٨٧٠٦ــ
مَنْ رَضِيَ عَنِ اللهِ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ (ابن عساكر) عن عائشة (ض)ـ
8706-
Barangsiapa ridha kepada Allah maka Allah ridha kepadanya. (HR. Ibnu `Asakir.
DHAIF)
Barangsiapa
yang ridha kepada Qadha dan Takdir Allah swt maka Allah swt akan meridhainya
dengan cara memasukannya ke dalam surga dengan segala kenikmatan tertinggi plus
ridha Allah swt.[1]
Surat Al-Maidah ayat 119
قَالَ اللّٰهُ هٰذَا يَوْمُ يَنْفَعُ الصّٰدِقِيْنَ
صِدْقُهُمْ ۗ لَهُمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ
اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ
Allah berfirman, “Inilah saat
orang yang benar memperoleh manfaat dari kebenarannya. Mereka memperoleh surga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya. Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Itulah
kemenangan yang agung.” (Al-Maidah 119)
Inilah
saat orang yang benar (shaadiq) memperoleh manfaat dari
kebenarannya, orang yang beriman (mukmin) memperoleh manfaat dari
keimanannya, orang yang menyampaikan kebenaran (muballigh) memperoleh manfaat
dari apa yang disampaikannya, dan orang yang menepati (muufin)
memperoleh manfaat dari apa yang ditepatinya, orang yang beramal shaleh (`Aamilush
Shaalihaat) memperoleh manfaat dari keshalehannya. (Tafsir Ibnu Abbas)