=
٦٠٥٩ـ قَالَ اللهُ تَعَالَى: لَايَذْكُرُنِى عَبْدٌ
فِى نَفْسِهِ إِلَّا ذَكَرْتُهُ فِى مَلَاءٍ مِنْ مَلَائِكَتِى وَلَايَذْكُرُنِى فِى
مَلَاءٍ إِلَّا ذَكَرْتُهُ فِي الرَّفِيْقِ الأَعْلَى (طب) عن معاذ بن أنس (صح)ـ
6059- Allah swt berfirman: “Tidaklah
mengingat-Ku seorang hamba dalam diri (hati atau batin)nya melainkan aku akan
menyebutnya dalam jama`ah (khalayak) dari malaikat-malaikat-Ku, dan tidaklah
mengingat-Ku dalam jama`ah melainkan aku menyebutnya dalam ar-rafiiqil a`laa.”
(HR. Thabrani dari Mu`adz bin Anas. SHAHIH)
Ibnu Hajar berkata: Dari hadits
tersebut bisa diambil faidah jika dzikir sirri (pelan atau bahkan tidak
terdengar) lebih utama daripada dzikir jahri (keras). Sehingga dapat
dikatakan jika hamba-Ku dzikir sirri maka Aku akan memberi pahala yang tidak
ada yang mengetahuinya dan jika hamba-Ku dzikir jahri maka Aku akan
memperlihatkan pahalanya dihadapan ar-rafiiqil a`laa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar