1.
٦٦٤ــ إِذَا سَأَلْتُمُ اللهَ فَاسْأَلُوْهُ بِبُطُوْنِ
أَكُفِّكُمْ، وَلَا تَسْأَلُوْهُ بِظُهُوْرِهَا (د) عن مالك بن يسَار السكونى (ه طب
ك) عن إبن عباس ، وزاد وامْسَحُوا بِهَا وُجُوْهَكُمْ (ح)ـ
664- Apabila kalian minta kepada Allah
swt maka mintalah kepada-Nya dengan sebelah dalam telapak tangan kalian, dan
janganlah meminta kepada-Nya dengan punggung-punggunya. (HR. Abu Daud dari
Malik bin Yasar as-Sukuni. Riwayat Ibnu Majah, Thabrani dalam Al-Kabir, dan
Hakim dari Ibnu Abbas, dan Ia memberi tambahan: Dan usaplah wajah-wajah
kalian dengannya. HASAN)
Asal dari syariat doa adalah
menunjukan kelemahan dan kekurangan dihadapan Allah swt dan memuji-Nya, hal
tersebut bisa lebih maksimal dengan cara menyodorkan telapak tangan sebagaimana
dilakukan oleh orang – orang ketika meminta sesuatu kepada orang lain dan
bersiap –siap menerima pemberian orang tersebut.[1]