Laman
- Beranda
- جمع الجوامع
- الجامع الصغير
- الفتح الكبير
- كنوز الحقائق
- صحيح الجامع الكبير
- صحيح الجامع الصغير
- صحيح الفتح الكبير
- صحيح كنوز الحقائق
- صحيح الإمام السيوطي
- صحيح البخاري
- صحح مسلم
- لُبَابُ الحَدِيْثِ
- Muttafaq `Alaihi [ق ]
- Shahih Bukhari
- Shahih Muslim
- Mukhtashar Shahih Bukhari Muslim Imam Suyuthi
- Dzikir dan Do`a
- Pengobatan Islam
- Al-Arba`iin wa Al-Arba`iin
- Adzkar Nawawi
- YouTube
- Tafsir Munir Imam Nawawi
- MANHAJ ILMU GUS BAHA
- HIKAM
Selasa, 12 Agustus 2025
Sabtu, 15 Februari 2025
INTISARI SEBAGIAN ILMU ALLAH SWT - AL-JAAMI` (Yang Maha Mengumpulkan) (الجامع)
AL-JAAMI` (Yang
Maha Mengumpulkan) (الجامع)
Salah
satu Asma Allah swt adalah al-Jaami`. Ketika kita berpikir
dimanakah Allah swt mengumpulkan sebagian ilmu-ilmunya? maka kita akan mendapatkan jawaban bahwa
sebagian ilmu Allah swt terkumpul di dalam surat Al-Fatihah, pada level
berikutnya terkumpul dalam tiga buah hadits yang sangat istimewa, dan pada
level berikutnya terkumpul dalam satu kaidah i`ibarul mashalih (demi
kebaikan).
A.
YANG MENGUMPULKAN MAKNA AL-QURAN
Salah
satu Asma Allah swt adalah al-Jaami`, Allah swt mengumpulkan
makna 104 kitab yang pernah diturunkanNya di dalam empat kitab Taurat, Zabur,
Injil, dan Al-Furqan. Kemudian Allah swt mengumpukan makna keempat kitab
tersebut di dalam Al-Furqan. Kemudian Allah swt mengumpulkan makna Al-Furqan di
dalam Al-Mufashshal (surat pendek). Kemudian Allah swt mengumpulkan
makna Al-Mufashshal di dalam Fatihatul Kitab (SuratAl-Fatihah). Oleh karena itu
barang siapa yang mengetahui tafsir Al-Fatihah maka ia seperti orang yang mengetahui
tafsir semua kitab yang pernah diturunkan. Barang siapa yang membacanya maka
seakan-akan ia membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qurqan.
Kenapa
demikian? Karena isi semua kitab Ilahiyah adalah tentang ilmu ushul, ilmu
furu`, dan ilmu mukasyafah, sedangkan surat Al-Fatihah mengandung semua itu,
oleh karenanya seakan-akan semua makna kitab yang pernah diturunkan terkandung
di dalam surat Al-Fatihah.
Dihimpun
dari kitab Tafsir Al-Kabir karya Imam Fakhrur Razi Juz I halaman 189:
وَعَنِ الْحُسَيْنِ
قَالَ: أَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى مِائَةً وَأَرْبَعَةَ كُتُبٍ مِنَ السَّمَاءِ فَأَوْدَعَ
عُلُومَ الْمِائَةِ فِي الْأَرْبَعَةِ، وَهِيَ التَّوْرَاةُ وَالْإِنْجِيلُ وَالزَّبُورُ
وَالْفَرْقَانُ، ثُمَّ أَوْدَعَ عُلُومَ هَذِهِ الْأَرْبَعَةِ فِي الْفُرْقَانِ، ثُمَّ
أَوْدَعَ عُلُومَ الْفُرْقَانِ فِي الْمُفَصَّلِ، ثُمَّ أَوْدَعَ عُلُومَ الْمُفَصَّلِ
فِي الْفَاتِحَةِ فَمَنْ عَلِمَ تَفْسِيرَ الْفَاتِحَةِ كَانَ كَمَنْ عَلِمَ تَفْسِيرَ
جَمِيعِ كُتُبِ اللَّهِ الْمُنَزَّلَةِ، وَمَنْ قَرَأَهَا فَكَأَنَّمَا قَرَأَ التَّوْرَاةَ
وَالْإِنْجِيلَ وَالزَّبُورَ وَالْفُرْقَانَ.(كتاب تفسير الرازي مفاتيح الغيب أو التفسير
الكبير . الباب الثاني في فضائل هذه السورة وفيه مسائل).
قُلْتُ: وَالسَّبَبُ
فِيهِ أَنَّ الْمَقْصُودَ مِنْ جَمِيعِ الْكُتُبِ الْإِلَهِيَّةِ عِلْمُ الْأُصُولِ
وَالْفُرُوعِ وَالْمُكَاشَفَاتِ وَقَدْ بَيَّنَّا أَنَّ هَذِهِ السُّورَةَ مُشْتَمِلَةٌ
عَلَى تَمَامِ الْكَلَامِ فِي هَذِهِ الْعُلُومِ الثَّلَاثَةِ، فَلَمَّا كَانَتْ هَذِهِ
الْمَطَالِبُ الْعَالِيَةُ الشَّرِيفَةُ حَاصِلَةٌ فِيهَا لَا جَرَمَ كَانَتْ كَالْمُشْتَمِلَةِ
عَلَى جَمِيعِ الْمَطَالِبِ الْإِلَهِيَّةِ. (كتاب تفسير الرازي مفاتيح الغيب أو التفسير
الكبير . الباب الثاني في فضائل هذه السورة وفيه مسائل).
B.
YANG MENGUMPULKAN MAKNA HADITS
Hadits
Nabi Muhammad saw jumlahnya sangat banyak sampai dengan puluhan ribu. Dari
puluhan ribu hadits tersebut ada tiga hadits yang memiliki kedudukan sangat
istimewa karena maknanya masing – masing mengumpulkan sepertiga ilmu agama islam. Hadits tersebut
adalah hadits tentang niat (Bukhari no:1 , Muslim no:1907), hadits tentang amal
yang tidak memiliki dalil (Bukhari no:2697, Muslim no:1718), dan hadits tentang
halal dan haram (Bukhari no:52, Muslim no:1599)
Dikumpulkan
dari Kitab Fathul Bari karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani Jilid II
halaman 10.
وَاتَّفَقَ عَبْدُ
الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ، وَالشَّافِعِيُّ فِيمَا نَقَلَهُ الْبُوَيْطِيُّ عَنْهُ
وَأَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ، وَعَلِيُّ بْنُ الْمَدِينِيِّ، وَأَبُو دَاوُدَ، وَالتِّرْمِذِيُّ،
وَالدَّارَقُطْنِيُّ، وَحَمْزَةُ الْكِنَانِيُّ عَلَى أَنَّهُ ثُلُثُ الْإِسْلَامِ،
وَمِنْهُمْ مَنْ قَالَ رُبُعُهُ، وَاخْتَلَفُوا فِي تَعْيِينِ الْبَاقِ. وَوَجَّهَ
الْبَيْهَقِيُّ كَوْنَهُ ثُلُثَ الْعِلْمِ بِأَنَّ كَسْبَ الْعَبْدِ يَقَعُ بِقَلْبِهِ
وَلِسَانِهِ وَجَوَارِحِهِ، فَالنِّيَّةُ أَحَدُ أَقْسَامِهَا الثَّلَاثَةِ وَأَرْجَحُهَا
؛ لِأَنَّهَا قَدْ تَكُونُ عِبَادَةً مُسْتَقِلَّةً وَغَيْرُهَا يَحْتَاجُ إِلَيْهَا،
وَمِنْ ثَمَّ وَرَدَ: نِيَّةُ الْمُؤْمِنِ خَيْرٌ مِنْ عَمَلِهِ، فَإِذَا نَظَرْتَ
إِلَيْهَا كَانَتْ خَيْرَ الْأَمْرَيْنِ. وَكَلَامُ الْإِمَامِ أَحْمَدَ يَدُلُّ عَلَى
أَنَّهُ بِكَوْنِهِ ثُلُثَ الْعِلْمِ أَنَّهُ أَرَادَ أَحَدَ الْقَوَاعِدِ الثَّلَاثَةِ
الَّتِي تُرَدُّ إِلَيْهَا جَمِيعُ الْأَحْكَامِ عِنْدَهُ، وَهِيَ هَذَا وَمَنْ عَمِلَ
عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ وَالْحَلَالُ بَيِّنٌ وَالْحَرَامُ
بَيِّنٌ.
Ketiga hadits
tersebut adalah
Hadits Pertama
إنَّما الأعمالُ
بالنِّيَّاتِ وإنَّما لِكلِّ امرئٍ ما نوى ـ أخرجه البخارى (1) مسلم (1907) ـ
Sesungguhnya
setiap amalan tergantung niatnya, dan setiap orang akan memperoleh sesuai
dengan niatnya masing-masing.(HR.
Bukhari:1 ,Muslim:1907)
Hadits Kedua
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا
لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ. أخرجه البخاري (2697)، ومسلم (1718)ـ
Barangsiapa
yang melakukan suatu amalan yang bukan bagian dari perkara (agama) kami maka
amalan itu tertolak. (HR.
Bukhari:2697, Muslim :1718)
Hadits Ketiga
الحَلَالُ بَيِّنٌ،
والحَرَامُ بَيِّنٌ، وبيْنَهُما مُشَبَّهَاتٌ لا يَعْلَمُهَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ
ـ أخرجه البخاري (52) مسلم (1599)ـ
Yang halal itu
jelas dan yang haram itu jelas, dan diantara keduanya terdapat perkara -
perkara syubhat (samar) yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. (HR. Bukhari:52 , Muslim:1599)
C.
YANG MENGUMPULKAN HUKUM FIKIH
Syeh
Izuddin bin Abdussalam mengembalikan semua persoalaan fikih kepada kaidah i`tibarul
mashaalih wa dar`ul mafasid (اعْتِبَار الْمَصَالِح
وَدَرْء الْمَفَاسِد) pertimbangan
kemaslahatan dan menolak kerusakan. Bahkan terkadang dikembalikan hanya
pada satu kaidah (اعْتِبَار الْمَصَالِح) pertimbangan kemaslahatan, karena dar`ul mafaasid
bagian dari i`tibaarul mashaalih.
Dikumpulkan
dari kitab Al-Asybah wan Nazhair karya Imam Suyuthi, Kitab
pertama kaidah pertama.
بَلْ رَجَّعَ
الشَّيْخ عِزُّ الدِّينِ بْنُ عَبْدِ السَّلَامِ الْفِقْه كُلّه إلَى اعْتِبَار
الْمَصَالِح وَدَرْء الْمَفَاسِد، بَلْ قَدْ يَرْجِع الْكُلّ إلَى اعْتِبَار
الْمَصَالِح، فَإِنَّ دَرْء الْمَفَاسِد مِنْ جُمْلَتهَا
a
Rabu, 20 Maret 2024
Minggu, 01 Januari 2023
SYARAH HIKAM HIKMAH KE-208: Melatih Diri Ridha Kepada Takdir
٢٠٨ـ حُقُوقٌ فِي الأَوْقَاتِ يُمْكِنُ قَضَاؤُهَا
، وَحُقُوقُ الأَوْقَاتِ لا يُمْكِنُ قَضَاؤُهَا، إِذْ مَا مِنْ وَقْتٍ يَرِدُ إِلاَّ
وَللهِ عَلَيْكَ فِيهِ حَقٌّ جَدِيدٌ ، وَ أَمْرٌ أَكِيْدٌ ، فَكَيْفَ تَقْضِي فِيْهِ
حَقَّ غَيْرِهِ وَأَنْتَ لمْ تَقْضِ حَقَّ اللهِ فِيهِ ـ
208- Hak – hak yang di atur di
dalam waktu mungkin saja diqodha tetapi hak – haknya waktu tidak mungkin dikodha
karena tidak ada satu waktupun yang datang terkecuali ada hak baru yang wajib
atasmu dan perintah (baru) yang ditekankan. Bagaimana kamu bisa menunaikan hak
selain Allah padahal kamu tidak menunaikan hak Allah dalam waktu tersebut.
Salah satu contoh perbuatan yang tidak bisa
diqadha adalah sikap kita kepada Allah swt yang harus selalu baik dan ridha
kepada Allah swt.
Untuk melatih sikap tersebut Gus Baha
mengajarkan beberapa hal berikut:
1. Membaca doa bangun tidur, terus
wudhu, terus shalat.
2. Jika belum bisa yang penting ingat
Allah, ingatlah sisi baik Allah swt saja
3. Membaca doa taradhi pagi
dan sore masing – masing tiga kali
4. Latihlah ridha setiap bangun tidur
dengan cara menikmati atau melakukan yang disenangi seperti ngopi.
5. Bahagia, Senang, Tertawa sebagai
tanda ridha kepada takdir Allah swt
6. Jangan sampai mrengut kepada Allah
swt
7. Dosa terbesar adalah lupa kepada
Allah swt
Al-`Ankabut
وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ ۖ
وَمَا يَعْقِلُهَا إِلَّا الْعَالِمُونَ (43)ـ
43- Dan
perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tidak ada yang akan
memahaminya kecuali mereka yang berilmu. (QS. Al-Ankabut: 43)
Bangun Tidur
يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ
إِذَا هُوَ نَامَ ثَلاَثَ عُقَدٍ، يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ
فَارْقُدْ. فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ تَوَضَّأَ
انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ
النَّفْسِ وَإِلاَّ أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ (بخارى:١١٤٢، مسلم:٧٧٦)ـ
Setan mengikat tiga tali
ikatan di atas tengkuk kepala seseorang dari kalian saat dia tidur, setan
mengencangkan ikatan tersebut (sambil berkata): Malam
masih panjang maka tidurlah. Jika dia
bangun dan mengingat Allah maka lepaslah satu tali ikatan. Jika kemudian dia berwudhu maka lepaslah tali yang
kedua, dan jika ia mendirikan shalat lepaslah satu tali ikatan, dan pada pagi
harinya ia akan merasakan semangat dan jiwa yang tentram. Namun bila dia tidak melakukan itu, maka pagi itu
jiwanya tidak tentram dan ia merasa malas.(HR. Bukhari 1142. Muslim 776)
Sumber
https://www.youtube.com/watch?v=ietbHgd-ULs [28:07 – 1:01:20]
SYARAH HIKAM HIKMAH KE-207: Supaya Cahaya Ilahi Betah di Hati
٢٠٧ـ رُبَّمَا وَرَدَتْ عَلَيْكَ الأَنْوَارُ
فَوَجَدَتِ القَلْبَ مَحْشُوَّاً بِصُوَرِ الآثَارِ فَارتَحَلَتْ من حَيْثُ جَاءَتْ،
فَرِّغْ قَلْبَكَ مِنَ الأَغْيَارِ يمْلأْهُ بِالمَعَارِفِ وَالأَسْرَارِ، لا تَسْتَبْطِئْ
النَّوَالَ ، وَلَكِنْ اسْتَبْطِئْ مِنْ نَفْسِكَ وُجُودَ الإِقْبَالِ ـ
207- Terkadang banyak cahaya telah datang
kepadamu dan mendapatkan hatimu penuh dengan gambaran – gambaran keduniawian
maka dia pergi kembali ke tempat asal dia datang. Kosongkanlah hatimu dari
keduniawian maka Allah akan memenuhinya dengan ma`rifat dan rahasia – rahasia. Janganlah
kamu menganggap lambat datangnya berbagai karunia tetapi anggaplah dirimu yang
lambat menghadap kepada – Nya.
Gus Baha menjelaskan shuwaril atsar
dengan Sifat ananiah,fir`auniyah, mengatur, sifat saya merupakan salah satu
yang membuat nur pergi.
Air hujan itu suci mensucikan tetapi nasibnya
akan di tentukan oleh wadah yang menampungnya, jika alat penampungnya suci maka
air tersebut akan dihukumi suci tetapi jika alat penampungnya najis maka air
tersebut akan dihukumi najis.
Sumber
1.
Ibnu `Abad (غيث المواهب العلية) hlm. 255-253.
2.
Ibnu `Ajibah (إيقاظ الهِمَم) Bab 22.2. Hlm.397-400.
3. Syarqawi (المنح القدسية) Hikmah 207, hlm. 248.
4.
Syarnubi (شرح الحكم العطائية) Hikmah 205-207. Hlm 138.
5.
Al-Buthi (الحكم العطاية شرح وتحليل) Hikmah 200. Juz 4. Hlm.385.
6.
Terjemah A. Sunarto Hikmah 90. Hlm. 282-284.
7.
Terjemah Syarnubi : Hikmah 198-200. Hlm.762-766.
8.
https://www.youtube.com/watch?v=ietbHgd-ULs [..: 28:07]
Minggu, 25 Desember 2022
SYARAH HIKAM HIKMAH KE-206 : Cahaya Yang Sampai dan Masuk Ke Dalam Hati
Syarah Hikam Hikmah ke-206
٢٠٦ـ أَنْوَارٌ أُذِنَ لَها فِي الوُصُولِ ، وَأَنْوَارٌ
أٌذِنَ لَهَا فِي الدُّخُولِ ـ
206- Ada cahaya – cahaya yang diijinkan
sampai ke hati dan ada cahaya – cahaya yang diijinkan masuk ke dalam hati.
Cahaya yang datang dari Allah swt kepada hati
manusia terbagi menjadi dua: (1) cahaya yang sampai kepada zhahirnya hati saja
(2) cahaya yang masuk ke dalam hati.
Cahaya yang berada di bagian luar hati membuat
seseorang masih melihat dirinya dan Tuhan-nya, dunianya dan akheratnya,
terkadang ia bersama dirinya dan terkadang bersama Tuhan-Nya, terkadang beramal
untuk dunianya dan terkadang beramal untuk akheratnya.
Cahaya yang berada dalam hati seseorang membuat
seseorang hanya melihat wujudnya Allah swt semata, oleh karena hal tersebut
maka ia tidak mencintai selain hanya mencintai Allah semata, tidak beribadah
selain hanya beribadah kepada Allah semata. (Ghaitsul Mawahib).
Contoh cahaya yang baru sampai ke hati (di
bagian luar): Uangku yang aku sedekahkan karena Allah swt untuk hukumnya Allah
swt. Cahaya seperti ini sudah benar tetapi masih ada aku dan Allah, masih
merasa uang adalah uangku dan aku berikan demi kepentingan agama Allah swt.
Contoh cahaya yang telah sampai ke dalam
relung hati: Ini uang Allah dan aku sedekahkan sesuai perintah Allah swt.
Cahaya seperti ini sudah benar karena yang ada hanya Allah swt dan tidak lagi
melihat terhadap diri sendiri. (Gus Baha)
Untuk menjelaskan hikmah ini Syarah
Iiqaazhul Himam mengutip sebuah hadits Nabi saw:
النُّورُ إِذَا دَخَلَ القَلبَ انفسحَ وانشرَحَ
، قِيْلَ: فَهَلْ لَهُ مِنْ عَلَامَةٍ يَا رَسُوْل الله؟ قَالَ: نَعَمْ، التَّجَافِي
عَن دَارِ الغُرورِ، والإنابةُ إلى دارِ الخُلودِ، وَالتَّزَوَّدُ لَسُكْنَى الْقُبُوْرِ،
وَالتَّأَهُّبُ لِيَوْمِ النُّشُوْرِ
Cahaya apabila masuk ke dalam hati maka hati
tersebut menjadi luas dan lapang, ditanyakan: ”Apakah ia mempunyai tanda Ya
Rasululallah?” dijawab: “benar, ada”, (yaitu) merenggang
dari rumah yang menipu, memilih rumah yang kekal, mempersiapkan diri untuk alam
kubur, dan bersiap untuk hari kebangkitan.
Hadits sejenis juga banyak di kutip
para mufassir seperti Imam Thabari ketika menafsirkan surat Al-An`am ayat 125:
فَمَن يُرِدِ اللَّهُ أَن يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ
لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا
يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ
لَا يُؤْمِنُونَ (125)ـ
Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan
kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama)
Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah
menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit.
Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. (QS.
Al-An`am: 125)
Sumber
1.
Ibnu `Abad (غيث المواهب العلية) hlm. 252-253.
2.
Ibnu `Ajibah (إيقاظ الهِمَم) Bab 22.1. Hlm.396
3. Syarqawi (المنح القدسية) Hikmah 206, hlm. 248.
4.
Syarnubi (شرح الحكم العطائية) Hikmah 204. Hlm 138.
5.
Al-Buthi (الحكم العطاية شرح وتحليل) Hikmah 200. Juz 4. Hlm.385.
6.
Terjemah A. Sunarto Hikmah 90. Hlm. 281-284.
7.
Terjemah Syarnubi : Hikmah 197. Hlm. 759.
8.
https://www.youtube.com/watch?v=WfiZGT8dRZM [01:09:35 - ]
Rabu, 14 Desember 2022
Hadits tentang kelelawar, katak, dan cicak
Hadits Kelelawar dan Katak
عن
عبدِ اللهِ بنِ عَمرٍو رضِيَ اللهُ عنهما، قال: لا تَقتُلوا الضَّفادِعَ؛ فإنَّ نَقيقَها
تَسبيحٌ، ولا تَقتُلوا الخُفَّاشَ؛ فإنَّه لَمَّا خرِبَ بَيتُ المَقدِسِ قال: يا رَبِّ،
سَلِّطْني على البَحرِ حتى أُغرِقَهم (الراوي : زرارة بن أوفى | المحدث : البيهقي
| المصدر : السنن الكبرى للبيهقي، الصفحة أو الرقم : 9/318 | خلاصة حكم المحدث : موقوف
وإسناده صحيح)ـ
Diceritakan dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu`anhuma berkata:
“Janganlah kalian membunuh para katak karena sesungguhnya suaranya adalah
tasbih, dan janganlah kalian membunuh kelelawar karena sesungguhnya dia ketika
Baitul maqdis roboh dia berdoa :”Wahai Tuhaku kuasakanlah lautan kepadaku agar
aku bisa menengelamkan mereka (yang merobohkannya)!”.(HR. Baihaqi dalam
Sunanul Kubra seara mauquf dengan isnad shahih). (Menurut Ibnu Mulqin dalam Badrul
Munir hadits ini shahih)
Hadits
Kelelawar dan Cicak
عن
عائشةَ رضِيَ اللهُ عنها أنَّها قالتْ: كانتِ الأَوْزاغُ يَومَ أُحرِقتْ بَيتُ المَقدِسِ
جعَلتْ تَنفُخُ النارَ بأفواهِها، والوَطواطُ تُطفِئُها بأجنِحَتِها. (الراوي : القاسم
بن محمد بن أبي بكر | المحدث : البيهقي | المصدر : السنن الكبرى للبيهقي | الصفحة أو
الرقم : 9/318 | خلاصة حكم المحدث : موقوف وإسناده صحيح | التخريج : أخرجه الفاكهي
في ((أخبار مكة)) (2291)، والبيهقي (19863) واللفظ له)ـ
Dari Aisyah Radhiyallahu`anha
, sesungguhnya beliau berkata: “Pada hari terbakarnya Baitul Maqdis para
cicak menyalakan api dengan mulut-mulut mereka dan para kelelawar mematikannya
dengan sayap – sayap mereka”. (HR.Baihaqi dalam Sunanul Kubra secara mauquf
dengan isnad shahih)
Sabtu, 10 Desember 2022
Minggu, 04 Desember 2022
Sabtu, 03 Desember 2022
SYARAH HIKAM HIKMAH 224 : Ketika semuanya membuatmu sedih maka kembalilah kepada ilmu Allah swt
=
1.
Kitab
Hikam Hikmah 224
٢٢٤ـ
مَتَى آلمَكَ عَدَمُ إِقْبَاِلِ النَّاسِ عَلَيْكَ ، أَوْ تَوَجُّهُهُمْ بِالذَّمِّ
إِلَيْكَ ، فَارْجِعْ إِلَى عِلْمِ اللهِ فِيكَ ، فَإنْ كَانَ لا يُقْنِعُكَ عِلْمُهُ
فِيكَ بك ، فَمُصيبَتُكَ بِعَدَمِ قَنَاعَتِكَ بِعِلْمِهِ أَشَدُّ مِنْ مُصِيبَتِكَ
بِوُجُودِ الأَذَى مِنْهُم، إِنَّمَا أَجْرَى الأَذَى عَلَى أَيْدِيهِمْ كَيْ لا تَكُونَ
سَاكِناً إِلَيْهِم ، أَرَادَ أَنْ يُزْعِجَكَ عَنْ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى لا يَشْغَلَكَ
عَنْهَ شَيْءٌ ـ
224.
Apabila menyakitkanmu tidak adanya orang – orang yang menghadap kepadamu atau mereka
menghadap kepadamu dengan celaan kepadamu maka pulanglah kepada ilmu Allah yang
ada dalam dirimu. Apabila ilmu Alllah yang ada dalam dirimu tentangmu tidak
memuaskanmu maka ketidakpuasanmu tersebut merupakan musibah yang lebih besar daripada
musibah disakiti manusia. Sebenarnya Allah menjadikan mereka menyakitimu agar
kamu tidak tenang bersama mereka, Allah berkehendak mengagetkanmu dengan segala
sesuatu sehingga kamu tidak sibuk dengannya (mengalahkan kesibukanmu dengan
Allah swt).
Seorang
hamba sudah sepantasnya hanya memandang Allah swt dan tidak memalingkan
pandangannya kepada selain Allah swt sehingga dia tidak bahagia terkecuali
sebab meghadap kepada-Nya dan tidak bersedih terkecuali sebab berpaling
dari-Nya.
Jika
suatu saat sesuatu membuatmu sakit atau sedih maka pulanglah kepada Ilmu Allah
swt, jika ilmu Allah swt membuatmu ridha dan menerima pemberian-Nya maka hal
tersebut merupakan sesuatu anugrah yang sangat besar bagimu, tetapi jika kamu
tidak bisa ridha dan menerimanya maka hal tersebut merupakan musibah yang lebih
besar dari kesakitan dan kesedihan yang disebabkan oleh orang lain.
Sumber
1.
Ibnu `Abad (غيث المواهب العلية) hlm. 290.
2.
Ibnu `Ajibah (إيقاظ الهِمَم) Bab 24.5. Hlm.438
3.
Syarqawi (المنح القدسية) Hikmah 224, hlm. 264.
4.
Syarnubi (شرح الحكم العطائية) Hikmah 234-235. Hlm 154.
5.
GUS
BAHA [ https://www.youtube.com/watch?v=E45pprn8Klc 23:03 - 45:33, 41:10 -]
=
SYARAH HIKAM HIKMAH 225 : Syetan tidak pernah melupakanmu
=
1.
Kitab Hikam Hikmah 225
٢٢٥ـ
إِذَا عَلِمْتَ أَنَّ الشَّيْطَانَ لا يَغْفُلُ عَنْكَ ، فَلاَ تَغْفُلْ أَنْتَ عَمَّنْ
نَاصِيَتُكَ بِيَدِهِ، جَعَلَهُ لَكَ عَدُوَّاً لِيَحُوشَكَ بِهِ إِلَيْهِ ، وَحَرَّكَ
عَلَيْكَ النَّفْسَ لِيَدُومَ إِقْبَالُكَ عَلَيْهِ ـ
225-
Apabila kamu tahu sesungguhnya syetan tidak akan melupakanmu maka janganlah kamu
melupakan Zat yang nasibmu ada pada kekuasaan-Nya. Allah menjadikan syetan
musuhmu agar menggiringmu kepada-Nya dan menggerakkan nafsumu agar selalu
menghadap kepada-Nya.
Manfaat Syetan
1.
Dijadikan
kambing hitam atas kesalahan yang terjadi pada manusia
2.
Dijadikan
pembersih (tissue) atas kesalahan yang terjadi pada manusia
3.
Dijadikan
musuh agar menggiring manusia kepada Allah swt
Kelemahan Syetan
1.
Diciptakan
sangat lemah, (karena)
sesungguhnya tipu daya setan itu lemah (dan juga tipu daya para pengikut syetan (Tafsir
Qurthubi suarat An-Nisaa ayat 76), ((إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطانِ
كانَ ضَعِيفاً) أَيْ مَكْرَهُ، وَمَكْرَ مَنِ اتَّبَعَهُ ـ).
2.
Tidak
bisa memberikan manfaat ataupun madharat
3.
Diciptakan
tanpa punya kekuasaan, Sesungguhnya
syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan
bertawakkal kepada Tuhannya (Surat An-Nahl ayat 99). (إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَىٰ
رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ).
Cara menghindar dari godaan syetan
1.
Mengingat
Allah, maka kita akan selalu bersama yang kita ingat, dan jauh dari yang tidak
kita ingat (yaitu syetan)
2.
Mencintai
Allah, maka kita akan selalu bersama yang kita cintai, dan jauh dari yang tidak
kita cintai (yaitu syetan)
3.
Bersama
Allah, maka kita akan aman bersama-Nya,
dan jauh dari selain-Nya (yaitu syetan)
Syetan
diijinkan oleh Allah swt untuk menggoda manusia terkecuali orang – orang yang
beriman, yang beribadah, bertawakal, yang butuh kepada Allah dalam semua hal,
dan yang minta perlindungan kepada Allah, Orang yang Taubat.
Sumber
1.
Ibnu `Abad (غيث المواهب العلية) hlm. 293 – 295.
2.
Ibnu `Ajibah (إيقاظ الهِمَم) Bab 24. Hlm.446.
3.
Syarqawi (المنح القدسية) Hikmah 225, hlm. 265.
4.
Syarnubi (شرح الحكم العطائية) Hikmah 236. Hlm 156.
5.
GUS
BAHA [ https://www.youtube.com/watch?v=E45pprn8Klc 45:33 - ]
GUS BAHA [ https://www.youtube.com/watch?v=9iX74C4h6RI] [00:00 - ] [ Hikmah 25b)
GUS BAHA: 3 Manfaat Syetan, 3 Kelemahan Syetan, 3 Cara Menghindari Syeta...
1.
Kitab Hikam Hikmah 225
٢٢٥ـ
إِذَا عَلِمْتَ أَنَّ الشَّيْطَانَ لا يَغْفُلُ عَنْكَ ، فَلاَ تَغْفُلْ أَنْتَ عَمَّنْ
نَاصِيَتُكَ بِيَدِهِ، جَعَلَهُ لَكَ عَدُوَّاً لِيَحُوشَكَ بِهِ إِلَيْهِ ، وَحَرَّكَ
عَلَيْكَ النَّفْسَ لِيَدُومَ إِقْبَالُكَ عَلَيْهِ ـ
225-
Apabila kamu tahu sesungguhnya syetan tidak akan melupakanmu maka janganlah kamu
melupakan Zat yang nasibmu ada pada kekuasaan-Nya. Allah menjadikan syetan
musuhmu agar menggiringmu kepada-Nya dan menggerakkan nafsumu agar selalu
menghadap kepada-Nya.
Manfaat Syetan
1.
Dijadikan
kambing hitam atas kesalahan yang terjadi pada manusia
2.
Dijadikan
pembersih (tissue) atas kesalahan yang terjadi pada manusia
3.
Dijadikan
musuh agar menggiring manusia kepada Allah swt
Kelemahan Syetan
1.
Diciptakan
sangat lemah, (karena)
sesungguhnya tipu daya setan itu lemah (dan juga tipu daya para pengikut syetan (Tafsir
Qurthubi suarat An-Nisaa ayat 76), ((إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطانِ
كانَ ضَعِيفاً) أَيْ مَكْرَهُ، وَمَكْرَ مَنِ اتَّبَعَهُ ـ).
2.
Tidak
bisa memberikan manfaat ataupun madharat
3.
Diciptakan
tanpa punya kekuasaan, Sesungguhnya
syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan
bertawakkal kepada Tuhannya (Surat An-Nahl ayat 99). (إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَىٰ
رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ).
Cara menghindar dari godaan syetan
1.
Mengingat
Allah, maka kita akan selalu bersama yang kita ingat, dan jauh dari yang tidak
kita ingat (yaitu syetan)
2.
Mencintai
Allah, maka kita akan selalu bersama yang kita cintai, dan jauh dari yang tidak
kita cintai (yaitu syetan)
3.
Bersama
Allah, maka kita akan aman bersama-Nya,
dan jauh dari selain-Nya (yaitu syetan)
Syetan
diijinkan oleh Allah swt untuk menggoda manusia terkecuali orang – orang yang
beriman, yang beribadah, bertawakal, yang butuh kepada Allah dalam semua hal,
dan yang minta perlindungan kepada Allah, Orang yang Taubat.
Sumber
1.
Ibnu `Abad (غيث المواهب العلية) hlm. 293 – 295.
2.
Ibnu `Ajibah (إيقاظ الهِمَم) Bab 24. Hlm.446.
3.
Syarqawi (المنح القدسية) Hikmah 225, hlm. 265.
4.
Syarnubi (شرح الحكم العطائية) Hikmah 236. Hlm 156.
5.
GUS
BAHA [ https://www.youtube.com/watch?v=E45pprn8Klc 45:33 - ]