١٥٨٧ــ
أَمَا إِنَّكَ لَوْقُلْتَ حِيْنَ أَمْسَيْتَ، أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ
مِنْ شَرِّمَاخَلَقَ، لَمْ تَضُرُّكَ (م د) عن أبي هريرة (صح)ـ
1587-
Ingat…sesungguhnya apabila kamu mengucapkan di waktu sore hari (أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّمَاخَلَقَ) “Aku
berlindung dengan kalimat – kalimat Allah yang sempurna dari keburukan
ciptaan-Nya” maka tidak akan membahayakanmu (ciptaan Allah swt tersebut).
(HR. Ahmad dan Abu Dawud dari Abu Hurairah. SHAHIH)
Maksud
kalimat yang sempurna adalah kalimat yang tidak mengandung kekurangan, tidak
mengandung cacat, tidak mengandung keraguan, dan kekurangan-kekurangan lainnya.
Kalimat sempurna tersebut adalah Al-Qur`an.
Dalam menjelaskan hadits ini Imam
Munawi mengutip sebagian ayat surat Al-An`am ayat 115 berikut (وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلًا ۚ لَا مُبَدِّلَ
لِكَلِمَاتِهِ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (الأنعام:١١٥)ـ)
artinya: Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu
(Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah
rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(Al-An`am ayat 115).
مَن قالَ حينَ يمسي ثلاثَ مرَّاتٍ : أعوذُ بِكَلماتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ من شرِّ ما خلقَ ، لم يضُرَّهُ حُمةٌ تلكَ اللَّيلةَ قالَ سُهَيْلٌ : فَكانَ أَهْلُنا تعلَّموها فَكانوا يقولونَها كلَّ ليلةٍ فلُدِغَت جاريةٌ منهم فلم تجِدْ لَها وجعًا