Jaami`ush Shaghiir 6670 Doa masuk dan keluar masjid

  

٦٦٧٠ــ  كَانَ إِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ يَقُوْلُ بِاسْمِ اللهِ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ اللهُمَّ اغْفِرْلِى ذُنُوْبِى وَافْتَحْلِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَإِذَا خَرَجَ قَال بِاسْمِ اللهِ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ اللهُمَّ اغْفِرْلِى ذُنُوْبِى وَافْتَحْلِى أَبْوَابَ فَضْلِكَ (حم ه طب) عن فاطمة الزهراء (ح)ـ

          Apabila beliau masuk masjid membaca (بِاسْمِ اللهِ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ اللهُمَّ اغْفِرْلِى ذُنُوْبِى وَافْتَحْلِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ) dengan menyebut Nama Allah dan bershalawat kepada Rasulullah Ya Allah ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah untukku pintu – pintu rahmat-Mu, dan apabila keluar beliau membaca (بِاسْمِ اللهِ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ اللهُمَّ اغْفِرْلِى ذُنُوْبِى وَافْتَحْلِى أَبْوَابَ فَضْلِكَ) dengan menyebut Nama Allah dan bershalawat kepada Rasulullah Ya Allah ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah untukku pintu – pintu keutamaan-Mu. (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Thbarani dari athimah Az-Zahraa. HASAN)[1]

---

[1] Jaami`ush Shaghiir 6670. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6670., 771.

Tafsir Surat At-Talaq Ayat 12

 Surat At-Talaq Ayat 12

 ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ سَبْعَ سَمَٰوَٰتٍ وَمِنَ ٱلْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ ٱلْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ ٱللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَىْءٍ عِلْمًۢا Arab-Latin: Allāhullażī khalaqa sab'a samāwātiw wa minal-arḍi miṡlahunn, yatanazzalul-amru bainahunna lita'lamū annallāha 'alā kulli syai`ing qadīruw wa annallāha qad aḥāṭa bikulli syai`in 'ilmā Terjemah Arti: Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.

Referensi: https://tafsirweb.com/10992-surat-at-talaq-ayat-12.html

Jaami`ush Shaghiir 6669 Doa masuk masjid

  

٦٦٦٩ــ كَانَ إِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ قَال أَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيْمِ، وَقَالَ إِذَا قَالَ ذٰلِكَ حُفِظَ مِنِّى سَائِرَ الْيَوْمِ (د) عن ابن عمر (ح)ـ

          6669- Apabila beliau masuk masjid beliau mengucapkan (أَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيْمِ) aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung dan dengan wajah-Nya (Zat-Nya) Yang Mulia dan dengan kekusaan-Nya Yang Qadim dari syetan yang terkutuk, dan (Syetan) berkata “Apabila ia telah mengucapkan (doa) tersebut maka dijaga dariku pada hari selebihnya. (HR.Abu Dawud dari Ibnu Umar. HASAN)[1]

---

[1] Jaami`ush Shaghiir 6669. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6669., Abu Dawud 466.

Jaami`ush Shaghiir 582 Doa masuk dan keluar Masjid

  

٥٨٢ـ إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ اَلْمَسْجِدَ فَلْيُسَلِّمْ علَى النَّبيِّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ ، وَ لْيَقُلْ : اللَّهمَّ افتَح لي أبوابَ رحمتِكَ ، وإذا خرجَ فَلْيُسَلِّمْ علَى النَّبيِّ وَ لِيَقُلْ : اللَّهمَّ أسألُكَ مِن فضلِكَ (د) عن أبى حميد أو أبو أسيد (ه) عن أبى حميد (صح)ـ

582- Apabila salah satu di antara kalian itu masuk masjid, salamlah kepada Nabi SAW (bershalawat) dan berdoalah, (اللَّهمَّ افتَح لي أبوابَ رحمتِكَ) 'Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu untukku`, dan apabila keluar, salamlah kepada Nabi SAW (bershalawat) dan berdoalah (اللَّهمَّ أسألُكَ مِن فضلِكَ) 'Ya Allah aku memohon fadilah kepada-Mu” (HR. Abu Dawud dari Abu Hamid atau Abu Humaid. Riwayat Ibnu Majah dari Abu Hamid. SHAHIH)

Sebagian dari rahasia ketika masuk masjid minta rahmat dan ketika keluar minta fadhilah adalah karena ketika seseorang masuk masjid dia akan sibuk dengan sesuatu yang bisa mendekatkan diri kepada Allah, mendekatkan diri kepada pahala Allah, mendekatkan diri kepada Surga Allah, dan ibadah – ibadah lainnya sehingga sesuailah jika disebutkan minta rahmat dan apabila keluar masjid orang – orang akan bertebaran di muka bumi untuk mencari fadhilah Allah swt seperti rizki maka sesuailah jika disebutkan minta fadhiah seperti firman Allah swt surat Al-Jumuah ayat 10

فَإِذَا قُضِيَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَٱبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِ ٱللَّهِ وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

          Artinya: Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (QS Al-Jumu`ah ayat 10)[1]

---

[1] Jaami`ush Shaghiir 582. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 582.

Pengantar penerjemah Kitab Dzikir dan Doa ( الْجَامِع الصَّغِيْر مِنْ أَحَادِيْثِ الْبَشِيْرِ النَّذِيْرِ )

 Al-Hafizh Jalaluddin Abdurrahman Ash-Shuyuthi

 

 

 

الْجَامِع الصَّغِيْر

 مِنْ أَحَادِيْثِ الْبَشِيْرِ النَّذِيْرِ

 

 

Kitab

Dzikir dan Doa

 

 

 

Penerjemah

Badrudin bin Muhsin

 

 

 

PENGANTAR PENERJEMAH

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Dengan menyebut nama Allah (الله) Yang Maha Pengasih (الرَّحْمٰن) lagi Maha Penyayang (الرَّحِيْم).[1]

الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.[2]

اللّهُمَّ صَلِّ وسَلِّم عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

Ya Allah berilah shalawat dan salam atas (Nabi) Muhammad (saw) dan atas keluarga (Nabi) Muhammad (saw).[3]

٩٢٦٤ــ نَضَّرَ اللهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيْثًا، فَحَفِظَهُ حَتَّى يُبَلِّغَهُ، فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ، وَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ ليْسَ بِفَقِيْهٍ (ت والضياء) عن زيد بن ثابت (صح)ـ

          9264- Semoga Allah membaguskan dan membuat berseri-seri wajah seseorang yang mendengar hadits dariku, kemudian menghafalnya sehingga dia menyampaikannya kepada yang lain, karena banyak orang yang membawa pengertian menyampaikan kepada orang yang lebih mengerti darinya, dan banyak orang yang membawa pengertian bukanlah orang-orang yang mengerti. (HR Tirmidzi dan Dhiya dari Zaid bin Tsabit. SHAHIH).[4]

          Tujuan mengumpulkan, menuliskan dan menyampaikan hadits-hadits pilihan yang berkaitan dengan dzikir dan doa dari kitab Al-Jaami` Ash-Shaghiir min Ahaadiits Al-Basyiir An-Nadziir karya Imam Suyuthi adalah agar kita sama – sama masuk dalam kelompok orang – orang yang mendapatkan nadhrah dari Allah swt sesuai dengan yang disabdakan Nabi saw diatas. Amin.

          Selain itu saya berharap diri saya dan juga semua para pembaca selalu dalam ridha dan lindungan Allah swt dengan jalan banyak membaca dzikir dan doa yang diajarkan oleh Nabi SAW sehingga tanpa sedetikpun kita terlewat dari Ridha dan perlindungan Allah swt. Amin

٦٠٦٦ــ قَالَ اللهُ تَعَالَى: عَبْدِى، أَنَا عِنْدَ ظَنِّكَ بِى، وَأَنَا مَعَكَ إِذَا ذَكَرْتَنِى ( ك) عن أنس (صح)ـ

6066- Allah swt berfirman: “Hamba-Ku, Aku adalah pada sangkaanmu kepada-Ku, dan Aku bersamamu apabila kamu mengingat-Ku”. (HR. Haakim dari Anas. SHAHIH)

          Taufik, pertolongan, dan ilmu Allah swt selalu meliputi prasangka dan keyakinan hamba-hamba-Nya. Allah swt mendengar dan melihat apa yang diucapkan hamba-hamba-Nya sehingga selalu mengabulkannya.[5]

          Akhirnya semoga kumpulan dzikir dan doa ini selalu memberikan manfaat dan berkah bagi kita semua. Amin

 

Salam hormat dari penerjemah

Badrudin bin Muhsin

---

[1] Jaami`ush Shaghiir 6284. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6284.

[2] Jaami`ush Shaghiir 6283. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6283.

[3] Jaami`ush Shaghiir 6285. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6285.

[4] Jaami`us Shaghiir: 9264., Faidhul Qadiir: 6264., Tirmidzi 2656., Abu Dawud: 3660., Ibnu Majah: 230.

[5] Jaami`ush Shaghiir 6066., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6066.

Jaami`ush Shaghiir 1453 Berlindung dari Ilmu yang tidak bermanfaat

  

١٤٥٣ــ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَعَمَلٍ لاَ يُرفَعُ وَدُعَاءٍ لاَ يُسْمَعُ  (حم حب ك) عن أنس (صح)ـ

1453- “Ya Allah … aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari amal yang tidak diangkat, dan dari doa yang tidak di dengar. (HR. Ahmad, Ibnu Hibban, dan Hakim dari Anas. SHAHIH)

Ilmu yang tidak bermanfaat adalah ilmu yang tidak diizinkan untuk dipelajari oleh syariat, ilmu yang tidak disertai amal atau ilmu yang tidak menimbulkan akhlak batinah yang terpuji.

Ilmu didahulukan karena amal yang tanpa ilmu akan sesat.

Amal tidak diangkat dan diterima oleh Allah swt misalnya karena tidak ikhlash atau karena bercampur dengan riya.

Kita perlu mohon perlindungan kepada Allah swt dari ilmu yang tidak bermanfaat karena ilmu apabila tidak bermanfaat akan menyebabkan kerugian bagi pemiliknya. Amal apabila tidak diterima maka akan ditolak dan menyebabkan pelakunya dimurkai. Doa apabila tidak diterima maka menunjukan ada Sesuatu yang tidak beres dalam hati orang yang berdoa.[1]

---

[1] Jami`us Shaghir: 1453., Faidhul Qadir: 1453.

Jaami`ush Shaghiir 1532 Doa minta ilmu, santun, takwa, afiah

  

١٥٣٢ــ اللّٰهُمَّ أَغْنِنِى بِالْعِلْمِ وَزَيِّنِى بِالْحِلْمِ وَأَكْرِمْنِى بِالتَّقْوَى وَجَمِّلْنِى بِالْعَافِيَةِ (ابن النجار) عن إبن عمر (ح)ـ

1532- Ya Allah perkayalah aku dengan ilmu, hiasilah aku dengan kesantunan, dan muliakanlah aku dengan takwa, dan percantiklah aku dengan keselamatan. (HR. Ibnu Najar dari Ibnu Umar. HASAN)

Ilmu yang dimaksud di sini adalah ilmu akhrat, karena kekayaan sejati adalah ilmu akherat. Ilmu dan amal merupakan dua hal yang karena keduanya kita bisa melihat dan mendengar setiap kitab para mushannif, pengajaran para guru, nasehat para pemberi nasehat, buah pikiran para pemikir, dan bahkan karena keduanyalah diturunkan kitab – kitab, diutus para Rasul, dan bahkan karena keduanya pula diciptakan langit dan bumi seisinya.

Al-Qur`an Surat Ath-Thalaq ayat 12

ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ سَبْعَ سَمَٰوَٰتٍ وَمِنَ ٱلْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ ٱلْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ ٱللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَىْءٍ عِلْمًۢا

Artinya: Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu. (QS Ath-Thalaq ayat 12)

Cukuplah ayat dan hadits diatas menjadi dalil kemuliaan ilmu, apalagi ilmu ma`rifatullah.

Barangsiapa yang diberi ilmu maka dia benar – benar orang kaya sejati walaupun dia fakir harta dan barangsiapa tidak diberi ilmu, apalagi ilmu ma`riatullah dan ilmu tauhid, maka dia benar – benar orang fakir walaupun dia banyak harta.[1]

---

[1] Jami`us Shaghir: 1532., Faidhul Qadir: 1532.