1.
٨٩٢٩ــ مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ
الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَابَيْنَ الْجُمعَتَيْنِ (ك هق) عن أبى سعيد
(صح)ـ
8929- Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi
di hari jum`at, ia di terangi oleh cahaya di antara dua jum`at. (HR. Haakim dan
Baihaqi dari Abu Sa`id. SHAHIH)
٨٩٣٠ــ مَنْ قَرَأَ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ
سُوْرَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ (حم م ن) عن أبى الدرداء (صح)ـ
8930- Barangsiapa membaca sepuluh ayat
terakhir dari surat Al-Kahfi maka dijaga dari fitnah Dajjal (HR. Ahmad, Muslim,
dan Nasaai dari Abu Dardaa`. SHAHIH)
٨٩٣١ــ مَنْ قَرَأَ ثَلَاثَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ
الْكَهْفِ عُصِمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ (ت) عن أبى الدرداء (صح)ـ
8931- Barangsiapa membaca tiga ayat
permulaan surat Al-Kahfi maka dijaga dari fitnah Dajjal. (HR. Tirmidzi dari Abu
Dardaa`. SHAHIH)
٨٩٣٢ــ مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ يَوْمَ
الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَابَيْنَهُ وَ بَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ
(هب) عن أبى سعيد (صح)ـ
8932- Barangsiapa membaca surat
Al-Kahfi pada hari jum`at maka dia diterangi oleh cahaya antara dia dan Baitul
`Atiiq. (HR. Baihaqi dari Abu Sa`d. SHAHIH)
٨٦٣٩ــ مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ
سُوْرَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ (حم م د ن) عن أبى الدرداء (صح)ـ
8639- Barangsiapa hafal sepuluh ayat
awal surat Al-Kahfi maka dijaga dari fitnah Dajjal. (HR. Ahmad, Muslim, Abu
Dawud, dan Nasaai dari Abu Dardaa`. SHAHIH)
١٤٠٤ــ أَكْثِرُوْا مِنَ ٱلصَّلَاةِ عَلَيَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمْعَةِ فَإِنَّ
صَلَاةَ أُمَّتِى تُأْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةِ، فَمَنْ كَانَ
أَكْثَرَهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً كَانَ أَقْرَبُهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً (هب) عن أبى
أمامة (ح)ـ
1404- Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku di setiap hari jumat karena
sesungguhnya shalawat umatku akan diperlihatkan kepadaku di setiap hari jumat.
Barangsiapa yang paling banyak membaca shalawat kepadaku maka ia menjadi orang
yang paling dekat tempatnya denganku. (HR. Baihaqi dalam Syuabul Iman dari Abu
Umamah. HASAN)
١٤٠٥ــ أَكْثِرُوْا مِنَ ٱلصَّلَاةِ عَلَيَّ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةِ
الْجُمُعَةِ، فَمَنْ فَعَلَ ذلِكَ كُنْتُ لَهُ شَهِيْدًا وَشَافِعًا يَوْمَ
الْقِيَامَةِ (هب) عن أنس (ح)ـ
1405- Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku di hari jumat dan malam jumat,
maka barang siapa yang mengerjakan hal tersebut maka aku akan menjadi saksinya
dan memberikan syafaat di hari kiamat. (HR. Baihaqi dalam Syuabul Iman dari
Anas. HASAN)
Nabi saw akan menjadi saksi (syahiidan) orang – orang yang memperbanyak
membaca shalwat pada hari dan malam jumat sehingga mereka berhak mendapatkan
kemuliaan dan kedudukan yang tinggi di hari kiamat. Selain itu Nabi saw juga
kan memberikan syafaat yang super special kepada mereka.
٥١٩١ــ الصَّلَاةُ عَلَيَّ نُوْرٌ عَلَى الصِّرَاطِ فَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ يَوْمَ
الْجُمُعَةِ ثَمَانِيْنَ مَرَّةً غُفِرَتْ لَهُ ذُنُوْبُ ثَمَانِيْنَ عامًا
(الأزدي فى الضعفاء، قط فى الأفراد ) عن أبى هريرة (ض)ـ
5191- Shalawat atasku adalah cahaya pada shirath, Barangsiapa yang
bershalawat kepadaku di hari jumat delapan puluh kali maka diampuni
dosa-dosanya selama delapan puluh tahun. (HR Azdi dalamadh-Dhu`afaa dan
Daraquthni dalam Al-Afraad dari Abu Hurairah. DHAIF)
Membaca shalawat kepada Nabi saw bisa menjadi sebab kita mendapatkan cahaya
di shirath, mendapatkan keselamatan pada hari kiamat, dan
mendapatkan rahmat dari Allah swt.
٨٨١٠ــ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى
اللهُ عَلَيْه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وَحَطَّ عَنْهُ عَشْرَسَيِّئَاتٍ٬ وَرَفَعَ لَهُ عَشْرَدَرَجَاتٍ
(حم خد ن ك) عن أنس (صح)ـ
8810-
Barangsiapa bershalawat atasku sekali maka Allah
memberinya sepuluh shalawat, dan menghapus darinya sepuluh kesalahan. dan
mengangkatnya sepuluh derajat. (HR.
Ahmad. Bukhari dalam At-Tarikh, Nasaa-i, dan Hakim dari Anas. SHAHIH)
Barangsiapa
bershalawat (memintakan keagungan kepada Allah SWT) kepadaku sekali (saja) maka
Allah SWT (akan memberikan sepuluh rahmat dan melipatgandakannya hingga tidak
terhingga, dan menghapuskan darinya sepuluh kesalahan (dosa), dan meninggikan
untuknya sepuluh derajat lebih tinggi di surga. Dalam hadits Imam Ahmad
disebutkan Allah dan Malaikat memberikan tujuh puluh shalawat (rahmat, ampunan,
atau keagungan).
٨٨١١ــ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ حِيْنَ يُصْبِحُ عَشْرًا وَحِيْنَ يُمْسِىَ
عَشْرًا أَدْرَكَتْهُ شَفَاعَتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ (طب) عن أبى الدرداء (ح)ـ
8811- Barangsiapa bershalawat atasku di waktu pagi sepuluh kali dan di waktu
sore sepuluh kali maka ia tercapai oleh syafaatku di hari kiamat. (HR. Thabrani
dari Abu Dardaa`. HASAN)
٨٩٥٤ــ مَنْ قَرَأَ بَعْدَ صَلَاةِ الْجُمْعَةِ (قُلْ هُوَ اللهُ أَحَد)
و (قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ) وَ(قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ) سَبْعَ مَرَّاتٍ
أَعَاذَهُ اللهُ بِهَا مِنَ السُّوْءِ إِلَى الجُمْعَةِ الْأُخْرَى (ابن السني) عن
عائشة (ض)ـ
8954- Barangsiapa setelah shalat jumat membaca (surat al-ikhlash, al-falaq, dan
an-naas) tujuh kali, maka Allah swt akan menjaganya dari keburukan sampai
jum`at berikutnya. (HR. Ibnu Sunni dari Aisyah. DHAIF)
٨٩٥٥ــ مَنْ قَرَأَ إِذَا سَلَّمَ الْإِمَامُ
يَوْمَ الْجُمُعَةِ قَبْلَ أَنْ يُثْنِيَ رِجْلَيْهِ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَ (قُلْ
هُوَ اللهُ أَحَدٌ) و (قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ) وَ(قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ
النَّاسِ) سَبْعًا سَبْعًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ
(أبو الأسعد القسير في الأربعين ) عن أنس (ض)ـ
8955-
Barangsiapa membaca - setelah imam membaca salam pada hari jumat – sebelum ia
merubah kakinya (surat – surat) Fatihatul Kitab, Qul Huwallahu Ahad, Qul
A`udzu bi Rabbil Falaq, Qul A`udzu bi Rabbinnas tujuh (kali) – tujuh (kali)
maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu dan yang akan datang. (HR. Abul As`ad
Al-Qusyairi dalam Al-Arba`in dari Anas.
١٣٣٤ــ إِقْرَإِ الْمُعَوِّذَاتِ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ (د حب) عن عقبة بن عامر
(ح)ـ
1334- Bacalah Al-Mu`awwidzaat di belakang setiap shalat. (HR.
Abu Dawud dan Ibnu Hibban dari `Uqbah bin `Amr. HASAN)
Maksudnya setelah selesai shalat fadhu disunnahkan membaca surat al-Ikhlash, al-Falaq,
dan an-Naas.
٨٤٨٨ــ مَنْ إِغْتَسَلَ يَوْمَ الجُمُعَةِ كَانَ
فِى طَهَارَةٍ إِلَى الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى (ك) عن أبى قتادة (ح)ـ
8488-
Barangsiapa mandi pada hari jumat maka ia dalam kesucian sampai jumat yang
lain. (HR.Hakim dari Abu Qatadah. HASAN)
Waktu
mandinya mulai dari terbitnya fajar hingga tergelincirnya matahari. Kesucian
yang dimaksud di sini adalah kesucian maknawi. Sedangkan waktu suci tersebut
adalah mulai dari mandi atau mulai dari shalat jum`at yang dikerjakan hingga
jum`at berikutnya. Hadits ini menunjukan keutamaan mandi di hari jumat.