Laman
- Beranda
- جمع الجوامع
- الجامع الصغير
- الفتح الكبير
- كنوز الحقائق
- صحيح الجامع الكبير
- صحيح الجامع الصغير
- صحيح الفتح الكبير
- صحيح كنوز الحقائق
- صحيح الإمام السيوطي
- صحيح البخاري
- صحح مسلم
- لُبَابُ الحَدِيْثِ
- Muttafaq `Alaihi [ق ]
- Shahih Bukhari
- Shahih Muslim
- Mukhtashar Shahih Bukhari Muslim Imam Suyuthi
- Dzikir dan Do`a
- Pengobatan Islam
- Al-Arba`iin wa Al-Arba`iin
- Adzkar Nawawi
- YouTube
- Tafsir Munir Imam Nawawi
- MANHAJ ILMU GUS BAHA
- HIKAM
Senin, 07 November 2022
Minggu, 06 November 2022
Sabtu, 05 November 2022
SYARAH HIKAM HIKMAH KE-219 : Hanya Bersama Allah swt
Kitab Hikam Hikmah 219
٢١٩ـ لا تَطْلُبَنَّ بَقَاءَ الوَارِداتِ بَعْدَ
أَنْ بَسَطَتْ أَنْوَارَهَا وَأَوْدَعَتْ أَسْرَارَهَا ، فَلَكَ فِي اللهِ غِنىً عَنْ
كُلِّ شَيْءٍ ، وَلَيْسَ يُغْنِيكَ عَنْهُ شَيْءٌ. تَطَلُّعُكَ إِلَى بَقَاءِ غَيْرِهِ
دَلِيْلٌ عَلَى عَدَمِ وِجْدَانِكَ لَهُ وَاسْتِيَحاشُك بِفِقْدَانِ مَا سِوَاهُ دَلِيلٌ
عَلَى عَدَمِ وُصْلَتِكَ بِهِ
219-
Janganlah kamu menuntut langgengnya warid setelah terbentang cahaya – cahayanya
dan minggalkan rahasia – rahasianya, Cukuplah Allah untukmu (sehingga kamu)
tidak membutuhkan segala sesuatu, dan tidak ada sesuatu yang bisa menggantikan
kebutuhanmu kepada Allah. Keinginanmu kepada kekalnya sesuatu selain Allah
menunjukan kamu belum menemukan-Nya dan Kegelisanmu karena kehilangan sesuatu
selain-Nya menjadi tanda kamu belum sampai kepada-Nya.
Mencari
sesuatu berarti mencintai sesuatu tersebut, mencintai sesuatu berarti mengabdi
kepada sesuatu tersebut, dan Allah swt tidak suka kepada hamba yang mengabdi
kepada selain-Nya. Oleh karena itu janganlah kamu mencari warid, ahwal,
maqam, atau karomah ketika kamu mengabdi kepada Allah swt.
Ketika
Allah swt telah memberikan warid ilahiyyah kepada kita, dan warid ilahiyyah
tersebut telah berbuah, kemudian warid tersebut pergi dari kita maka janganlah
kita mencari – carinya kembali karena kita hanya perlu Allah swt saja, tidak
perlu selain-Nya, dan tidak ada yang bisa menggantikan kebutuhan kita kepada
Allah swt.
Contoh
buah dari warid ilahiyyah adalah hilangnya perkara perkara buruk dari dalam hati kita dan
tumbuhnya perkara – perkara baik dari dalam diri kita.
Keinginanmu
kepada kekalnya sesuatu selain Allah menunjukan kamu belum menemukan-Nya (تَطَلُّعُكَ إِلَى بَقَاءِ غَيْرِهِ دَلِيْلٌ
عَلَى عَدَمِ وِجْدَانِكَ لَهُ), sesuatu selain Allah
swt misalnya adalah warid, ahwal, maqam, karomah, dan lainnya.
Setiap
orang yang butuh kepaa selain Allah maka dia bukan arif billah (orang yang tahu
Allah) (كُلُّ مَنْ يَفْتَقِرُّ
لِغَيْرِ اللهِ فَلَيْسَ بِعَارِفِ اللهِ).
Seandainya
seseorang di beri karomah seperti mukasyafah, bisa melihat barang ghaib,
atau bisa terbang ke Makkah dalam sekejap dan sejenisnya, tiba – tiba keramat
tersebut hilang maka yang harus di lakukan adalah jangan mencari kembali
keramat – keramat tersebut karena walau bagaimanapun keramat cumalah keramat,
yang penting kita sudah bersama Allah dan tidak ada yang bisa menggantikan
kebutuhan kita kepada Allah swt. (Gus Baha)
لِكَيْ لَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلا
تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ (الحديد:٢٣)ـ
(Kami jelaskan yang demikian
itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu,
dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. (Al-Hadid:
23)
Sumber
1.
Ibnu `Abad (غيث المواهب العلية) hlm. 262-263.
2.
Ibnu `Ajibah (إيقاظ الهِمَم) Bab 23.8. Hlm.422-424.
3.
Syarqawi (المنح القدسية) Hikmah 219, hlm. 257
4.
Syarnubi (شرح الحكم العطائية) Hikmah 221-222. Hlm 146.
5.
Terjemah A. Sunarto Hikmah 98. Hlm. 299-300.
6.
Terjemah Syarnubi : Hikmah 213. Hlm. 814.
7.
Terjemah Salim B. : Hikmah 233. Hlm.165-166.
pdf. 85-86
8.
Gus Baha https://www.youtube.com/watch?v=2EZdgRZIFLY [21:16
– 47:00]
SYARAH HIKAM HIKMAH KE-18 : Beribadah dengan Hudhurul Qalbi
Kitab Hikam Hikmah 218
٢١٨ـ لا تَيْأَسْ مِنْ قَبُولِ عَمَلٍ لا تَجِدُ
فِيْهِ وُجُودَ الحُضُورِ ، فَرُبَّمَا قَبِلَ مِنَ العَمَلِ مَا لَمْ تُدْرَكْ ثَمَرَتُهُ
عَاجِلاً. لا تُزَكِّيَنَّ وَارِداً لا تَعْلَمُ ثَمَرَتَهُ ، فَلَيْسَ المُرَادُ مِنَ
السَّحَابَةِ الإِمْطَارَ ، وَإِنَّمَا المُرَادُ مِنْهَا وُجُودُ الأَثْمَارِ
218- Janganlah kamu berputus asa dari
diterimanya amalmu yang kamu lakukan tanpa wujudnya hudhur (الحُضُورِ), sebab terkadang Allah swt menerima Amal yang tidak bisa ditemukan
buahnya segera (ketika mengerjakan amal). Janganlah kamu bahagia dengan warid
yang kamu tidak tahu buahnya. Bukan tujuan dari awan itu hujan, tetapi yang di
harapkan dari awan adalah wujudnya buah – buahan.
Amal perbuatan seseorang terkadang dilakukan
dengan hudhurul qalbi, merasa nikmat ketika melakukannya, dan merasa
manisnya amal, yang kesemuanya tersebut bisa menjadi salah satu tanda
diterimanya amal oleh Allah swt.
Tetapi orang – orang yang tidak bisa
melakukan amal dengan cara di atas tidak boleh berputus asa, karena terkadang
Allah swt menerima amal yang tidak memiliki salah satu tanda seperti hal di
atas.
Gus Baha mencontohkan orang yang tidak bisa hudhur
atau tidak bisa merasakan manisnya ibadah dengan seorang pendosa yang kebetulan
datang ke majlis zikir kemudian duduk bukan untuk zikir tetapi tetap mendapat
ampunan dari Allah swt seperti yang lainnya, seperti yang diriwayatkan hadits
Bukhari nomor 6408 dan Hadits muslim nomor 2689.
Ketahuilah sesungguhnya warid adalah ahwal,
dan ahwal pada umumnya adalah buah dari amal.
Kamu jangan merasa senang karena telah
mendapatkan warid ilahi, sebelum warid ilahi tersebut merubah hatimu
menjadi baik dan berbuah amal kebaikan, yaitu takwa kepada Allah swt. Karena
dalam warid seperti itu biasa jadi ada tipu daya.
Banyak orang – orang yang melakukan amal dan
mendapatkan warid kemudian berbuah ahwal di dalam hati, justru malah terbujuk
meninggalkan amal zahir (muamalah), padahal mereka mempunyai akal.
Sumber
1.
Ibnu `Abad (غيث المواهب العلية) hlm. 261-262.
2.
Ibnu `Ajibah (إيقاظ الهِمَم) Bab 23. 7. Hlm.420.
3. Syarqawi (المنح القدسية) Hikmah 218, hlm. 257.
4.
Syarnubi (شرح الحكم العطائية) Hikmah 219-220. Hlm 145.
5.
Al-Buthi (الحكم العطاية شرح وتحليل) Hikmah 214. Juz 5. Hlm.12.
6.
Terjemah A. Sunarto Hikmah 97. Hlm. 297-298.
7.
Terjemah Syarnubi : Hikmah 210. Hlm. 805.
8.
GUS BAHA https://www.youtube.com/watch?v=2EZdgRZIFLY
[00:00-21:16] [ 219 – 223 ]
SYARAH HIKAM HIKMAH KE - 217 : Allah swt tidak terhalang sesuatu
Kitab Hikam Hikmah 217
٢١٧ـ كَيْفَ يَحْتَجِبُ الحَقُّ بِشَيْءٍ ، وَالَّذِي
يَحْتَجِبُ بِهِ هُوَ فِيهِ ظَاهِرٌ وَمَوْجُودٌ حَاضِرٌ؟
217- Bagaimana mungkin Allah terhalangi
sesuatu, sedangkan pada sesuatu yang menghalangi tersebut Allah Nampak jelas
(zhaahir), maujud dan haadhir?
Setiap kita melihat sesuatu
seharusnya kita tahu kalau sesuatu tersebut ada yang menciptakannya, setiap
kali kita melihat mahluk seharusnya tahu ada khaliknya, yaitu Allah swt. Allah
Dzat Yang zhahir dan Yang Bathin (الظاهر و الباطن). (Gus Baha)
Sesungguhnya Allah swt tidak terhalang oleh
sesuatu dan tidak ada sesuatupun yang bisa menghalangi-Nya. Kalaulah Allah swt
terhalang dengan sesuatu yang wujud, maka sesuatu yang wujud tersebut merupakan
bagian dari Qudrat Allah swt, dan Qudrat Allah swt tidak bisa berpisah dari
Dzat-Nya, karena sesungguhnya sifat tidak bisa terpisah dari mausuf. Tidaklah
Nampak pada lautan jabarut terkecuali merupakan sebagian dari cahaya –
cahaya-Nya dan merupakan atsar dari sifat sifat-Nya. Maka dalam setiap sesuatu yang
maujud ada nur ilahi yang hadir dan maujud. (Iiqaazhul Himam)
Ali-Imran ayat 190 -191
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّماواتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ
وَالنَّهارِ لَآياتٍ لِأُولِي الْأَلْبابِ (190) الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِياماً
وَقُعُوداً وَعَلى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّماواتِ وَالْأَرْضِ
رَبَّنا مَا خَلَقْتَ هَذَا باطِلاً سُبْحانَكَ فَقِنا عَذابَ النَّارِ (191) (آل عمران:١٩٠ـ١٩١)ـ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka (Ali Imran ayat 190-191)
Sumber
1.
Ibnu `Abad (غيث المواهب العلية) hlm. 261
2.
Ibnu `Ajibah (إيقاظ الهِمَم) Bab 23. 6. . Hlm.419.
3.
Syarqawi (المنح القدسية) Hikmah 217, hlm. 256
4.
Syarnubi (شرح الحكم العطائية) Hikmah 218. Hlm 145.
5.
Al-Buthi (الحكم العطاية شرح وتحليل) Hikmah 213. Juz 5. Hlm.7
6.
Terjemah Syarnubi : Hikmah 210. Hlm. 805.
7. Terjemah Salim B. : Hikmah 230.
Hlm.164. pdf. 85.
8.
Gus Baha : https://www.youtube.com/watch?v=Vj0zpLalGP4
[49:19]
Jumat, 04 November 2022
Rabu, 02 November 2022
SYARAH HIKAM HIKMAH KE-216 : WARID AL-QAHHAAR
Kitab Hikam Hikmah 216
الوَارِدُ
يَأْتِي مِنْ حَضْرَةِ قَهَّارٍ ، لأَجْلِ ذلِكَ لا يُصَادِمُهُ شَيْءٌ إِلاَّ دَمَغَهُ
(بلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلى البَاطِلِ فَيَدْمَغُهُ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ)ـ
Warid (الوَارِد)
datang dari sisi Allah swt yang bersifat Al-Qahhaar (القَهَّار), oleh karena itu, tidak ada sesuatupun
yang menabraknya terkecuali ia akan meluluhlantakkannya. [Sebenarya Kami melontarkan
yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan
serta merta yang batil itu lenyap. (Al-Anbiyaa`
[21] ayat 18)].
Warid
(الوَارِد) yang di maksud di sini adalah sesuatu yang datang dari sisi Allah
swt yang punya nama Al-Qahhaar (القَهَّار) Yang Maha Memaksa, yang punya kekuatan yang sangat kuat dalam menghancurkan semua
hal bathil yang ada dalam jiwa dan hati seseorang.
Al-Bathil (البَاطِل) adalah sesuatu selain
Allah swt. Al-Bathil oleh pengarang diumpamakan seperti otak seekor binatang
yang apabila di tumbuk kepalanya sampai hancur maka matilah binatang tersebut.
Begitu juga dengan perkara bathil, ketika di tumbuk dengan al-warid maka
dia akan hancur dan menghilang.
Kitab
Hikam kemudian mengambil dasar atau dalil surat Al-Anbiyaa` [21] ayat 18:
بَلْ
نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهُ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ (الأنبياء:١٨)ـ
Sesungguhnya Kami
melontarkan yang hak kepada yang batil, lalu yang hak itu menghancurkannya,
maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. (Al-Anbiyaa` [21] ayat 18).
Dalam kitab – kitab tafsir dijelaskan bahwaa
yang di maksud Al-Haq dalam ayat di atas adalah kitabullah, Al-Qur`an,
iman, hujjah, mau`izhah hasanah dan penjelasan kebenaran. Sedangkan yang
di maksud Al-Baathil adalah Iblis, syetan, kafir, kebodohan, maksiat dan
kebohongan.
Lalu kenapa Al-Warid bisa sampai
mempunya kekuatan yang sangat dasyat? Maka sebagian syarah hikam menjelaskan
karena Al-Warid muncul dari sisi nama Al-Qahhaar (القَهَّار)
dan dari setiap Nama Allah muncul kekuatan dari sisi-Nya,
berdasarkan dalil (Al-Hijr [15] ayat 21)
وَإِن
مِّن شَيْءٍ إِلَّا عِندَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَّعْلُومٍ
(الجر:٢١)ـ
Dan tidak ada sesuatu pun
melainkan pada sisi Kamilah khazanahnya; (Al-Hijr [15] ayat 21).
Gus
Baha menjelaskan bahwa salah satu al-warid (الوَارِد) adalah bayyinah, bayyinah adalah sesuatu yang sangat
jelas.
قُلْ
إِنِّي عَلَىٰ بَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّي وَكَذَّبْتُم بِهِ (الأنعام:٥٧)ـ
Katakanlah,
"Sesungguhnya aku (berada) di atas
hujah yang nyata (Al-Qur'an) dari Tuhanku, sedangkan kalian
mendustakannya. (Al-An-`am [6] ayat 57)
لِّيَهْلِكَ
مَنْ هَلَكَ عَن بَيِّنَةٍ وَيَحْيَىٰ مَنْ حَيَّ عَن بَيِّنَةٍ (الأنفال:٤٢)ـ
Yaitu agar orang
yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang
hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata. (Al-Anfaal [8] ayat 42)
Orang – orang yang hidupnya punya bayyinah
yang meresap di dalam diri maka semua barang bathil akan pergi dalam dirinya.
Contoh bayyinah
1. Batu itu batu, Cuma oleh orang
musyrik di sebut berhala atau Tuhan.
2. Keris itu besi biasa, Cuma kadang
dianggap punya kekuatan
3. Setiap yang hidup pasti di kasih
rizki, bukan sebab ketahanan pangan dan lainnya
4. Istri itu pasangan yang bisa
mengendalian haw nafsu
5. Anak itu penerus tauhid, bukan
pewaris lainnya
6. Berkaitan dengan santet
7. Berkaitan dengan orang yang bisa
membaca hati
Sumber
1.
Ibnu `Abad (غيث المواهب العلية) hlm. 261
2. Ibnu `Ajibah (إيقاظ الهِمَم) Bab 23.5. hlm. 418.
3. Syarqawi (المنح القدسية) Hikmah 216, hlm. 256.
4. Syarnubi (شرح الحكم العطائية) Hikmah 217. hlm.144.
5. Terjemah Syarnubi : Hikmah 209.
Hlm. 802.
6. Terjemah Salim B. : Hikmah 229.
Hlm.164. pdf. 85.
7. GUS BAHA : https://www.youtube.com/watch?v=Vj0zpLalGP4
[ 11:50 ] [Hikam 216]
8. Guru Bahiet https://www.youtube.com/watch?v=MraD-IuowsM
[Hikmah 217] [27:13]