Diabetes VS Madu
Pada tahun 1929, Dr. Vatid dari Institut Sofia memberitakan jika
pihaknya berhasil mengobati 36 anak yang menderita diabetes dengan madu.
Caranya dengan memberi satu sendok teh madu bersamaan dengan sarapan, makan
siang, dan makan malam. Begitu juga madu sangat bermanfaat bagi penderita
diabetes dewasa. Dikemudian hari penelitiannya tersebut mendapat dukungan dari
penelitian-penelitian lainnya.
Fakta bahwa madu bisa mengobati diabetes mendorong para peneliti
ingin mengetahui cara kerja madu sebagai obat diabetes, yaitu :
1.
Madu merangsang kelenjar pankreas untuk
memproduksi insulin sehingga diabetes yang disebabkan karena kekurangan insulin
bisa disembuhkan.
2.
Madu
mengandung dioksida / catalyzer yang
membuat kadar gula mudah diserap tubuh sehingga prosentase kadar gula dalam
darah tidak meningkat.
3.
Madu
mengandung potasium yang tinggi yang
sangat berguna bagi penyembuhan diabetes.
4.
Madu
mengandung glukosa, fruktosa, dan sukrosa yang kadarnya hampir 90%.
Fruktosa tidak membutuhkan insulin untuk diubah menjadi glikogen, sehingga aman
dikonsumsi penderita diabetes yang kekurangan insulin. Dengan minum madu
penderita diabetes bisa memperoleh energi dalam bentuk glikogen tanpa
ribet.(Mukhlidah, 2012)
5.
Madu
mengandung antimikroba (antibakteri,
antijamur, antivirus) sehingga bisa dioleskan pada luka akibat diabetes,
bahkan saking ampuhnya beberapa penelitian membuktikan jika madu tersebut bisa
menyelamatkan seseorang dari amputasi.
6.
Madu sangat
efektif mengobati penyakit diabetes karena terganggunya pembentukan sel-sel
dalam darah.
7.
Madu bisa
digunakan sebagai pengganti gula bagi penderita diabetes
Sebagai catatan, penggunaan madu sebagai obat
diabetes harus dipantau agar penderita diabetes mengkonsumsi madu dengan dosis
yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar