Penulis: Imam Suyuthi
Disusun secara tematik oleh: Badrudin
- Hadits 00214 [ Kalimat paling dicintai Allah ] SHAHIH
- Hadits 06376 [ Kalimat sangat dicintai Allah ] SHAHIH
- Hadits 00215 [ Kalimat paling dicintai Allah ] [SHAHIH]
- Hadits 00929 [ Kalimat paling utama] SHAHIH
- Hadits 01291 [ Kalimat paling utama] SHAHIH
- Hadits 04028 [ Kalimat paling baik] SHAHIH
- Hadits 03403 [ Tiga keutamaan kalimat paling utama ] SHAHIH ] SHAHIH
- Hadits 04635 [ Tiga keutamaan kalimat paling utama ] SHAHIH
- Hadits 05343 [ Dua keutamaan kalimat paling utama ] SHAHIH
- Hadits 07204 [ Lebih utama dari dunia seisinya ] SHAHIH
- Hadits 07588 [ Memperbanyak tasbih, hamdalah dan memuji Allah swt ] SHAHIH
- Hadits 03895 [ Pengawal, Penggiring, Penyelamat, Baqiyatus shalihat ] SHAHIH
- Hadits 00998 [ Lima kalimat Baqiyatus shalihat ] SHAHIH
- Hadits 05581 [ Lima kalimat Baqiyatus shalihat ] SHAHIH
- Hadits 01684 [ Empat kalimat berpahala 90 kebaikan dan penghapus 90 keburukan] [SHAHIH]
- Hadits 02277 [ Empat kalimat yang merontokan dosa - dosa ] HASAN
- Hadits 05501 [ Empat kalimat penghapus dosa - dosa ] HASAN
- Hadits 04636 [ Empat kalimat pemakan dosa orangg islam ] HASAN
- Hadits 08898 [ Tasbih dan tahmid 100x menghapus dosa ] SHAHIH
- Hadits 08738 [ Tasbih dan tahlil 100x setelah shalat pagi menghapus dosa ] SHAHIH
- Hadits 02871 [ Berpahala Tanaman surga ] SHAHIH
- Hadits 08897 [ Menanam kurma di surga ] SHAHIH
- Hadits 04638 [ Tasbih ketika takjub atau kagum ] SHAHIH
- Hadits 04641 [ Tasbih, tahmid, takbir 10x dan doa ] SHAHIH
- Hadits 04642 [ Tasbih 100x dan amalan terbaik setiap hari ] SHAHIH
- Hadits 05587 [ Menghitung tasbih dengan ruas jari ] HASAN
- Hadits 06375 [ Tasbih ketika berdiri dari suatu majlis ] SHAHIH
- Hadits 08832 [ Tasbih agar mudah berinfak dan shalat malam ] HASAN
- Hadits 01409 [ Dua serangkai ] DHAIF
- Hadits 03404 [ Empat keutamaan empat kalimat paling utama ] DHAIF
- Hadits 04637 [Empat keutamaan empat kalimat paling utama ] DHAIF
- Rasulullah SAW bersabda: "Tidak ada seorang laki-laki di atas bumi yang mengucapkan La ilaha illallah wallahu Akbar wa subhanallah walhamdulillah wa laa quwwata illa billah terkecuali dosa-dosanya diampuni walaupun bagaikan buih lautan". (HR. Ibnu Amr)
- Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa mengucapkan subhanallahi wa bihamdihi seratus kali maka dihapus kesalahannya walaupun bagaikan buihnya lautan". ( HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah )
- Rasulullah SAW bersabda: "Subhanallahi itu setengah timbangan, alhamdulillahi itu memenuhi timbangan, allahu akbar itu memenuhi langit dan bumi, Laa illaha illallah tidak ada tabir maupun penghalang sehingga bisa sampai kepada Tuhannya Azza wa Jalla". ( HR. Sijzi Ibnu Amr )
- Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa membaca tahlil seratus kali, membaca tasbih seratus kali dan membaca takbir seratus kali maka itu lebih baik daripada memerdekakan sepuluh orang budak (raqabah) dan berkuraban tujuh ekor unta (badanah)". ( HR. Ibnu Abu Dunya dan Ibnu Abu Syaibah dari Anas)
- Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa mengucapkan subhanallahi walhamdulillahi walaailaha illallahu wallahu akbar wala quwwata illa billahil aliyyil azhim seratus kali maka Allah SWT menulis untuknya seratusribu kebaikan, menghapus seratusribu kejelekan dan mengangkanya seratusribu derajat".
- Rasulullah SAW bersabda; "Barangsiapa mengucapkan subhanallahi hingga akhirnya maka dosa dan kesalahannya rontok bagaikan rontoknya dedaunan".
- Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa mengucapkan subhanallahi Rabbiyal `azhiimi maka ditanam baginya sebuah pohon di surga karena ucapannya". ( HR. Ibnu Hibban dan Hakim dari Jabir)
- Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa mengucapkan subhana Rabbiyal A`laa maka diampuni dosa-dosanya dan dimasukan kedalam surga".
- Bertasbih itu mendatangkan rizki.
- Rasulullah SAW bersabda: "Dua kalimat yang ringan pada lisan, berat pada timbangan dan dicintai Ar-Rahman adalah subhanallahi wa bihamdihi dan subhanallahil adhim". ( HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah).
- Hadits 00214 [ Kalimat paling dicintai Allah ] SHAHIH
- Hadits 06376 [ Kalimat sangat dicintai Allah ] SHAHIH
- Hadits 00215 [ Kalimat paling dicintai Allah ] [SHAHIH]
- Hadits 00929 [ Kalimat paling utama] SHAHIH
- Hadits 01291 [ Kalimat paling utama] SHAHIH
- Hadits 04028 [ Kalimat paling baik] SHAHIH
- Hadits 03403 [ Tiga keutamaan kalimat paling utama ] SHAHIH ] SHAHIH
- Hadits 04635 [ Tiga keutamaan kalimat paling utama ] SHAHIH
- Hadits 07588 [ Memperbanyak hamdalah dan memuji Allah swt ]SHAHIH
- Hadits 08898 [ Menghapus dosa ] SHAHIH
1.
٢١٤ــ
أَحَبُّ الْكَلَامِ إِلَى اللّهِ تَعَالى أَنْ يَقُوْلَ الْعَبْدُ : سُبْحَانَ اللّهِ
وَبِحَمْدِهِ (حم م ت) عن أبى ذر (ح)ـ
214-
Kalimat paling dicintai Allah swt adalah apabila seorang hamba mengatakan (سُبْحَانَ اللّهِ وَبِحَمْدِهِ). (HR. Ahmad, Muslim, Tirmiddzi. HASAN)[1]
٦٣٧٦ــ
كَلِمَتَانِ خَفِيْفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيْلَتَانِ فِى الْمِيْزَانِ حَبِيْبَتَانِ
إِلَى الرَّحْمنِ: سُبْحَانَ اللّهِ وَ بِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللّهِ الْعَظِيْمِ (حم ق ت ه) عن أبى
هريرة (صح)ـ
6376- Dua kalimat yang ringan dilisan tetapi berat pada timbangan dan dicintai
oleh Yang Maha Rahman (Allah) adala (سُبْحَانَ اللّهِ وَ بِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللّهِ الْعَظِيْمِ)
(HR. Ahmad, Bukhari (6406, 6682, 7563) - Muslim (2694),
Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah. SHAHIH)[2]
٢١٥ــ
أَحَبُّ الْكَلَامِ إِلَى اللّهِ تَعَالى أَرْبَعٌ: سُبْحَانَ اللّهِ وَ الْحَمْدُ لِلّهِ وَ لَا إِلهَ إِلَّا اللّهُ
وَ اللّهُ أَكْبَرُ لَا يَضُرُّكَ بِأَيِّهِنَّ بَدأْتَ (حم م) سمرة بن جندب (صح)ـ
215- Kalimat
yang paling dicintai Allah ada empat: سُبْحَانَ
اللّهِ وَ الْحَمْدُ لِلّهِ وَ لَا إِلهَ إِلَّا اللّهُ وَ اللّهُ أَكْبَرُ
(Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha
Besar), kamu boleh memulai dengan kalimat yang mana saja. (HR Ahmad dan Muslim
dari Samurah bin Jundub. SHAHIH)[3]
٩٢٩ــ
أَرْبَعٌ أَفْضَلُ الْكَلَامِ، لَايَضُرُّكَ بِأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ: سُبْحَانَ اللّهِ وَ الْحَمْدُ لِلّهِ وَ لَا إِلهَ إِلَّا اللّهُ
وَ اللّهُ أَكْبَرُ (ه) عن سمرة (صح)ـ
929-
Empat kalimat paling utama, tidak membahayakanmu dengan yang mana saja kamu
memulainya: (سُبْحَانَ
اللّهِ وَ الْحَمْدُ لِلّهِ وَ لَا إِلهَ إِلَّا
اللّهُ وَ اللّهُ أَكْبَرُ). (HR. Ibnu Majah dari Samurah. SHAHIH)[4]
١٢٩١ــ
أَفْضَلُ الْكَلَامِ: سُبْحَانَ اللّٰهِ وَ
الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَ اللّٰهُ أَكْبَرُ (حم) عن رجل
(صح)
1291-
Kalimat paling utama adalah (سُبْحَانَ
اللّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ لَا إِلٰهَ
إِلَّا اللّٰهُ وَ اللّٰهُ أَكْبَرُ). (HR. Ahmad dari seorang laki-laki. SHAHIH)[5]
٤٠٢٨ــ
خَيْرُ الْكَلَامِ أَرْبَعٌ لَا يَضُرُّكَ بِأَيِّهِنَّ بَدأْتَ: سُبْحَانَ اللّهِ وَ الْحَمْدُ لِلّهِ وَ لَا إِلهَ إِلَّا اللّهُ
وَ اللّهُ أَكْبَرُ (ابن النجار فر) عن أبى هريرة (صح)ـ
4028- Kalimat terbaik itu ada empat, tidak
membahayakanmu dengan yang mana kamu memulainya: (سُبْحَانَ
اللّهِ وَ الْحَمْدُ لِلّهِ وَ لَا إِلهَ إِلَّا اللّهُ وَ اللّهُ أَكْبَرُ).
(HR. Ibnu Najjaar dan Dailami dari Abu Hurairah. SHAHIH)[6]
٣٤٠٣ــ اَلتَّسْبِيْحُ نِصْفُ الْمِيْزَانِ، وَ الْحَمْدُ
لِلّهِ تَمْلَؤُهُ، وَ لَا إِلهَ إِلَّا اللّهُ لَيْسَ لَهَا دُوْنَ ٱللهِ حِجَابٌ
حَتَّى تَخْلُصُ إِلَيْهِ (ت) عن إبن عمرو (صح)ـ
3403- Tasbih (سُبْحَانَ
اللّهِ) separuh timbangan, dan hamdalah (الْحَمْدُ
لِلّهِ) memenuhinya, dan tahlil (لَا إِلهَ
إِلَّا اللّهُ) tidak ada dinding baginya dihadapan Allah sehingga ia lolos
kepada-Nya (HR. Tirmidzi dari Ibnu Umar. SHAHIH)
Mengenai pahala tasbih
dan tahmid ada dua penjelasan: Pertama, pahala keduanya sama, sama –
sama separuh timbangan, sehingga jika disatukan memenuhi timbangan. Dzikir merupakan ibu (pokok) dari ibadah
badaniah, asal disyariatkannya adalah untuk mensucikan Allah swt (tabih) dan
memuji Allah swt (tahmid), nah… bacaan tasbih memenuhi satu unsur ibadah
tersebut sehingga dikatakan hanya berpahala separuh timbangan.
Kedua, pahala tahmid
dua kali lipat pahala tasbih. Karena bacaan tahmid bisa memenuhi kedua
unsur dzikir badaniah, yaitu tahmid jelas memuji Allah swt yang bersifat
Maha Sempurnah. Jika Maha Sempurnah maka Allah swt suci dari sifat – sifat
kekurangan, nah… ini dia yang disebut tasbih (mensucikan Allah swt).
Jadi bacaan tahmid mencakup dua hal, yaitu tahmid dan tasbih, oleh karena itu
disebutkan pahalanya dua kali lipat tasbih.
Dan kalimat tahlil (لَا إِلهَ
إِلَّا اللّهُ) mencakup tiga hal: mensucikan Allah swt (tasbih),
memuji Allah swt (tahmid atau tauhid), menafikan selain Allah swt
(tauhid) sehingga dengan keistimewaanya tersebut tidak ada penghalang lagi dan
cepat sampai dan terkabul di sisi Allah swt.[7]
٤٦٣٥ــ
سُبْحَانَ اللّٰهِ نِصْفُ الْمِيْزَانِ، وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ تَمْلَأُ الْمِيْزَانِ، وَ اللّٰهُ أَكْبَرُ تَمْلَأُ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ
وَالْأَرْضِ، وَالطَّهُوْرُ نِصْفُ الْإِيْمَانِ وَالصَّوْمُ نِصْفُ الصَّبْرِ (حم
هب) عن رجل من بنى سليم (صح)ـ ـ
4635-
Subhaanallah (سُبْحَانَ
اللّٰهِ)
separuh timbangan, Alhamdulillah (الْحَمْدُ لِلّٰهِ) memenuhi timbangan, Allahu akbar (اللّٰهُ أَكْبَرُ) memenuhi antara langit dan bumi, bersuci separuh iman, dan
puasa separuh sabar. (HR. Ahmad dan Baihaqi dari seorang laki – laki Bani
Sulaim. SHAHIH)[8]
٥٣٤٣ــ
الطَّهُوْرُ شَطْرُ الْإِيْمَانِ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ تَمْلَأُ الْمِيْزَانَ، وَ سُبْحَانَ
اللّٰهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ تَمْلَآنِ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ، وَالصَّلَاةُ
نُوْرٌ، وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ، وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ، وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ
أَوْ عَلَيْكَ، كُلُّ النَّاسِ يَغْدُوْ فَبَائِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْمُوْبِقُهَا
(حم م ت) عن أبى مالك الأشعرى (صح)ـ
5343-
Bersuci adalah separuh iman, Alhamdulillah memenuhi timbangan, subhanallah
dan Alhamdulillah memenuhi apa – apa (yang ada) antara langit dan bumi,
shalat adalah cahaya, sedekah adalah bukti (burhan), sabar adalah
cahaya, Al-Qur`an aalah hujjah untukmu dan atasmu, semua orang berangkat
lalu menjual dirinya kemudian memerdekakannya atau mencelakakannya. (HR. Ahmad,
Muslim, dan Tirmidzi dari Abu Malik Al-Asy`ari. SHAHIH)[9]
٧٢٠٤ــ
لِأَنْ أَقُوْلَ سُبْحَانَ اللّٰهِ وَ الْحَمْدُ
لِلّٰهِ وَ لَا إِلهَ إِلَّا اللّٰهُ وَ اللّٰهُ أَكْبَرُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا طَلَعَتْ
عَلَيْهِ الشَّمْسُ (م ت) عن أبى هريرة (صح)ـ
7204-
Bahwa aku mengucapkan (سُبْحَانَ
اللّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ لَا إِلهَ
إِلَّا اللّٰهُ وَ اللّٰهُ أَكْبَرُ) lebih aku cintai daripada apa yang matahari terbit diatasnya
(dunia seisinya). (HR. Muslim dan Tirmidzi dari Abu Hurairah. SHAHIH)
Alasan
Nabi saw lebih mencintai kalimat tersebut karena keempat kalimat tersebut
adalah baqiyatush shalihat. Hadits tersebut juga menunjukan jika dzikir
lebih utama dari sedekah, dengan hadits tersebut seorang ulama berfatwa jika
dzikir lebih utama dari semua ibadah. Oleh karena itu tidak ada alasan
meninggalkan dzikir dalam kondisi apapun.[10]
٧٥٨٨ــ
لَيْسَ أَحَدٌ أَفْضَلُ عِنْدَ اللهِ مِنْ مُؤْمِنٍ يُعَمَّرُ فِى الْإِسْلَامِ
لِتَكْبِيْرِهِ وَتَحْمِيْدِهِ وَتَسْبِيْحِهِ وَتَهْلِيْلِهِ (حم) عن طلحة (صح)ـ
7588- Tidak ada seorang yang
lebih utama di sisi Allah daripada seorang mukmin yang diberi umur panjang di
dalam islam karena takbirnya, tahmidnya, tasbihnya, dan tahlilnya. (HR. Ahmad
dari Thalhah. SHAHIH)[11]
٣٨٩٥ــ
خُذُوْا جُنَّتَكُمْ مِنَ النَّارِ، قُوْلُوْا: سُبْحَانَ اللّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ لَا إِلهَ إِلَّا
اللّٰهُ وَ اللّٰهُ أَكْبَرُ ـ
فَإِنَّهُنَّ يَأْتِيْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مُقَدِّمَاتٍ وَمُعَقِّبَاتٍ
وَمُجَنِّبَاتٍ وَهُنَّ الْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ (ن ك) عن أبى هريرة (صح)ـ
3895-
Ambillah perlindungan (junnah) kalian dari neraka, ucapkanlah (سُبْحَانَ اللّٰهِ
وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ لَا إِلهَ إِلَّا اللّٰهُ وَ اللّٰهُ أَكْبَرُ) karena sesungguhnya kalimat itu akan datang pada hari kiamat
sebagai pengawal, penggiring, dan penyelamat, kalimat itulah (yang disebut) baaqiyaatush
shaalihaat. (HR. Nasaai dan Haakim dari Abu Hurairah. SHAHIH)
Bentengi
dan lindungilah diri kalian dari siksa neraka dengan cara membaca kalimat (سُبْحَانَ اللّٰهِ
وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ لَا إِلهَ إِلَّا اللّٰهُ وَ اللّٰهُ أَكْبَرُ) karena sesungguhnya pahala membaca kalimat tersebut kelak akan
datang pada hari kiamat sebagai pengawal, penggiring, dan penyelamat orang –
orang yang mengucapkannya. Kalimat – kalimat tersebutlah yang disebut baqiyatush
shalihat.[12]
٩٩٨ــ
اسْتَكْثِرُوْا مِنَ الْبَاقِيَاتِ الصَّالِحَاتِ
اَلتَّسْبِيْحِ وَالتَّهْلِيْلِ وَالتَّحْمِيْدِ وَالتَّكْبِيْرِ وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ
إِلَّابِاللهِ (حم حب ك) عن أبى سعيد (صح)ـ
996-
Perbanyaklah (membaca) al-Baaqiyaat ash-Shaalihaat (الْبَاقِيَاتِ الصَّالِحَاتِ): (yaitu bacaan) tasbih(سُبْحَانَ اللّٰهِ), tahlil(لَا إِلهَ إِلَّا اللّٰهُ), tahmid(الْحَمْدُ لِلّٰهِ), takbir(اللّٰهُ أَكْبَر), dan hauqalah(لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّابِاللهِ). (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Haakim
dari Abu Sa`id. SHAHIH)[13]
الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
ۖ وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا
(الكهف:٤٦)ـ
Harta
dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal
lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk
menjadi harapan. (Al-Kahfi: 46).
وَيَزِيدُ اللَّهُ الَّذِينَ اهْتَدَوْا هُدًى
ۗ وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ مَرَدًّا
(مريم: ٧٦)ـ
Dan
Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan
amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih
baik kesudahannya. (Maryam: 76)
٥٥٨١ــ
عَلَيْكُمْ بِهَذِهِ الْخَمْسِ: سُبْحَانَ اللّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ لَا إِلهَ إِلَّا اللّٰهُ وَ اللّٰهُ أَكْبَرُ وَ لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ
إِلَّابِاللهِ (طب) عن أبى موسى (صح)ـ
5581-
Kalian (bacalah selalu) lima kalimat ini (سُبْحَانَ اللّٰهِ وَ
الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ لَا إِلهَ إِلَّا اللّٰهُ
وَ اللّٰهُ أَكْبَرُ وَ لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّابِاللهِ). HR. Thabrani
dari Abu Musa. SHAHIH)[14]
١٦٨٤ــ
إِنَّ اللهَ تَعَالَى اصْطَفَى مِنَ الْكَلَامِ أَرْبَعًا: سُبْحَانَ اللّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ لَا إِلهَ إِلَّا اللّٰهُ وَ اللّٰهُ أَكْبَرُ، فَمَنْ قَالَ: سُبْحَانَ اللّٰهِ
كُتِبَ لَهُ عِشْرُوْنَ حَسَنَةً وَحُطَّتْ عَنْهُ عِشْرُوْنَ سَيِّئَةً، وَمَنْ قَال
اللّٰهُ أَكْبَرُ مِثْلُ ذلِكَ، وَمَنْ قَال لَا إِلهَ إِلَّا اللّٰهُ مِثْلُ ذلِكَ،
وَمَنْ قَال الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
مِنْ قِبَلِ نَفْسِهِ كُتِبَتْ لَهُ ثَلَاثُوْنَ حَسَنَةً وَحُطَّتْ عَنْهُ ثَلَاثُوْنَ
خَطِيْئَةً (حم ك) والضياء عن أبى سعيد وأبى هريرة معا (صح)ـ
1684-
Sesungguhnya Allah swt memilih dari pembicaraan empat kalimat: (سُبْحَانَ اللّٰهِ وَ
الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ لَا إِلهَ إِلَّا اللّٰهُ
وَ اللّٰهُ أَكْبَرُ). Barang siapa mengucapkan subhaanallah (سُبْحَانَ اللّٰهِ) maka dicatat untuknya dua puluh kebaikan dan dihapuskan
darinya dua puluh keburukan, dan barang siapa menucapkan Allahu akbar (اللّٰهُ أَكْبَرُ) maka (memperoleh) seperti itu, dan barang siapa menucapkan Laa
ilaaha illalaah (لَا
إِلهَ إِلَّا اللّٰهُ) maka (memperoleh) seperti itu, dan barang siapa mengucapkan alhamdu
lillaahi rabbil `aalamiin (الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ) dari pihak
dirinya maka dicatatat untuknya tiga puluh kebaikan dan dihapuskan darinya tiga
puluh kesalahan. (HR. Ahmad, Haakim dan Dhiyaa dari Abu Sa`id dan Abu Hurairah
bersama-sama. SHAHIH).[15]
٢٢٧٧ــ
إِنَّ سُبْحَانَ اللّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَ اللّٰهُ أَكْبَرُ تَنْفُضُ الْخَطَايَا كَمَاتَنْفُضُ
الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا (حم خد) عن أنس (ح)ـ
2277-
Sesungguhnya subhaanallahi wal hamdu lillaahi wa Laa ilaaha illalaahu wAllahu
akbar (سُبْحَانَ
اللّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ لَا إِلٰهَ
إِلَّا اللّٰهُ وَ اللّٰهُ أَكْبَرُ) merontokkan kesalahan – kesalahan
bagaikan pepohonan merontokkan daunnya. (HR. Ahmad dan Bukhari Al-Adab dari
Anas. HASAN)[16]
٥٥٠١ــ
عَلَيْكَ بِسُبْحَانَ اللّٰهِ وَ الْحَمْدُ
لِلّٰهِ وَ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَ اللّٰهُ
أَكْبَرُ فَإِنَّهُنَّ يَحْطُطْنَ الْخَطَايَا كَمَاتَخُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
(ه) عن أبى الدرداء (ح)ـ
5501-
Engkau harus membaca subhaanallahi wal hamdu lillaahi wa Laa ilaaha illalaahu
wAllahu akbar (سُبْحَانَ
اللّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ لَا إِلٰهَ
إِلَّا اللّٰهُ وَ اللّٰهُ أَكْبَرُ) karena sesungguhnya mereka dapat
menghapus kesalahan – kesalahan seperti pohon merontokkan daunnya. (HR. Ibnu
Majah dari Abu Dardaa. HASAN)[17]
٤٦٣٦ــ
سُبْحَانَ اللّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَ اللّٰهُ أَكْبَرُ
فِى ذَنْبِ الْمُسْلِمِ مِثْلُ الْآكِلَةِ فِى جَنْبِ إِبْنِ آدَمَ (ابن السنى) عن
إبن عباس (ح)ـ
4636-
subhaanallahi wal hamdu lillaahi wa Laa ilaaha illalaahu wAllahu akbar (سُبْحَانَ اللّٰهِ وَ
الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ
وَ اللّٰهُ أَكْبَرُ) pada dosa orang islam seperti pemakan di lambung anak
adam. (HR. Ibnu Sunni dari Ibnu Abbas. HASAN)[18]
Maksudnya
ucapan tasbih tersebut bisa menghapus dosa manusia sedikit demi sedikit.
٨٨٩٨ــ
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ وَ بِحَمْدِهِ فِى يَوْمٍ مِأَةَ مَرّةٍ خُطَّتْ خَطَايَاهُ
وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ (حم ق ت ه) عن أبى هريرة (صح)ـ
8898-
Barangsiapa membaca Maha Suci Allah dan dengan
memuji-Nya ( سُبْحَانَ اللهِ وَ بِحَمْدِهِ
) dalam sehari seratus kali maka kesalahan-kesalahannya dihapus meskipun
sebanyak buih lautan. (HR. Ahmad,
Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah. SHAHIH)
Waktu membacanya
boleh kapan saja, pagi, siang, sore ataupun malam, tetapi jika dibaca pada
waktu awal siang atau awal malam lebih bagus. Membacanya juga boleh satu waktu
secara berurutan dari bilangan satu hingga seratus ataupun dicicil secara
terpisah-pisah.[19]
٨٧٣٨ــ
مَنْ سَبَّحَ فِى دُبُرِ صَلَاةِ الْغَدَاةِ مِائَةَ تَسْبِيْحَةٍ وَهَلَّلَ مِائَةَ
تَهْلِيْلَةٍ غُفِرَتْ لَهُ ذُنُوْبُهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ (ن)
عن أبى هريرة (صح)ـ
8738-
Barangsiapa membaca tasbih (سُبْحَانَ اللّٰهِ) dibelakang shalat pagi (setelah shalat shubuh) seratus
tasbihan dan membaa tahlil (لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ) seratus tahlilan maka dosanya diampuni walaupun banyaknya
seperti buih lautan. (HR. Nasaai dari Abu Hurairah. SHAHIH)
Ada
yang menjelaskan bahwa yang dimaksud hadits ini adalah barang siapa setelah
shalat subuh membca tasbih 33x (سُبْحَانَ اللّٰهِ). Tahmid 33x (الْحَمْدُ لِلّٰهِ), takbir 33x (اللّٰهُ أَكْبَر), dan tahlil 1x (لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ), maka dosa – dosanya akan dihapuskan walaupun sebanyak buih di
lautan.[20]
٢٨٧١ــ
أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى غَرَاسٍ هُوَ خَيْرٌ مِنْ هَذَا ؟ تَقُوْلُ: سُبْحَانَ
اللّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ لَا
إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَ اللّٰهُ أَكْبَر
يُغْرَسُ لَكَ بِكُلِّ كَلِمَةٍ مِنْهَا شَجَرَةٌ فِى الْجَنَّةِ (ه ك) عن أبى
ريرة (صح)ـ
2871-
Maukah aku tunjukan kepadamu tanaman yang lebih bagus dari tanaman (kurma) ini?
Ucapkanlah subhaanallahi wal hamdu lillaahi wa Laa ilaaha illalaahu wAllahu
akbar (سُبْحَانَ
اللّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ لَا إِلٰهَ
إِلَّا اللّٰهُ وَ اللّٰهُ أَكْبَرُ) ditanam bagimu sebab setiap kata
dari kalimat tersebut sebuah pohon di surga (HR. Ibnu Majah dan Haakim dari Abu
Hurairah. SHAHIH)[21]
٨٨٩٧ــ
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللّٰهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ غُرِسَتْ لَهُ بِهَا نَحْلَةٌ فِى الْجَنَّةِ (ت
حب ك) عن جابر(صح)ـ
8897-
Barangsiapa yang mengucapkan (سُبْحَانَ
اللّٰهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ) maka ditanamkan satu pohon kurma untuknya di surga. (HR.
Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Haakim dari Jaabir. SHAHIH)[22]
٤٦٣٨ــ
سُبْحَانَ اللهِ مَاذَا أُنْزِلَ اللَّيْلَةَ مِنَ الْفِتَنِ وَمَاذَا فُتِحَ مِنَ
الْخَزَائِنِ أَيْقِظُوْا صَوَاحِبَ الْحُجَرِ فَرُبَّ كَاسِيَةٍ فِى الدُّنْيَا عَارِيَةٌ
فِى الْآخِرَةِ (حم خ ت) عن أم سلمة (صح)ـ
4638-
Subhaanallah! Cobaan apakah yang diturunkan malam ini? Dan kekayaan
apakah yang dibukakan? Bangunlah (untuk shalat tahajud) wahai para penghuni
kamar, maka banyak orang yang berpakaian di dunia, telanjang (kelak) di akherat.
(HR. Ahmad, Bukhari, dan Tirmidzi dar Ummu Slamah. SHAHIH)
Hadits
ini menunjukan disunnahkannya membaa tasbih ketik merasa takjub, kagum, bangun
tidur, dan menyebarkan ilmu.[23]
٤٦٤١ــ
سَبِّحِى اللهَ عَشْرًا وَاحْمِدِى اللهَ عشْرًا وَكَبِّرِى اللهَ عَشْرًا ثُمَّ سَلِى
اللهَ مَاشِئْتَ، فَإِنَّهُ يَقُوْلُ قَدْ فَعَلْتُ قَدْ فَعَلْتُ (حم ت ن حب ك) عن
أنس (صح)ـ
4641-
Tasbihkanlah Allah sepuluh kali, Pujilah Allah sepuluh kali, Takbirkanlah Allah
sepuluh kali, kemudian setelah itu mintalah apa saja sesukamu, maka Allah akan
berfirman: sungguh Aku telah perbuat sungguh Aku telah perbuat. (HR. Ahmad,
Tirmidzi, Nasaai, Ibnu Hibban, dan Hakim dari Anas. SHAHIH)
Jika
sebelum berdoa kita membaca tasbih sepuluh kali (سُبْحَانَ اللّٰهِ), tahmid sepuluh kali (الْحَمْدُ لِلّٰهِ), takbir sepuluh kali (اللّٰهُ أَكْبَر), kemudian baru minta hajat kita mengenai kebaikan dunia maupun
akherat, maka Allah akan mengabulkan doa kita.
Imam
Ghazali menjelaskan bahwa terkabulkannya doa seperti yang dijanjikan bukanlah
semata – mata karena ucapan lisan kita semata tetapi haruslah disertai dengan
pemahan dan keyakinan hati kita juga. Subhaanallah (سُبْحَانَ اللّٰهِ) adalah kalimat yang menunjukan kepada mensucikan Allah swt, Al-Hamdu
Lillah (الْحَمْدُ لِلّٰهِ) adalah
kalimat yang menunjukan kepada mengetahui dan mengakui nikmat – nikmat dari
Allah swt, dan Allahu Akbar (اللّٰهُ أَكْبَر) adalah kalimat yang menunjukan keagungan Allah swt.
Hadits
ini menunjukan bolehnya menghitung dan membatasi dzikir pada bilangan tertentu
dan menolak alasan orang yang tidak suka melakukannya.
Membaca
dzikir terebut diatas secara terpisah – terpisah, (yaitu dengan cara membaca
tasbih sepuluh kali, kemudian tahmid sepuluh kali, dan takbir sepuluh kali),
lebih utama daripada membaa nya dengan cara disambung, (yaitu membaca subhaanallahi
wal hamdu lillaahi wAllahu akbar sepuluh kali).[24]
٤٦٤٢ــ
سَبِّحِى اللهَ مِائَةَ تَسْبِيْحَةٍ، فَإِنَّهَا تَعْدِلُ لَكِ مِائَةَ رَقَبَةٍ مِنْ
وَلَدِ اِسْمَاعِيْلَ، وَاحْمَدِى اللهَ مِائَةَ تَحْمِيْدَةٍ، فَإِنَّهَا تَعْدِلُ
لَكِ مِائَةَ فَرَسٍ مُسْرَجَةٍ مُلْجَمَةٍ تَحْمِلِيْنَ عَلَيْهَا فِى سَبِيْلِ اللهِ،
وَكَبِّرِى اللهَ مِائَةَ تَكْبِيْرَةٍ فَإِنَّهَا تَعْدِلُ لَكِ مِائَةَ بَدَنَةٍ
مُقَلَّدَةٍ مُتَقَبَّلَةٍ، وَهَلِّلِى اللهَ مِائَةَ تَهْلِيْلَةٍ فَإِنَّهَا تَمْلَأُ
مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَا يُرْفَعُ يَوْمَئِذٍ لِأَحَدٍ عَمَلٌ أَفْضَلُ
مِنْهَا إِلَّا أَنْ يَأْتِى بِمِثْلِ مَا أَتَيْتِ (حم طب ك) عن أم هانى (ح)ـ
4642-
Sucikanlah Allah seratus kali tasbih (سُبْحَانَ اللّٰهِ), sesungguhnya ia untukmu menyamai (memerdekakan) seratus orang
budak dari anak cucu Ismail, dan pujilah Allah seratus kali pujian (الْحَمْدُ لِلّٰهِ), sesungguhnya ia untukmu menyamai (infak) seratus kuda
berpelana dan berkendali yang kamu diangkut diatasnya fi sabilillah,
Agungkanlah Allah seratus kali takbir (اللّٰهُ أَكْبَر), sesungguhnya ia untukmu menyamai seratus unta yang dijadikan hadyu
yang diterima, dan tahlilkanlah Allah seratus kali tahlil (لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ), sesungguhnya ia memenuhi apa yang ada antara langit dan bumi,
dan tidak akan diangkat pada hari ini amalan seseorang yang lebih utama darinya
terkecuali amalan (seseorang) yang mengamalkan apa yang telah kamu amalkan.
(HR. Ahmad, Thabrani, dan Hakim dari Ummu Hani. SHAHIH)[25]
٥٥٨٧ــ
عَلَيْكُنَّ بِالتَّسْبِيْحِ وَالتَّهْلِيْلِ
وَالتَّقْدِيْسِ وَاعْقُدْنَ بِالْأَنَامِلِ فَإِنَّهُنَّ مَسْؤُوْلَاتٌ مُسْتَنْطَقَاتٌ
وَلَا تَغْفُلْنَ فَتُنْسَيْنَ الرَّحْمَةَ (ت ك) عن يسيرة (ح)ـ
5587-
Kalian harus baca tasbih (سُبْحَانَ اللّٰهِ), tahlil (لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ), taqdis (سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ), dan menghitungnya dengan ujung
jari karena sesungguhnya ia akan ditanyai dan disuruh bicara. Dan janganlah
kalian lalai maka kalian akan dilupakan dari rahmat. (HR. Tirmidzi dan Haakim
dari Yasiirah. HASAN).
Hadits
ini menunjukan disunnahkannya menghitung bacaan tasbih atau dzikir dengan ujung
jari.
Ada diriwayatkan dari Abu Hurairah
bahwa beliau punya tambang dengan seribu pintalan dan belum tidur sebelum
bertasbih dengan seribu pintalan tali tersebut.[26]
٦٣٧٥ــ
كَلِمَاتٌ لَايَتَكَلَّمُ بِهِنَّ أَحَدٌ فِى مَجْلِسِهِ عِنْدَ فَرَاغِهِ ثَلَاثَ
مَرَّاتٍ إِلَّا كُفِّرَتْ بِهِنَّ عَنْهُ، وَلَا يَقُوْلُهُنَّ فِى مَجْلِسِ خَيْرٍ
وَمَجْلِسِ ذِكْرٍ إِلَّا خَتَمَ اللهُ بِهِنَّ عَلَيْهِ كَمَايَخْتِمُ بِالْخَاتَمِ
عَلَى الصَّحِيْفَةِ سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمِّكَ لَاإِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ
وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ (د حب) عن أبى هريرة (صح)ـ
6375-
Kalimat – kalimat yang tidak diucapkan oleh seseorang ketika selesai dari
majlisnya sebanyak tiga kali terkecuali ditutupilah (kesalahan-kesalahan) yang
terjadi dalam majlis tersebut. Dan tidaklah diucapkan dalam majlis baik atau
majlis dzikir terkecuali Allah menstempel majlis tersebut dengan kalimat –
kalimat tadi seperti (seseorang) menstempel dengan stempel di atas kertas.
(Kalimat tersebut adalah) (سُبْحَانَكَ
اللّٰهُمَّ وَبِحَمِّكَ لَاإِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ). (HR. Abu
Dawud dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah. SHAHIH)[27]
Doa
ini biasa disebut doa kifarat majlis yang
biasanya dibaca ketika majlis telah selesai dan berdiri untuk beranjak
dari majlis tersebut.
٨٨٣٢ــ
مَنْ ضَنَّ بِالْمَالِ أَنْ يُنْفِقَهُ، وَبِاللَّيْلِ أَنْ يُكَابِدَهُ، فَعَلَيْهِ
بِسُبْحَانَ اللّٰهِ وَبِحَمْدِهِ (أبو نعيم فى المعرفة) عن عبد الله بن حبيب (ح)ـ
8832-
Barangsiapa kikir dengan harta untuk menginfakannya (di jalan kebenaran) dan
dengan malam akan membuatnya berat (untuk shalat malam) maka ucapkanlah (سُبْحَانَ اللّٰهِ وَبِحَمْدِهِ). (HR. Abu Nu`aim dalam Al-Ma`rifah dari Abdillah bin Habib.
HASAN)[28]
[1] Jaami`ush
Shaghiir 214. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 214.
[2] Jaami`ush
Shaghiir 6376. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6376.
[3] Jaami`ush
Shaghiir 215. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 215.
[4] Jaami`ush
Shaghiir 929. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 929.
[5]Jaami`ush
Shaghiir 1291. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1291.
[6] Jaami`ush
Shaghiir 4028. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4028.
[7] Jaami`ush
Shaghiir 3403. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3403.
[8] Jaami`ush
Shaghiir 4635. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4635.
[9] Jaami`ush
Shaghiir 5343. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 5343.
[10] Jaami`ush
Shaghiir 7204. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 7204.
[11] Jaami`ush
Shaghiir 7588. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 7588.
[12] Jaami`ush
Shaghiir 3895. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3895.
[13] Jaami`ush
Shaghiir 998. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 998.
[14] Jaami`ush
Shaghiir 5581. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 5581.
[15] Jaami`ush
Shaghiir 1684. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1684.
[16] Jaami`ush
Shaghiir 2277. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 2277.
[17] Jaami`ush
Shaghiir 5501. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 5501.
[18] Jaami`ush
Shaghiir 4636. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4636.
[19] Jaami`ush
Shaghiir 8898. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8898
[20] Jaami`ush
Shaghiir 8738. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8738.
[21] Jaami`ush
Shaghiir 2871. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 2871.
[22] Jaami`ush
Shaghiir 8897. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8897.
[23] Jaami`ush
Shaghiir 4638. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4638.
[24] Jaami`ush
Shaghiir 4641 Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4641.
[25] Jaami`ush
Shaghiir 4642 Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4642.
[26] Jaami`ush
Shaghiir 5587 Faidhul Qadiir penjelasan hadits 5587.
[27] Jaami`ush
Shaghiir 6375 Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6375.
[28] Jaami`ush
Shaghiir 8832 Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8832.
1. Kalimat yang paling dicintai Allah SWT
- Hadits 00214 [ Kalimat paling dicintai Allah ] HASAN
- Hadits 00215 [ Kalimat paling dicintai Allah ] SHAHIH
- Hadits 07204 [ Dicintai Nabi dan Lebih utama dari dunia seisinya ] SHAHIH
- Hadits 02871 [ Berpahala Tanaman surga ] SHAHIH
- Hadits 08897 [ Menanam kurma di surga ] SHAHIH
- Hadits 02277 [ Empat kalimat yang merontokan dosa - dosa ] HASAN
- Hadits 05501 [ Empat kalimat penghapus dosa - dosa ] HASAN
- Hadits 04636 [ Empat kalimat pemakan dosa orangg islam ] HASAN
- Hadits 08898 [ Tasbih dan tahmid 100x menghapus dosa ] SHAHIH
- Hadits 08738 [ Tasbih dan tahlil 100x setelah shalat pagi menghapus dosa ] SHAHIH
- Hadits 00998 [ Lima kalimat Baqiyatus shalihat ] SHAHIH
6. Memenuhi Timbangan dan Tanpa Hijab
- Hadits 03403 [ Tiga keutamaan kalimat paling utama ] SHAHIH ] SHAHIH
- Hadits 03404 [ Empat keutamaan empat kalimat paling utama ] DHAIF
- Hadits 04635 [ Tiga keutamaan kalimat paling utama ] SHAHIH
- Hadits 04637 [Empat keutamaan empat kalimat paling utama ] DHAIF
- Hadits 03895 [ Pengawal, Penggiring, Penyelamat, Baqiyatus shalihat ] SHAHIH
8. Kalimat paling utama
- Hadits 00929 [ Kalimat paling utama ] SHAHIH
- Hadits 01291 [ Kalimat paling utama ] SHAHIH
9. Perkataan paing baik
- Hadits 04028 [ Kalimat paling baik] SHAHIH
10. Kalimat 90 Kebaikan
- Hadits 01684 [ Ditulis 90 kebaikan dan dihapus 90 keburukan] [SHAHIH]
- Hadits 07204 [ Lebih utama dari dunia seisinya ] SHAHIH
- Hadits 07588 [ Memperbanyak tasbih, hamdalah dan memuji Allah swt ]SHAHIH
- Hadits 00998 [ Lima kalimat Baqiyatus shalihat ] SHAHIH
- Hadits 05581 [ Lima kalimat Baqiyatus shalihat ] SHAHIH