Jumat, 08 Oktober 2021

Jaami`ush Shaghiir 5587 Menghitung tasbih dan dzikir dengan ujung jari atau pintalan tali / batu tasbih

  

٥٥٨٧ــ عَلَيْكُنَّ  بِالتَّسْبِيْحِ وَالتَّهْلِيْلِ وَالتَّقْدِيْسِ وَاعْقُدْنَ بِالْأَنَامِلِ فَإِنَّهُنَّ مَسْؤُوْلَاتٌ مُسْتَنْطَقَاتٌ وَلَا تَغْفُلْنَ فَتُنْسَيْنَ الرَّحْمَةَ (ت ك) عن يسيرة (ح)ـ

          5587- Kalian harus baca tasbih (سُبْحَانَ اللّٰهِ), tahlil (لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ), taqdis (سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ), dan menghitungnya dengan ujung jari karena sesungguhnya ia akan ditanyai dan disuruh bicara. Dan janganlah kalian lalai maka kalian akan dilupakan dari rahmat. (HR. Tirmidzi dan Haakim dari Yasiirah. HASAN).

          Hadits ini menunjukan disunnahkannya menghitung bacaan tasbih atau dzikir dengan ujung jari.

Ada diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa beliau punya tambang dengan seribu pintalan dan belum tidur sebelum bertasbih dengan seribu pintalan tali tersebut.[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 5587 Faidhul Qadiir penjelasan hadits 5587.

Jaami`ush Shaghiir 4642 Amalan terbaik setiap hari

  

٤٦٤٢ــ سَبِّحِى اللهَ مِائَةَ تَسْبِيْحَةٍ، فَإِنَّهَا تَعْدِلُ لَكِ مِائَةَ رَقَبَةٍ مِنْ وَلَدِ اِسْمَاعِيْلَ، وَاحْمَدِى اللهَ مِائَةَ تَحْمِيْدَةٍ، فَإِنَّهَا تَعْدِلُ لَكِ مِائَةَ فَرَسٍ مُسْرَجَةٍ مُلْجَمَةٍ تَحْمِلِيْنَ عَلَيْهَا فِى سَبِيْلِ اللهِ، وَكَبِّرِى اللهَ مِائَةَ تَكْبِيْرَةٍ فَإِنَّهَا تَعْدِلُ لَكِ مِائَةَ بَدَنَةٍ مُقَلَّدَةٍ مُتَقَبَّلَةٍ، وَهَلِّلِى اللهَ مِائَةَ تَهْلِيْلَةٍ فَإِنَّهَا تَمْلَأُ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَا يُرْفَعُ يَوْمَئِذٍ لِأَحَدٍ عَمَلٌ أَفْضَلُ مِنْهَا إِلَّا أَنْ يَأْتِى بِمِثْلِ مَا أَتَيْتِ (حم طب ك) عن أم هانى (ح)ـ

          4642- Sucikanlah Allah seratus kali tasbih (سُبْحَانَ اللّٰهِ), sesungguhnya ia untukmu menyamai (memerdekakan) seratus orang budak dari anak cucu Ismail, dan pujilah Allah seratus kali pujian (الْحَمْدُ لِلّٰهِ), sesungguhnya ia untukmu menyamai (infak) seratus kuda berpelana dan berkendali yang kamu diangkut diatasnya fi sabilillah, Agungkanlah Allah seratus kali takbir (اللّٰهُ أَكْبَر), sesungguhnya ia untukmu menyamai seratus unta yang dijadikan hadyu yang diterima, dan tahlilkanlah Allah seratus kali tahlil (لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ), sesungguhnya ia memenuhi apa yang ada antara langit dan bumi, dan tidak akan diangkat pada hari ini amalan seseorang yang lebih utama darinya terkecuali amalan (seseorang) yang mengamalkan apa yang telah kamu amalkan. (HR. Ahmad, Thabrani, dan Hakim dari Ummu Hani. SHAHIH)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 4642 Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4642.

Bab Dzikir dan Doa Sesudah Shalat


  1. Hadits 06603  [ Membaca Istighar dan Allahumma antas salam setelah shalat ] SHAHIH
  2. Hadits 08417 [ Membaca Istigfar tiga kali setelah shalat ] DHAIF
  3. Hadits 00734 [ Membaca tahlil ] DHAIF
  4. Hadits 06722 [ Membaca Allahumma antas salam... setelah shalat ] SHAHIH
  5. Hadits 08926 [ Ayat Kursi setelah shalat ] SHAHIH
  6. Hadits 01334 [ Mu`awwidzat setelah shalat] HASAN
  7. Hadits 04641 [ Tasbih, tahmid, takbir 10x dan doa ] SHAHIH
  8. Hadits 08188 [ Tasbih, Tahmid, takbir 33x ] SHAHIH
  9. Hadits 01642 [ Tasbih, Tahmid, takbir 33x ] SHAHIH
  10. Hadits 06373 [ Tasbih, Tahmid, tahlil, hauqalah 100x ] HASAN
  11. Hadits 08738 [ Tasbih dan tahlil 100x setelah shalat pagi menghapus dosa ] SHAHIH
  12. Hadits 03916 [ Tasbih, tahmid, takbir setelah shalat dan sebelum tidur ] SHAHIH
  13. Hadits 06373 [ Tasbih, tahmid, takbir, tahlil 100x setelah shalat ] HASAN
  14. Hadits 00728 [ Membaca Allahumma ajirna... setelah shalat shubuh] SHAHIH
  15. Hadits 05587 [ Menghitung tasbih dengan ruas jari ] HASAN
  16. Hadits 06721 [ Membaca subhana... 3x ssetelah shalat ] DHAIF
=

1.      

Membaca Istighfar

٦٦٠٣ــ كَانَ إِذَا اِنْصَرَفَ مِنْ صَلَاتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلَاثًا، ثُمَّ قَالَ: اللهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَاذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ (حم م ٤) عن ثوبان (صح)ـ

            6603- Apabila beliau selesai shalat, beliau istighfar tiga kali, kemudian membaca : (اللهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَاذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ) Ya Allah Engkaulah Keselamatan, dan dari-Mu Keselamatan, Maha Berkahlah Engkau, hai Dzat Yang empunya keagungan dan kemulian. (HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaai, dan Ibnu Majah dari Tsauban. SHAHIH)[1]

٨٤١٧ــ مَنْ إِسْتَغْفَرَ اللهَ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ ثلاثَ مراتٍ، فقالَ : أستغفرُ اللهَ الذي لا إلهَ إلا هوَ الحيُّ القيومُ و أتوبُ إليهِ، غُفِرَتْ ذُنُوبُه، و إنْ كانَ قدْ فرَّ مِنَ الزَّحْفِ (ع وابن السنى) عن البراء (ض)ـ

          8417- Barangsiapa memohon ampun kepada Allah di belakang (setelah) setiap shalat sebanyak tiga kali (dengan) mengucapkan: (أستغفرُ اللهَ الذي لا إلهَ إلا هوَ الحيُّ القيومُ و أتوبُ إليهِ) “Aku memohon ampun kepada Allah yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup Yang Maha Berdiri sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya”, maka diampunilah dosa – dosanya walau dia telah melarikan diri dari pertempuran. (HR. Abu Ya`la dan Ibnus Sunni dari Barra. DHAIF)[2]

          Membaca tahlil…

٧٣٤ــ إِذَاصَلَّيْتُمْ صَلَاةَ الْفَرْدِ فَقُوْلُوْا فِى عَقِبِ كُلِّ صَلَاةٍ عَشْرَ مَرَّاتٍ لا إلهَ إلَّا اللهُ وحدَه لا شريكَ له، له المُلكُ، وله الحمدُ، وهو على كلِّ شيءٍ قديرٌ يُكْتَبُ لَهُ مِنَ الْأَجْرِ كَأَنَّمَا أَعْتَقَ رَقْبَةً (الرافعى فى تاريخه) عن البراء (ض)ـ

          734- Apabila kalian sudah shalat fardhu maka ucapkanlah oleh kalian setiap kali habis shalat sebanyak sepuluh kali (لا إلهَ إلَّا اللهُ وحدَه لا شريكَ له، له المُلكُ، وله الحمدُ، وهو على كلِّ شيءٍ قديرٌ) “Tiada Tuhan selain Allah, sendirian tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu”, akan dicatat baginya pahala seolah-olah ia telah memerdekakan seorang budak sahaya. (HR. Ar-Raai`I dalam Tarikhnya dari Al-Barra`. DHAIF)[3]

أنَّ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ كانَ يقولُ في دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ إذَا سَلَّمَ: لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وحْدَهُ لا شَرِيكَ له، له المُلْكُ، وله الحَمْدُ، وهو علَى كُلِّ شيءٍقَدِيرٌ، اللَّهُمَّ لا مَانِعَ لِما أعْطَيْتَ، ولَا مُعْطِيَ لِما مَنَعْتَ، ولَا يَنْفَعُ ذَا الجَدِّ مِنْكَ الجَدُّ (بخارى : ٦٣٣٠) (صح)ـ

          Artinya: Sesungguhnya Rasulullah saw apabila beliau telah salam dari shalatnya membaca (لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وحْدَهُ لا شَرِيكَ له، له المُلْكُ، وله الحَمْدُ، وهو علَى كُلِّ شيءٍقَدِيرٌ، اللَّهُمَّ لا مَانِعَ لِما أعْطَيْتَ، ولَا مُعْطِيَ لِما مَنَعْتَ، ولَا يَنْفَعُ ذَا الجَدِّ مِنْكَ الجَدُّ) (HR. Bukhari (6330). SHAHIH)

Membaca Allahumma Antas Salam

٦٧٢٢ــ كَانَ إِذَا سَلَّمَ لَمْ يَقْعُدْ إِلَّا بِمِقْدَارِ مَايَقُوْلُ اللَّهمَّ أنتَ السَّلامُ ، ومنْكَ السَّلامُ ، تبارَكتَ يَاذا الجَلالِ والإِكرامِ (م ٤) عن عائشة (صح)ـ

          6722- Apabila beliau telah salam tidaklah duduk terkecuali sekedar cukup untuk membaca (اللَّهمَّ أنتَ السَّلامُ ، ومنْكَ السَّلامُ ، تبارَكتَ يَاذا الجَلالِ والإِكرامِ) Ya Allah Engkaulah Keselamatan, dan dari-Mu Keselamatan, Maha Berkahlah Engkau, hai Dzat Yang empunya keagungan dan kemulian. (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaai, dan Ibnu Majah dari Aisyah. SHAHIH)[4]

          Membaca ayat kursi

٨٩٢٦ــ من قرأَ آيةَ الكرسيِّ دُبُرَ كلِّ صلاةٍ مَكتوبَةٍ، لَم يمنعْهُ من دُخولِ الجنَّةِ إلَّا أن يموتَ (النسائى، وابن حبان) عن أبى أمامة (صح)ـ

           8926- Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai shalat fardhu, maka tidak ada yang mencegahnya masuk surga selain kematian. (HR. Nasaai dan Ibnu Hibban dari Abi Umamah. SHAHIH).

          Salah satu maksudnya adalah tidak ada syarat lagi yang harus dipenuhi untuk bisa masuk surga selain kematian.[5]

          Membaca Al-Mu`awwidzaat

١٣٣٤ــ إِقْرَإِ الْمُعَوِّذَاتِ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ (د حب) عن عقبة بن عامر (ح)ـ

          1334- Bacalah Al-Mu`awwidzaat di belakang setiap shalat. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Hibban dari `Uqbah bin `Amr. HASAN)

          Mkasudnya setelah selesai shalat fadhu disunnahkan membaca surat al-Ikhlash, al-Falaq, dan an-Naas.[6]

          Sunan Abu Dawud hadits 1522

اللَّهمَّ أعنِّي على ذِكْرِكَ، وشُكْرِكَ، وحُسنِ عبادتِكَ

          Artinya: “Ya Allah tolonglah aku untuk mengingt-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan baik dalam beribadah kepada-Mu”. (HR. Abu Dawud (1522) dari Mu`adz bin Jabal. SHAHIH)

          Membaca tasbih, tahmid, dan takbir

٤٦٤١ــ سَبِّحِى اللهَ عَشْرًا وَاحْمِدِى اللهَ عشْرًا وَكَبِّرِى اللهَ عَشْرًا ثُمَّ سَلِى اللهَ مَاشِئْتَ، فَإِنَّهُ يَقُوْلُ قَدْ فَعَلْتُ قَدْ فَعَلْتُ (حم ت ن حب ك) عن أنس (صح)ـ

          4641- Tasbihkanlah Allah sepuluh kali, Pujilah Allah sepuluh kali, Takbirkanlah Allah sepuluh kali, kemudian setelah itu mintalah apa saja sesukamu, maka Allah akan berfirman: sungguh Aku telah perbuat sungguh Aku telah perbuat. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasaai, Ibnu Hibban, dan Hakim dari Anas. SHAHIH)

          Jika sebelum berdoa kita membaca tasbih sepuluh kali (سُبْحَانَ اللّٰهِ), tahmid sepuluh kali (الْحَمْدُ لِلّٰهِ),takbir sepuluh kali (اللّٰهُ أَكْبَر), kemudian baru minta hajat kita mengenai kebaikan dunia maupun akherat, maka Allah akan mengabulkan doa kita.

          Imam Ghazali menjelaskan bahwa terkabulkannya doa seperti yang dijanjikan bukanlah semata – mata karena ucapan lisan kita semata tetapi haruslah disertai dengan pemahan dan keyakinan hati kita juga. Subhaanallah (سُبْحَانَ اللّٰهِ) adalah kalimat yang menunjukan kepada mensucikan Allah swt, Al-Hamdu Lillah (الْحَمْدُ لِلّٰهِ) adalah kalimat yang menunjukan kepada mengetahui dan mengakui nikmat – nikmat dari Allah swt, dan Allahu Akbar (اللّٰهُ أَكْبَر) adalah kalimat yang menunjukan keagungan Allah swt.

          Hadits ini menunjukan bolehnya menghitung dan membatasi dzikir pada bilangan tertentu dan menolak alasan orang yang tidak suka melakukannya.

          Membaca dzikir terebut diatas secara terpisah – terpisah, (yaitu dengan cara membaca tasbih sepuluh kali, kemudian tahmid sepuluh kali, dan takbir sepuluh kali), lebih utama daripada membaa nya dengan cara disambung, (yaitu membaca subhaanallahi wal hamdu lillaahi wAllahu akbar sepuluh kali).[7]

٨١٨٨ــ  مُعَقِّبَاتٌ لاَ يَخِيبُ قَائِلُهُنَّ ثَلاثٌ وثَلاثونَ تَسْبِيحَةً، وثَلاثٌ وثَلاثونَ تَحْمِيدَةً، وَأَرْبَعٌ وثَلاثونَ تَكبِيرةً فِى دُبُرِ كُلِّ صلاةٍ مكتُوبةٍ (حم م ت ن) عن كعب بن عجرة (صح)ـ

          8188- Kalimat – kalimat pengiring shalat yang tidak merugikan orang yang mengucapkannya adalah tiga puluh tiga tasbih, tiga puluh tiga tahmid, tiga puluh empat takbir di belakang setiap kali shalat maktubah. (HR. Ahmad, Muslim, Tirmidzi, dan Nasaai dari Ka`b bin `Ujrah. SHAHIH)[8]

١٦٤٢ــ أُمِرْنَابِالتَّثْبِيْحِ فِى أَدْبَار الصَّلَوَاتِ ثَلاثًا وَثَلَاثِيْنَ تَسْبِيحَةً، وَثَلاثًا وَثَلَاثِيْنَ تَحْمِيدَةً، وَأَرْبَعًا وَثَلَاثِيْنَ تَكبِيرةً  (طب) عن أبى الدرداء (صح)ـ

          1642- Kita diperintahkan membaca tasbih setelah shalat (lima waktu) sebanyak tiga puluh tiga tasbih, tiga puluh tiga tahmid, dan tiga puluh empat takbir. (HR. Thabrani dalam Al-Kabir dari Abu Dardaa. SHAHIH)[9]

٦٣٧٣ــ كَلِمَاتٌ مَنْ ذَكَرَهُنَّ مِائَةَ مَرَّةٍ دُبُرَ كلِّ صلاةٍ : اللهُ أكبرُ سبحانَ اللهِ ، والحمدُ للهِ ، ولا إله إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شريكَ له ، ولا حولَ ولا قوةَ إلا باللهِ العليِّ العظيمِ ، لو كانت خَطَايَاهُ مِثْلَ زَبَدِ البحرِ لَمَحَتْهُنَّ (حم) عن أبى ذر (ح)ـ

          6373- Kalimat – kalimat yang barangsiapa menyebutnya seratus kali di belakang setiap shalat (اللهُ أكبرُ سبحانَ اللهِ ، والحمدُ للهِ ، ولا إله إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شريكَ له ، ولا حولَ ولا قوةَ إلا باللهِ العليِّ العظيمِ) seandainya kesalahannya sebanyak buih di lautan maka (kalimat tersebut) akan bisa menghapusnya. (HR. Ahmad dari Abu Darda. HASAN).[10]

٨٧٣٨ــ مَنْ سَبَّحَ فِى دُبُرِ صَلَاةِ الْغَدَاةِ مِائَةَ تَسْبِيْحَةٍ وَهَلَّلَ مِائَةَ تَهْلِيْلَةٍ غُفِرَتْ لَهُ ذُنُوْبُهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ (ن) عن أبى هريرة (صح)ـ

8738- Barangsiapa membaca tasbih (سُبْحَانَ اللّٰهِ) dibelakang shalat pagi (setelah shalat shubuh) seratus tasbihan dan membaa tahlil (لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ) seratus tahlilan maka dosanya diampuni walaupun banyaknya seperti buih lautan. (HR. Nasaai dari Abu Hurairah. SHAHIH)

          Ada yang menjelaskan bahwa yang dimaksud hadits ini adalah barang siapa setelah shalat subuh membca tasbih 33x (سُبْحَانَ اللّٰهِ). Tahmid 33x (الْحَمْدُ لِلّٰهِ), takbir 33x (اللّٰهُ أَكْبَر), dan tahlil 1x (لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ), maka dosa – dosanya akan dihapuskan walaupun sebanyak buih di lautan.[11]

٣٩١٦ــ خَصْلَتَانِ لا يُحَافِظُ عَلَيْهِمَا عبدٌ مسلِمٌ إلَّا دخل الجنَّةَ، أَلَا وَهُمَا يَسِيْرٌ ، وَمَنْ يَعْمَلُ بِهِمَا قليلٌ : يُسَبِّحُ اللهَ في دبُرِ كلِّ صلاةٍ عشرًا ، و يَحْمَدُهُ عشرًا ، و يُكَبِّرُهُ عَشْرًا ، وذلِكَ خَمْسُوْنَ ومائَةٌ بِاللِّسَانِ ، وألفٌ وخمسُمِائَةٍ في الْمِيْزَانِ . ويُكَبِّرُ أَرْبَعًا وثَلاَثِيْنَ إذا أخذَ مضْجِعَهُ ، ويَحْمَدُهُ ثلاثًا وثلاثينَ ، ويُسَبِّحُ ثلاثًا وثلاثينَ ، فَتِلْكَ مائَةٌ باللسانِ ، وألفٌ في الميزانِ فَأَيُّكُمْ يَعْمَلُ فِى الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ اَلْفَيْنِ وَخَمْسَمِائَةِ سَيِّئَةٍ؟ (حم خد ٤) عن إبن عمر (صح)ـ

          3916- Dua perbuatan yang tidak seorang hamba muslimpun menjaganya terkecuali ia masuk surga (Apabila seorang muslim menjaga dua perbuatan ini maka masuk surga. Pen.), Ingat… keduanya mudah tetapi yang mengerjakannya sedikit: Membaca tasbih (سُبْحَانَ اللّٰهِ). setiap kali selesai shalat sepuluh kali, membaca tahmid (الْحَمْدُ لِلّٰهِ) sepuluh kali, dan membaca takbir (اللّٰهُ أَكْبَر) sepuluh kali, maka itu seratus lima puluh (kali) dengan lisan dan seribu lima ratus (kali) dalam timbangan (kelak). Membaca takbir (اللّٰهُ أَكْبَر) tiga puluh empat (kali) apabila hendak tidur, membaca tahmid (الْحَمْدُ لِلّٰهِ) tiga puluh tiga (kali), Membaca tasbih (سُبْحَانَ اللّٰهِ) tiga puluh tiga kali, maka itu seratus (kali) dengan lisan dan seribu  (kali) dalam timbangan (kelak). “Maka siapakah di antara kamu yang melakukan kejahatan dalam sehari semalam dua ribu lima ratus (kali)?” (HR. Ahmad, Bukhari dalam Al-Adab, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaa-I dan Ibnu Majah dari Ibnu Umar. SHAHIH)[12]

٦٣٧٣ــ كَلِمَاتٌ مَنْ ذَكَرَهُنَّ مِائَةُ مَرَّةٍ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ الله أكبَرُ، سبحانَ الله، والحمدُ لله، ولا إلهَ إلَّا اللهُ وحده لا شريك له، ولا حَولَ ولا قُوَّةَ إلَّا بالله العليِّ العظيمِ لو كانت خطاياه مِثلَ زَبَدِ البَحرِ لمحَتْهنَّ (حم) عن أبى ذر (ح)ـ

          6373-Kalimat – kalimat yang barangsiapa menyebutnya seratus kali di setiap selesai shalat (أكبَرُ، سبحانَ الله، والحمدُ لله، ولا إلهَ إلَّا اللهُ وحده لا شريك له، ولا حَولَ ولا قُوَّةَ إلَّا بالله العليِّ العظيمِ) seandainya dosanya bagaikan buih lautan maka kalimat tersebut akan menghapusnya. (HR. Ahmad dari Abu Dzar. HASAN)[13]

          Minta diselamatkan dari neraka

٧٢٨ــ إِذَا صَلَّيْتَ الصُّبْحَ فَقُلْ قَبْلَ أَنْ تَكَلَّمَ أَحَدًا مِنَ النَّاسِ اللّٰهُمَّ أَجِرْنِي مِنَ النَّارِ ، سبعَ مَرَّاتٍ ، فإنك إن مُتَّ من يومِك ذلك كتب اللهُ لك جِوَارًا من النارِ ، و إذا صَلَّيْتَ المغربِ فقُلْ قبلَ أن تُكَلِّمَ أحدًا من الناسِ ، اللّٰهُمَّ أَجِرْنِي من النارِ ، سبعَ مَرَّاتٍ ، فإنك إن مِتَّ من ليلتِكَ كتب اللهُ لك جِوَارًا من النار (حم د ن حب) عن الحرث التيمى (صح)ـ

          872- Apabila kamu sudah shalat shubuh sebelum kamu berbicara kepada orang lain maka ucapkanlah (اللّٰهُمَّ أَجِرْنِي مِنَ النَّارِ) Wahai Allah selamatkanlah aku dari neraka sebanyak tujuh kali, maka sesungguhnya kalau kamu mati pada harimu itu maka Allah mencatatmu selamat dari neraka. Apabila kamu sudah shalat maghrib sebelum kamu berbicara kepada orang lain maka ucapkanlah (اللّٰهُمَّ أَجِرْنِي مِنَ النَّارِ) Wahai Allah selamatkanlah aku dari neraka sebanyak tujuh kali, maka sesungguhnya kalau kamu mati pada malammu itu maka Allah mencatatmu selamat dari neraka. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasaa-I, dan Ibnu Hibban dari Hars Taimi. SHAHIH)[14]

٥٥٨٧ــ عَلَيْكُنَّ  بِالتَّسْبِيْحِ وَالتَّهْلِيْلِ وَالتَّقْدِيْسِ وَاعْقُدْنَ بِالْأَنَامِلِ فَإِنَّهُنَّ مَسْؤُوْلَاتٌ مُسْتَنْطَقَاتٌ وَلَا تَغْفُلْنَ فَتُنْسَيْنَ الرَّحْمَةَ (ت ك) عن يسيرة (ح)ـ

5587- Kalian harus baca tasbih (سُبْحَانَ اللّٰهِ), tahlil (لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ), taqdis (سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ), dan menghitungnya dengan ujung jari karena sesungguhnya ia akan ditanyai dan disuruh bicara. Dan janganlah kalian lalai maka kalian akan dilupakan dari rahmat. (HR. Tirmidzi dan Haakim dari Yasiirah. HASAN).

          Hadits ini menunjukan disunnahkannya menghitung bacaan tasbih atau dzikir dengan ujung jari.

Ada diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa beliau punya tambang dengan seribu pintalan dan belum tidur sebelum bertasbih dengan seribu pintalan tali tersebut.[15]

 



[1] Jaami`ush Shaghiir 6603. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6603.

[2] Jaami`ush Shaghiir 8417. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8417.

[3] Jaami`ush Shaghiir 734. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 734.

[4] Jaami`ush Shaghiir 6722. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6722.

[5] Jaami`ush Shaghiir 8926. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8926.

[6] Jaami`ush Shaghiir 1334. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1334.

[7] Jaami`ush Shaghiir 4641. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4641.

[8] Jaami`ush Shaghiir 8188. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8188.

[9] Jaami`ush Shaghiir 1642. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1642.

[10] Jaami`ush Shaghiir 6373. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6373.

[11] Jaami`ush Shaghiir 8738. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8738.

[12] Jaami`ush Shaghiir 3916. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3916.

[13] Jaami`ush Shaghiir 6373. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6373.

[14] Jaami`ush Shaghiir 728. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 728.

[15]Jaami`ush Shaghiir 5587. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 5587.

=

Jaami`ush Shaghiir 4641 Baca Tasbih dahulu agar doa terkabulkan

  

٤٦٤١ــ سَبِّحِى اللهَ عَشْرًا وَاحْمِدِى اللهَ عشْرًا وَكَبِّرِى اللهَ عَشْرًا ثُمَّ سَلِى اللهَ مَاشِئْتَ، فَإِنَّهُ يَقُوْلُ قَدْ فَعَلْتُ قَدْ فَعَلْتُ (حم ت ن حب ك) عن أنس (صح)ـ

          4641- Tasbihkanlah Allah sepuluh kali, Pujilah Allah sepuluh kali, Takbirkanlah Allah sepuluh kali, kemudian setelah itu mintalah apa saja sesukamu, maka Allah akan berfirman: sungguh Aku telah perbuat sungguh Aku telah perbuat. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasaai, Ibnu Hibban, dan Hakim dari Anas. SHAHIH)

          Jika sebelum berdoa kita membaca tasbih sepuluh kali (سُبْحَانَ اللّٰهِ), tahmid sepuluh kali (الْحَمْدُ لِلّٰهِ), takbir sepuluh kali (اللّٰهُ أَكْبَر), kemudian baru minta hajat kita mengenai kebaikan dunia maupun akherat, maka Allah akan mengabulkan doa kita.

          Imam Ghazali menjelaskan bahwa terkabulkannya doa seperti yang dijanjikan bukanlah semata – mata karena ucapan lisan kita semata tetapi haruslah disertai dengan pemahan dan keyakinan hati kita juga. Subhaanallah (سُبْحَانَ اللّٰهِ) adalah kalimat yang menunjukan kepada mensucikan Allah swt, Al-Hamdu Lillah (الْحَمْدُ لِلّٰهِ) adalah kalimat yang menunjukan kepada mengetahui dan mengakui nikmat – nikmat dari Allah swt, dan Allahu Akbar (اللّٰهُ أَكْبَر) adalah kalimat yang menunjukan keagungan Allah swt.

          Hadits ini menunjukan bolehnya menghitung dan membatasi dzikir pada bilangan tertentu dan menolak alasan orang yang tidak suka melakukannya.

          Membaca dzikir terebut diatas secara terpisah – terpisah, (yaitu dengan cara membaca tasbih sepuluh kali, kemudian tahmid sepuluh kali, dan takbir sepuluh kali), lebih utama daripada membaa nya dengan cara disambung, (yaitu membaca subhaanallahi wal hamdu lillaahi wAllahu akbar sepuluh kali).[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 4641 Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4641.

Jaami`ush Shaghiir 4638 Membaca tasbih ketika takjub atau kagum

  

٤٦٣٨ــ سُبْحَانَ اللهِ مَاذَا أُنْزِلَ اللَّيْلَةَ مِنَ الْفِتَنِ وَمَاذَا فُتِحَ مِنَ الْخَزَائِنِ أَيْقِظُوْا صَوَاحِبَ الْحُجَرِ فَرُبَّ كَاسِيَةٍ فِى الدُّنْيَا عَارِيَةٌ فِى الْآخِرَةِ (حم خ ت) عن أم سلمة (صح)ـ

          4638- Subhaanallah! Cobaan apakah yang diturunkan malam ini? Dan kekayaan apakah yang dibukakan? Bangunlah (untuk shalat tahajud) wahai para penghuni kamar, maka banyak orang yang berpakaian di dunia, telanjang (kelak) di akherat. (HR. Ahmad, Bukhari, dan Tirmidzi dar Ummu Slamah. SHAHIH)

          Hadits ini menunjukan disunnahkannya membaa tasbih ketik merasa takjub, kagum, bangun tidur, dan menyebarkan ilmu.[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 4638. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4638.

Jaami`ush Shaghiir 8897 keutamaan tasbih سُبْحَانَ اللّٰهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

  

٨٨٩٧ــ مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللّٰهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ  غُرِسَتْ لَهُ بِهَا نَحْلَةٌ فِى الْجَنَّةِ (ت حب ك) عن جابر(صح)ـ

          8897- Barangsiapa yang mengucapkan (سُبْحَانَ اللّٰهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ) maka ditanamkan satu pohon kurma untuknya di surga. (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Haakim dari Jaabir. SHAHIH)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 8897. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8897.

Kamis, 07 Oktober 2021

Jaami`ush Shaghiir 2871 Empat pohon di surga untuk yang membaca tasbih ini

  

٢٨٧١ــ أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى غَرَاسٍ هُوَ خَيْرٌ مِنْ هَذَا ؟ تَقُوْلُ: سُبْحَانَ اللّٰهِ  وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ  وَ اللّٰهُ أَكْبَر يُغْرَسُ لَكَ بِكُلِّ كَلِمَةٍ مِنْهَا شَجَرَةٌ فِى الْجَنَّةِ (ه ك) عن أبى ريرة (صح)ـ        

          2871- Maukah aku tunjukan kepadamu tanaman yang lebih bagus dari tanaman (kurma) ini? Ucapkanlah subhaanallahi wal hamdu lillaahi wa Laa ilaaha illalaahu waAllahu akbar (سُبْحَانَ اللّٰهِ  وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ  وَ اللّٰهُ أَكْبَرُ) ditanam bagimu sebab setiap kata dari kalimat tersebut sebuah pohon di surga (HR. Ibnu Majah dan Haakim dari Abu Hurairah. SHAHIH)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 2871. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 2871.

Cari Blog Ini

LABEL

40 HADITS PENGOBATAN HERBAL (57) ADAB (39) ADZKAR NAWAWI (16) AHLAK MULIA (20) AHLAK TERCELA (9) AHLUSSUNNAH (1) Air (5) Air Zam - Zam (5) Al - Arba`ah (2) AL-ARBANGIN WA AL-ARBANGIN (2) AL-BAQARAH (1) AL-FATIHAH (1) AL-IJTIMA (3) Al-Jami Ash-Shaghir (452) Al-Jami Ash-Shaghir Vidio (8) Al-QUR`AN (17) Alkohol (2) ALPUKAT (3) Alzheimer (34) AMAL SHALEH (4) Amandel (8) analgesik (3) Analgetik (8) Anemia (2) anggur (3) ANJING (2) Anoreksia (2) ANTIAGING (9) Antialergi (10) Antiangiogenesis (4) ANTIBAKTERI (12) ANTIDEPRESI (2) ANTIDIABETES (27) Antiemetik (Antimuntah) (1) Antifatigue (1) ANTIFUNGAL (ANTIJAMUR) (8) ANTIHIPERLIPIDEMI (5) Antihistamin (1) Antiinfeksi (3) ANTIINFLAMASI (11) ANTIKANKER (26) Antikarsinogenik (4) ANTIKEJANG (1) Antileishmania (1) ANTIMIKROBA (8) Antimutagenik (3) ANTIOKSIDAN (15) Antiparasit (1) Antipasmodik (1) Antipiretik (4) Antipyretic (1) ANTISEMBELIT (KONSTIPASI) (2) Antitrombotik (3) ANTITUMOR (5) ANTIVIRUS (5) Arthritis (15) Asam Lambung (3) ASAM URAT (9) ASI (2) Asma (7) ASMAUL HUSNA (5) Astrigen (1) Aterosklerosis (5) AZAB (1) Bab Huruf Hamzah [ ء ] (1) BAB JIN IBLIS SYETAN (2) BAB KEUTAMAAN AMAL SHALEH (2) BAB PERBUATAN TERCELA (6) BANGSA ARAB (2) BANI ISRAIL (1) Barley (1) Batu Ginjal (2) Batuk (4) Bawang Putih (5) Bedsores (1) BEKAM (3) BENAR (1) Benjolan Tubuh (4) BERBURU (1) BERBURU SURGA (40) BID`AH (3) BIDADARI (1) BINAHONG (5) BISUL (1) BOHONG (4) Bronkhitis (1) Bronkiolitis (1) Bronkitis (3) BULAN RAJAB (1) BULUGHUL MARAM بُلُوْغُ الْمَرَامِ مِنْ أَدِلَّةِ الْأَحْكَامِ (1) BUNGA LIAR CIWULAN (2) BUNGA MELATI (2) Bunga Rosela (1) CABANG IMAN (2) CABE (1) CARA MEMASARKAN TANAMAN HERBAL (1) Celak (1) cemas (1) Chamomile (4) CINTA (1) CIPLUKAN (6) COBAAN (3) Cuka (1) DAJJAL (2) DAKWAH (3) Daun Dewa (3) daun kelor (4) Delima (2) DEMAM BERDARAH (DBD) (1) DHA`IF (3) DHUAFA (1) DIARE (8) Dislipidemia (1) DOSA (3) DUNIA YANG DIBERKAHI (1) DZIKIR dan DO`A (619) Epilepsi (1) FADHOILUL A`MAL (4) FAKIR MISKIN DHU`AFA (2) FATHUL KABIIR (192) Febrifuge (1) FITNAH (1) Flu (1) GAMAT (1) Gandum (3) Garam (5) Gastritis (2) GERHANA (2) GIGI DAN MULUT (5) GINJAL (10) GINSENG (1) Gonore (1) GOUT (1) GUNUNG UHUD (2) GUS BAHA (5) Habbatussauda (34) HADIAH (1) Hadits Abu Dawud (4) Hadits Ahmad (15) HADITS BAIHAQI (2) HADITS BERCOCOK TANAM (14) HADITS BUKHARI (99) Hadits Hakim (8) Hadits Ibnu Hibban (2) Hadits Ibnu Majah (3) HADITS MUSLIM (22) Hadits Nasaa-i (1) HADITS SHAHIH (62) HADITS SIRSAK (1) HADITS THABRANI (4) HaditsTirmidzi (1) HAJI DAN UMROH (11) HAMBA SAHAYA (7) HARI JUM`AT (3) HARI KIAMAT (21) HARI RAYA (1) HATI / LIVER / HEPATITIS (18) Hemangioendoteliom (2) Hepatokarsinoma (2) Hepatoprotektor (5) herpes simplek (1) HIPERTENSI (9) Hipolipidemik (3) Hipotensi (1) HIV/AIDS (2) HUDUD (2) HUKUM ISLAM (2) Hulbah (2) IBRAHIM (1) IHSAN (2) Ijtima` al-Muhadditsin (1) ILMU (9) Iman (38) IMAN KEPADA ALLAH SWT (13) IMAN KEPADA NABI DAN RUSUL (16) Inai (1) INDUSTRI PANGAN POHON SIRSAK (14) INDUSTRI PENGOBATAN POHON SIRSAK (31) Infertilitas (4) INSOMNIA (5) ISRA MI`RAJ (2) ISTIGHFAR (20) JAHE (62) JALUR ALANG-ALANG SUNGAI CIWULAN TASIKMALAYA (5) JALUR MANGGIS SUNGAI CIWULAN (3) JALUR SIRSAK CIWULAN (9) JAM`UL JAWAAMI` (41) JAMI (1) JAMI`US SHAGHIR [ الجامع الصغير في أحاديث البشير النذير جلال الدين عبد الرحمن بن أبى بكر السيوطى ] (4) Jamur (2) JANDA (1) JANTUNG (15) JATI BELANDA (1) JENAZAH (2) Jerawat (4) Jeruk Nipis (1) JIHAD (16) JINAYAT / KRIMINAL (2) JUAL - BELI (15) KABAR GEMBIRA BAGI ORANG SAKIT (3) KACANG GUDE (Cajanus cajan) (1) KAFIR (7) KALENDER SUNNAH (1) Kamar Mandi (2) Kanker / Tumor Otak (3) Kanker Darah (Leukemia) (3) kanker hati (2) Kanker Kelenjar Getah Bening (1) kanker kulit (1) kanker limfoma (1) Kanker Nasoaring (2) kanker pancreas (2) kanker paru-paru (7) kanker payudara (9) kanker prostat (7) kanker serviks (8) kanker usus (6) KARA BENGUK (Mucuna pruriens) (9) KAYU GAHARU (2) Kayu Manis (1) KEBUN BINATANG (13) Kecanduan Narkoba (1) KEJADIAN ALAM (2) Keju (Jubnah) (3) Kekebalan Tubuh (1) Kelor (Moringa oleifera) (2) KELUARGA NABI (10) KENCUR (1) KENIKMATAN DUNIA (3) KEPEMIMPINAN (5) Keputihan (3) KERJA (1) KERSEN (4) KESEHATAN LAKI - LAKI (2) KESEHATAN PENCERNAAN (3) KESEMUTAN (1) Kesuburan (1) KEUTAMAAN BERORGANISASI (1) KHAMAR (4) KHASIAT MANGGIS (53) KHASIAT SIRSAK (31) KHASIAT TEH PUTIH (6) KHAWARIJ (1) KHIANAT (2) KHULAFAURRASYIDIN (1) KIAMAT (1) Kista (2) KITAB ADAB (7) KITAB ADZAN (2) KITAB AL-MUHSHAR (2) KITAB ALLAH (1) KITAB AQIQAH (2) KITAB AWAL MULA PENCIPTAAN (2) KITAB BARANG TEMUAN (2) KITAB BERBAGAI HUKUM (2) KITAB BERPEGANG TEGUH KEPADA AL-QUR`AN DAN SUNNAH (2) KITAB BUDAK (2) KITAB CITA-CITA (2) KITAB DIYAT (3) KITAB DOA (6) KITAB FARA`ID (3) KITAB FITNAH (3) KITAB GADAI (2) KITAB HADITS AHAD (1) KITAB HAID (3) KITAB HAJI (2) KITAB HAWALAH (1) KITAB HAWALAT (2) KITAB HIBAH (4) KITAB HUKUM HAD (3) KITAB HUTANG PIUTANG (2) KITAB I`TIKAF (3) KITAB IJARAH (2) KITAB ILMU (11) KITAB IMAN (39) KITAB ISTITABAH (3) KITAB JENAZAH (3) KITAB JIHAD DAN BERBAGAI KISAH (4) KITAB JIZYAH DAN GENCATAN SENJATA (2) KITAB JUAL BELI (3) KITAB JUM`AT (3) KITAB KAFALAH (1) KITAB KAFARAT HAJI (2) KITAB KAFARAT SUMPAH (1) KITAB KEPEMIMPINAN (2) KITAB KESAKSIAN (2) KITAB KETERPAKSAAN (2) KITAB KEUTAMAAN AL-QUR`AN (4) KITAB KEUTAMAAN KAUM ANSHAR (1) KITAB KEUTAMAAN LAILATUL QADAR (2) KITAB KEUTAMAAN MADINAH (2) KITAB KEUTAMAAN PARA SHABAT (3) KITAB KEUTAMAAN SHALAT DI MASJID MAKKAH DAN MADINAH (2) KITAB KEZHALIMAN (2) KITAB KHUMUS / SEPERLIMA (3) KITAB KISAH PARA NABI (3) KITAB LI`AN (1) KITAB MAGHAZI / PEPERANGAN (2) KITAB MAKANAN (3) KITAB MAKATIB (1) KITAB MANAQIB / KEUTAMAAN (2) KITAB MANDI (3) KITAB MASJID DAN TEMPAT SHALAT (8) KITAB MEMERDEKAKAN BUDAK (3) KITAB MIMPI (1) KITAB MINTA IZIN (2) KITAB MINUMAN (3) KITAB MUSAQAH (3) KITAB MUZARA`AH (2) KITAB NADZAR (1) KITAB NAFKAH (2) KITAB NIKAH (3) KITAB PAKAIAN (2) KITAB PENGADILAN (1) KITAB PENGOBATAN (4) KITAB PENYUSUAN (1) KITAB PERBUATAN DALAM SHALAT (3) KITAB PERDAMAIAN (2) KITAB PERMULAAN TURUNNYA WAHYU (4) KITAB PERSENGKETAAN (2) KITAB PUASA (7) KITAB PUTUSAN PENGADILAN (1) KITAB QADAR (3) KITAB QURBAN (3) KITAB SALAM (3) KITAB SEMBELIHAN DAN BINATANG BURUAN (3) KITAB SHALAT (3) KITAB SHALAT IED (3) KITAB SHALAT ISTISQA (3) KITAB SHALAT KUSUF (3) KITAB SHALAT QASHAR (3) KITAB SHALAT TAHAJJUD (2) KITAB SHALAT TARAWIH (2) KITAB SHALAT WITIR (2) KITAB SUJUD SAHWI (3) KITAB SUMPAH DAN NADZAR (3) KITAB SYAIR (1) KITAB SYARAT (2) KITAB SYIRKAH KERJASAMA (2) KITAB SYU`AH (1) KITAB SYUF`AH (1) KITAB TABIR MIMPI (4) KITAB TAFSIR (3) KITAB TAUHID (2) KITAB TAYAMUM (3) KITAB TENTANG PAKAIAN (2) KITAB TENTANG SAKIT (2) KITAB THAHARAH (1) KITAB THALAK (3) KITAB TIPU DAYA (2) KITAB UMRAH (2) KITAB WAKALAH (3) KITAB WAKTU SHALAT (2) KITAB WASIAT (3) KITAB WUDHU (2) KITAB ZAKAT (3) KITAB ZUHUD (2) KOLESTEROL (27) KORUPSI (1) KULIT HITAM (1) KUMIS KUCING (1) KUMPULAN HADITS (3) KUNUZUL HAQAAIQ (11) KUNYIT (7) KURBAN (2) Kurkumin (1) KURMA (37) Labu (20) LAGU (1) Laksatif / Pencahar (2) LARANGAN SYARIAT (3) Lc. (1) lemah (1) Lemon (1) Lempuyang (1) Lidah Buaya (3) Limpa (1) Lubab Al-Hadits Wa Ziyadatuhu (78) Luka Luar (5) MA. (1) MADINAH (8) MADU PROPOLIS (78) Malaikat (7) MALAIKAT JIBRIL (3) malaria (5) MALU (1) mandi (1) MANHAJ ILMU GUS BAHA (1) MANUSIA (1) MARKETPLACE (1) Masjid (18) MATA (6) MATAHARI DAN REMBULAN (1) MATI (15) MAULID NABI (1) MEDICAL HADITS (50) melarat (1) Melon (1) MEMBACA HADITS SHAHIH Kitab Jami’us Shaghir الجامع الصغير (171) Membaca Kitab Riyadhus Shalihin رِيَاضُ الصَّالِحِيْنَ مِنْ كَلَامِ سَيِّدِالْمُرْسَلِيْنَ (2) MENAMBAH NAFSU MAKAN (1) MENANAM POHON SURGA DI JALUR SIRSAK SUNGAI CIWULAN (5) Mengecilkan Rahim (1) MENGENAL POHON SIRSAK (5) Mentimun (3) MENYEBARKAN HADITS (2) MERINTIS JALUR MANGGIS SUNGAI CIWULAN TASIKMALAYA (4) MERINTIS JALUR MENGKUDU SUNGAI CIWULAN TASIKMALAYA (10) MIMPI (5) MIMPI JALUR SIRSAK SUNGAI CIWULAN (5) Minyak Samin (1) Minyak Wangi (3) Minyak Zaitun (17) Miom (3) MOJANG SIRSAK TASIKMALAYA (1) MU`TAZILAH (1) MUAMALAT (10) Mukhtashar Shahih Bukhari (15) MUKHTASHAR SHAHIH MUSLIM (9) MUKJIZAT (5) MUKMIN (10) Munafik (13) MUQADDIMAH IMAM MUSLIM (1) MURTAD (1) MUSA (2) Musafir (5) MUTTAFAQ `ALAIHI (13) Muttafaq `Alaihi dalam Jami’us Shaghir (284) NABI ISA (2) NABI MUHAMMAD SAW (20) NASAB (3) NASHAIHUL IBAD (1) NASRANI (1) NERAKA (14) Nervin (1) NGOMPOL (1) Niat (2) NIKAH (35) OBAT CACING (2) OBAT KUAT HERBAL (14) obesitas (5) ORANG ISLAM (2) ORANG TUA (2) ORANG YANG DILAKNAT (6) Osteoarthritis (1) Osteoporosis (4) PADANG MAHSYAR (1) PAKAIAN (10) Pankreas (3) Parkinson (1) paru - paru (5) PATUNG (5) PELACUR (1) PELUANG USAHA (2) PENAMPILAN (1) PENGOBATAN ISLAM (34) PENUAAN DINI (2) PENYAKIT PEREMPUAN (3) PERADILAN (5) PERAMAL (1) PERANG (14) PEREMPUAN (10) PERPUSTAKAAN RUMAH TASIK (7) PERTANIAN SIRSAK (7) PERTOLONGAN (2) Perut Kembung (3) Pilek (1) PILPRES 2019 (1) POLIP (1) POLITIK ISLAM (6) PUASA (19) Putri Malu ( Mimosa pudica ) (3) Radang Tenggorokan (5) Radang Usus (6) RAFIDHAH (1) RAMADHAN (3) REMATIK (1) RHINITIS (1) RIDHA ALLAH (11) RIZKI (3) RUKUN ISLAM (3) RUMAH (1) SABAR (4) SAHABAT NABI (11) sakit (2) Sakit Dada (1) SAKIT KAKI (2) SAKIT KEPALA (4) SAKIT PERUT (8) SALAM (1) SALURAN KEMIH (4) Sambiloto (3) Sariawan (3) Sedatif (1) SEDEKAH (14) sedih (1) SEHAT SELALU KAYA RAYA MASUK SURGA (495) SEJARAH ISLAM (7) Semangka (1) Senna (1) SHAHIH AL-JAAMI` AL-KABIIR (30) SHAHIH BUKHARI (2) SHAHIH JAMI`USH SHAGHIIR (7) SHAHIH MUSLIM (2) SHAHIH SUYUTHI (1) SHALAT (63) SHALAWAT NABI (26) SIFAT TERCELA (1) SIFAT TERPUJI (1) SIHIR (1) SILATURAHMI (3) Sinusitis (5) SIRIH MERAH (11) SIRSAK GUNUNG (3) Sitotoksik (1) Siwak (9) SORBAN (2) STROKE (7) SUMPAH (1) SUNGAI CIWULAN (5) SUNNAH MAKAN DAN MINUM (18) SURGA (2) susah (2) susu kambing (2) Susu Sapi (3) SYARAH HIKAM IBNU ATHAILLAH (24) Syeh Ali Jaber (1) SYETAN (4) TABAYUN (1) Tafsir Munir (1) TAFSIR MUNIR IMAM NAWAWI (17) TAHMID (1) TAKDIR (8) TAKOKAK / solanum torvum / Turkey Berry (27) TAKWA (3) Talak (1) Talbinah (3) TANAMAN HERBAL TASIKMALAYA (13) TASBIH (2) Taubat (4) TAUHID (3) TBC (7) TEH HIJAU (8) Teh Hitam (2) Teh Oolong (2) TEMU KUNCI (1) TEMU MANGGA (62) TEMULAWAK (19) TEMUPUTIH (49) TERMUPUTIH (1) THAHARAH (7) TIDUR (2) TIROID (5) TOKO PERABOT (3) TOMAT (1) TRIGLISERIDA (14) UJIAN (1) Ustadz Adi Hidayat (2) Ustadz H. Abdul Somad (6) Utrujjah (1) Vertigo (4) VITAMIN A (2) WAHABI (4) WAHYU (1) WALI ALLAH SWT (1) WARISAN (3) WASIR (Ambien) (3) Wudhu (22) YAHUDI (3) YAKJUJ MAKJUJ (1) YAMAN (1) YATIM PIATU (2) YOUTUBE KUMPULAN 40 HADITS (5) YOUTUBE PENGOBATAN HERBAL (5) YOUTUBE TERJEMAH AL-JAMI ASH-SHAGHIR (144) ZAKAT (6) ZALIM (1) ZHALIM (4) ZIARAH (1) ZINA (4) صحيح البخاري (3) مختصر صحيح البخارى ومسلم للإمام السيوطى MUKHTASHAR SHAHIH BUKHARI DAN MUSLIM IMAM SUYUTHI Alfabetik (5) مختصر صحيح البخارى ومسلم للإمام السيوطى MUKHTASHAR SHAHIH BUKHARI DAN MUSLIM IMAM SUYUTHI (17)