١٩١ــ أتْرِعُوا الطُّسُوسَ وخالِفُوا المَجُوسَ (هَب خطّ فر) عَن ابْن
عمر (ض)ـ
191- Penuhilah tempat air pencuci
tangan dan berbedalah dengan orang – orang Majusi. (HR. Baihaqi dalam Syuabul
Iman, Khathib dan Dailami dari Ibnu Umar. DHAIF)
١٩١ــ أتْرِعُوا الطُّسُوسَ وخالِفُوا المَجُوسَ (هَب خطّ فر) عَن ابْن
عمر (ض)ـ
191- Penuhilah tempat air pencuci
tangan dan berbedalah dengan orang – orang Majusi. (HR. Baihaqi dalam Syuabul
Iman, Khathib dan Dailami dari Ibnu Umar. DHAIF)
١٩٠ــ أتَرْضَوْنَ أنْ تَكُونُوا
رُبُعَ أهْلِ الجَنَّةِ، أتَرْضَوْنَ أنْ تَكُونُوا ثُلُثَ أهْلِ الجَنَّةِ، أتَرْضَوْنَ
أنْ تَكُونُوا شَطْرَ أهلِ الجَنَّة، إِنّ الْجَنَّةَ لَا يَدْخُلُها إلاَّ نَفْسٌ
مُسْلِمَةٌ، وَمَا أنْتُمْ فِي الشِّرْكِ إلاَّ كالشَّعْرَةِ البَيْضاءِ فِي جِلْدِ
الثَّوْرِ الأَسْوَدِ أوْ كالشّعْرَةِ السَّوْداءِ فِي جِلْدِ الثّوْرِ الأحْمَرِ
(حم ت ه) عَن ابْن مَسْعُود (صح)ـ
190- Apakah kalian ridha menjadi
seperempat ahli surga? Apakah kalian ridha menjadi sepertiga ahli surga? Apakah
kalian ridha menjadi separuh ahli surga? Sesungguhnya surga tidak akan dimasuki
terkecuali oleh orang – orang yang berserah diri (muslim). Sedangkan tidaklah
kalian di tengah – tengah ahli syirik terkecuali seperti sehelai rambut putih
di badan lembu hitam atau seperti sehelai rambut hitam di badan lembu merah. (HR.
Ahmad, Tirmizi, dan Ibnu Majah dari Ibnu Mas`ud. SHAHIH)
١٨٩ــ أتَدْرُونَ مَنِ السَّابِقُونَ إِلَى ظلِّ الله عزَّ وجَلَّ؟
الَّذِينَ إِذا أُعْطُوا الحَقَّ قَبِلُوهُ وَإِذا سُئِلُوه بَذَلُوهُ وَحَكَمُوا لِلناسِ
كحُكمِهِمْ لأنْفُسِهِمْ (حم حل) عنْ عائِشَة (ض)ـ
189- Tahukah kalian siapa orang –
orang yang mendahului ke dalam naungan Allah Azza wa Jalla? Yaitu orang –
orang yang apabila diberi kebenaran maka mereka menerimanya dan apabila mereka
dimintai kebenaran maka merekapun memberikannya dan orang – orang yang
menghukumi untuk manusia seperti mereka menghukumi untuk dirinya sendiri. (HR.
Ahmad dan Abu Nuaim dalam Al-Hilyah dari Aisyah. DHAIF)
١٨٨ــ أتَدْرُونَ مَاهـذانِ الكِتابانِ؟ هذَا كِتابٌ مِنْ رَبِّ العالَمينَ،
فِيه أسْماءُ أهْلِ الجَنَّةِ وأسْماءُ آبائهِمْ وقَبائِلِهِمْ ثُمَّ أُجْمِلَ على
آخِرِهِمْ فَلَا يُزادُ فِيهمْ وَلَا يُنْقِصُ مِنْهُمْ أبَداً. هذَا كِتَابٌ مِنْ
رَبِّ العالَمِينَ، فيهِ أسْماءُ أهل النَّارِ وأسماءُ آبائِهمْ وقبائِلِهمْ، ثُمَّ
أُجْمِلَ على آخِرِهِمْ فَلَا يُزادُ فيهم وَلَا يُنْقَصُ مِنْهُمْ أبَداً. سَدِّدُوا
وقاربُوا فإِنَّ صاحِبَ الجَنَّةِ يُخْتَمُ لَهُ بِعَمَلِ أهْلِ الجَنَّةِ، وإنْ عَمِلَ
أيَّ عَمَلٍ. وإِنَّ صاحبَ النَّارِ يُخْتَمُ لَهُ بِعَمَلِ أهْلِ النَّار، وإنْ عَمِلَ
أيَّ عَمَلٍ. فَرَغَ رَبُّكُمْ مِنَ العِبَاد فَرِيقٌ فِي الجَنَّةِ وفَريقٌ فِي السَّعِيرِ
(حم ق ن) عَن ابْن عَمْرو (صح)ـ
188- Tahukah kalian dua kitab apa ini?
Ini (kitab yang di tangan kanan) adalah kitab dari Rabbil `Alamin dan di
dalamnya tertulis nama – nama ahli surga bersama nama bapak - bapak mereka dan
nama kabilah – kabilah mereka. Kemudian mereka dihimpun sampai pada nama orang
terakhir, setelah itu maka tidak akan ditambahkan ke dalam catatan tersebut dan
tidak akan dikurangi dari catatan tersebut selama – lamanya.
Dan ini (kitab yang di tangan kiri)
adalah kitab dari Rabbil `Alamin dan di dalamnya tertulis nama – nama
ahli neraka, bersama nama bapak - bapak mereka dan nama kabilah – kabilah
mereka. . Kemudian mereka dihimpun sampai pada nama orang terakhir, setelah itu
maka tidak akan ditambahkan ke dalam catatan tersebut dan tidak akan dikurangi
dari catatan tersebut selama – lamanya.
(Para sahabat bertanya: “Lalu apa yang
harus kami kerjakan? Jika semuanya telah selesai ditentukan?”) Berkata dan
beramal baiklah kalian, karena sesungguhnya calon penghuni surga itu akan di
tutup (akhir hayatnya) dengan amalan penghuni surga, walaupun ia telah berbuat
apa saja. Sebaliknya calon penghuni neraka akan di tutup (akhir hayatnya)
dengan perbuatan ahli neraka, walaupun ia telah berbuat apa saja. Sesungguhnya
Tuhan kalian telah selesai dari urusan hamba – hambanya, (فَرِيقٌ فِي الجَنَّةِ وفَريقٌ فِي السَّعِيرِ)
“Sebagian (manusia) akan berada di dalam surga dan sebagian lainnya di
neraka” (QS: Asy-Syuraa(42) ayat 7) (HR.
Ahmad, Bukhari, Muslim, dan Nasaai dari Ibnu Umar. SHAHIH)
١٨٧ــ أتَدْرُونَ مَا خُرَافَةُ؟ إِن خُرَافَةَ كانَ رَجُلاً مِنْ عُذْرَةَ
أسَرَتْهُ الجِنُّ فِي الجَاهِلِيَّةِ فَمَكَثَ فيهِمْ دَهْراً طَويلاً ثمَّ رَدَّتْهُ
إِلَى الإنسِ فَكانَ يُحَدِّثُ النَّاس بِما رَأى فِيهِمْ من الأعاجِيبِ فقالَ النَّاسُ
حديثُ خُرَافَةَ (حم ت) فِي الشَّمائِلِ عَنْ عائِشَةَ (ض)ـ
187- Apakah kalian tahu apa itu khuraafat
(خُرَافَةُ)? Sesungguhnya khurafat adalah laki – laki yang ada pada
zaman jahiliah dari bani Ghudrah yang ditawan oleh Jin dan tinggal
bersama mereka dalam jangka waktu yang lama, setelah itu kemudian laki – laki
tersebut dikembalikan lagi ke alam manusia, kemudian laki – laki tersebut
bercerita kepada para manusia tentang hal-hal menakjubkan yang dilihatnya
ketika di alam Jin. Maka para manusia berkata ini adalah cerita khurafat
(untuk menggambarkan cerita yang dibumbui kebohongan). (HR. Ahmad dan Tirmidzi dalam Asy-Syamail dari
Aisyah. DHAIF)
١٨٦ــ أتَدْرُونَ مَا المُفْلِسُ إنَّ المُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ
يَأتِي يَوْمَ القِيامَةِ بِصَلاةٍ وصيامٍ وزَكاةٍ ويَأتِي قد شَتَمَ هَذَا وقَذَفَ
هَذَا وأكَلَ مالَ هَذا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطِي هَذَا مِنْ حَسَناتِهِ
وَهَذَا مِنْ حَسَناتِهِ فإنْ فَنِيَتْ حَسَناتُهُ قَبْلَ أنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ
أُخِذَ مِنْ خَطاياهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ (حم ت) عَن أبي
هُرَيْرَة (صح)ـ
186- Tahukah kalian, siapa itu orang
yang pailit (muflis)? Sesungguhnya orang yang pailit dari umatku adalah
orang yang datang pada hari kiamat dengan pahala shalat, puasa, dan zakat. Tetapi
ia datang dan pernah memaki, pernah menuduh, pernah memakan harta orang lain,
pernah mengalirkan darah orang (membunuh), dan pernah menyakiti orang. Kemudian
kebaikannya diambil untuk diberikan kepada orang lain (seranya dikatakan) ini
dari kebaikannya, dan ini dari kebaikannya. Kemudian apabila kebaikannya habis
sebelum terbayar semua yang menjadi tanggungannya maka diambillah dosa- dosa
mereka untuk diberikan kepadanya hingga akhirnya ia dilemparkan ke dalam
neraka. (HR. Ahmad dan Tirmidzi dari Abu Hurairah. SHAHIH)
١٨٥ــ أتَدْرُونَ مَا الغِيبَةُ؟ ذِكْرُكَ أخاكَ بِمَا يَكْرَهُ إنْ
كانَ فِيهِ مَا تقولُ فقد اغتَبْتَهُ وإنْ لم يَكُنْ فِيهِ فقد بَهتَّهُ (حم م د ت)
عَن أبي هُرَيْرَة (صح)ـ
185- Tahukan kalian apa itu ghibah?
Ghibah adalah kamu membicarakan tentang saudaramu tentang sesuatu yang ia
tidak suka, jika yang kamu katakan adalah kenyataan maka kamu benar – benar telah
mengghibah dia dan apabila yang kamu bicarakan tidak ada maka kamu benar –
benar telah berdusta. (HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, dan Tirmidzi dari Abu
Hurairah. SHAHIH)