- Hadits 04410 [ Anggur dan semangka ] DHAIF
- Hadits 04074 [ Roti dan anggur] DHAIF
- Hadits 09800 [ Larangan menamakan angur dengan alkarm
- Hadits 05526 anggur
Laman
- Beranda
- جمع الجوامع
- الجامع الصغير
- الفتح الكبير
- كنوز الحقائق
- صحيح الجامع الكبير
- صحيح الجامع الصغير
- صحيح الفتح الكبير
- صحيح كنوز الحقائق
- صحيح الإمام السيوطي
- صحيح البخاري
- صحح مسلم
- لُبَابُ الحَدِيْثِ
- Muttafaq `Alaihi [ق ]
- Shahih Bukhari
- Shahih Muslim
- Mukhtashar Shahih Bukhari Muslim Imam Suyuthi
- Dzikir dan Do`a
- Pengobatan Islam
- Al-Arba`iin wa Al-Arba`iin
- Adzkar Nawawi
- YouTube
- Tafsir Munir Imam Nawawi
- MANHAJ ILMU GUS BAHA
- HIKAM
Jumat, 09 April 2021
Bab Berobat Dengan Buah Anggur
Doa Ketika Ada Angin, Hujan, Petir, Atau Badai
- Hadits 06571 [ Doa ketika angin utara bertiup kencang ] DHAIF
- Hadits 06572 [ Doa ketika angin bertiup kencang ] SHAHIH
- Hadits 06746 [ Doa ketika angin bertiup kencang ] SHAHIH
- Hadits 06691 [ Doa ketika datang hujan ] SHAHIH
- Hadits 01518 [ Doa berlindung dari bahaya banjir ] DHAIF
٦٥٧١ـ كَانَ إِذَا اشْتَدَّ الرِيْحُ الشَّمْأَلُ
قَالَ: اَللّٰهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرّمَا أَرْسَلْتَ فِيْهَا (ابن السنى
طب) عن عثمان بن أبى العاص (ض)ـ
6571-
Apabila angin utara bertiaup sangat kencang maka beliau berdoa (اَللّٰهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرّمَا أَرْسَلْتَ فِيْهَا) Ya Allah
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang Engkau utus bersama
angina utara. (HR. Ibnu Sunni dan Thabrani dari Usman bin Abil `Ash.
DHAIF)
Maksudnya
terkadang Allah swt mengirim azab kepada suatu kaum bersamaan dengan tiupan
angin utara, oleh karena itu kita perlu mohon perlindungan kepada Allah swt
ketika angin utara bertiup sangat kencang.[1]
٦٥٧٢ـ كَانَ إِذَا اشْتَدَّ الرِيْحُ يَقُوْلُ:
اَللّٰهُمَّ لَقَحًا وَلَا عَقِيْمًا (حب ك) عن سلمة بن الأكوع (صح)ـ
6572-
Apabila angin bertiup sangat kencang maka beliau berdoa: (اَللّٰهُمَّ لَقَحًا وَلَا عَقِيْمًا) Ya Allah (jadikanlah angin tersebut) mengandung air dan tidak
mandul. (HR. Ibnu Hibban dan Hakim dari Salamah bin Akwa`. SHAHIH)
Angin yang
datang membawa kebaikan dan hujan yang berkah diserupakan dengan hewan yang
subur dan bisa hamil. Sedangkan angin yang sebaliknya diserupakan dengan hewan
yang mandul.[2]
٦٧٤٦ـ كَانَ إِذَا عَصَفَتِ الرِّيْحُ قَالَ:
اَللّٰهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَمَافِيْهَا وَخَيْرَمَا أُرْسِلَتْ بِهِ وَأعُوْذُ بِكَ مِنْ
شَرِّهَا وَشَرِّمَا فِيْهَا وَشَرِّمَا أُرْسِلَتْ بِهِ (حم م ت) عن عائشة (صح)ـ
6746-
Apabila angin bertiup kencang beliau mengucapkan: (اَللّٰهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَمَافِيْهَا وَخَيْرَمَا أُرْسِلَتْ بِهِ وَأعُوْذُ بِكَ مِنْ
شَرِّهَا وَشَرِّمَا فِيْهَا وَشَرِّمَا أُرْسِلَتْ بِهِ) Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu kebaikannya dan
kebaikan apa – apa yang ada di dalamnya
dan kebaikan apa – apa yang diutus bersamanya, dan aku berlindung
kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan yang ada di dalamnya dan dari
keburukan yang diutus bersamanya. (HR. Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi. SHAHIH)[3]
٦٦٩١ــ كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطرُ قَالَ: اللهُمَّ
صَيِّبًا نَافِعًا (خ) عن عائشة (صح)ـ
6691- Apabila beliau melihat
hujan, beliau mengucapkan: “Ya Allah, (hujanilah kami) curahan yang bermanfaat.
(HR. Bukhari dari Aisyah. SHAHIH).[4]
١٥١٨ـ اللهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ شَرِّ الْأَعْمَيَيْنِ
السَّيْلِ وَالْبَعِيْرِ الصَّؤُولِ (طب) عن عائشة بنت قدامة (ض)ـ
1518- Ya
Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari dua (barang) buta: Banjir dan
unta yang meronta – ronta. (HR. Thabrani dalam Al-Kabir dari Aisyah binti
Qudamah. DHAIF)[5]
[1]
Jaami`ush Shaghiir 6571., faidhul Qadiir penjelasan hadits nomor 6571.
[2]
Jaami`ush Shaghiir 6572., faidhul Qadiir penjelasan hadits nomor 6572.
[3]
Jaami`ush Shaghiir 6746., faidhul Qadiir penjelasan hadits nomor 6746.
[4]
Jaami`ush Shaghiir 6691., faidhul Qadiir penjelasan hadits nomor 6691.
[5] Jaami`ush
Shaghiir 1518., faidhul Qadiir penjelasan hadits nomor 1518.
Bab Doa Ketika Melihat Hilal atau Bulan
- Hadits 06692 [ Doa ketika melihat hilal (bulan tanggal 1,2,3 H] SHAHIH
- Hadits 06693 [ Doa ketika melihat hilal (bulan baru) ] HASAN
- Hadits 06694 [ Doa ketika melihat hilal (bulan baru) ] DHAIF
- Hadits 06695 [ Doa ketika melihat hilal (bulan baru) ] HASAN
- Hadits 06696 [ Doa ketika melihat bulan baru ] DHAIF
- Hadits 06697 [ Doa ketika melihat bulan baru ] DHAIF
- Hadits 06698 [ Doa ketika melihat bulan baru ] DHAIF
- Hadits 06699 [ Doa ketika melihat bulan baru ] DHAIF
1. Bab
Doa Ketika Melihat Hilal atau Bulan
٦٦٩٢ــ كَانَ إِذَا رَأَى الْهِلَالَ صَرَفَ وَجْهَهُ
عَنْهُ (خ) عَنْ قَتَادَة مرسلا (صح)ـ
6692-
Apabila beliau melihat hilal maka beliau memalingkan wajahnya daripadanya. (HR.
Bukhari dari Qataadah secara mursal. SHAHIH)
Nabi
memalingkan wajahnya dari hilal untuk berhati-hati dari bahayanya hilal seperti
yang beliau perintahkan kepada Aisyah agar berlindung kepada Allah swt dari
bahayanya hilal atau karena hikmah lainnya. Hilal terjadi pada malam pertama,
kedua, ketiga dan malam berikutnya disebut bulan.[1]
٦٦٩٣ــ كَانَ إِذَا رَأَى الْهِلَالَ قَالَ:
هِلَالُ خَيْرٍ وَرُشْدٍ، آمَنْتُ بِالَّذِى خَلَقَكَ، ثَلَاثًا، ثُمَّ يَقُوْلُ:
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِى ذَهَبَ بِشَهْرٍ كَذَا وَجَاءَ بِشَهْرٍ كَذَا (د) عن
قتادة بلاغا (ابن السنى) عن أبى سعيد (ح)ـ
6693- Apabila beliau melihat hilal beliau berkata: (هِلَالُ
خَيْرٍ وَرُشْدٍ، آمَنْتُ بِالَّذِى خَلَقَكَ) Hilal
(tanggal permulaan) yang baik dan berpetunjuk, aku beriman kepada Dzat yang
menciptakanmu (sebanyak tiga kali), setelah itu kemudian berdoa: (الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِى ذَهَبَ بِشَهْرٍ كَذَا وَجَاءَ
بِشَهْرٍ كَذَا) segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan bulan
begini dan mendatangkan bulan begini. (HR. Abu Dawud dari Qatadah
dengan berkata “telah sampai kepadaku” dan Ibnu Sunni dari Abu Sa`id. HASAN)[2]
٦٦٩٤ــ
كَانَ إِذَا رَأَى الْهِلَالَ قَالَ: هِلَالُ خَيْرٍ وَرُشْدٍ، اَلّٰلهُمَّ إِنِّى
أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ هَذَا الشَّهْرِ (ثلاثًا) اَلّٰلهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ
مِنْ خَيْرِ هَذَا الشَّهْرِ وَ خَيْرِ الْقَدَرِى وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ
شَرِّهِ (ثَلَاث مرات) (طب) عن رافع بن خديج (ض)ـ
6694- Apabila beliau
melihat hilal beliau berkata (هِلَالُ خَيْرٍ
وَرُشْدٍ، اَلّٰلهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ هَذَا الشَّهْرِ) Hilal
(tanggal permulaan) yang baik dan berpetunjuk, Ya Allah sesungguhnya aku mohon
kepada-Mu kebaikan bulan ini (sebanyak tiga kali), (اَلّٰلهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ هَذَا
الشَّهْرِ وَ خَيْرِ الْقَدَرِى وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ)
Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan bulan ini dan kebaikan
takdir dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya. (sebanyak tiga
kali). (HR. Thabrani dari Raai` bin Khadiij. DHAIF)[3]
٦٦٩٥ــ
كَانَ إِذَا رَأَى الْهِلَالَ قَالَ: اَلّٰلهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ
وَالْإِيْمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، رَبِّى وَرَبُّكَ اللهُ (حم ت ك) عن
طلحة (صح)ـ
6695-
Apabila beliau melihat hilal maka beliau berkata: (اَلّٰلهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيْمَانِ
وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، رَبِّى وَرَبُّكَ اللهُ) Ya Allah jadikanlah ia tanggal atas kami dengan kemujuran,
iman, keselamatan, dan islam, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah. (HR. Ahmad,
Tirmidzi, dan Hakim dari Thalhah. SHAHIH)[4]
Kamis, 08 April 2021
JAMI`USH SHAGHIIR 198 - MENINGGAL DAN LISAN BASAH KARENA DZIKIR
=
١٩٨ـ أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ أَنْ تَمُوْتَ
وَلِسَانُكَ رَطْبٌ مِنْ ذِكْرِ اللهِ (حب) وابن السن في عمل اليوم والليلة (طب هب)
عن معاذ (صح)ـ
198- Amal paling dicintai Allah swt
adalah apabila kamu meninggal seranya lisan kamu basah karena dzikir kepada
Allah swt. (HR. Ibnu Hibban, Ibnu Sunni dalam amalu yaumin wa lailah. HR.
Thabrani dalam al-Kabiir dan Baihaqi dalam Syu`abul Iman dari Mu`adz. SHAHIH)
Berdzikirlah terus menerus sehingga
maut menjemputmu dalam keadaan berdzikir. [1]
=
JAMI`US SHAGHIIR 4025 Meninggal dalam keadaan berdzikir
=
٤٠٢٥ـ خَيْرُ الْعَمَلِ أَنْ تُفَارِقَ الدُّنْيَا
وَلِسَانُكَ رَطْبٌ مِنْ ذِكْرِ اللهِ (حل) عن عبد الله بن بسر (صح)ـ
4025- Sebaik-baik amal adalah apabila
kamu meninggal dunia seranya lisanmu basah karena mengingat Allah swt. (HR. Abu
Nu`aim dari Abdillah bin Busr. SHAHIH)
Dzikir kepada Allah dengan lisan
semata saja sudah sangat baik, apalagi jika disertai dengan dzikir hati juga
maka akan sangat lebih baik. [1]
=
JAMI`USH SHAGHIIR 6064 Berlarilah menjemput hidayah dan taufik Allah swt
=
٦٠٦٤ـ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَا ابْنَ آدَمَ،
إِنْ ذَكَرْتَنِى فِى نَفْسِكَ ذَكَرْتُكَ فِى نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرْتَنِى فِى مَلَاءٍ
ذَكَرْتُكَ فِى مَلَاءٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ، وَإِنْ دَنَوْتَ مِنِّى شِبْرًا دَنَوْتُ مِنْكَ ذِرَاعًا وَإِنْ دَنَوْتَ مِنِّى
ذِرَاعًا دَنَوْتُ مِنْكَ بَاعًا وَإِنْ أَتَيْتنِي
تَمْشِي أَتَيْتُ إِلَيْكَ أُهَرْوِلُ (حم) عن أَنس (صح)ـ
6064- Allah swt berfirman:”Wahai anak
adam, apabila kamu mengingat-Ku dalam hatimu maka Aku akan mengingat-mu dalam
diri-Ku. Dan apabila kamu mengingat-Ku dalam khalayak maka Aku mengingatmu
dalam khalayak yang lebib baik darinya. Apabila kamu mendekat kepada-Ku
sejengkal maka Aku akan mendekat kepadamu sehasta, dan apabila kamu mendekat
kepada-Ku sehasta maka Aku akan mendekat kepadamu satu depa, dan apabila kamu
mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatangimu dengan berlari. (HR.
Ahmad dari Anas. SHAHIH)
Apabila seorang hamba dzikir sirri
dalam kesunyian dengan ikhlash tanpa ria maka Allah akan merahasiakan balasan
dzikir tersebut, dalam artian balasan dzikir tersebut sangat besar dan hanya
Allah saja yang tahu. Apabila seorang hamba berdzikir bersama-sama dalam suatu
jamaah untuk menunjukan syiar dan keagungan Allah swt maka Allah swt akan
mengingat dia dalam jamaah yang lebih baik, Allah swt akan membanggakan dia
kepada jamaah para malaikat dan mahluk yang dekat dengan-Nya.
Apabila seorang hamba mendekatkan diri
dengan sungguh-sungguh dan ikhlas dalam ketaatan maka Allah swt akan
mendekatkan hidayah dan taufik-Nya. Jika usaha hamba tersebut makin keras maka
hidayah dan taufik-Nya makin dekat dan makin besar pula.[1]
=
JAMI`USH SHAGHIIR 6060 Mengingat Allah dalam Sepi dan ramai
=
٦٠٦٠ـ قَالَ اللهُ تَعَالَى: عَبْدِى، إِذَا ذَكَرْتَنِى
خَالِيًا ذَكَرْتُكَ خَالِيًا، وَإِنْ ذَكَرْتَنِى فِى مَلَاءٍ ذَكَرْتُكَ فِى مَلَاءٍ
خَيْرٌ مِنْهُمْ وَأَكْبَرُ (هب) عن إبن عباس (صح)ـ
6060- Allah swt berfirman:”Hamba-Ku,
apabila engkau menyebut-Ku dalam sunyi maka Aku menyebutmu dalam sunyi pula.
Dan jika engkau menyebut-Ku dalam keramaian (jama`ah / khalayak) maka Aku
menyebutmu dalam keramaian yang lebih baik dan lebih besar dari mereka.” (HR. Baihaqi
ddari Ibnu Abbas. SHAHIH)
Apabila seorang hamba dzikir kepada
Allah swt dalam suasana sepi tanpa ada mahkluk lainnya atau banyak mahkluk
lainnya tetapi ia bisa fokus dalam berdzikir mensucikan dan mengagungkan Allah
swt maka Allah swt akan membalasnya dengan pahala dan rahmat secara sirri pula.
Tetapi jika seorang hamba menyebut Allah dalam jama`ah maka Allah swt akan
membalasnya dengan menyebut-nyebutnya dalam jamaah yang lebih baik dan lebih
besar darinya.[1]
=