٦١٣٣ــ
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ تَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ و قُلْ يَاأَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ
تَعْدِلُ رُبُعَ الْقُرْآنِ (طب ك) عن ابن عمر (صح)ـ
٦١٣٣ــ
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ تَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ و قُلْ يَاأَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ
تَعْدِلُ رُبُعَ الْقُرْآنِ (طب ك) عن ابن عمر (صح)ـ
٨٩٢٧ــ
مَنْ قَرَأَ اَلْآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُوْرَةِ الْبَقَرَةِ فِى لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
(٤) عن إبن مسعود (صح)ـ
8927-
Barangsiapa membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah pada suatu malam maka akan mencukupinya (pada malam tersebut). (HR. Abu
Dawud, Tirmidzi, Nasaai, dan Ibnu Majah dari Ibnu Mas`ud. SHAHIH)[1]
1.
١٧٣١ــ
إِنَّ اللهَ تَعَالَى خَتَمَ سُوْرَةَ الْبَقَرَةِ بِآيَتَيْنِ أَعْطَانِيْهِمَا مِنْ
كَنْزِهِ الَّذِي تَحْتَ الْعَرْشِ، فَتَعَلَّمُوْهُنَّ وَعَلِّمُوْهُنَّ نِسَاءَكُمْ
وَأَبْنَاءَكُمْ، فَإِنَّهُمَا صَلَاةٌ وَقُرْآنٌ وَدُعَاءٌ (ك) عن أبي ذر (ح)ـ
1731-
Sesungguhnya Allah swt mengakhiri surat Al-Baqarah dengan dua ayat yang
diberikannya kepadaku dari perbendaharaan-Nya yang berada di bawah Arasy. Maka
pelajarilah mereka dan ajarkanlah mereka pada istri – istri dan anak – anakmu,
karena keduanya merupakan shalat (rahmat), qur`an dan doa. (HR. Hakim dari Abu
Dzar. HASAN)[1]
=
٤٠٠٢ــ خَيْرُ الْبِقَاعِ الْمَسَاجِدُ وَشَرُّ الْبِقَاعِ الأَسْوَاقُ (طب ك) عن إبن عمر (صح)ـ
=
4002- Sebaik-baik tempat adalah masjid dan seburuk-buruk tempat adalah pasar. (HR. Thabrani dan Hakim dari Ibnu Umar. SHAHIH)
Masjid menjadi salah satu tempat terbaik karena masjid merupakan tempat melimpahnya rahmat dan nikmat Allah swt.
Hadits tersebut diucapkan Nabi SAW ketika ditanya tempat apakah yang paling baik dan tempat apakah yang paling buruk. Hal yang sama juga pernah ditanyakan Nabi SAW kepada Malaikat Jibril.
Pada riwayat lainnya menggunakan kalimat ahabbul bilaad dan abghodhul bilaad.
٢٨٥١ــ
اَلَا أُخْبِرُكَ بِأَخْيَرِ سُوْرَةٍ فِى القُرْآنِ: الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن
(حم) عن عبد الله بن جابر البياضى (ح)ـ
2851-
Maukah engkau aku beritahukan surat yang paling bagus dalam Al-Qur`an? “Alhamdulillahi
Rabbill `Aalamiin” (yaitu surat Al-Faatihah). (HR. Ahmad dari Abdullah bin
Jabir al-Bayaadhi. HASAN)
Tidak
ada surat yang labih baik dari al-Fatihah, baik itu di dalam Al-Qur`an, Injil,
Taurat, Zabur, maupun kitab-kitab lainnya. Oleh karena itu pahala membacanya
juga merupakan pahala yang paling besar jika dibandingkan dengan surat – surat lainnya.[1]
١٦١٤ــ
أُمُّ الْقُرْآنِ عِوَضٌ مِنْ غَيْرِهَا، وَلَيْسَ غَيْرُهَا مِنْهَا عِوَضٌ (قط ك)
عن عبادة (ح)ـ
1614-
Ummul Qur`an adalah ganti dari lainnya, dan tidak ada yang lainnya yang jadi
penggantinya. (HR. Daruquthni dan Hakim dari `Ubadah. HASAN)
Ummul
Qur`an bisa menjadi pengganti yang lain dan yang lain tidak bisa menjadi
pengganti dari Ummul Qur`an. Oleh karena itu tidak ada satu suratpun dari
Al-Qur`an dan dari kitab – kitab lainnya yang bisa menggantikan ummul qur`an di
dalam shalat. [1]
٣٨٣٢ــ
الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ هِيَ
السَّبْعُ الْمَثَانِى الَّذِى أُوْتِيْتُهُ وَالْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ (خ د) عن أبي
سعيد بن المعلى (صح)ـ
3832-
Alhamdulillahi Rabbill `Aalamiin adalah As-Sab`ul Matsaanii yang
diberikannya kepadaku dan Al-Qur`an
Al-`Azhiim. (HR, Bukhari dan Abu Dawud dari Abu Sa`id Al-Ma`li.
SHAHIH)
Dinamakan
As-Sab`ul Matsaanii karena surat
ini diulang – ulang dalam setiap raka`at shalat, karena sering diulangi, atau karen
sebab-sebb lainnya.[1]