Kanker
vs Manggis
Xanthone merupakan senyawa antioksidan tingkat tinggi
yang hanya dapat ditemukan pada family Clusiceae dan Gentianaceae, dan dari 200
jenis senyawa xanthone yang diisolasi
dari alam, sebanyak 40 jenis ditemukan pada manggis, diantaranya mangostin, mangostinon A, mangostenon B,
alpha mangostin, beta mangostin, mangostanol, trapezifolixanthone, tovophyllin
B, flavonoid epicatechin dan garciniafuran.
Kandungan manggis yang berkhasiat antikanker
diantaranya adalah xanthones. Sedikitnya,
ada enam senyawa xanthone yang berpotensi sebagai antikanker, yaitu
alfa-mangostin, beta-mengostin, gamma-mangostin, mangostinone, garcinon E , dan
6 (2-isoprenyl-1,7-dihydroxy-3methoxy) xanthones.
Dari keenam senyawa xanthone tersebut,
a-mangostin merupakan senyawa yang paling kuat melawan kanker. Ia mampu menghentikan
pertumbuhan tumor di usus dan menghambat pertumbuhan sel darah yang rusak akibat
leukemia (sel kanker HL60).
Kemudian diikuti oleh senyawa Garcinone E
pada ekstrak kulit manggis yang mampu mengatasi sel kanker hati, paru-paru dan
lambung.
Kombinasi yang unik dari senyawa xanthones
juga terbukti mampu melawan sel kanker lainnya seperti kanker payudara (sel
SBKR3), kanker ginjal, kanker kulit (melanoma), kanker prostat, kanker limfoma,
kanker kelenjar getah bening, kanker kolon.
Senyawa xanthones melakukan dua hal untuk
mengatasi kanker, yaitu dengan cara menghambat perkembangan sel kanker dan
dengan cara mengawal proses penghancuran dan kematian sel kanker (apoptosi).
Kesimpulan diatas tentu saja setelah melalui
proses penelitian dan pembuktian yang panjang dan berulang di seluruh dunia.
Sebagian dari hasil penelitian tersebut adalah :
1.
Di Indonesia Riset Dwi Oktaviani J dan Taslim Ersan dari jurusan kimia
Institut Teknologi Sepuluh Nopember menunjukan 1,4,5,7-tetrahidroksi-2(1,1
dimetil alil) xanthone berpotensi sebagai obat antikanker baru.
2.
Di China riset dilakukan oleh Ho Ck dan rekan dari Departemen of Medical
Research and Education, Veteran Genaral Hospital yang menegaskan bahwa
Garcinone E – senyawa turunan xanthone- berpotensi sitotostik terhadap sel
kanker hati, kanker lambung, dan kanker paru.
3.
Di Thailand pada tahun 2002, seorang peneliti dari Department of
Microbiology, Faculty of Pharmacy, Mahidol University di Thailand telah meriset
8 jenis tanaman herbal yang memiliki sifat antikanker terhadap aktivitas kanker
payudara dengan menggunakan MTT assay. Riset tersebut menyimpulkan bahwa
kandungan alpha mangostin pada
manggis memiliki efek terkuat dalam menimbulkan efek apoptosis atau kematian
sel-sel kanker.
4.
Di Korea penelitian yang dialkukan berbagai pihat menyimpulkan jika
senyawa turunan xanthone –a- dan –y- mangostin terbukti antikanker, khususnya
kanker kolon.
5.
Di Jepang penelitian yang dilakukan oleh Masa-Aki Shibata dan 6 rekanya
terhadap tikus percobaan juga berhasil membuktikan jika a-mangostin bersifat antikankaer.
6.
Di Australia penelitian dilakukan oleh Jing J. Wang dan rekan dari
Finder University yang berhasil membuktikan jika 3 senyawa xanthone
–a-mangostin,y-mangostin, dan 8-deoxygartanin sangat ampuh melawan sel melanoma
yang mengakibatkan kanker kulit ganas.
7.
Di Amerika Serikat penelitian dilakukan oleh tim Division of Medical
Chemistry and Pharmacognosy, Ohio State University, Amerika Serikat,
mempertegas bahwa sifat antioksidan pada alpha
mangostin berperan penting menghambat pertumbuhan sel kanker.
8.
Penelitian di Departemen Farmakologi dan Farmasi klinik, Fakultas
Farmasi, Universitas Gadjah Mada, memperlihatkan puluhan senyawa yang termasuk
kedalam golongan xanthone,
diantaranya alpha mangostin, gamma
mangostin, dan garcinone E dapat
menghambat proliferasi sel kanker dengan cara mengaktivasi enzim kaspase 3 dan
9 yang memicu apoptosis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar