Laman
- Beranda
- جمع الجوامع
- الجامع الصغير
- الفتح الكبير
- كنوز الحقائق
- صحيح الجامع الكبير
- صحيح الجامع الصغير
- صحيح الفتح الكبير
- صحيح كنوز الحقائق
- صحيح الإمام السيوطي
- صحيح البخاري
- صحح مسلم
- لُبَابُ الحَدِيْثِ
- Muttafaq `Alaihi [ق ]
- Shahih Bukhari
- Shahih Muslim
- Mukhtashar Shahih Bukhari Muslim Imam Suyuthi
- Dzikir dan Do`a
- Pengobatan Islam
- Al-Arba`iin wa Al-Arba`iin
- Adzkar Nawawi
- YouTube
- Tafsir Munir Imam Nawawi
- MANHAJ ILMU GUS BAHA
- HIKAM
Minggu, 08 Mei 2022
Jam`ul Jawaami` 410 Orang beriman akan saling memaafkan
٤١٠ـ ــاتَّقُوا الله وأصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ فإِنَّ الله تَعَالَى
يُصْلِحُ بَيْنَ المُؤمِنِينَ يَومَ القيامَةِ (ع ك) عَن أنس (صح)ـ
410- Bertakwalah kalian kepada Allah
swt dan perbaikilah hubungan diantara kalian karena sesungguhnya Allah swt akan
mendamaikan diantara orang – orang beriman kelak di hari kiamat. (HR. Abu Ya`la
dan Hakim dari Anas. SHAHIH)[1]
Sesungguhnya
Allah swt mencintai perdamaian, oleh karena itu berdamailah kalian. Pada hari
kiamat, Allah swt akan mendamaikan antara orang - orang beriman yang berselisih
dengan cari memberi balasan yang lebih baik.
Diriwayatkan secara marfu sebuah
hadits dari Ibnu Murdawiyah dari Anas:
إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ نَادَى مُنَادٍ: يَاأَهلَ
التَّوْحِيد، إِنَّ اللهَ قَدْ عَفَا عَنْكُمْ، فَلْيَعفُ بَعْضُكُمْ عَنْ بَعْضٍ،
وَ عَلَى اللهِ الثَّوَابُ
Apabila hari
kiamat terjadi maka seorang pemanggil memanggil-manggil (membuat pengumuman): Wahai
ahli tauhid, sesungguhnya Allah benar – benar telah mengampuni kalian, oleh
karena itu maka kalian harus saling memaafkan, sebagian kalian memaafkan
sebagian lainnya, dan Allah akan memberi balasannya.[2]
Imam Ibnu Katsir
dalam Tafsir Suarat Al-Anfal ayat 1 menuliskan sebuah hadits berikut:
بَيْنا رسولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ جالسٌ، إذ رأَيناهُ
ضحِكَ حتَّى بدَتْ ثَناياهُ، فقال له عُمَرُ رضِيَ اللهُ عنه: ما أضْحَكَك يا رسولَ
اللهِ بأبي أنت وأُمِّي؟ فقال: رجُلانِ جَثَيَا مِن أُمَّتي بين يدَيْ ربِّ العزَّةِ
تبارَكَ وتعالى، فقال أحدُهما: يا ربِّ، خُذْ لي مَظْلَمتي مِن أخي، قال اللهُ عَزَّ
وجَلَّ: أعْطِ أخاك مَظْلَمتَه، قال: يا ربِّ، لم يَبْقَ لي مِن حَسناتِه شَيءٌ، قال
اللهُ تبارَكَ وتعالى للطَّالبِ: كيف تصنَعُ بأخيك ولم يَبْقَ مِن حَسناتِه شَيءٌ؟
قال: يا ربِّ، فلْيحمِلْ عنِّي مِن أوْزارِي. قال: وفاضَتْ عَيْنا رسولِ اللهِ صَلَّى
اللهُ عليه وسلَّمَ بالبُكاءِ، ثمَّ قال: إنَّ ذلك لَيومٌ عظيمٌ؛ يومٌ يَحتاجُ النَّاسُ
فيه إلى أنْ يُحْمَلَ عنهم أوزارُهم. فقال اللهُ تعالى للطَّالبِ: ارفَعْ بصَرَك، فانظُرْ
في الجِنانِ، فرفَعَ رأْسَه، فقال: يا رَبِّ، أرى مدائنَ مِن فِضَّةٍ وقُصورًا مِن
ذَهبٍ، مُكلَّلةً باللُّؤلؤِ، فيقولُ: لأيِّ نَبِيٍّ هذا؟! لأيِّ صِدِّيقٍ هذا؟! لأيِّ
شَهيدٍ هذا؟! قال: هذا لمَن أعْطى الثَّمنَ، قال: يا ربِّ، ومَن يَملِكُ ذلك؟ قال:
أنت تَملِكُه، قال: بماذا يا ربِّ؟ قال: تَعْفو عن أخيكَ، قال: يا ربِّ إنِّي قد عَفَوتُ
عنه، قال اللهُ تعالى: خُذْ بيَدِ أخيكَ، فأدخِلْه الجنَّةَ. ثمَّ قال رسولُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ عند ذلك: فاتَّقُوا اللهَ وأصْلِحوا ذاتَ بينِكم؛ فإنَّ
اللهَ يُصلِحُ بين المُؤمنينَ يومَ القيامةِ. (الراوي : أنس بن مالك | المحدث : البوصيري
| المصدر : إتحاف الخيرة المهرة الصفحة أو الرقم : 8/203 | خلاصة حكم المحدث : سنده
ضعيف)ـ
Suatu
saat Rasulullah saw sedang duduk, tiba – tiba kami melihat beliau tertawa
hingga terlihat dua gigi beliau. Kemudian Umar rdh bertanya: “Apa yang membuat
engkau tertawa wahai Rasulullah, demi ayah dan ibumu?” Beliau menjawab: “Dua
orang laki – laki dari umatku sedang berlutut dihadapan Tuhan Yang Maha Agung
dan Maha Pemberi Berkah dan Maha Tinggi, kemudian salah seorang dari keduanya
berkata: “Wahai Tuhanku, ambillah kebaikan saudaraku untukku sebagai pengganti
kezhalimannya kepadaku” Maka Allah swt berfirman: “Berikanlah (kebaikanmu)
kepada saudaramu (sebagai pengganti kezhalimanmu kepadanya)!” Maka laki – laki tersebut berkata: “Wahai
Tuhanku, tidak ada lagi kebaikan yang masih tersisa”. Dan Allah berfirman kepada
laki – laki yang menuntut (keadailan): “Apa yang akan kamu perbuat kepada saudaramu
yang sudah tidak memiliki sisa kebaikan?” Maka dia menjawab:” Wahai Tuhanku,
ambillah dosa-dosaku yang aku tanggung dan berikanlah kepada saudaraku tersebut
(agar dia yang menanggungnya)”.
Dikatakan: Mengalirlah air mata dari kedua mata Rasulullah saw karena
menangis, kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya hari itu adalah hari yang
besar, hari dimana manusia harus menaggung dosa – dosa mereka.”
Kemudian Allah swt berfirman kepada orang yang menuntut: “Angkatlah
pandanganmu, lihatlah apa yang ada di dalam surga!?” Kemudian dia menengadahkan
kepalanya ke atas dan berkata:”Wahai Tuhaku, aku melihat tempat – tempat dari
perak dan istana – istana dari emas yang berhiaskan mutiara”, kemudian ia
melanjutkan bertanya: “Untuk Nabi siapakah semua ini? Untuk shiddiqin siapakah ini? Untuk
orang syahid siapakah ini?” Allah berfirman:”Untuk orang - orang yang bisa
membelinya” Dia bertanya lagi:”Wahai
Tuhanku, siapakah yang bisa memilikinya?” Allah berfirman:”Kamu bisa
memilikinya” Dia bertanya lagi:”Dengan
apa aku bisa memilikinya, Wahai Tuhanku?” Allah berfirman:”Dengan cara
memaafkan saudaramu” Dia berkata:”Wahai
Tuhaku, aku benar – benar telah memaafkannya” Allah swt berfirman:”Peganglah tangan saudaramu,
masukanlah ia ke dalam surga (bersamamu)”
Setelah itu kemudian Rasululah saw bersabda: (فَاتَّقُوا اللهَ
وأصْلِحوا ذاتَ بينِكم فإنَّ اللهَ يُصلِحُ بين المُؤمنينَ يومَ القيامةِ) Bertakwalah kalian kepada Allah swt dan perbaikilah hubungan diantara
kalian karena sesungguhnya Allah swt akan mendamaikan diantara orang – orang
beriman kelak di hari kiamat.[3] (HR. Anas bin Malik)
Jaami`ush Shaghiir 123 Orang islam akan saling memaakan
CARA ALLAH MENDAMAIKAN SESAMA ORANG BERIMAN
١٢٣ــاتَّقُوا الله وأصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ فإِنَّ الله تَعَالَى
يُصْلِحُ بَيْنَ المُؤمِنِينَ يَومَ القيامَةِ (ع ك) عَن أنس (صح)ـ
123- Bertakwalah kalian kepada Allah
swt dan perbaikilah hubungan diantara kalian karena sesungguhnya Allah swt akan
mendamaikan diantara orang – orang beriman kelak di hari kiamat. (HR. Abu Ya`la
dan Hakim dari Anas. SHAHIH)[1]
Sesungguhnya
Allah swt mencintai perdamaian, oleh karena itu berdamailah kalian. Pada hari
kiamat, Allah swt akan mendamaikan antara orang - orang beriman yang berselisih
dengan cari memberi balasan yang lebih baik.
Diriwayatkan secara marfu sebuah
hadits dari Ibnu Murdawiyah dari Anas:
إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ نَادَى مُنَادٍ: يَاأَهلَ
التَّوْحِيد، إِنَّ اللهَ قَدْ عَفَا عَنْكُمْ، فَلْيَعفُ بَعْضُكُمْ عَنْ بَعْضٍ،
وَ عَلَى اللهِ الثَّوَابُ
Apabila hari
kiamat terjadi maka seorang pemanggil memanggil-manggil (membuat pengumuman): Wahai
ahli tauhid, sesungguhnya Allah benar – benar telah mengampuni kalian, oleh
karena itu maka kalian harus saling memaafkan, sebagian kalian memaafkan
sebagian lainnya, dan Allah akan memberi balasannya.[2]
Imam Ibnu Katsir
dalam Tafsir Suarat Al-Anfal ayat 1 menuliskan sebuah hadits berikut:
بَيْنا رسولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ جالسٌ، إذ رأَيناهُ
ضحِكَ حتَّى بدَتْ ثَناياهُ، فقال له عُمَرُ رضِيَ اللهُ عنه: ما أضْحَكَك يا رسولَ
اللهِ بأبي أنت وأُمِّي؟ فقال: رجُلانِ جَثَيَا مِن أُمَّتي بين يدَيْ ربِّ العزَّةِ
تبارَكَ وتعالى، فقال أحدُهما: يا ربِّ، خُذْ لي مَظْلَمتي مِن أخي، قال اللهُ عَزَّ
وجَلَّ: أعْطِ أخاك مَظْلَمتَه، قال: يا ربِّ، لم يَبْقَ لي مِن حَسناتِه شَيءٌ، قال
اللهُ تبارَكَ وتعالى للطَّالبِ: كيف تصنَعُ بأخيك ولم يَبْقَ مِن حَسناتِه شَيءٌ؟
قال: يا ربِّ، فلْيحمِلْ عنِّي مِن أوْزارِي. قال: وفاضَتْ عَيْنا رسولِ اللهِ صَلَّى
اللهُ عليه وسلَّمَ بالبُكاءِ، ثمَّ قال: إنَّ ذلك لَيومٌ عظيمٌ؛ يومٌ يَحتاجُ النَّاسُ
فيه إلى أنْ يُحْمَلَ عنهم أوزارُهم. فقال اللهُ تعالى للطَّالبِ: ارفَعْ بصَرَك، فانظُرْ
في الجِنانِ، فرفَعَ رأْسَه، فقال: يا رَبِّ، أرى مدائنَ مِن فِضَّةٍ وقُصورًا مِن
ذَهبٍ، مُكلَّلةً باللُّؤلؤِ، فيقولُ: لأيِّ نَبِيٍّ هذا؟! لأيِّ صِدِّيقٍ هذا؟! لأيِّ
شَهيدٍ هذا؟! قال: هذا لمَن أعْطى الثَّمنَ، قال: يا ربِّ، ومَن يَملِكُ ذلك؟ قال:
أنت تَملِكُه، قال: بماذا يا ربِّ؟ قال: تَعْفو عن أخيكَ، قال: يا ربِّ إنِّي قد عَفَوتُ
عنه، قال اللهُ تعالى: خُذْ بيَدِ أخيكَ، فأدخِلْه الجنَّةَ. ثمَّ قال رسولُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ عند ذلك: فاتَّقُوا اللهَ وأصْلِحوا ذاتَ بينِكم؛ فإنَّ
اللهَ يُصلِحُ بين المُؤمنينَ يومَ القيامةِ. (الراوي : أنس بن مالك | المحدث : البوصيري
| المصدر : إتحاف الخيرة المهرة الصفحة أو الرقم : 8/203 | خلاصة حكم المحدث : سنده
ضعيف)ـ
Suatu
saat Rasulullah saw sedang duduk, tiba – tiba kami melihat beliau tertawa
hingga terlihat dua gigi beliau. Kemudian Umar rdh bertanya: “Apa yang membuat
engkau tertawa wahai Rasulullah, demi ayah dan ibumu?” Beliau menjawab: “Dua
orang laki – laki dari umatku sedang berlutut dihadapan Tuhan Yang Maha Agung
dan Maha Pemberi Berkah dan Maha Tinggi, kemudian salah seorang dari keduanya
berkata: “Wahai Tuhanku, ambillah kebaikan saudaraku untukku sebagai pengganti
kezhalimannya kepadaku” Maka Allah swt berfirman: “Berikanlah (kebaikanmu)
kepada saudaramu (sebagai pengganti kezhalimanmu kepadanya)!” Maka laki – laki tersebut berkata: “Wahai
Tuhanku, tidak ada lagi kebaikan yang masih tersisa”. Dan Allah berfirman kepada
laki – laki yang menuntut (keadailan): “Apa yang akan kamu perbuat kepada saudaramu
yang sudah tidak memiliki sisa kebaikan?” Maka dia menjawab:” Wahai Tuhanku,
ambillah dosa-dosaku yang aku tanggung dan berikanlah kepada saudaraku tersebut
(agar dia yang menanggungnya)”.
Dikatakan: Mengalirlah air mata dari kedua mata Rasulullah saw karena
menangis, kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya hari itu adalah hari yang
besar, hari dimana manusia harus menaggung dosa – dosa mereka.”
Kemudian Allah swt berfirman kepada orang yang menuntut: “Angkatlah
pandanganmu, lihatlah apa yang ada di dalam surga!?” Kemudian dia menengadahkan
kepalanya ke atas dan berkata:”Wahai Tuhaku, aku melihat tempat – tempat dari
perak dan istana – istana dari emas yang berhiaskan mutiara”, kemudian ia
melanjutkan bertanya: “Untuk Nabi siapakah semua ini? Untuk shiddiqin siapakah ini? Untuk
orang syahid siapakah ini?” Allah berfirman:”Untuk orang - orang yang bisa
membelinya” Dia bertanya lagi:”Wahai
Tuhanku, siapakah yang bisa memilikinya?” Allah berfirman:”Kamu bisa
memilikinya” Dia bertanya lagi:”Dengan
apa aku bisa memilikinya, Wahai Tuhanku?” Allah berfirman:”Dengan cara
memaafkan saudaramu” Dia berkata:”Wahai
Tuhaku, aku benar – benar telah memaafkannya” Allah swt berfirman:”Peganglah tangan saudaramu,
masukanlah ia ke dalam surga (bersamamu)”
Setelah itu kemudian Rasululah saw bersabda: (فَاتَّقُوا اللهَ
وأصْلِحوا ذاتَ بينِكم فإنَّ اللهَ يُصلِحُ بين المُؤمنينَ يومَ القيامةِ) Bertakwalah kalian kepada Allah swt dan perbaikilah hubungan diantara
kalian karena sesungguhnya Allah swt akan mendamaikan diantara orang – orang
beriman kelak di hari kiamat.[3] (HR. Anas bin Malik)
Sabtu, 07 Mei 2022
Fathul Kabiir 226 Berdamailah dengan sesama orang beriman
٢٢٦ــ اتَّقُوا الله وأصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ فإِنَّ الله تَعَالَى
يُصْلِحُ بَيْنَ المُؤمِنِينَ يَومَ القيامَةِ (ع ك) عَن أنس (صح)ـ
226- Bertakwalah kalian kepada Allah
swt dan perbaikilah hubungan diantara kalian karena sesungguhnya Allah swt akan
mendamaikan diantara orang – orang beriman kelak di hari kiamat. (HR. Abu Ya`la
dan Hakim dari Anas. SHAHIH)[1]
Sesungguhnya
Allah swt mencintai perdamaian, oleh karena itu berdamailah kalian. Pada hari
kiamat, Allah swt akan mendamaikan antara orang - orang beriman yang berselisih
dengan cari memberi balasan yang lebih baik.
Diriwayatkan secara marfu sebuah
hadits dari Ibnu Murdawiyah dari Anas:
إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ نَادَى مُنَادٍ: يَاأَهلَ
التَّوْحِيد، إِنَّ اللهَ قَدْ عَفَا عَنْكُمْ، فَلْيَعفُ بَعْضُكُمْ عَنْ بَعْضٍ،
وَ عَلَى اللهِ الثَّوَابُ
Apabila hari
kiamat terjadi maka seorang pemanggil memanggil-manggil (membuat pengumuman): Wahai
ahli tauhid, sesungguhnya Allah benar – benar telah mengampuni kalian, oleh
karena itu maka kalian harus saling memaafkan, sebagian kalian memaafkan
sebagian lainnya, dan Allah akan memberi balasannya.[2]
Imam Ibnu Katsir
dalam Tafsir Suarat Al-Anfal ayat 1 menuliskan sebuah hadits berikut:
بَيْنا رسولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ جالسٌ، إذ رأَيناهُ
ضحِكَ حتَّى بدَتْ ثَناياهُ، فقال له عُمَرُ رضِيَ اللهُ عنه: ما أضْحَكَك يا رسولَ
اللهِ بأبي أنت وأُمِّي؟ فقال: رجُلانِ جَثَيَا مِن أُمَّتي بين يدَيْ ربِّ العزَّةِ
تبارَكَ وتعالى، فقال أحدُهما: يا ربِّ، خُذْ لي مَظْلَمتي مِن أخي، قال اللهُ عَزَّ
وجَلَّ: أعْطِ أخاك مَظْلَمتَه، قال: يا ربِّ، لم يَبْقَ لي مِن حَسناتِه شَيءٌ، قال
اللهُ تبارَكَ وتعالى للطَّالبِ: كيف تصنَعُ بأخيك ولم يَبْقَ مِن حَسناتِه شَيءٌ؟
قال: يا ربِّ، فلْيحمِلْ عنِّي مِن أوْزارِي. قال: وفاضَتْ عَيْنا رسولِ اللهِ صَلَّى
اللهُ عليه وسلَّمَ بالبُكاءِ، ثمَّ قال: إنَّ ذلك لَيومٌ عظيمٌ؛ يومٌ يَحتاجُ النَّاسُ
فيه إلى أنْ يُحْمَلَ عنهم أوزارُهم. فقال اللهُ تعالى للطَّالبِ: ارفَعْ بصَرَك، فانظُرْ
في الجِنانِ، فرفَعَ رأْسَه، فقال: يا رَبِّ، أرى مدائنَ مِن فِضَّةٍ وقُصورًا مِن
ذَهبٍ، مُكلَّلةً باللُّؤلؤِ، فيقولُ: لأيِّ نَبِيٍّ هذا؟! لأيِّ صِدِّيقٍ هذا؟! لأيِّ
شَهيدٍ هذا؟! قال: هذا لمَن أعْطى الثَّمنَ، قال: يا ربِّ، ومَن يَملِكُ ذلك؟ قال:
أنت تَملِكُه، قال: بماذا يا ربِّ؟ قال: تَعْفو عن أخيكَ، قال: يا ربِّ إنِّي قد عَفَوتُ
عنه، قال اللهُ تعالى: خُذْ بيَدِ أخيكَ، فأدخِلْه الجنَّةَ. ثمَّ قال رسولُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ عند ذلك: فاتَّقُوا اللهَ وأصْلِحوا ذاتَ بينِكم؛ فإنَّ
اللهَ يُصلِحُ بين المُؤمنينَ يومَ القيامةِ. (الراوي : أنس بن مالك | المحدث : البوصيري
| المصدر : إتحاف الخيرة المهرة الصفحة أو الرقم : 8/203 | خلاصة حكم المحدث : سنده
ضعيف)ـ
Suatu
saat Rasulullah saw sedang duduk, tiba – tiba kami melihat beliau tertawa
hingga terlihat dua gigi beliau. Kemudian Umar rdh bertanya: “Apa yang membuat
engkau tertawa wahai Rasulullah, demi ayah dan ibumu?” Beliau menjawab: “Dua
orang laki – laki dari umatku sedang berlutut dihadapan Tuhan Yang Maha Agung
dan Maha Pemberi Berkah dan Maha Tinggi, kemudian salah seorang dari keduanya
berkata: “Wahai Tuhanku, ambillah kebaikan saudaraku untukku sebagai pengganti
kezhalimannya kepadaku” Maka Allah swt berfirman: “Berikanlah (kebaikanmu)
kepada saudaramu (sebagai pengganti kezhalimanmu kepadanya)!” Maka laki – laki tersebut berkata: “Wahai
Tuhanku, tidak ada lagi kebaikan yang masih tersisa”. Dan Allah berfirman kepada
laki – laki yang menuntut (keadailan): “Apa yang akan kamu perbuat kepada saudaramu
yang sudah tidak memiliki sisa kebaikan?” Maka dia menjawab:” Wahai Tuhanku,
ambillah dosa-dosaku yang aku tanggung dan berikanlah kepada saudaraku tersebut
(agar dia yang menanggungnya)”.
Dikatakan: Mengalirlah air mata dari kedua mata Rasulullah saw karena
menangis, kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya hari itu adalah hari yang
besar, hari dimana manusia harus menaggung dosa – dosa mereka.”
Kemudian Allah swt berfirman kepada orang yang menuntut: “Angkatlah
pandanganmu, lihatlah apa yang ada di dalam surga!?” Kemudian dia menengadahkan
kepalanya ke atas dan berkata:”Wahai Tuhaku, aku melihat tempat – tempat dari
perak dan istana – istana dari emas yang berhiaskan mutiara”, kemudian ia
melanjutkan bertanya: “Untuk Nabi siapakah semua ini? Untuk shiddiqin siapakah ini? Untuk
orang syahid siapakah ini?” Allah berfirman:”Untuk orang - orang yang bisa
membelinya” Dia bertanya lagi:”Wahai
Tuhanku, siapakah yang bisa memilikinya?” Allah berfirman:”Kamu bisa
memilikinya” Dia bertanya lagi:”Dengan
apa aku bisa memilikinya, Wahai Tuhanku?” Allah berfirman:”Dengan cara
memaafkan saudaramu” Dia berkata:”Wahai
Tuhaku, aku benar – benar telah memaafkannya” Allah swt berfirman:”Peganglah tangan saudaramu,
masukanlah ia ke dalam surga (bersamamu)”
Setelah itu kemudian Rasululah saw bersabda: (فَاتَّقُوا اللهَ
وأصْلِحوا ذاتَ بينِكم فإنَّ اللهَ يُصلِحُ بين المُؤمنينَ يومَ القيامةِ) Bertakwalah kalian kepada Allah swt dan perbaikilah hubungan diantara
kalian karena sesungguhnya Allah swt akan mendamaikan diantara orang – orang
beriman kelak di hari kiamat.[3] (HR. Anas bin Malik)