٦٦٥٥ــ كَانَ إِذَا خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ قَالَ
بِاسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّابِاللهِ، اللّٰهُمَّ
إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَو أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ
أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ أَوْ أَبْغِى أَوْ يُبْغَى عَلَيَّ
(طب) عن بريدة (ض)ـ
6655-
Apabila beliau keluar dari rumahnya berkata (بِاسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ
إِلَّابِاللهِ، اللّٰهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ
أَو أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ أَوْ
أَبْغِى أَوْ يُبْغَى عَلَيَّ) dengan menyebut Nama Allah aku bertawakkal kepada Allah, tiada daya dan kekuatan terkecuali dengan pertolongan
Allah, Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari aku sesat
atau disesatkan, aku tergelincir atau digelincirkan, zhalim atau terzhalimi,
bodoh atau terbodohi, atau aku berbuat lalim atau diperlakukan lalim. (HR.
Thabrani dari Buraidah. DHAIF)[1]
Sunan Tirmidzi Hadits Nomor 3426
مَنْ قَالَ ـ يَعْنِى إِذَ خَرجَ مِن بَيْتِه ـ
بِاسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّابِاللهِ ـ يُقَالُ
لَهُ كُفِيْتَ وَوُقِيْتَ وتَنَحَّى عَنْهُ الشَّيْطَانُ (الترمذى) عن أنس بن مالك
(صحيح)ـ
Artinya: Baransiapa berkata (maksudnya
berdoa ketika keluar dari rumahnya) (بِاسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ
إِلَّابِاللهِ) dengan menyebut Nama Allah aku bertawakkal kepada Allah, tiada daya dan kekuatan terkecuali dengan pertolongan
Allah. Maka disampaikan kepadanya,
‘kamu dicukupi dan kamu dilindungi .’ Seketika itu setan-setan pun menjauh
darinya. (HR. Tirmidzi (3426) dari Anas bin Malik. SHAHIH)
Sunan Ibnu Majah Hadits Nomor 3887
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ
عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ لاَ مَبِيتَ لَكُمْ وَلاَ
عَشَاءَ. وَإِذَا دَخَلَ وَلَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ
أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ. وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمُ
الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ (ابن ماجه) عن جابر بن عبد الله (صحيح)ـ
Artinya: Jika seseorang memasuki rumahnya lantas ia menyebut nama Allah saat
memasukinya, begitu pula saat ia makan, maka setan pun berkata (pada
teman-temannya), “Kalian tidak ada tempat untuk bermalam dan tidak ada jatah
makan.” Ketika ia memasuki rumahnya tanpa menyebut nama Allah ketika
memasukinya, setan pun mengatakan (pada teman-temannya), “Saat ini kalian
mendapatkan tempat untuk bermalam.” Ketika ia lupa menyebut nama Allah saat
makan, maka setan pun berkata, “Kalian mendapat tempat bermalam dan jatah makan
malam. (HR. Ibnu Majah (3887)
dari Jabir bin Abdillah. SHAHIH)