=
مختصر صحيح البخارى ومسلم للإمام السيوطى 35
=
٢٨ـ٣٥ــ اَلْحَلَالُ بَيِّنٌ وَالْحَرَامُ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا أُمُوْرٌ مُشْتَبِهَاتٌ لَايَعلَمُهَا كَثِيْرٌ مِنَ ٱلنَّاسِ: فَمَنْ ٱتَّقَى الشُّبُهَاتِ فَقَدْ ٱسْتَبْرَأَ لِعِرْضِهِ وَدِيْنِهِ، وَمَنْ وَقَعَ فِى ٱلشُّبُهَاتِ وقَعَ فِى الْحَرَامِ، كَرَاعٍ يَرْعَى حَوْلَ الْحِمَى يُوْشِكُ أَنْ يُوَاقِعَهُ. أَلَاوَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى، أَلَا وَإِنَّ حِمَى اللهِ تَعَالَى فِي أَرْضِهِ مَحَارِمُهُ، أَلَاوَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةٌ إِذَاصَلُحَتْ صَلُحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ (ق ع) عن النعمان بن بشير (صح)[الجامع (٣٨٥٦)، بخاري (٥٢)، مسلم (١٥٩٩)]ـ
=
[28](35) Yang
halal itu jelas dan yang haram itu jelas dan diantara keduanya ada
perkara-perkara subhat yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Maka
barangsiapa menjauhi perkara-perkara subhat maka dia telah menjaga kehormatan
dan agamanya dan barang siapa yang jatuh ke dalam perkara subhat maka dia telah
jatuh dalam (perkara) haram. Bagaikan gembala yang menggembala di sekitar
daerah terlarang maka dia mudah terperosok dalam daerah larangan tersebut. Dan
ketahuilah sesungguhnya setiap raja memiliki daerah terlarang dan
ketahuilah sesungguhnya daerah terlarang Allah di bumi adalah larangan -
larangan-Nya. Dan ketahuilah sesungguhnya dalam tubuh ada segumpal daging yang
apabila baik maka baiklah seluruh jasad dan apabila rusak maka rusaklah seluruh
jasad, ketahuilah daging tersebut adalah hati. [HR Bukhari,
Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaa-i dan Ibnu Majah dari Nu`man bin Basyir.
SHAHIH] [Al-Jami: 3856, Bukhari: 52, Muslim: 1599]
Perkara yang halal itu sudah jelas
dan yang haram juga sudah jelas, jelas dalam fisiknya, sifatnya, kriterianya,
dan juga dalil-dalilnya.
Diantara keduanya terdapat perkara
syubhat, yaitu perkara yang tersamarkan dengan perkara lainnya dan belum
jelas status hukumnya. Namun sebagian orang bisa menembus kesamaran tersebut
sehingga bagi mereka status hukum barang subhat menjadi jelas, apakah halal
atau haram.
Oleh karena itu orang – orang yang
menjauhkan diri dari perkara syubhat maka berarti dia menyelamatkan
agamanya dan menghindarkan diri dari celaan orang. Sebaliknya, orang-orang yang
melakukan perkara syubhat maka mau tidak mau dia akan terjebak dalam larangan
dan celaan orang.
=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar