Luka
VS Madu
Tahukah anda madu sangat ampuh untuk
mengatasi ulkus. Ulkus adalah luka berbentuk bulat atau oval yang terjadi pada
bagian tubuh tertentu. Termasuk pada system pencernaan seperti mulut, lambung hingga anus.
Ulkus dalam bahasa sehari-hari biasa disebut borok atau luka.
Beberapa penyakit pencernaan misalnya
adalah Polip, Radang usus besar
(ulcerative colitis, diverticulitis, crohn disease) dan kanker.
Polip, tumbuhnya daging (biasanya bertangkai)
pada lapisan usus besar atau anus. Polip dapat menyebabkan pendarahan karena
iritasi atau tekanan dan dapat menjadi kanker.
Ulcerative colitis adalah radang usus besar
atau anus yang lama dan menyebabkan luka pada usus besar dan anus. Gejalana
pendarahan dan nyeri perut.
Diverticulitis adalah peradangan atau infeksi
pada kantung yang terbentuk pada dinding usus besar. Kantung infeksi yang buruk
dapat memicu terjadinya luka, pendarahan, nyeri perut dan perforasi atau lubang
pada usus besar.
Crohns disease adalah peradangan usus besar
yang lama dan parah. Dapat mempengaruhi usus kecil dan seluruh usus besar.
Menyebabkan peradangan, luka dan pendarahan di saluran pencernaan dan nyeri
perut.
Kanker usus adalah tumbuhnya sel-sel abnormal
pada usus besar. Kanker adalah penyakit tersembunyi tanpa gejala hingga
pertumbuhannya cukup untuk menyebabkan tekanan, luka, pendarahan atau sumbatan
pada usus besar.
Luka dan Diabetes
Keampuhan madu sebagai obat luka ternyata
juga bisa digunakan untuk luka-luka yang
terjadi karena tindakan operasi (Rosita, 2007).
Salah seorang dokter yang melakukan hal
tersebut dan menganjurkan kepada temannya adalah Dr. John Pisley, seorang dosen
di Fakultas Kedokteran Universitas Liverpool, Inggris yang dianjurkan mantan
dosennya Prof. Scott Russel, Dr. John kemudian berkirim surat untuk menceritakan
pengalamannya menggunakan madu kepada Dr. Dzarif Al-Attar, dosen Fakultas
Kedokteran Universitas Damaskus, Suriah. Kisah ini kemudian dinukil oleh Prof.
Dr. Said Hammad dalam bukunya 99 Resep Sehat dengan Madu (Hammad, 2009).
Tentu saja dibutuhkan keahlian khusus untuk
membalurkan madu pada luka-luka bekas oprasi yang berada di dalam tubuh tidak
seperti jika luka bekas operasi tersebut berada dipermukaan kulit.
Sudah sejak jaman dahulu kala madu digunakan
untuk menyempuhkan berbagai macam luka, termasuk luka bakar. Tetapi luka bakar
yang diajurkan pakai madu adalah luka bakar dengan derajat satu, yaitu luka
bakar yang hanya mengenai lapisan tanduk dan tidak mengenai jaringan kulit yang
ditandai dengan warna kemerah-merahan (Sakri, 2012) Jika luka bakarnya lebih
dalam dari derajat pertama ini maka diperlukan penangan khusus.
Sebagai obat luka bakar madu bersifat
menyerap air pada luka sehingga mencegah infeksi dan memperbaiki jaringan yang
rusak dengan cepat (Rosita, 2008). Kandungan-kandungan antiseptik dan antiinflamasi
bisa menjaga keadaan luka bakar selalu steril dan tidak mengalamai peradangan
yang berlebihan dan membahayakan.
Sebuah penelitian terhadap 50 pasien luka
bakar yang dipublikasiakan majalah Burns
pada tahun 1996 menginformasikan kepada kita jika luka bakar yang diobati
dengan madu jadi bersih dari bakteri apapun dan luka-luka tersebut sembuh total
100% setelah 15 hari (Saqa, 2010).
Salah satu resep yang dianjurkan adalah
mencampur madu dengan vaselin dengan perbandingan yang sama, kemudian
mengoleskannya pada luka bakar setiap pagi dan sore hingga kulit terbakarnya
mengelupas. Insya Allah sembuh total bahkan nyaris tanpa ada bekas lukanya
(Arif, 2010)
Pada tahap tertentu para penderita diabetes
mudah terkena luka, bahayanya lagi, luka-luka tersebut susah kering dan sembuh.
Bahkan pada banyak kasus, luka diabetes yang menyerang kaki menyebabkan kaki
harus diamputasi.
Salah satu cara untuk mengobati luka diabetes
dan mencegah amputasi akibat luka tersebut adalah dengan cara mengoleskan madu
pada daerah yang luka tersebut. Madu terbukti ampuh mengalahkan bakteri streptococcus pemangsa daging dan Staphylococcus aureus (MRSA) yang juga
menghancurkan daging.
Keampuhan madu untuk mengobati luka akibat
diabetes misalnya diresepkan oleh Jennifer Eddy, seorang profesor dari
University of Wisconsin Shool Medicine dan Public Health. Dia berhasil
menyembuhkan luka diabetes yang terancam amputansi hanya dalam waktu sekitar 6
hingga 12 bulan, kemudian setelah dua tahun maka jadi sembuh total (Rosita,
2007).
Caranya: Bersihkan luka dari kulit dan daging
yang mati, kompres dengan air hangat yang di campur dengan madu, setelah kering
olesin dengan madu murni. Lakukan secara rutin dua kali sehari. Insya Allah
luka segera kering dan sembuh. Amin
Sudah sejak jaman mesir kuno madu di gunakan
sebagai obat luka gores yang sangat ampuh. Jika anda atau saudara anda ada yang
mengalami luka tersebut maka andapun bisa mencobanya, caranya bersihkan luka
dan daerah seputar luka, kemudian olesin madu dan tutup dengan perban selama
3-4 hari, setelah dibuka maka anda akan mendapatkan luka tersebut sembuh dan
bahkan nyaris tanpa bekas (Arif, 2010).
Hal tersebut sebetulnya tidak aneh karena
madu mengandung khasiat antibiotik alami yang mampu membunuh bakteri-bakteri
penyebab infeksi pada luka. Bukan hanya itu, madu juga menambah elastisitas
kulit dan membantu terbentuknya jaringan baru dengan sangat cepat (Rosita,
2007).
Perjalanan madu sebagai obat luka gores sejak
jaman dahulu kala hingga kini tentu saja telah melahirkan banyak sekali
penelitian dan juga banyak sekali testimoni yang sembuh, salah satu hasil dari
penelitian-penelitian tersebut adalah ditemukannya efek dari kadar keasaman dan
efek osmosis madu yang berperan penting dalam penyembuhan luka, demikian
dijelaskan Dr. Muhammad Saqa (2010) setelah mengutip dan menjelaskan berbagai
penelitian madu sebagai obat luka dari Dr. Lusby dari Universitas Charles Sturt
Australia, Dr. Kingsley dari rumah sakit Devon di Inggris, Prof. Moulin dari
Waikato University di New Zeland.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar