Doa duduk diantara dua sujud
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي
وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافَنِي وَاعْفُ عَنِّي
Artinya: Ya
Tuhanku, mohon ampunilah aku; rahmatilah aku; perbaikilah aku; angkatlah aku;
anugerahkanlah rezeki kepadaku; berilah hidayah kepadaku; sehatkanlah aku dan
maafkanlah aku.
Susunan doa tersebut diatas merupakan
gabungan dari beberapa doa yang pernah diajarkan oleh Rasulullah saw seperti
dalam hadits dibawah ini:
٦١٤١ـ قُلْ: اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِى وَارْحمْنِى
وَعَافِنِى وَارْزُقْنِى فَإِنَّ هٰؤُلَاءِ تَجْمَعُ لَكَ دُنْيَاكَ وَآخِرَتَكَ (حم
م ه) عن طارق الأشجعى (صح)ـ
6141- Katakanlah: “Ya Allah ampunilah aku,
kasihanilah aku, selamatkanlah aku, dan berilah aku rizki,( اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِى وَارْحمْنِى وَعَافِنِى وَارْزُقْنِى),
sesungguhnya semua itu menghimpun untukmu duniamu dan akhiratmu. (HR. Ahmad,
Muslim, dan Ibnu Majah dari Thariq al-Asyja`i. SHAHIH)
Sunan Abu Dawud hadits nomor 850
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِى وَارْحمْنِى وَعَافِنِى
وَاهْدِنِى وَارْزُقْنِى
Ya Allah, mohon ampunilah
aku, rahmatilah aku, sehatkanlah aku, berilah hidayah kepadaku, anugerahkanlah
rezeki kepadaku. (HR. Abu Dawud (850). HASAN)
Sunan Ibnu Majah hadits
nomor 898
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِى وَارْحمْنِى وَاجْبُرْنِى
وَارْزُقْنِى وَارْفَعْنِى
Ya
Allah, mohon ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah aku, anugerahkanlah
rezeki kepadaku, angkatlah aku. (HR.
Ibnu Majah (898). SHAHIH)
Sunan Tirmidzi hadits nomor 284
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِى وَارْحمْنِى وَاجْبُرْنِى
وَاهْدِنِى وَارْزُقْنِى
Ya
Allah, mohon ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah aku, berilah hidayah
kepadaku, anugerahkanlah rezeki kepadaku. (HR. Tirmidzi (284). SHAHIH)
Sunan Tirmidzi
hadits 3513
اللهمَّ إنك عفوٌّ تُحبُّ العفوَ فاعفُ عنِّي
Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Maha
Pengampun lagi mencintai ampunan, maka ampunkanlah diriku. (HR. Tirmidzi (3513). SHAHIH)
٤٧٠٠ــ سَلُوْا اللهَ الْعَفْوَ وَ الْعَافِيَةَ
فَإِنَّ أَحَدًا لَمْ يُؤْطَ بَعْدَ الْيَقِيْنِ خَيْرًا مِنَ الْعَافِيَةِ (حم ت)
عن أبي بكر (صح)ـ
4700- Mohonlah kepada Allah kemaafan / ampunan (الْعَفْوَ) dan keselamatan (الْعَافِيَةَ) karena sesungguhnya seseorang tidaklah
diberi sesuatu yang lebih baik setelah keyakinan daripada keselamatan. (HR.
Ahmad dan Tirmidzi dari Abu Bakar. SHAHIH)