Laman
- Beranda
- جمع الجوامع
- الجامع الصغير
- الفتح الكبير
- كنوز الحقائق
- صحيح الجامع الكبير
- صحيح الجامع الصغير
- صحيح الفتح الكبير
- صحيح كنوز الحقائق
- صحيح الإمام السيوطي
- صحيح البخاري
- صحح مسلم
- لُبَابُ الحَدِيْثِ
- Muttafaq `Alaihi [ق ]
- Shahih Bukhari
- Shahih Muslim
- Mukhtashar Shahih Bukhari Muslim Imam Suyuthi
- Dzikir dan Do`a
- Pengobatan Islam
- Al-Arba`iin wa Al-Arba`iin
- Adzkar Nawawi
- YouTube
- Tafsir Munir Imam Nawawi
- MANHAJ ILMU GUS BAHA
- HIKAM
Minggu, 17 November 2019
Sabtu, 16 November 2019
Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 8152 (Perumpamaan mukmin dan munafik yang membaa Al-Qur`an)
[HR Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaa-i, dan Ibnu Majah dari Abu Musa. SHAHIH ]
Penejelasan
Orang beriman yang membaca Al-Qur`an namanya akan harum dan memberikan banyak manfaat dan yang tidak membaca Al-Qur`an meskipun bisa memberikan banyak manfaat tetapi namanya tidak harum. Orang munafik yang membaca Al-Qur`an akan harum tetapi tidak bermanfaat dan apalagi yang tidak membaca Al-Qur`an sudahlah tidak harum tidak bermanfaat pula.
Sumber
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.546. hadits nomor 08152
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH
Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 8151 (Perumpamaan orang beriman dan orang jahat)
Perumpamaan orang beriman bagaikan batang padi-padian yang lunak, darimana datangnya arah angin maka dia akan condong, Apabila angin telah tenang maka dia akan tegak, Seperti itulah orang beriman dicondongkan (di ombang - ambing) oleh cobaan. Dan perumpamaan orang jahat bagaikan batang arzah yang tegar tegak sampai Allah menghancurkannya jika Dia mau.
[HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. SHAHIH]
Penjelasan
Orang beriman banyak sekali mengalami cobaan pada diri, keluarga, dan hartanya yang kesemuanya itu akan menghapuskan kesalahan-kesaahannya dan mengangkat derajatnya. Sedangkan orang kafir sedikit mengalami cobaan karena kelak akan disekaliguskan semua ujian dan cobaannya agar berlipat ganda siksaannya.
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.546. hadits nomor 08151
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH
Jumat, 15 November 2019
Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 8129 (Perbedaan rumah yang digunaan dzikir dan yang tidak)
Perumpamaan rumah yang disebut Allah di dalamnya dan rumah yang tidak disebut Allah di dalamnya adalah bagaikan orang hidup dan orang mati
[HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Musa SHAHIH]
Penjelasan
Perumpamaan rumah (orang) yang digunakan untuk berdzikir bagaikan orang hidup, lahirnya penuh cahaya kehidupan, batinnya penuh cahaya ilmu dan hatinya penuh ma`rifat kepada Allah. Sedangkan rumah (orang) yang tidak digunakan untuk berdzikir bagaikan mayit / bangkai, semua orang menjauh darinya, badannya kesepian tidak ada cahaya kehidupan dan batinnya penuh kebatilan.
٨١٢٩ـ مَثَلُ الْبَيْتِ الذِي يُذْكَرُ الله فِيْهِ،
وَالْبَيْتِ الّذِي لَا يُذْكَرُ الله فِيْهِ، مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ (ق) عن
أبي موسى (صح)ـ
8129-
Perumpamaan rumah yang Allah swt disebut di dalamnya dan rumah yang Allah tidak
disebut di dalamnya bagaikan orang hidup dan orang mati. (HR. Bukhari dan
Muslim dari Abu Musa. SHAHIH)
Perumpamaan
rumah (orang) yang digunakan untuk berdzikir bagaikan orang hidup, lahirnya
penuh cahaya kehidupan, batinnya penuh cahaya ilmu dan hatinya penuh ma`rifat
kepada Allah. Sedangkan rumah (orang) yang tidak digunakan untuk berdzikir
bagaikan mayit / bangkai, semua orang menjauh darinya, badannya kesepian tidak
ada cahaya kehidupan dan batinnya penuh kebatilan.
Orang-orang ahli dzikir akan
menghiasi lahirnya dengan cahaya amal dan menghiasi batinnya dengan cahaya ilmu
dan iman serta hatiya selalu ingat
kepada Allah swt. Sedangkan orang – orang yang lalai akan melakukan hal yang
sebaliknya. [1]
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.545. hadits nomor 08129
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH
Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 8128 (Perumpamaan dermawan dan bakhil)
Perumpamaan orang bakhil dan orang yang bersedekah adalah bagaikan dua orang lelaki yang memakai dua jubah besi mulai dari dada sampai ke tenggorokan mereka. Adapun orang yang memberikan sedekah tidaklah menginfakan sesuatu terkecuali (jubahnya jadi ) sempurna menutupi kulitnya hingga jari-jari kakinya dan menghapus bekasnya. Adapun orang bakhil tidaklah dia berkehendak menginfakan sesuatu terkecuali melekat setiap lingkaran jubah pada tempatnya, lalu dia berusaha melonggarkannya tetapi dia tidak bisa melonggarkannya.
[HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi dari Abu Hurairah. SHAHIH]
Penjelasan
Ketika ahli sedekah (dermawan) hendak bersedekah maka hatinya merasa bahagia dan dadanya menjai lapang sehingga jadi ringan dan suka bersedekah. Pahala sedekahnya menutupi semua dosa-dosanya sehingga menjadi tanpa bekas, bagaikan jubah besi yang melindungi tubuh seseorang dengan sempurna sehingga aman dari segala bahaya dan bahkan jejak langkahnya pun tidak terdeteksi musuh. Adapun orang yang bakhil ketika hendak menginfakan sesuatu maka hatinya terasa berat dan dadanya menjadi sempit bagaikan jubah besi yang menghimpit dan mencekiknya, dia berusaha melonggarkannya tetapi tetap saja tidak bisa.
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.544. hadits nomor 08128
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH
Kamis, 14 November 2019
Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 8112 (Musibah penghapus kesalahan)
Artinya
Tiada suatu musibah yang menimpa orang islam terkecuali Allah menghapuskan (kesalahannya) dengan musibah terebut, sampai-sampai (musibah) tertusuk duri pun (Allah jadikan "alat" penghapus kesalahan orang islam yang terkena musibah)
[HR Ahmad, Bukhari, dan Muslim dari Aisyah. SHAHIH]
Penjelasan
Setiap musibah yang diterima orang islam akan dijadikan Allah sebagai penghapus kesalahan-kesalahan orang islam tersebut. Sekecil apapun musibah yang iterimanya.
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.544. hadits nomor 08112.
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH
Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 8097 (Sakit yang merontokan dosa-dosa)
Artinya
Tidak ada seorang muslimpun yang terkena sakit tusukan duri dan yang diatasnya (lebih sakit dari tusukan duri), terkecuali Allah menggugurkan kesalahan-kesalahannya seperti gugurnya daun pohon.
[HR.. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas`ud. SHAHIH]
Penjelasan
Ketika seorang muslim tertimpa sakit maka Allah menghapuskan kesalahan dan dosa-dosanya.
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.542. hadits nomor 08097.
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH