٤٨٣٤ــ السِّوَاكُ يُطَيِّبُ الْفَمَ وَيُرْضِى
الرَّبِّ (طب) عن إبن عباس (ح)ـ
4834- Siwak (gosok gigi) membuat mulut
jadi baik dan mendatangkan ridha Allah swt. (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas.
HASAN)
٤٨٣٤ــ السِّوَاكُ يُطَيِّبُ الْفَمَ وَيُرْضِى
الرَّبِّ (طب) عن إبن عباس (ح)ـ
4834- Siwak (gosok gigi) membuat mulut
jadi baik dan mendatangkan ridha Allah swt. (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas.
HASAN)
٤٨٣٣ــ السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ وَمَجْلَاةٌ لِلْبَصَرِ (طس) عن إبن عباس (ضع)ـ
=
4833- Siwak (gosok gigi) membersihkan mulut, mendatangkan ridha Allah, dan membuat terang penglihatan. (HR. Thabraani dari Ibnu Abbas. DHAIF)
٤٨٣٢ــ السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ (حم) عن أبى بكر (الشافعى حم ن حب ك هق) عن عائشة (ه) عن أبى أمامة (صح)ـ
4832- Siwak (gosok gigi) adalah membersihkan mulut dan membuat Tuhan ridha. (HR. Ahmad dari Abu Bakar. Riwayat Asy-Syafi`i, Ahmad, Nasaai, Ibnu Hibban, Hakim, dan Baihaqi dari Aisyah. Riwayat Ibnu Majah dari Abu Umamah. SHAHIH)
Membersihakn gigi dengan kayu siwak atau yang sejenisnya bisa membersihkan dan mengharumkan mulut serta mendapatkan ridha dari Allah swt karena sesungguhnya Allah swt Dzat Yang Maha Suci / bersih dan mencintai kesucian / kebersihan.
=
٦١٣٥ــ قُلْ اللّٰهُمَّ فَاطِرَ السَّمٰوَاتِ
وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ أَشْهَدُ
أَنْ لَاإِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِى وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ
وَشِرْكِهِ قُلْهَا إِذَاأَصْبَحْتَ وَإِذَاأَمْسَيْتَ وَإِذَاأَخَذْتَ مَضْجَعَكَ
(حم د ت حب ك) عن أبى هريرة (صح)ـ
6135- Katakanlah (قُلْ اللّٰهُمَّ فَاطِرَ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ
عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ أَشْهَدُ أَنْ لَاإِلٰهَ
إِلَّا أَنْتَ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِى وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ)
Ya Allah pencipta langit dan bumi, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang
tampak, Tuhan segala sesuatu dan Pemiliknya, aku bersaksi bahwa sesungguhnya
tiada Tuhan selain Engkau, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan diriku dan
dari keburukan syetan dan sekutunya. Bacalah itu ketika pagi hari, sore
hari, dan ketika kamu hendak tidur. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Hibban,
dan Hakim dari Abu Hurairah. SHAHIH)[1]
Kalimat (قُلْ اللّٰهُمَّ فَاطِرَ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ
عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ) Katanlah Ya Allah pencipta langit dan bumi, Yang Maha
Mengetahui yang ghaib dan yang tampak tercantum juga dalam surat Az-Zumar
ayat 46.
Tadabbur
Surat Al-Baqarah ayat 6 – 7
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ
عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ (٦) خَتَمَ اللَّهُ
عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ
عَظِيمٌ (٧)ـ
Artinya: “Sungguh,
orang-orang kafir itu–sama saja apakah kauberi peringatan atau tidak–tidak
beriman. Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka. Pada penglihatan
mereka terdapat tutupan. Bagi mereka siksa yang besar.”
Siapa orang kafir ini?
Orang yang ditentukan kafir dalam ilmu Allah swt
Bagaimana kondisi mereka?
Mereka dalam keadaan hati mereka terkunci sehingga kebenaran tidak bisa masuk dan pendengarannya di kunci sehingga tidak bisa mengambil manfaat dari apa yang di dengarnya dan penglihatannya di tutup sehingga tidak bisa melihat kebenaran dari sisi Allah swt.
Bagaimana sifat mereka?
Sebagian sifat mereka dalam menjalani hidup selalu menyembunyikan kebenaran padahal mereka mengetahuinya
Siapa contoh mereka?
Mereka adalah para pemimpin Yahudi seperti Ka`b Ibnul Asyraf, Huyay Ibnu Akhthab dan Jaddi Ibnu Akhthab. Menurut pendapat lain adalah musyrik penuduk Mekah seperti `Utbah, Syaibah, Al-Walid Ibnul Mughirah, dan Abu Jahal. (Tafsir Munir). dan Abu Lahab (Tafsir Jalalain).
Bagaimana nasib mereka di akherat?
Pada akhirnya mereka meninggal dalam keadaan kafir dan
mendapatkan siksa yang amat berat. (Tafsir Ibnu Abbas)
=
Siapa orang kafir yang di maksud dalam ayat ini?
1. Orang Yahudi yang ingkar kepada kenabian Nabi saw
2. Orang - orang yang telah ditetapkan sesat dalam
catatan pertama
3. Tokoh - tokoh perang ahzab yang Allah binasakan ketika
perang Badar
4. Para pendeta Yahudi yang mati terbunuh secara kafir
Adapun makna al-kufr dalam ayat tersebut adalah al-juhuud (pengingkaran), yaitu mengingkari kenabian Nabi Muhamad SAW. Kata al-kufr dalam bahasa arab juga memiliki makna menutupi seperti perkataan malam menutupi segalanya, petani menutupi benih. (Tafsir Thabari).
Menurut Al-Qurthuby makna al-kufr dalam
ayat tersebut adalah adalah dhiddul iman (lawan kata iman).
al-Kuff juga terkadang digunakan dengan makna mengingkari nikmat dan kebaikan,
atau dengan makna menutupi. (Tafsir Qurthubi)
=
Kufur atau kafir ada empat
1. Kafir ingkar (كُفْرُ
إِنْكَارٍ) : adalah kekafiran orang
yang tidak mengenal Allah dan tidak mengakui-Nya sama sekali.
2. Kafir juhud (كُفْرُ
جَحُودٍ) : adalah kekafiran orang
yang mengenal Allah dengan batinnya, tetapi tidak mau mengikrarkan melalui
lisannya. Seperti Iblis dan sebagian orang Yahudi.
3. Kair `inad (كُفْرُ
عِنَادٍ) : adalah kekafiran orang
yang mengenal Allah dengan batinnya, mengakui-Nya secara lisan, tetapi enggan
memeluk agama-Nya. Seperti Abu Thalib.
4. Kafir nifaq (كُفْرُ
نِفَاقٍ): adalah kekafiran orang
yang mengikrarkan Islam secara lisan, tetapi batinnya tidak mengakuinya.
Seperti sebagian orang Yahudi Madinah.
Dan orang yang mati dalam
keadaan salah satu dari empat jenis kafir ini tidak akan diampuni.” (Tafsir
Al-Baghowi)
=
Ada dua perumpamaan hati yang terkunci mati, yaitu
1. Hati itu seperti telapak tangan yang terbuka, ketika
seseorang melakukan perbuatan dosa maka menutupah salah satu ibu jari, kemudian
jika melakukan dosa lagi maka ibu jari lainnya menutup lagi sehingga semua ibu
jari menutupi telapak tangan. Kemudian Allah swt menurunkan kunci mati untuk
mengunci hati mereka. Jika sudah demikian maka keimanan tidak bisa masuk ke
dalam hati mereka dan kekufuran tidak bisa keluar dari hati mereka.
2. Hati itu bagaikan lembaran putih, ketika seseorang
berbuat dosa maka jatuhlah satu titik hitam, begituh seterusnya jika dia
berbuat dosa terus tanpa bertaubat sehingga hati menjadi hitam semuanya.
Kemudian Allah swt menurunkan kunci mati untuk mengunci hati mereka. Jika
sudah demikian maka keimanan tidak bisa masuk ke dalam hati mereka dan
kekufuran tidak bisa keluar dari hati mereka. (Tafsir Ibnu Katsir)
=
Baca juga
Sumber: https://islam.nu.or.id/tafsir/tafsir-surat-al-baqarah-ayat-6-NLZUb
Sumber: https://islam.nu.or.id/tafsir/tafsir-surat-al-baqarah-ayat-7-fXWAm