Kitab Hikam Hikmah 221
٢٢١ـ
مَا تَجِدُهُ القُلُوبُ مِنَ الهُمُومِ وَالأَحْزَانِ فَلأَجْلِ مَا مُنِعَتْ مِنْ
وُجُودِ العِيَانِ ـ
221-
Kalau hati masih merasa risau dan sedih itu karena hati terhalang dari melihat
Allah swt.
Adanya
risau dan sedih pada urusan duniawiyah dan ukhrawiyah adalah karena kita
melihat diri kita dan menganggap penting diri kita, inilah yang membuat kita
tidak bisa melihat Allah swt dengan `ainul bashirah. Seandainya kita
tidak lagi melihat kepentingan diri kita dan hanya melihat kepentingan Allah
semata maka kita bisa melihat Allah swt dan hilanglah segala macam risau dan
sedih. Kemudian kita akan selalu terhubung dengan Allah swt dalam kebahagiaan
seperti Firman Allah swt At-Taubah [9] ayat 40. (لَا تَحْزَنْ إِنَّ
اللَّهَ مَعَنَا) Janganlah bersedih
sesungguhnya Allah bersama kita.
Barangsiapa
yang hatinya terang dengan cahaya ma`rifatullah maka tidak akan merasakan
kerisauan selamanya.
Segala
sesuatu yang datang dari kekasih adalah kekasih juga.
Sumber
1.
Ibnu `Abad (غيث المواهب العلية) hlm. 265.
2.
Ibnu `Ajibah (إيقاظ الهِمَم) Bab 24.2. Hlm.427.
3.
Syarqawi (المنح القدسية) Hikmah 221, hlm. 259.
4.
Syarnubi (شرح الحكم العطائية) Hikmah 224. Hlm 148.
5.
Terjemah Syarnubi : Hikmah 217. Hlm. 826. Hlm
pdf 820.
6.
GUS
BAHA : https://www.youtube.com/watch?v=9elTpm9qnHE [00:00 – 03:28]
=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar