١٨ــ
آمِرُوا النِّسَاءَ فِي أنْفُسِهِنَّ فإِنَّ الثَّيِّبَ تُعْرِبُ عَنْ نَفْسِهَا وإذْنُ
البِكْرِ صَمْتُها (طب هق) عَن الْعرس بن عميرَة (صح)ـ
18-
Bermusyawarahlah dengan perempuan dalam urusan (pernikahan) diri mereka, karena
sesungguhnya janda mengetahui prihal dirinya. Sedangkan tanda setuju seorang
gadis adalah diamnya. (HR. Thabrani dalam Al-Kabir dan Baihaqi dari Ursy bin
Amiirah. SHAHIH)[1]
Anjuran untuk
musyawarah dengan perempuan - perempuan yang akan dinikahkan. Persetujuan
seorang janda haruslah diucapkan sedangkan cukupah diam menjadi tanda
persetujuan seorang gadis.[2]
بسم الله الرحمن الرحيم
SHAHIH JAMIUS HAGHIR 1-10
حرف الهمزة
١ـ١ـ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا
لِكُلِّ ٱمْرِئٍ مَانَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى ٱللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى ٱللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ
إِلَى الدُّنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ إمْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَاهَاجَرَ
إِلَيْهِ. (ق ٤) عن عمر بن الخطاب (حل قط) فى غرائب مالك عن أبى سعيد، ابن عساكر فى
أماليه عن أنس، الرشيد العطار فى جزء من تخريجه عن أبى هريرة. [الجامع (١)، البخاري
(١)، مسلم (١٩٠٧) ]ـ[1]
[1](1)- Sesungguhnya
amal - amal itu hanya (dinilai) menurut niatnya. Dan sesungguhnya bagi setiap
orang hanyalah apa yang diniatkannya. Barang siapa yang hijrahnya karena Allah
dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya
untuk dunia yang ingin diraihnya atau kepada perempuan yang akan dinikahinya
maka hijranya kepada apa yang dia hijrah karenanya. (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaa-i dan Ibnu Majah dari
Umar bin Khattab. Riwayat Abu Nu`aim dan Daaraquthni di Gharaa-ibu Malik dari
Abu Sa`id. Riwayat Ibnu `Asaakir dalam Amaalinya dari Anas. Riwayat Al-`Atthar
dalam satu juz dari takhrijnya dari Abu Hurairah.) [Al-Jami: (1), Bukhari
(1,54,2529,3898,5070,6689,6953), Muslim (1907)].
٢ـ٢ـ آتِي بَابَ الجَنَّةِ فَأَسْتَفْتِحُ فَيَقُولُ
الخَازِنُ مَنْ أنْتَ فَأَقُولُ مُحمَّدٌ فَيَقُولُ بِكَ أُمِرْتُ أنْ لاَ أَفْتَحَ
لأَحَدٍ قَبْلَك (حم م) عَن أنَسٍ (صح)ـ[2]
[2](2)- "Saya
mendatangi pintu surga, lalu saya meminta dibukakan. Lalu seorang penjaga
(Malaikat) bertanya, "Siapa kamu?" Maka aku menjawab, 'Muhammad'.
Lalu ia berkata, "Khusus untukmu, aku diperintahkan untuk tidak membukakan
pintu untuk siapapun, sebelum kamu masuk." (HR. Ahmad, Muslim dari Anas. SAHIH) [Muslim: 197]
٥ـ٣ـ آخِرُ مَنْ يُحْشَرُ رَاعِيَانِ مِنْ مُزَيْنَةَ، يُرِيدَانِ الْمَدِينَةَ، يَنْعِقَانِ بِغَنَمِهِمَا،
فَيَجِدَانِهَا وُحُوْشًا، حَتَّى إِذَا بَلَغَا ثَنِيَّةَ الْوَدَاعِ خَرَّا عَلَى
وُجُوهِهِمَا (ك)عن أبي هريرة (صح)ـ[3]
[5](3)- Orang terakhir yang akan meninggal dunia adalah dua orang penggembala
dari Muzainah, mereka menuju ke kota Madinah, mereka meneriaki kambingnya, maka
mereka mendapati kota madinah (kosong) banyak binatang buas, sehingga apabila
mereka sampai daerah tsaniyatul wadaa mereka tersungkur (mati). (HR
Haakim dari Abu Hurairah. SHAHIH).
٦ـ٤ـ آخِرُ مَا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ
النُّبُوّةِ الْأُوْلى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ (كر) عن أبي مسعود
البدري (صح)ـ[4]
[6](4)- Yang
terakhir bisa dijumpai manusia dari kalam kenabian pertama (sejak Adam AS
hingga saat ini) adalah "Jika kamu tidak merasa malu maka berbuatlah
sesukamu".(HR Ibnu `Asakir dalam Tarikhnya dari Abu Mas`ud Al-Badri.
SHAHIH).
٧ـ٥ـ آخِرُ مَا تَكَلَّمَ بِهِ إِبْرَاهِيمُ حِينَ أُلْقِيَ فِي النَّارِ حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعْمَ
الْوَكِيلُ (خط) عن أبي هريرة، وقال: غريب، والمحفوظ من إبن عباس موقوف، رواه الحاكم
[صح]ـ[5]
[7](5)- Perkataan terakhir yang diucapkan Ibrahim ketika dilemparkan ke dalam
api adalah: HasbiyAllahu wa ni’mal wakiil, "Cukuplah Allah bagiku sebagai
sebaik-baik yang diserahi." (HR. Khatib dari Abu
Hurairah dan dia mengatakanna gharib. Yang mahfuzh dari Ibnu Abbas adalah
mauquf. Riwayat Hakim. SHAHIH)
١٣ـ٦ـ آكِلُ الرِّبَا و مُوَكِّلُهُ و كَاتِبُهُ
و شَاهِدَاهُ، إذَا عَلِمُوْا ذَلِكَ، و الوَاشِمَةُ و المَوْشُوْمَةُ لِلْحُسْنِ وَ
لَاوِي الصَّدَقَةِ و المُرْتَدُ أَعْرَابِيًّا بَعْدَ الهِجْرَةِ مَلْعُوْنُوْنَ عَلَى
لِسَانِ مُحَمَّدٍ يَوْمَ القِيَامَةِ (ن) عن إبن مسعود (صح)ـ[6]
[13](6)- Orang yang makan riba, orang yang memberi makan riba, orang yang
mencatat riba, dan kedua saksi riba, jika mereka mengetahuinya, orang yang
membuat tato, orang yang ditato untuk hiasan, orang yang tidak mau membayar
zakat, orang arab badui yang murtad setelah hijrah ke Madinah adalah orang yang
dilaknati menurut ucapan Muhammad di hari kiamat. (HR. Nasa`i, dari Ibnu
Mas`ud, SHAHIH)
١٤ـ٧ـ آكُلُ كَمَايَأْكُلُ الْعَبْدُ، وَأَجْلِسُ
كَمَايَجْلِسُ العَبْدُ ـ إبن سعد (ع حب) عن عائشة (صح)ـ[7]
[14](7)- Aku makan seperti makannya budak dan aku duduk seperti duduknya budak.
(HR Ibnu Sa`id, Abu Ya`la dan Ibnu Hibban dari Aisyah. SHAHIH)
١٦ـ٨ـ آلُ القُرْآنِ آلُ الله (خطّ) فِي رُوَاة
مَالك عَن أنس (حسن لغيره)ـ[8]
[16](8)- Keluarga Al-Qur`an adalah keluarga Allah. (HR. Khathib dalam
perawi-perawi Malik dari Anas. HASAN LI GHAIRIHI)
١٧ـ٩ـ آمِرُوا النِّسَاءَ فِي بَناتِهِنَّ (دهق)
عَن ابْن عمر (ح)ـ[9]
[17](9)- Bermusyawarahlah dengan
perempuan dalam urusan (pernikahan) anak-anak perempuan mereka. [HR Abu Dawud dan Baihaqi
dari Ibnu Umar. HASAN]
١٨ـ١٠ـ آمِرُوا النِّسَاءَ فِي أنْفُسِهِنَّ فإِنَّ
الثَّيِّبَ تُعْرِبُ عَنْ نَفْسِهَا وإذْنُ البِكْرِ صَمْتُها (طب هق) عَن الْعرس بن
عميرَة (صح)ـ[10]
[18](10)- Bermusyawarahlah dengan perempuan dalam urusan (pernikahan) diri mereka, karena sesungguhnya janda mengetahui prihal dirinya. Sedangkan tanda setuju seorang gadis adalah diamnya. (HR. Thabrani dalam Al-Kabir dan Baihaqi dari Ursy bin Amiirah.SHAHIH)
[1] Jam`ul Jawaami`: ., Jami`us Shaghir: 1., Fathul Kabiir: .,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[2] Jam`ul Jawaami`: 1., Jami`us Shaghir: 2., Fathul Kabiir: 1.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[3] Jam`ul Jawaami`: 15., Jami`us Shaghir: 5., Fathul Kabiir: 8.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[4] Jam`ul Jawaami`: 8., Jami`us Shaghir: 6., Fathul Kabiir: 6.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[5] Jam`ul Jawaami`: 9., Jami`us Shaghir: 7., Fathul Kabiir: 7.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[6] Jam`ul Jawaami`: 25., Jami`us Shaghir: 13., Fathul Kabiir: 15.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[7] Jam`ul Jawaami`: 29., Jami`us Shaghir: 14., Fathul Kabiir: 17.,
Kunuuzul Haqaaiq: 6.
[8] Jam`ul Jawaami`: 30., Jami`us Shaghir: 16., Fathul Kabiir: 20.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[9] Jam`ul Jawaami`: 38., Jami`us Shaghir: 17., Fathul Kabiir: 27.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[10] Jam`ul Jawaami`: 39., Jami`us Shaghir: 18., Fathul Kabiir: 26.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar