Kanker darah / Leukemia vs Manggis
Sumsum tulang memproduksi tiga jenis sel
darah: Sel darah putih yang berfungsi untuk daya tahan tubuh dan melawan
infeksi, sel darah merah yang berfungsi untuk membawa oksigen ke dalam tubuh,
dan platelet yang berfungsi membantu proses pembekuan darah (Putra, 2012)
Dalam kondisi normal sumsum tulang
memproduksi sel darah putih sesuai dengan kebutuhan tubuh, tetapi dalam keadaan
tidak normal sumsum tulang memproduksi sel darah putih melebihi yang dibutuhkan
tubuh sehingga terjadilah kanker darah (leukemia), kanker ini juga bisa
menyerang sumsum tulang yang memproduksi darah itu sendiri.
Dengan demikian dapatlah difahami jika kanker
darah (Leukemia) adalah penyakit kanker yang menyerang sel darah putih yang
diproduksi oleh sumsum tulang atau menyerang sumsum tulang.
Penyebab, Sampai saat ini belum ditemukan penyebab
khusus kanker darah (leukemia), tetapi perlu diwaspadai semua hal yang bisa
menyebabkan kanker seperti radiasi, zat pewarna buatan, makanan berbahan
pengawet, virus, dan penyebab kanker lainnya. Bahkan menurut Yunitasari(2011)
banyak makanan disekitar kita yang bisa menyebabkan kanker darah seperti ikan asin,
ikan teri, oncom, dan tempoyak.
Gejala, Sebagian dari gejala atau tanda-tanda
seseorangterserang kanker darah adalah
1.
Gejala paling akurat tentu saja ketika didapati jumlah sel darah putih
diatas normal atau sangat meningkat drastis (Husamah, 2012)
2.
Mudah terkena penyakit infeksi, anemia, dan pendarahan (Putra, 2012)
3.
Sering mengalamai lemah dan lemas yang tidak wajar
4.
Turun berat badan secara drastis tanpa sebab yang jelas
5.
Pembengkakan kelenjar getah bening
6.
Sakit yang berlebihan
7.
Sering keluar keringat dingin tengah malam
Jika anda mengalami salah satu atau beberapa
gejala diatas segeralah periksa ke dokter untuk memastikan apakah anda sehat
atau mulai terserang kanker darah.
Pengobatan, Kita patut bersyukur karena akhirnya para
ahli menemukan satu herbal yang bisa kita gunakan untuk mencegah dan mengobati
kanker darah, yaitu kulit manggis atau jus buah
manggis.
Salah satu penelitian di Jepang berhasil
membuktikan jika 5 senyawa xanthone dalam kulit manggis sangat berkhasiat untuk
menghambat pertumbuhan sel leukemia manusia atau
HL60 (Sistem model sel kanker pada darah). Lebih lanjut penelitian tersebut
menginformasikan jika kandungan xanthone yang bernama alpha-mangistin-lah yang
paling kuat menghambat pertumbuhan sel darah yang rusak pada kasus leukemia
melalui induksi apoptosis, yaitu kematian sel yang terpogram (Matsumoto dkk.,
2003).
Testimoni Sembuh dari Kanker Drah dengan Manggis, Hasil penelitian diatas mengilhami banyak orang untuk membuat produk
herbal dengan bahan dasar buah manggis, mengilhami banyak orang untuk melakukan
pengobatan kanker darah dengan kulit manggis sehingga bermunculanlah
kesaksian-kesaksian mereka-mereka yang sembuh, diantaranya adalah :
Tayen Syah (42) tahun, asal Jakarta dan Aldrina Dewi
Hartono (41) tahun yang juga asal Jakarta memberikan kesaksian luar biasa bagi
kita semua. Mereka adalah orang tua dari Steven Nurdiansyah (12) yang menderita
Leukemia Akut Myelogenous atau Acute Myelogenous Leukemia (AML) dan Leukemia
Akut Lymphoblastic atau Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL).
Leukemia Akut Lymphoblastic adalah suatu penyakit yang
berakibat fatal, dimana sel-sel yang dalam keadaan normal berkembang menjadi
limfosit berubah menjadi ganas dan dengan segera akan menggantikan sel-sel
normal di dalam sumsum tulang. Umumnya terjadi pada anak-anak usia di bawah 15
tahun.
Sedangkan Myelogenous Leukemia Akut lebih sering diderita oleh orang-orang dewasa
dibandingkan anak-anak, dan lebih sering pada pria daripada wanita. AML diobati
dengan kemoterapi. Tingkat kelangsungan hidup lima tahun adalah 40%. Subtipe
dari AML meliputi promyelocytic leukemia akut, leukemia myeloblastic akut, dan
leukemia akut megakaryoblastic.
Kisah Steven Melawan Kanker Leukemia AML & ALL
“Gejala awalnya hanya sakit perut, saya pikir itu sakit perut biasa, ternyata
setelah diperiksa lebih lanjut di beberapa rumah sakit dan laboratorium di
Jakarta, Steven divonis menderita Leukemia,” tutur Tayen saat membuka kisah
putranya dalam melawan salah satu penyakit mematikan ini.
Setelah beberapa hari dirawat di salah satu rumah
sakit swasta di bilangan Jakarta Selatan, kondisi Steven tidak berubah. “Karena
penanganan medis kepada Steven tidak seperti yang kami harapkan, maka saya
berembuk sama keluarga untuk dibawa ke Singapura saja,” lanjut Tayen. Setelah
sampai di Singapura, esok harinya Steven langsung dibawa ke salah satu rumah
sakit terkenal dan ditangani segera oleh para dokter ahli.
Setelah melalui pemeriksaan intensif dari tim dokter
ahli akhirnya Steven diketahui mengidap penyakit Leukemia AML dan ALL. “Saya
tidak percaya, ko anak saya sakit leukemia 2 jenis sekaligus, oh Tuhan kenapa
mesti terjadi pada anak saya. Tetapi sejak di Jakarta saya sudah tahu bahwa
Steven menderita leukemia, hanya jenisnya belum diketahui. Steven juga tanya!
Pak! Kenapa sedih sekali mukanya, ada apa Pak? Saya tetap tidak beritahu dia,
saya hanya bilang, Steven, kamu harus kuat ya, ikuti apa kata Bapak ya, dan
Steven mengangguknya,” beber ayah 2 putra ini dengan wajah sedih.
Di Singapura kurang lebih 2 bulan lebih Tayen sudah
mengeluarkan biaya 1 miliar rupiah lebih untuk mencari kesembuhan putra
pertamanya. Namun itu sepertinya sia-sia, karena semakin hari Tayen semakin
tidak percaya dengan kenyataan bahwa anaknya tetap terbaring di salah satu
rumah sakit kelas atas di negeri singa itu. Kekuatan doa dan dukungan keluarga
besar membuat Tayen kuat menghadapi ini semua. Motivasi tiada henti darinya
untuk sang putra agar tetap kuat dan semangat dalam melawan penyakit ini.
“Saya yakin Tuhan punya rencana dan kehendak yang
berbeda buat saya melalui Steven, bayangkan, seorang anak kecil umur 12 tahun
menderita leukemia 2 jenis sekalian, kalau bukan karena campur tangan Tuhan
Steven sudah habis semenjak di Jakarta, tapi kenyataannya tidak demikian,
Steven sangat tegar dan kuat walau usianya baru 12 tahun. Bahkan di Singapura
dia pernah marahin dokter tapi dalam bahasa Indonesia, gimana si dokter ini,
rawat Steven ko ngga sembuh-sembuh,” kisah Tayen.
Keputusan keluarga bahwa Steven kembali ke Jakarta dan
jalani pengobatan di Jakarta. “Kata Ibu saya saat di Singapura, dokter bilang
penyakit ini tidak ada obatnya, tapi saya tetap berdoa mencari solusi
pengobatan lain. Suatu ketika saya mencoba membuka internet dan syukur Tuhan
saya menemukan XAMthone plus. Saya langsung menghubungi agenya dan membelinya,”
uajrnya.
Selama 2 bulan Steven sudah minum 48 botol XAMthone
plus, setelah itu dikombinasikan dengan Madu Kunyit Putih dan Kapsul Temu
Putih. Total sampai Agustus tanggal 11 2011 sudah 70 botol XAMthone plus yang
diminum oleh Steven. Hasilnya, STEVEN SEMBUH dan sudah bersekolah kembali.
“Mujizat itu nyata bagi siapa yang memercayainya,” ujar Tayen.
Tuhan telah memakai XAMthone plus untuk membantu
Steven keluar dari cobaan maha berat ini, Tuhan telah menguji Steven dengan
sangat keras, dan Steven berhasil melaluinya. Steven berterima kasih pada Tuhan
yang telah memberkati XAMthone plus.
Sebenarnya masih banyak kisah sedih nan memilukan dari keluarga ini selama
mengobati Steven, tetapi tidak kami tuliskan semuanya di sini. Mulai dari
pengalaman keluarga Tayen dengan cara penanganan medis terhadap Steven di
Jakarta, juga di Singapura, sampai kembali lagi ke Jakarta.
Namun kami meyakini kisah ini sudah cukup memberi
kekuatan bagi sesama kita khususnya orang tua atau anak-anak yang mengidap
penyakit yang konon bisa membunuh pasiennya dalam hitungan hari. Apa kesimpulan
dari kisah ini? Silakan menyimpulkan sendiri, namun 1 poin terpenting dalam
kisah ini adalah DOA. Doa mengubah segalanya, dan dengan DOA pulalah Tayen bisa
menemukan XAMthone plus, dan akhirnya anaknya juga sembuh. Semoga testimoni
bermanfaat bagi kehidupan kita, salam sehat selamanya. Tayen Syah, Jakarta,
kepada USB News