Asma VS Habbatussauda

order habbatussauda sms 085227044550

Asma VS Habbatussauda

Sesak nafas pada penderita asma terjadi karena saluran nafasnya menyempit. Untuk melonggarkannya bisa menggunakan habbatussauda. Nigellone merupakan salah satu zat aktif habbatussauda yang berperan penting dalam melonggarkan saluran nafas penderita asma. Nigellone mampu menghambat pelepasan histamine oleh sel mast.

Cara memanfaatkannya adalah sesondok makan minyak habbatussauda masukan kedalam segelas air panas. Hirup uapnya, setelah dingin minum air minyak habbatussauda tersebut, lalukan sehari dua kali. (Ihsan. 2012, 99 - 103)

Sumber

Ihsan Agung Nugroho, dr, 2012, “Habbatussauda Obat Segala Penyakit”, Surakarta: Ziyad Visi Media

Maag (Gastritis) VS Habbatussauda

order Habbatussauda sms 085227044550

Maag VS Habbatussauda

Gastritis adalah istilah kesehatan untuk kondisi inflamasi mukosa (jaringan lunak) di lambung. Orang awam biasa menyebutnya penyakit maag. Jika dibiarkan gastritis bisa berkembang menjadi  ulkus peptikum atau luka koreng disaluran pencernaan.

Untuk mengatasi hal tersebut anda bisa mencampur 10 gram serbuk habbatussauda (sekitar 20 kapsul @500 mg) dengan 2 - 5 sendok makan madu. Cukup sehari 1 – 2 kali. Untuk anak – anak diatas satu tahun sebaiknya menggunakan minyak habbatussauda satu sendok teh yang dicampur dengan dua sendok makan madu. (Ihsan. 2012, 93 - 98)

Sumber

Ihsan Agung Nugroho, dr, 2012, “Habbatussauda Obat Segala Penyakit”, Surakarta: Ziyad Visi Media

Narkoba VS Habbatussauda

Order Habbatussauda sms 085227044550

Narkoba VS Habbatussauda

Konsumsi satu kapsul habbatussauda 500 mg tiga kali sehari sudah cukup untuk membantu memperbaiki kondisi fisik dan psikis para pecandu narkoba, khususnya narkoba jenis opium / heroin dengan dosis ¼ - ½  gram dengan rata – rata kecanduan 5 tahun. Dosis habbatussauda bisa ditingkatkan hingga 20 kapsul perhari bagi mereka yang sudah parah. (Ihsan. 2012, 89 - 92)

Sumber

Ihsan Agung Nugroho, dr, 2012, “Habbatussauda Obat Segala Penyakit”, Surakarta: Ziyad Visi Media

Batu Ginjal VS Habbatussauda

Order habbatussauda sms 085227044550

Batu Ginjal VS Habbatussauda

Habbatussauda terbukti bermanfaat untuk mencegah dan mengatasi batu ginjal.  Untuk pencegahan batu ginjal anda cukup konsumsi 2 x 2 kapsul 500 mg sedangkan untuk terapi pendamping batu ginjal dosis bisa ditingkatan menjadi 2 x 5 kapsul 500 mg. (Ihsan. 2012, 77 - 80)

Sumber

Ihsan Agung Nugroho, dr, 2012, “Habbatussauda Obat Segala Penyakit”, Surakarta: Ziyad Visi Media

Dislipidemia VS Temulawak

Dislipidemia VS Temulawak

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak (lipid) yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lemak dalam darah. Fraksi lemak yang dimaksud misalnya adalah HDL (kolesterol baik), LDL (kolesterol jahat), TGA (Trigliserida). Dislipidemia dapat memicu terjadinya aterosklerosis, stroke, jantung coroner dan arteri perifer.

Salah satu cara untuk mengatasi dyslipidemia adalah dengan mengkonsumsi temulawak, seperti yang dijelaskan dalam Permenkes nomor 6 tahun 2016.

Antiinflamasi dan Temulawak

Antiinflamasi dan Temulawak

Temulawak merupakan salah satu herbal yang memiliki manfaat antiinflamasi atau antiperadangan. Salah satu kandungan berkhasiat antiradang dalam temulawak misalnya adalah kurkuminoid dan Xanthorrhizol.

Antijamur dan Temulawak

Antijamur dan Temulawak

Temulawak merupakan salah satu herbal yang memiliki khasiat antijamur sangat baik. Berbagai penelitian dan studi telah membuktikannya. Salah satunya tercermin dalam sebuah tulisan Dewi Novianti Dosen pada Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas PGRI Palembang dengan judul  Kemampuan Antifungi Esktrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) Terhadap Candida albicans seperti berikut: bahwa ekstrak metanol rimpang temulawak mempunyai kemampuan antifungi terhadap Candida albicans secara in vitro, konsentrasi 10% ekstrak metanol rimpang temulawak menghasilkan diameter zona hambat sebesar 16,2 mm. (Novianti.2016)

Sumber

Dewi Novianti.2016, Kemampuan Antifungi Esktrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) Terhadap Candida albicans, 01-12-2017