٨١٠٠ــ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَبِيْتُ عَلَى ذِكْرٍ
طَاهِرًا فَيَتَعَارَّ مِنَ اللَّيْلِ فَيَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى خَيْرًا مِنْ أَمْرِ
الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ (حم د ه) عن معاذ (ح)ـ
8100- Tiada seorang muslim yang
bermalam dalam keadaan dzikir dan suci kemudian bangun pada sebagian waktu
malam kemudian meminta kepada Allah swt mengenai kebaikan dunia dan akherat terkecuali
Allah swt akan memberi apa yang dimintanya. (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu
Majah dari Mu`adz. HASAN).
Seseorang yang bersuci dan berdzikir
sehingga dia tertidur dalam keadaan terebut maka ruhnya akan naik dan bersujud
di bawah Arasy tempat keluarnya anugrah – anugrah Allah swt. Sedangkan orang
yang tidur tidak dalam keadaan bersuci maka tidak dapat mencapai derajat
tersebut.
Kemudian apabila ia terbangun pada waktu
ijabah, kemudian minta kepada Allah swt mengenai kebaikan dunia dan akherat
maka Allah akan memberikan apa yang dimintanya tersebut.[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar