Laman
- Beranda
- جمع الجوامع
- الجامع الصغير
- الفتح الكبير
- كنوز الحقائق
- صحيح الجامع الكبير
- صحيح الجامع الصغير
- صحيح الفتح الكبير
- صحيح كنوز الحقائق
- صحيح الإمام السيوطي
- صحيح البخاري
- صحح مسلم
- لُبَابُ الحَدِيْثِ
- Muttafaq `Alaihi [ق ]
- Shahih Bukhari
- Shahih Muslim
- Mukhtashar Shahih Bukhari Muslim Imam Suyuthi
- Dzikir dan Do`a
- Pengobatan Islam
- Al-Arba`iin wa Al-Arba`iin
- Adzkar Nawawi
- YouTube
- Tafsir Munir Imam Nawawi
- MANHAJ ILMU GUS BAHA
- HIKAM
Minggu, 07 November 2021
Jaami`ush Shaghiir 1251 Doa paling utama adalah minta ampunan dan keselamatan di dunia dan di akherat
١٢٥١ــ
أَفْضَلُ الدُّعَاءِ أَنْ تَسْأَلَ رَبَّكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِى الدُّنْيَا
وَالْآخِرَةِ فَإِنَّكَ إِذَاأُعْطِيْتَهُمَا فِى الدُّنْيَا ثُمَّ أُعْطِيْتَهُمَا
فى الْآخِرَةِ فَقَدْ أَفْلَحْتَ (حم و هناد ت ه) عن أنس (ح)ـ
1251-
Doa paling utama adalah engkau meminta kepada Tuhanmu ampunan (الْعَفْوَ) dan keselamatan (الْعَافِيَةَ) di dunia dan akherat, karena sesungguhnya apabila engkau
diberi kedua-duanya di dunia dan kemudian engkau diberi kedua-duanya di akherat
maka engkau benar – benar telah memperoleh kemenangan. (HR Ahmad, Hanaad,
Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Anas. HASAN)
Jaami`ush Shaghiir 8027 Doa paling utama adalah اللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْمُعَافَاةَ فِى الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
٨٠٢٧ــ
مَا مِنْ دَعْوَةٍ يَدْعُوْ بِهَا الْعَبْدُ أَفْضَلَ مِنْ: اللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ
الْمُعَافَاةَ فِى الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ (ه) عن أبى هريرة (صح)ـ
8027-
Tidak ada doa yang seorang hamba berdoa dengannya yang lebih utama dari (doa):
(اللّٰهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ الْمُعَافَاةَ فِى الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ) “Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu (tetap dalam) keselamatan
di dunia dan akherat.” (HR.Ibnu Majah dari Abu Hurairah. SHAHIH)[1]
Jaami`ush Shaghiir 1250 Doa paling utama adalah mendoakan diri sendiri
١٢٥٠ــ
أَفْضَلُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ الْمَرْءِ لِنَفْسِهِ (ك)عن عائشة (صح)ـ
1250-
Doa paling utama adalah doa seseorang untuk dirinya (HR. Haakim dari Aisyah.
SHAHIH)
Berdoa
untuk diri sendiri bisa menumbuhkan sifat iftiqaar (butuh kepada yang
lain), sifat iftiqaar bisa menghilangkan sifat ujub . Nah hilangnya sifat ujub sesuatu yang patut diharapkan.[1]
Sabtu, 06 November 2021
Jumat, 05 November 2021
Jaami`ush Shaghiir 3125 Kalimat Iman dan Ridah
٣١٢٥ــ
بِحَسَبِ امْرِئٍ مِنَ الْإِيْمَانِ أَنْ يَقُوْلَ: رَضِيتُ باللَّهِ رَبًّا وبِمُحَمَّدٍ
رَسولًا، وبالإسْلَامِ دِينًا (طس) عن ابن عباس (ض)ـ
3125-
Cukuplah dari seseorang dari keimanan bahwa ia mengucapkan (رَضِيتُ باللَّهِ رَبًّا وبِمُحَمَّدٍ رَسولًا، وبالإسْلَامِ
دِينًا) Aku
ridha Allah sebagai Rabb (Tuhan), Muhammad sebagai Rasul, dan islam sebagai agama. (HR. Thabrani dari
Ibnu Abbas. DHAIF)
Jika
seseorang telah mengucapkan kalimat (رَضِيتُ باللَّهِ رَبًّا وبِمُحَمَّدٍ رَسولًا، وبالإسْلَامِ
دِينًا) Aku
ridha Allah sebagai Rabb (Tuhan), Muhammad sebagai Rasul, dan islam sebagai agama maka telah dianggap
sebagai orang beriman dan berlaku baginya hukum – hukum orang beriman seperti
dilindungi darahnya, hartanya, dan hukum – hukum duniawi lainnya. Kemudian
apabila perkataannya tersebut disertai dengan hatinya maka jadilah dia mukmin
sejati yang dengannya dia berhak masuk surga.[1]
Jaami`ush Shaghiir 3507 Doa agar dijamin masuk surga
٣٥٠٧ــ ثلاثةٌ من قالهنَّ دخل الجنَّةَ : من رضِيَ بالله
ربًّا ، و بالإسلامِ دينًا ، و بمحمدٍ رسولًا ، و الرابعةُ لها من الفضلِ كما بين السماءِ
، و الأرضِ ، و هي : الجهادُ في سبيلِ اللهِ عزَّ و جلَّ (حم) عن أبى سعيد (ح)ـ
3507-
Tiga (hal) barangsiapa mengucapkannya maka masuk surga: Barangsiapa rela Allah
sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Rasul, dan yang
keempat mempunyai keutamaan seperti antara langit dan bumi yaitu jihad di jalan
Allah azza wa jalla. (HR. Ahmad dari Abi Sa`iid. HASAN)[1]
Shahih
Muslim Hadits Nomor 1884
يا أبا سَعِيدٍ، مَن رَضِيَ باللَّهِ رَبًّا، وبالإسْلامِ
دِينًا، وبِمُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم نَبِيًّا، وجَبَتْ له الجَنَّةُ، فَعَجِبَ
لها أبو سَعِيدٍ، فقالَ: أعِدْها عَلَيَّ يا رَسولَ اللهِ، فَفَعَلَ، ثُمَّ قالَ: وأُخْرَى
يُرْفَعُ بها العَبْدُ مِئَةَ دَرَجَةٍ في الجَنَّةِ، ما بيْنَ كُلِّ دَرَجَتَيْنِ
كما بيْنَ السَّماءِ والأرْضِ، قالَ: وما هي يا رَسولَ اللهِ؟ قالَ: الجِهادُ في سَبيلِ
اللهِ، الجِهادُ في سَبيلِ اللَّهِ. (مسلم:١٨٨٤) عن أبى سعيد الخدري (صح)ـ
Wahai
Aba Sa`iid, Barangsiapa rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan
Muhammad saw sebagai Nabi, maka wajib baginya surga. Abu Sa`iid merasa
kagum karenanya dan berkata: “Ulangi untuk saya Ya Rasulullah?”, kemudian
Rasulullah melakukannya, setelah itu kemudian bersabda: “Dan yang lainnya sebab
perkara tersebut seorang hamba bisa diangkat seratus derajat di surga, jarak
antara dua derajat seperti apa yang ada diantara langit dan bumi”, Abu Sa`iid
bertanya:”Apakah perkara itu Ya Rasulullah?” Nabi bersabda:”Jihad di jalan
Allah, Jihad di jalan Allah”. (HR. Muslim dari Abu Sa`iid Al-Khudri. SHAHIH)