١٤٦٨ــ
اَللّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنْ قَلْبٍ لَايَخْشَعْ وَمِنْ دُعَاءٍ لَايُسْمَعْ
وَمِنْ نَفْسٍ لَاتَشْبَعْ وَمِنْ عِلْمٍ لَايَنْفَعْ
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ هٰؤُلَاءِ الْأَرْبَعْ (ت ن) عن إبن عمر (د ن ه ك) عن أبى هريرة
(ن) عن أنس (ح)ـ
1468-
Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyuk,
dan dari doa yang tidak didengar, dan dari nafsu yang tiada puas – puasnya, dan
dari ilmu yang tidak bermanfaat. Aku berlindung kepada-Mu dari empat (perkara)
itu. (HR. Tirmidzi dan Nasaai dari Ibnu Umar. Riwayat Abu Dawud, Nasaai, Ibnu
Majah, dan Haakim dari Abi Hurairah. Riwayat Nasaai dari Anas. HASAN)[1]
Hati yang tidak
khusu adalah hati yang tidak tunduk untuk mengingat Allah swt atau mendengarkan
kalamullah. Yaitu hati yang keras.
Jiwa yang tidak
puas mengumpulkan harta benda atau banyak makan yang menyebabkan ngantuk dan banyak
tidur, banyak was-was, dan keinginan – keinginan jiwa yang menyebabkan bahaya
di dunia dan akherat.[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar