=
- Hadits 04280 SHAHIH
- Hadits 04281 [ Dunia terkutuk terkecuali dzikrullah, mencintai Allah, orang berilmu, dan orang belajar ] HASAN
- Hadits 04282 SHAHIH
- Hadits 04283 SHAHIH
- Hadits 04284 HASAN
- Hadits 04285 DHAIF
- Hadits 04268 - 04279
=
٥٥٧ــ
إِذَا جُهِلَ عَلَى أَحَدِكُمْ وَهُوَ صَائِمٌ فَلْيَقُلْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنْكَ
إِنِّى صَائِمٌ (ابن السنى ) عن أبي هريرة (صح)ـ
557-
Apabila salah seorang dari kalian diperlakukan bodoh sementara kalian sedang
berpuasa maka katakanlah: (أَعُوْذُ
بِاللهِ مِنْكَ إِنِّى صَائِمٌ) Aku berlindung kepada Allah darimu, sesungguhnya aku orang
yang sedang berpuasa. (HR. Ibnu Sunni dari Abu Hurairah, SHAHIH)
Tujuannya
adalah mengingatkan kepada orang tersebut kalau kita sedang berpuasa sehingga
dia punya kesadaran tidak melanjutkan perbuatan bodoh atau jahatnya kepada kita
atau tujuannya agar kita mendapatkan perlindungan dari Allah swt dari semua
perbuatan – perbuatan bodoh atau buruk orang tersebut.[1]
٨٨٣ــ
إِذَا وَجَدَ أَحَدُكُمْ أَلَمًا فَلْيَضَعْ يَدَهُ حَيْثُ يَجِدُ أَلَمَهُ وَلِيَقُلْ
سَبْعَ مَرَّاتٍ: أَعُوْذُ بِعِزَّةِ ٱللهِ وَقُدْرَتِهِ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ مِنْ شَرِّمَاأَجِدُ
(حم طب) عن كعب بن مالك (ح)ـ
883-
Apabila salah seorang dari kalian menemukan
rasa sakit maka sebaiknya meletakan tangannya pada bagian yang sakit dan
hendaknya membaca tujuh kali: (أَعُوْذُ بِعِزَّةِ ٱللهِ وَقُدْرَتِهِ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ مِنْ
شَرِّمَاأَجِدُ) Aku berlinung dengan keagungan Allah dan kuasa-Nya atas
segala sesuatu dari keburukan apa yang aku rasakan. (HR. Ahmad dan Thabrani
dalam Al-Kabir dari Ka`b bin Malik. HASAN / SHAHIH)
Apabila
seseorang merasakan sakit, baik lahir maupun batin, maka disunnahkan meletakan
tangan kanannya diatas yang terasa sakit tersebut, kemudian membaca doa ini (أَعُوْذُ بِعِزَّةِ ٱللهِ وَقُدْرَتِهِ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ مِنْ
شَرِّمَاأَجِدُ) sebanyak tujuh kali.[1]
Dalam
riwayat Imam Muslim hadits 2202 doa yang baca (بِاسْمِ اللهِ) tiga kali kemudian (أَعُوْذُ بِاللهِ وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّمَاأَجِدُ وَأُحَاذِرُ) tujuh kali.
Dalam
Sunan Abi Dawud hadits 3891 dan Sunan Tirmidzi hadits 2080 dijelaskan mengusap
tujuh kali dan membaca doa (أَعُوْذُ
بِعِزَّةِ ٱللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّمَاأَجِدُ).
Dalam
Sunan Ibnu Majah hadits bacaan doanya seperti ini (بِاسْمِ اللهِ أَعُوْذُ بِعِزَّةِ ٱللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّمَاأَجِدُ
وَأُحَاذِرُ) dibaca tujuh kali.
٨٨٠ــ
إِذَا نَهَقَ الْحِمَارُ فَتَعَوَّذُوا بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرّجِيْمِ (طب)
عن صهيب (ض)ـ
880-
Apabila keledai bersuara maka mohonlah kalian perlindungan kepada Allah dari
(kejahatan) syetan yang terkutuk. (HR. Thabrani dalam Al-Kabir dari Shuhaib.
SHAHIH)
Apabila
kita mendengar atau mengetahui keledai bersuara maka disunnahkan meminta
perlindungan kepada Allah swt dari kejahatan syetan yang terkutuk dengan
membaca (أَعُوْذُ بِاللهِ
مِنَ الشَّيْطَانِ الرّجِيْمِ) atau membaca (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ السَّمِيْعِ
الْعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرّجِيْمِ). Karea sesungguhnya keledai tersebut melihat syetan.[1]
٦٩٧٢ــ
كَانَ يَتَعَوَّذُ مِنْ خَمْسٍ: مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَسُوْءِ العُمْرِ وَفِتْنَةِ
الصَّدْرِ وَعَذَابِ القَبْرِ (د ن ه) عن عمر (ح)ـ
٣٣٣٢ــ
تَعَوَّذُوا بِاللهِ مِنْ جَهْدِ البَلَاءِ وَدَرْكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ القَضَاءِ
وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ (خ) عن أبي هريرة (صح)ـ
3332-
Mohonlah kalian perlindungan kepada Allah dari cobaan yang berat, kemalangan
yang mengejar, takdir yang yang buruk, dan musuh yang bersuka cita (karena
kekalahan kalian). (HR. Bukhari dari Abu Hurairah. SHAHIH)[1]
٣٣٣٤ــ
تَعَوَّذُوا بِاللهِ مِنْ ثَلَاثَةِ فَوَاقِرَ: جَارِ السُّوْءِ إِنْ رَأى خَيْرًا
كَتَمَهُ وَإِنْ رَأَى شَرًّا أَدَاعَهُ، وَزَوْجَةٍ سُوْءٍ إِنْ دَخَلَتْ عَلَيْهَا
لَسَنَتْكَ وَإِنْ غِبْتَ عَنْهَا خَانَتْكَ، وَإِمَامٍ سُوْءٍ إِنْ أَحْسَنْتَ لَمْ
يَقْبَلْ وَإِنْ أَسَأْتَ لَمْ يَغْفِرْ (هب) عن أبى هريرة (ض)ـ
3334-
Mintalah kalian perlindungan kepada Allah dari tiga kemalangan: Tetangga jahat
yang apabila melihat kebaikan(mu) dia menyembunyikannya dan apabila dia melihat
keburukan(mu) dia menyebarkannya, Istri yang buruk yang apabila kamu masuk
kapadanya dia mengata-ngataimu dan apabila kamu tidak ada dia mengkhianatimu,
Pemimpin jahat yang apabila kamu berbuat baik kepadanya dia tidak menerimanya
dan apabila kamu berbuat salah kepadanya dia tidak memaafkanmu. (HR. Baihaqi
dari Abu Hurairah. DHAIF)