CARA ALLAH MENDAMAIKAN SESAMA ORANG BERIMAN
١٢٣ــاتَّقُوا الله وأصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ فإِنَّ الله تَعَالَى
يُصْلِحُ بَيْنَ المُؤمِنِينَ يَومَ القيامَةِ (ع ك) عَن أنس (صح)ـ
123- Bertakwalah kalian kepada Allah
swt dan perbaikilah hubungan diantara kalian karena sesungguhnya Allah swt akan
mendamaikan diantara orang – orang beriman kelak di hari kiamat. (HR. Abu Ya`la
dan Hakim dari Anas. SHAHIH)[1]
Sesungguhnya
Allah swt mencintai perdamaian, oleh karena itu berdamailah kalian. Pada hari
kiamat, Allah swt akan mendamaikan antara orang - orang beriman yang berselisih
dengan cari memberi balasan yang lebih baik.
Diriwayatkan secara marfu sebuah
hadits dari Ibnu Murdawiyah dari Anas:
إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ نَادَى مُنَادٍ: يَاأَهلَ
التَّوْحِيد، إِنَّ اللهَ قَدْ عَفَا عَنْكُمْ، فَلْيَعفُ بَعْضُكُمْ عَنْ بَعْضٍ،
وَ عَلَى اللهِ الثَّوَابُ
Apabila hari
kiamat terjadi maka seorang pemanggil memanggil-manggil (membuat pengumuman): Wahai
ahli tauhid, sesungguhnya Allah benar – benar telah mengampuni kalian, oleh
karena itu maka kalian harus saling memaafkan, sebagian kalian memaafkan
sebagian lainnya, dan Allah akan memberi balasannya.[2]
Imam Ibnu Katsir
dalam Tafsir Suarat Al-Anfal ayat 1 menuliskan sebuah hadits berikut:
بَيْنا رسولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ جالسٌ، إذ رأَيناهُ
ضحِكَ حتَّى بدَتْ ثَناياهُ، فقال له عُمَرُ رضِيَ اللهُ عنه: ما أضْحَكَك يا رسولَ
اللهِ بأبي أنت وأُمِّي؟ فقال: رجُلانِ جَثَيَا مِن أُمَّتي بين يدَيْ ربِّ العزَّةِ
تبارَكَ وتعالى، فقال أحدُهما: يا ربِّ، خُذْ لي مَظْلَمتي مِن أخي، قال اللهُ عَزَّ
وجَلَّ: أعْطِ أخاك مَظْلَمتَه، قال: يا ربِّ، لم يَبْقَ لي مِن حَسناتِه شَيءٌ، قال
اللهُ تبارَكَ وتعالى للطَّالبِ: كيف تصنَعُ بأخيك ولم يَبْقَ مِن حَسناتِه شَيءٌ؟
قال: يا ربِّ، فلْيحمِلْ عنِّي مِن أوْزارِي. قال: وفاضَتْ عَيْنا رسولِ اللهِ صَلَّى
اللهُ عليه وسلَّمَ بالبُكاءِ، ثمَّ قال: إنَّ ذلك لَيومٌ عظيمٌ؛ يومٌ يَحتاجُ النَّاسُ
فيه إلى أنْ يُحْمَلَ عنهم أوزارُهم. فقال اللهُ تعالى للطَّالبِ: ارفَعْ بصَرَك، فانظُرْ
في الجِنانِ، فرفَعَ رأْسَه، فقال: يا رَبِّ، أرى مدائنَ مِن فِضَّةٍ وقُصورًا مِن
ذَهبٍ، مُكلَّلةً باللُّؤلؤِ، فيقولُ: لأيِّ نَبِيٍّ هذا؟! لأيِّ صِدِّيقٍ هذا؟! لأيِّ
شَهيدٍ هذا؟! قال: هذا لمَن أعْطى الثَّمنَ، قال: يا ربِّ، ومَن يَملِكُ ذلك؟ قال:
أنت تَملِكُه، قال: بماذا يا ربِّ؟ قال: تَعْفو عن أخيكَ، قال: يا ربِّ إنِّي قد عَفَوتُ
عنه، قال اللهُ تعالى: خُذْ بيَدِ أخيكَ، فأدخِلْه الجنَّةَ. ثمَّ قال رسولُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ عند ذلك: فاتَّقُوا اللهَ وأصْلِحوا ذاتَ بينِكم؛ فإنَّ
اللهَ يُصلِحُ بين المُؤمنينَ يومَ القيامةِ. (الراوي : أنس بن مالك | المحدث : البوصيري
| المصدر : إتحاف الخيرة المهرة الصفحة أو الرقم : 8/203 | خلاصة حكم المحدث : سنده
ضعيف)ـ
Suatu
saat Rasulullah saw sedang duduk, tiba – tiba kami melihat beliau tertawa
hingga terlihat dua gigi beliau. Kemudian Umar rdh bertanya: “Apa yang membuat
engkau tertawa wahai Rasulullah, demi ayah dan ibumu?” Beliau menjawab: “Dua
orang laki – laki dari umatku sedang berlutut dihadapan Tuhan Yang Maha Agung
dan Maha Pemberi Berkah dan Maha Tinggi, kemudian salah seorang dari keduanya
berkata: “Wahai Tuhanku, ambillah kebaikan saudaraku untukku sebagai pengganti
kezhalimannya kepadaku” Maka Allah swt berfirman: “Berikanlah (kebaikanmu)
kepada saudaramu (sebagai pengganti kezhalimanmu kepadanya)!” Maka laki – laki tersebut berkata: “Wahai
Tuhanku, tidak ada lagi kebaikan yang masih tersisa”. Dan Allah berfirman kepada
laki – laki yang menuntut (keadailan): “Apa yang akan kamu perbuat kepada saudaramu
yang sudah tidak memiliki sisa kebaikan?” Maka dia menjawab:” Wahai Tuhanku,
ambillah dosa-dosaku yang aku tanggung dan berikanlah kepada saudaraku tersebut
(agar dia yang menanggungnya)”.
Dikatakan: Mengalirlah air mata dari kedua mata Rasulullah saw karena
menangis, kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya hari itu adalah hari yang
besar, hari dimana manusia harus menaggung dosa – dosa mereka.”
Kemudian Allah swt berfirman kepada orang yang menuntut: “Angkatlah
pandanganmu, lihatlah apa yang ada di dalam surga!?” Kemudian dia menengadahkan
kepalanya ke atas dan berkata:”Wahai Tuhaku, aku melihat tempat – tempat dari
perak dan istana – istana dari emas yang berhiaskan mutiara”, kemudian ia
melanjutkan bertanya: “Untuk Nabi siapakah semua ini? Untuk shiddiqin siapakah ini? Untuk
orang syahid siapakah ini?” Allah berfirman:”Untuk orang - orang yang bisa
membelinya” Dia bertanya lagi:”Wahai
Tuhanku, siapakah yang bisa memilikinya?” Allah berfirman:”Kamu bisa
memilikinya” Dia bertanya lagi:”Dengan
apa aku bisa memilikinya, Wahai Tuhanku?” Allah berfirman:”Dengan cara
memaafkan saudaramu” Dia berkata:”Wahai
Tuhaku, aku benar – benar telah memaafkannya” Allah swt berfirman:”Peganglah tangan saudaramu,
masukanlah ia ke dalam surga (bersamamu)”
Setelah itu kemudian Rasululah saw bersabda: (فَاتَّقُوا اللهَ
وأصْلِحوا ذاتَ بينِكم فإنَّ اللهَ يُصلِحُ بين المُؤمنينَ يومَ القيامةِ) Bertakwalah kalian kepada Allah swt dan perbaikilah hubungan diantara
kalian karena sesungguhnya Allah swt akan mendamaikan diantara orang – orang
beriman kelak di hari kiamat.[3] (HR. Anas bin Malik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar