُكُمْ على مِثْلِ البَيْضَاءِ لَيْلُهَا وَنَهَارُهَا سَوَاءٌ) (هـ) عَن أبي الدَّرداء (ح)ـ[10]

[1](19)- Apakah kalian merasa takut dengan kemiskinan? Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, dunia ini benar-benar akan dituangkan kepada kalian (di lapangkan harta bendanya), sehingga hati kalian tidak akan tersesat terkecuali karena dunia. Demi Allah, sungguh benar-benar telah aku tinggalkan untuk kalian (ajaran agama) yang terang benerang, malam dan siangnya sama saja. (HR. Ibnu Majah dari Abi Darda. HASAN).


[1] Jam`ul Jawaami`: 1., Jami`us Shaghir: 2., Fathul Kabiir: 1., Kunuuzul Haqaaiq: .

[2] Jam`ul Jawaami`: 8., Jami`us Shaghir: 6., Fathul Kabiir: 6., Kunuuzul Haqaaiq: .

[3] Jam`ul Jawaami`: 9., Jami`us Shaghir: 7., Fathul Kabiir: 7., Kunuuzul Haqaaiq: .

[4] Jam`ul Jawaami`: 15., Jami`us Shaghir: 5., Fathul Kabiir: 8., Kunuuzul Haqaaiq: .

[5] Jam`ul Jawaami`: 12., Jami`us Shaghir: ., Fathul Kabiir: 10., Kunuuzul Haqaaiq: .

[6] Jam`ul Jawaami`: 25., Jami`us Shaghir: 13., Fathul Kabiir: 15., Kunuuzul Haqaaiq: .

[7] Jam`ul Jawaami`: 27., Jami`us Shaghir: ., Fathul Kabiir: 16., Kunuuzul Haqaaiq: .

[8] Jam`ul Jawaami`: 29., Jami`us Shaghir: 14., Fathul Kabiir: 17., Kunuuzul Haqaaiq: 6.

[9] Jam`ul Jawaami`: 26., Jami`us Shaghir: ., Fathul Kabiir: 18., Kunuuzul Haqaaiq: .

[10] Jam`ul Jawaami`: ., Jami`us Shaghir: ., Fathul Kabiir: 19., Kunuuzul Haqaaiq: .


Cari Blog Ini

LABEL

40 HADITS PENGOBATAN HERBAL (57) ADAB (39) ADZKAR NAWAWI (16) AHLAK MULIA (20) AHLAK TERCELA (9) AHLUSSUNNAH (1) Air (5) Air Zam - Zam (5) Al - Arba`ah (2) AL-ARBANGIN WA AL-ARBANGIN (2) AL-BAQARAH (1) AL-FATIHAH (1) AL-IJTIMA (3) Al-Jami Ash-Shaghir (452) Al-Jami Ash-Shaghir Vidio (8) Al-QUR`AN (17) Alkohol (2) ALPUKAT (3) Alzheimer (34) AMAL SHALEH (4) Amandel (8) analgesik (3) Analgetik (8) Anemia (2) anggur (3) ANJING (2) Anoreksia (2) ANTIAGING (9) Antialergi (10) Antiangiogenesis (4) ANTIBAKTERI (12) ANTIDEPRESI (2) ANTIDIABETES (27) Antiemetik (Antimuntah) (1) Antifatigue (1) ANTIFUNGAL (ANTIJAMUR) (8) ANTIHIPERLIPIDEMI (5) Antihistamin (1) Antiinfeksi (3) ANTIINFLAMASI (11) ANTIKANKER (26) Antikarsinogenik (4) ANTIKEJANG (1) Antileishmania (1) ANTIMIKROBA (8) Antimutagenik (3) ANTIOKSIDAN (15) Antiparasit (1) Antipasmodik (1) Antipiretik (4) Antipyretic (1) ANTISEMBELIT (KONSTIPASI) (2) Antitrombotik (3) ANTITUMOR (5) ANTIVIRUS (5) Arthritis (15) Asam Lambung (3) ASAM URAT (9) ASI (2) Asma (7) ASMAUL HUSNA (5) Astrigen (1) Aterosklerosis (5) AZAB (1) Bab Huruf Hamzah [ ء ] (1) BAB JIN IBLIS SYETAN (2) BAB KEUTAMAAN AMAL SHALEH (2) BAB PERBUATAN TERCELA (6) BANGSA ARAB (2) BANI ISRAIL (1) Barley (1) Batu Ginjal (2) Batuk (4) Bawang Putih (5) Bedsores (1) BEKAM (3) BENAR (1) Benjolan Tubuh (4) BERBURU (1) BERBURU SURGA (40) BID`AH (3) BIDADARI (1) BINAHONG (5) BISUL (1) BOHONG (4) Bronkhitis (1) Bronkiolitis (1) Bronkitis (3) BULAN RAJAB (1) BULUGHUL MARAM بُلُوْغُ الْمَرَامِ مِنْ أَدِلَّةِ الْأَحْكَامِ (1) BUNGA LIAR CIWULAN (2) BUNGA MELATI (2) Bunga Rosela (1) CABANG IMAN (2) CABE (1) CARA MEMASARKAN TANAMAN HERBAL (1) Celak (1) cemas (1) Chamomile (4) CINTA (1) CIPLUKAN (6) COBAAN (3) Cuka (1) DAJJAL (2) DAKWAH (3) Daun Dewa (3) daun kelor (4) Delima (2) DEMAM BERDARAH (DBD) (1) DHA`IF (3) DHUAFA (1) DIARE (8) Dislipidemia (1) DOSA (3) DUNIA YANG DIBERKAHI (1) DZIKIR dan DO`A (619) Epilepsi (1) FADHOILUL A`MAL (4) FAKIR MISKIN DHU`AFA (2) FATHUL KABIIR (192) Febrifuge (1) FITNAH (1) Flu (1) GAMAT (1) Gandum (3) Garam (5) Gastritis (2) GERHANA (2) GIGI DAN MULUT (5) GINJAL (10) GINSENG (1) Gonore (1) GOUT (1) GUNUNG UHUD (2) GUS BAHA (5) Habbatussauda (34) HADIAH (1) Hadits Abu Dawud (4) Hadits Ahmad (15) HADITS BAIHAQI (2) HADITS BERCOCOK TANAM (14) HADITS BUKHARI (99) Hadits Hakim (8) Hadits Ibnu Hibban (2) Hadits Ibnu Majah (3) HADITS MUSLIM (22) Hadits Nasaa-i (1) HADITS SHAHIH (62) HADITS SIRSAK (1) HADITS THABRANI (4) HaditsTirmidzi (1) HAJI DAN UMROH (11) HAMBA SAHAYA (7) HARI JUM`AT (3) HARI KIAMAT (21) HARI RAYA (1) HATI / LIVER / HEPATITIS (18) Hemangioendoteliom (2) Hepatokarsinoma (2) Hepatoprotektor (5) herpes simplek (1) HIPERTENSI (9) Hipolipidemik (3) Hipotensi (1) HIV/AIDS (2) HUDUD (2) HUKUM ISLAM (2) Hulbah (2) IBRAHIM (1) IHSAN (2) Ijtima` al-Muhadditsin (1) ILMU (9) Iman (38) IMAN KEPADA ALLAH SWT (13) IMAN KEPADA NABI DAN RUSUL (16) Inai (1) INDUSTRI PANGAN POHON SIRSAK (14) INDUSTRI PENGOBATAN POHON SIRSAK (31) Infertilitas (4) INSOMNIA (5) ISRA MI`RAJ (2) ISTIGHFAR (20) JAHE (62) JALUR ALANG-ALANG SUNGAI CIWULAN TASIKMALAYA (5) JALUR MANGGIS SUNGAI CIWULAN (3) JALUR SIRSAK CIWULAN (9) JAM`UL JAWAAMI` (41) JAMI (1) JAMI`US SHAGHIR [ الجامع الصغير في أحاديث البشير النذير جلال الدين عبد الرحمن بن أبى بكر السيوطى ] (4) Jamur (2) JANDA (1) JANTUNG (15) JATI BELANDA (1) JENAZAH (2) Jerawat (4) Jeruk Nipis (1) JIHAD (16) JINAYAT / KRIMINAL (2) JUAL - BELI (15) KABAR GEMBIRA BAGI ORANG SAKIT (3) KACANG GUDE (Cajanus cajan) (1) KAFIR (7) KALENDER SUNNAH (1) Kamar Mandi (2) Kanker / Tumor Otak (3) Kanker Darah (Leukemia) (3) kanker hati (2) Kanker Kelenjar Getah Bening (1) kanker kulit (1) kanker limfoma (1) Kanker Nasoaring (2) kanker pancreas (2) kanker paru-paru (7) kanker payudara (9) kanker prostat (7) kanker serviks (8) kanker usus (6) KARA BENGUK (Mucuna pruriens) (9) KAYU GAHARU (2) Kayu Manis (1) KEBUN BINATANG (13) Kecanduan Narkoba (1) KEJADIAN ALAM (2) Keju (Jubnah) (3) Kekebalan Tubuh (1) Kelor (Moringa oleifera) (2) KELUARGA NABI (10) KENCUR (1) KENIKMATAN DUNIA (3) KEPEMIMPINAN (5) Keputihan (3) KERJA (1) KERSEN (4) KESEHATAN LAKI - LAKI (2) KESEHATAN PENCERNAAN (3) KESEMUTAN (1) Kesuburan (1) KEUTAMAAN BERORGANISASI (1) KHAMAR (4) KHASIAT MANGGIS (53) KHASIAT SIRSAK (31) KHASIAT TEH PUTIH (6) KHAWARIJ (1) KHIANAT (2) KHULAFAURRASYIDIN (1) KIAMAT (1) Kista (2) KITAB ADAB (7) KITAB ADZAN (2) KITAB AL-MUHSHAR (2) KITAB ALLAH (1) KITAB AQIQAH (2) KITAB AWAL MULA PENCIPTAAN (2) KITAB BARANG TEMUAN (2) KITAB BERBAGAI HUKUM (2) KITAB BERPEGANG TEGUH KEPADA AL-QUR`AN DAN SUNNAH (2) KITAB BUDAK (2) KITAB CITA-CITA (2) KITAB DIYAT (3) KITAB DOA (6) KITAB FARA`ID (3) KITAB FITNAH (3) KITAB GADAI (2) KITAB HADITS AHAD (1) KITAB HAID (3) KITAB HAJI (2) KITAB HAWALAH (1) KITAB HAWALAT (2) KITAB HIBAH (4) KITAB HUKUM HAD (3) KITAB HUTANG PIUTANG (2) KITAB I`TIKAF (3) KITAB IJARAH (2) KITAB ILMU (11) KITAB IMAN (39) KITAB ISTITABAH (3) KITAB JENAZAH (3) KITAB JIHAD DAN BERBAGAI KISAH (4) KITAB JIZYAH DAN GENCATAN SENJATA (2) KITAB JUAL BELI (3) KITAB JUM`AT (3) KITAB KAFALAH (1) KITAB KAFARAT HAJI (2) KITAB KAFARAT SUMPAH (1) KITAB KEPEMIMPINAN (2) KITAB KESAKSIAN (2) KITAB KETERPAKSAAN (2) KITAB KEUTAMAAN AL-QUR`AN (4) KITAB KEUTAMAAN KAUM ANSHAR (1) KITAB KEUTAMAAN LAILATUL QADAR (2) KITAB KEUTAMAAN MADINAH (2) KITAB KEUTAMAAN PARA SHABAT (3) KITAB KEUTAMAAN SHALAT DI MASJID MAKKAH DAN MADINAH (2) KITAB KEZHALIMAN (2) KITAB KHUMUS / SEPERLIMA (3) KITAB KISAH PARA NABI (3) KITAB LI`AN (1) KITAB MAGHAZI / PEPERANGAN (2) KITAB MAKANAN (3) KITAB MAKATIB (1) KITAB MANAQIB / KEUTAMAAN (2) KITAB MANDI (3) KITAB MASJID DAN TEMPAT SHALAT (8) KITAB MEMERDEKAKAN BUDAK (3) KITAB MIMPI (1) KITAB MINTA IZIN (2) KITAB MINUMAN (3) KITAB MUSAQAH (3) KITAB MUZARA`AH (2) KITAB NADZAR (1) KITAB NAFKAH (2) KITAB NIKAH (3) KITAB PAKAIAN (2) KITAB PENGADILAN (1) KITAB PENGOBATAN (4) KITAB PENYUSUAN (1) KITAB PERBUATAN DALAM SHALAT (3) KITAB PERDAMAIAN (2) KITAB PERMULAAN TURUNNYA WAHYU (4) KITAB PERSENGKETAAN (2) KITAB PUASA (7) KITAB PUTUSAN PENGADILAN (1) KITAB QADAR (3) KITAB QURBAN (3) KITAB SALAM (3) KITAB SEMBELIHAN DAN BINATANG BURUAN (3) KITAB SHALAT (3) KITAB SHALAT IED (3) KITAB SHALAT ISTISQA (3) KITAB SHALAT KUSUF (3) KITAB SHALAT QASHAR (3) KITAB SHALAT TAHAJJUD (2) KITAB SHALAT TARAWIH (2) KITAB SHALAT WITIR (2) KITAB SUJUD SAHWI (3) KITAB SUMPAH DAN NADZAR (3) KITAB SYAIR (1) KITAB SYARAT (2) KITAB SYIRKAH KERJASAMA (2) KITAB SYU`AH (1) KITAB SYUF`AH (1) KITAB TABIR MIMPI (4) KITAB TAFSIR (3) KITAB TAUHID (2) KITAB TAYAMUM (3) KITAB TENTANG PAKAIAN (2) KITAB TENTANG SAKIT (2) KITAB THAHARAH (1) KITAB THALAK (3) KITAB TIPU DAYA (2) KITAB UMRAH (2) KITAB WAKALAH (3) KITAB WAKTU SHALAT (2) KITAB WASIAT (3) KITAB WUDHU (2) KITAB ZAKAT (3) KITAB ZUHUD (2) KOLESTEROL (27) KORUPSI (1) KULIT HITAM (1) KUMIS KUCING (1) KUMPULAN HADITS (3) KUNUZUL HAQAAIQ (11) KUNYIT (7) KURBAN (2) Kurkumin (1) KURMA (37) Labu (20) LAGU (1) Laksatif / Pencahar (2) LARANGAN SYARIAT (3) Lc. (1) lemah (1) Lemon (1) Lempuyang (1) Lidah Buaya (3) Limpa (1) Lubab Al-Hadits Wa Ziyadatuhu (78) Luka Luar (5) MA. (1) MADINAH (8) MADU PROPOLIS (78) Malaikat (7) MALAIKAT JIBRIL (3) malaria (5) MALU (1) mandi (1) MANHAJ ILMU GUS BAHA (1) MANUSIA (1) MARKETPLACE (1) Masjid (18) MATA (6) MATAHARI DAN REMBULAN (1) MATI (15) MAULID NABI (1) MEDICAL HADITS (50) melarat (1) Melon (1) MEMBACA HADITS SHAHIH Kitab Jami’us Shaghir الجامع الصغير (171) Membaca Kitab Riyadhus Shalihin رِيَاضُ الصَّالِحِيْنَ مِنْ كَلَامِ سَيِّدِالْمُرْسَلِيْنَ (2) MENAMBAH NAFSU MAKAN (1) MENANAM POHON SURGA DI JALUR SIRSAK SUNGAI CIWULAN (5) Mengecilkan Rahim (1) MENGENAL POHON SIRSAK (5) Mentimun (3) MENYEBARKAN HADITS (2) MERINTIS JALUR MANGGIS SUNGAI CIWULAN TASIKMALAYA (4) MERINTIS JALUR MENGKUDU SUNGAI CIWULAN TASIKMALAYA (10) MIMPI (5) MIMPI JALUR SIRSAK SUNGAI CIWULAN (5) Minyak Samin (1) Minyak Wangi (3) Minyak Zaitun (17) Miom (3) MOJANG SIRSAK TASIKMALAYA (1) MU`TAZILAH (1) MUAMALAT (10) Mukhtashar Shahih Bukhari (15) MUKHTASHAR SHAHIH MUSLIM (9) MUKJIZAT (5) MUKMIN (10) Munafik (13) MUQADDIMAH IMAM MUSLIM (1) MURTAD (1) MUSA (2) Musafir (5) MUTTAFAQ `ALAIHI (13) Muttafaq `Alaihi dalam Jami’us Shaghir (284) NABI ISA (2) NABI MUHAMMAD SAW (20) NASAB (3) NASHAIHUL IBAD (1) NASRANI (1) NERAKA (14) Nervin (1) NGOMPOL (1) Niat (2) NIKAH (35) OBAT CACING (2) OBAT KUAT HERBAL (14) obesitas (5) ORANG ISLAM (2) ORANG TUA (2) ORANG YANG DILAKNAT (6) Osteoarthritis (1) Osteoporosis (4) PADANG MAHSYAR (1) PAKAIAN (10) Pankreas (3) Parkinson (1) paru - paru (5) PATUNG (5) PELACUR (1) PELUANG USAHA (2) PENAMPILAN (1) PENGOBATAN ISLAM (34) PENUAAN DINI (2) PENYAKIT PEREMPUAN (3) PERADILAN (5) PERAMAL (1) PERANG (14) PEREMPUAN (10) PERPUSTAKAAN RUMAH TASIK (7) PERTANIAN SIRSAK (7) PERTOLONGAN (2) Perut Kembung (3) Pilek (1) PILPRES 2019 (1) POLIP (1) POLITIK ISLAM (6) PUASA (19) Putri Malu ( Mimosa pudica ) (3) Radang Tenggorokan (5) Radang Usus (6) RAFIDHAH (1) RAMADHAN (3) REMATIK (1) RHINITIS (1) RIDHA ALLAH (11) RIZKI (3) RUKUN ISLAM (3) RUMAH (1) SABAR (4) SAHABAT NABI (11) sakit (2) Sakit Dada (1) SAKIT KAKI (2) SAKIT KEPALA (4) SAKIT PERUT (8) SALAM (1) SALURAN KEMIH (4) Sambiloto (3) Sariawan (3) Sedatif (1) SEDEKAH (14) sedih (1) SEHAT SELALU KAYA RAYA MASUK SURGA (495) SEJARAH ISLAM (7) Semangka (1) Senna (1) SHAHIH AL-JAAMI` AL-KABIIR (30) SHAHIH BUKHARI (2) SHAHIH JAMI`USH SHAGHIIR (7) SHAHIH MUSLIM (2) SHAHIH SUYUTHI (1) SHALAT (63) SHALAWAT NABI (26) SIFAT TERCELA (1) SIFAT TERPUJI (1) SIHIR (1) SILATURAHMI (3) Sinusitis (5) SIRIH MERAH (11) SIRSAK GUNUNG (3) Sitotoksik (1) Siwak (9) SORBAN (2) STROKE (7) SUMPAH (1) SUNGAI CIWULAN (5) SUNNAH MAKAN DAN MINUM (18) SURGA (2) susah (2) susu kambing (2) Susu Sapi (3) SYARAH HIKAM IBNU ATHAILLAH (24) Syeh Ali Jaber (1) SYETAN (4) TABAYUN (1) Tafsir Munir (1) TAFSIR MUNIR IMAM NAWAWI (17) TAHMID (1) TAKDIR (8) TAKOKAK / solanum torvum / Turkey Berry (27) TAKWA (3) Talak (1) Talbinah (3) TANAMAN HERBAL TASIKMALAYA (13) TASBIH (2) Taubat (4) TAUHID (3) TBC (7) TEH HIJAU (8) Teh Hitam (2) Teh Oolong (2) TEMU KUNCI (1) TEMU MANGGA (62) TEMULAWAK (19) TEMUPUTIH (49) TERMUPUTIH (1) THAHARAH (7) TIDUR (2) TIROID (5) TOKO PERABOT (3) TOMAT (1) TRIGLISERIDA (14) UJIAN (1) Ustadz Adi Hidayat (2) Ustadz H. Abdul Somad (6) Utrujjah (1) Vertigo (4) VITAMIN A (2) WAHABI (4) WAHYU (1) WALI ALLAH SWT (1) WARISAN (3) WASIR (Ambien) (3) Wudhu (22) YAHUDI (3) YAKJUJ MAKJUJ (1) YAMAN (1) YATIM PIATU (2) YOUTUBE KUMPULAN 40 HADITS (5) YOUTUBE PENGOBATAN HERBAL (5) YOUTUBE TERJEMAH AL-JAMI ASH-SHAGHIR (144) ZAKAT (6) ZALIM (1) ZHALIM (4) ZIARAH (1) ZINA (4) صحيح البخاري (3) مختصر صحيح البخارى ومسلم للإمام السيوطى MUKHTASHAR SHAHIH BUKHARI DAN MUSLIM IMAM SUYUTHI Alfabetik (5) مختصر صحيح البخارى ومسلم للإمام السيوطى MUKHTASHAR SHAHIH BUKHARI DAN MUSLIM IMAM SUYUTHI (17)