1. Bab Hasballah (حَسْبُنَا
اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ)
٣٧١٥ــ حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ أَمَانٌ
لِكُلِّ خَائِفٍ (فر) شداد بن أوس (ض)ـ
3715-
(Mengucapkan) Hasbiyallah wa Ni`mal Wakiil (حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ) Cukup bagiku Allah dan sebaik – baik yang diserahi,
adalah keamanan bagi setiap orang yang ketakutan. (HR. Dailami dari Syaddad bin
Aus. DHAIF).
Mengucapkan
Hasbiyallah wa Ni`mal Wakiil (حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ) Cukup bagiku Allah dan sebaik – baik yang diserahi
disertai meyakini maknanya di dalam hati, ikhlash, dan disertai harapan yang
kuat kepada Allah swt, adalah keamanan bagi setiap orang yang ketakutan.
Bukankah Allah swt Dzat Yang Mencukupi setiap hambanya? Dan bukankah setiap
orang yang bertawakkal kepada Allah swt pasti dicukupinya?.[1]
Surat Ali Imran ayat 173
اَلَّذِيْنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ
قَدْ جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ اِيْمَانًاۖ وَّقَالُوْا حَسْبُنَا
اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ ( آل عِمْرَان:١٧٣)ـ
Artinya:
(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang
ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, “Orang-orang (Quraisy) telah
mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,”
ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab,
“Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.” (Ali Imran 173).
Hadits Shahih Bukhari nomor 4563
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُوْنُسَ ـ أُرَاهُ قَالَ
ـ حَدَّسَنَا أَبُوْ بَكْرٍ عَنْ أَبِى حَصِيْنٍ عَنْ أَبِى الضُّحَى عن ابْنِ عَبَّاسٍ
(حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ) قَالَهَا إِبْرَاهِيْمُ عَلَيْهِ السَّلَامُ
حِيْنَ أُلْقِيَ فِى النَّارِ، وَقَالَهَا مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ
حِيْنَ قَالُوْا ( اِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوْا
لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ اِيْمَانًاۖ وَّقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ
الْوَكِيْلُ ـ آل عِمْرَان:١٧٣)ـ
Artinya: Ahmad bin Yunus telah
menceritakan kepada kami, aku mengira ia berkata, Abu Bakar meriwayatkan kepada
kami, dari Abu Hashiin, dari Abudh Dhuha, dari Ibnu Abbas, Hasbunallah wa
Ni`mal Wakiil (حَسْبُنَا
اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ) “Cukuplah
Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”, Ibrahim as. Mengucapkan doa ini saat dilemparkan ke
dalam api, Nabi Muhammas saw mengucapkan doa ini saat orang – orang kafir
berkata: “Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang
kamu, karena itu takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat)
iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami
dan Dia sebaik-baik pelindung.” (Ali Imran 173). (اِنَّ
النَّاسَ قَدْ جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ اِيْمَانًاۖ وَّقَالُوْا
حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ ـ آل عِمْرَان:١٧٣).
Hadits Shahih Bukhari nomor 4564
حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ إِسْمَاعِيْلُ حَدَّسَنَا
إِسْرَائِيْلُ عَنْ أَبِى حَصِيْنٍ عَنْ أَبِى الضُّحَى عن ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ:
(كَانَ آخِرَ قَوْلِ إِبْرَاهِيْمَ حِيْنَ
أُلْقِيَ فِى النَّارِ حَسْبِيَ اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ)ـ
Artinya:
Malik bin Ismail telah menceritakan kepada kami, ia berkata Israil telah
menceritakan kepada kami dari Abu Hashin dari Abudh Dhuha, dari Ibnu Abbas
berkata: “Perkataan terakhir Ibrahim saat dilemparkan ke dalam api adalah Hasbiyallah
wa Ni`mal Wakiil (حَسْبِيَ
اللَّهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ) Cukup bagiku Allah dan sebaik – baik yang diserahi.
[1] Jaami`ush
Shaghiir 3715. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3715.
=
Hadits 03715 [ Membaca Hasballah pagi dan sore tujuh kali agar dicupukupi Allah swt ] DHAIF
٣٧١٥ــ حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ أَمَانٌ
لِكُلِّ خَائِفٍ (فر) شداد بن أوس (ض)ـ
3715-
(Mengucapkan) Hasbiyallah wa Ni`mal Wakiil (حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ) Cukup bagiku
Allah dan sebaik – baik yang diserahi, adalah keamanan bagi setiap orang
yang ketakutan. (HR. Dailami dari Syaddad bin Aus. DHAIF).
Mengucapkan Hasbiyallah wa Ni`mal Wakiil (حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ) Cukup bagiku
Allah dan sebaik – baik yang diserahi disertai meyakini maknanya di
dalam hati, ikhlash, dan disertai harapan yang kuat kepada Allah swt, adalah
keamanan bagi setiap orang yang ketakutan. Bukankah Allah swt Dzat Yang
Mencukupi setiap hambanya? Dan bukankah setiap orang yang bertawakkal kepada
Allah swt pasti dicukupinya?.[1]
Tambahan:
Salah satu contoh lafazh hasbalah yang sering diucapkan dan dijadikan doa oleh
umat islam adalah kalimat hasbalah yang ada dalam Al-Qur`an Surat At-Taubah ayat
129 dan dalam Sunan Abu Dawud hadits nomor 5081 serta dalam hadits Ibnu Sunni
meriwayatkan dengan isnad shahih dan marfu, yang lafazhnya adalah (حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ
ۖ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ) Cukuplah Allah bagiku; tidak
ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan
yang memiliki 'Arsy (singgasana) yang agung, dengan membacanya tujuh kali di waktu pagi dan
tujuh kali di waktu sore kita berharap akan dicukupi oleh Allah swt mengenai
semua urusan dunia dan akherat. Amin
Al-Qur`an
Surat At-Taubah ayat 129
فَإِن تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَٰهَ
إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
129. Maka jika mereka
berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku;
tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah
Tuhan yang memiliki 'Arsy (singgasana) yang agung.” (QS: At-Taubah ayat 129)
Dalam
menjelaskan ayat ini, Imam Ibnu Katsir dan Imam Qurthubi dalam Kitab Tasirnya
mengutip hadits Abu Dawud nomor 5081.
Sunan Abu Dawud hadits nomor 5081
مَنْ قَال إِذَا أَصْبَحَ وَإِذَا أَمْسَى: حَسبيَ
اللهُ لا إلهَ إلَّا هو، عليه تَوكَّلْتُ، وهو ربُّ العَرشِ العَظيمِ، سَبعَ مراتٍ،
كَفاه اللهُ ما أهَمَّهُ صَادِقًا كَانَ أَوْ كَاذِبًا (أبو داود: ٥٠٨١) عن أبى الدرداء
(موضوع)ـ
Barangsiapa
yang membaca ketika pagi dan sore (حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ
ۖ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ) “Cukuplah Allah bagiku;
tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah
Tuhan yang memiliki 'Arsy (singgasana) yang agung.” sebanyak tujuh kali maka Allah akan
mencukupinya apa yang menjadi keinginnnya, baik membenarkannya atau
mendustakannya. (HR. Abu Dawud (5081) dari Abu Darda`. MAUDHU)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar